BAB 4 HASIL PENELITIAN
4.1 Karakteristik Responden
Responden penelitian ini terdiri dari 45 ODAPUS yang bergabung di komunitas lupus cinta kupu Sumatera Utara yang berdomisili di Medan. Dari data
primer yang diperoleh, dapat dilihat pada tabel 2 ODAPUS yang berjenis kelamin laki-laki berjumlah 2 orang 5 dan perempuan sebanyak 43 orang 95.
Tabel 2. Distribusi dan frekuensi pasien SLE yang bergabung di komunitas lupus cinta kupu Sumatera Utara berdasarkan jenis kelamin
Jenis Kelamin Frekuensi F
Persentase Laki- Laki
2 5
Perempuan 43 95
Total 45 100
Pada penelitian ini, usia responden dibagi menjadi tiga kelompok usia yaitu kelompok usia 20 tahun dijumpai 1 orang 2 laki-laki dan 11 orang 25
perempuan, kelompok usia 20-40 tahun dijumpai 1 orang 2 laki-laki dan perempuan 22 orang 49, serta kelompok usia 40 tahun dijumpai 10 orang 22
perempuan Tabel 3. Tabel 3. Distribusi dan frekuensi pasien SLE yang bergabung di komunitas lupus
cinta kupu Sumatera Utara berdasarkan usia
Usia Tahun Frekuensi F
Persentase 20
12 27
20 – 40 23
51 40 10
22 Total 45
100
Universitas Sumatera Utara
4.2 Distribusi dan Frekuensi Pasien SLE di Komunitas Lupus Cinta
Kupu Sumatera Utara yang Memiliki Manifestasi Oral
Pada 45 ODAPUS yang bergabung di komunitas lupus cinta kupu Sumatera Utara, ditemukan 29 orang 64 memiliki manifestasi oral dan 16 orang 36
lainnya tidak ditemukan adanya manifestasi pada rongga mulut Tabel 4. Tabel 4. Distribusi dan frekuensi pasien SLE di komunitas lupus cinta kupu Sumatera
Utara yang memiliki manifestasi oral Manifestasi Oral
Frekuensi F Persentase
Ada 29 64 Tidak Ada
16 36
Total 45 100
4.3 Distribusi dan Frekuensi Pasien SLE yang Bergabung di Komunitas Lupus Cinta Kupu Sumatera Utara Berdasarkan Jumlah Lesi
Berdasarkan hasil pemeriksaan yang dilakukan kepada 45 ODAPUS, sebanyak 16 orang 36 tidak ditemukan adanya lesi di rongga mulut, kemudian
ditemukan sebanyak 3 orang 7 hanya mengalami 1 lesi saja, sebanyak 5 orang 11 ditemukan 2 lesi pada rongga mulutnya, ditemukan sebanyak 6 orang 13
mengalami 3 lesi oral dan sebanyak 15 orang 33 ditemukan lebih dari 3 lesi pada rongga mulut ODAPUS Tabel 5.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5. Distribusi dan frekuensi pasien SLE yang bergabung di komunitas lupus cinta kupu Sumatera Utara berdasarkan jumlah lesi
Jumlah Lesi Frekuensi F
Persentase Tidak ada lesi
16 36
Ada lesi : a. 1 Lesi
b. 2 Lesi c. 3 Lesi
d. 3 Lesi 3
5 6
15 7
11 13
33 Total
45 100
4.4 Distribusi dan Frekuensi Manifestasi Oral pada Pasien SLE yang
Bergabung di Komunitas Lupus Cinta Kupu Sumatera Utara
Dari 29 ODAPUS yang mempunyai manifestasi di rongga mulut, ditemukan 94 manifestasi oral. Persentase paling tinggi adalah lesi merah dan merahputih
ditemukan sebanyak 28 lesi 30, kemudian xerostomia ditemukan berjumlah 27 lesi 29, lesi ulserasi dengan jumlah 25 lesi 26, dan lesi diskoid dengan jumlah
14 lesi 15 Tabel 6. Tabel 6. Distribusi dan frekuensi manifestasi oral pada pasien SLE yang bergabung
di komunitas lupus cinta kupu Sumatera Utara Manifestasi Oral
Frekuensi F Persentase
Xerostomia 27 29
Lesi ulserasi 25
26 Lesi merah dan merahputih
28 30
Lesi diskoid 14
15 Total 94
100
Universitas Sumatera Utara
4.5 Distribusi dan Frekuensi Lesi Ulserasi pada Pasien SLE yang Bergabung di Komunitas Lupus Cinta Kupu Sumatera Utara
Pada penelitian ini, dari 29 ODAPUS yang mempunyai manifestasi oral ditemukan 25 26 lesi ulserasi. Lesi ulserasi yang ditemukan terdiri dari ulser dan
ulser herpetika, dengan persentase paling besar terlihat pada ulser dengan jumlah 20 80, kemudian ulser herpetika ditemukan sebesar 5 20 dan tidak ditemukan
lichen planus erosif pada ODAPUS yang bergabung di komunitas cinta kupu
Sumatera Utara Tabel 7. Tabel 7. Distribusi dan frekuensi lesi ulserasi pada pasien SLE yang bergabung di
komunitas lupus cinta kupu Sumatera Utara
Lesi Ulserasi Frekuensi F
Persentase
Ulser 20
80 Lichen Planus
Erosif Ulser Herpetika
5 20
Total 25 100
4.6 Distribusi dan Frekuensi Lesi Merah dan MerahPutih pada Pasien SLE yang Bergabung di Komunitas Lupus Cinta Kupu Sumatera
Utara
Dari 29 ODAPUS yang mempunyai manifestasi di rongga mulut, di temukan sebanyak 28 30 lesi merah dan merah putih yang terdiri dari trush ditemukan
paling banyak yaitu 24 86, kemudian ditemukan lichen planus retikuler sebesar 4 14. Tidak ditemukan manifestasi oral berupa lichen planus atrofik, kandidiasis
hiperplastik dan kandidiasis atrofik akut pada ODAPUS yang bergabung di komunitas lupus cinta kupu Sumatera Utara Tabel 8.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 8. Distribusi dan frekuensi lesi merah dan merahputih pada pasien SLE yang bergabung di komunitas lupus cinta kupu Sumatera Utara
Lesi Merah dan MerahPutih Frekuensi F
Persentase
Lichen Planus Retikuler
4 14
Lichen Planus Atrofik
Trush 24 86
Kandidiasis Hiperplastik Kandidiasi Atrofi Akut
Total 28 100
Universitas Sumatera Utara
BAB 5 PEMBAHASAN