LABORATORIUM INSTRUMENTASI DAN KONTROL PROGRAM STUDI TEKNIK PERTANIAN
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN UNIVERSITAS ANDALAS
logika NOT maka hasil output nya adalah Off atau sama dengan 0. Pda rangkaian yang pertama karena memiliki input satu maka penggunaan logika Not. Not
merupakan invers dari input tersebut maka didapatkan. Pada rangkaian 1 terdapat input On sehingga jika menggunakan logika Not
maka hasil output nya adalah Off yang berarti mati atau dalam angka sama dengan 0. Pada rangkaian ketiga menggunakan logika Or yaitu A+B. maka dari rangkaian
tersebut didapat input A merupakan On samadengan 1 dan B sama dengan On yaitu 1 jika menggunakan logika OR maka hasil nya adalah On yaitu 1setelah itu hasil yang
didapatkan lalu di NOT kan maka hasil yang didapatkan adlah Off atau sama dengan 0.
Pada pembuatan rangkaian yaitu dengan rumus X =AC +BC + ABC pertama menggunakan logika AND dengan C jika input semua masa maka hasil
A.C adalah On atau sama dengan 1, pada BC menggunakan logika AND dengan
terlebih dahulu B di NOT kan maka hasil yang didapatkan Off yaitu 0, pada ABC dilakukan logika AND juga dengan A di Not kan terlebih dahulu mak didapatkan
hasil input yaitu Off atau 0. Setelah selesai hasil tersebut lalu dilakukan logika OR maka didapatkan asil logika On atau 1 dengan keadaan lampu hidup.
2.1.7 Penutup 21.1.7 Kesimpulan
Kesimpulan dari praktikum objek 1 ini kita dapat mengetahui system-sistem logika yang dipakai dalam proses pemprograman secara otomatis. Berdasarkan
hasil diatas maka jika On yaitu 1 dan Off yaitu 0. Dari hasil persamaan diatas didapatkan nilai input yaitu On dengan menggunakan logika tertentu.\
2.1.7.2 Saran
Saran untuk praktikum selanjutnya agar lebih memperhatikan dan memahami tentang sistem control sehingga dapat menerapkan dalam kerja
maupun dalam kehidupan sehari-hari.Diharapkan praktikan lebih serius dalam menjalani praktikum tersebut.
2.2 Objek 2 Kontrol Umpan Balik Elektronika
2.2.1 Tujuan Praktikum
KELOMPOK 1 Page 14
LABORATORIUM INSTRUMENTASI DAN KONTROL PROGRAM STUDI TEKNIK PERTANIAN
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN UNIVERSITAS ANDALAS
Adapun tujuan praktikum dari objek dua ini adalah : Memberikan pengetahuan tentang dasar – dasar pengontrolan dan
perancangan system control umpan balik dengan perangkat elektronik.
2.2.2 Manfaat Praktikum
Praktikan dapat Memberikan pengetahuan tentang dasar – dasar pengontrolan dan perancangan system control umpan balik dengan perangkat
elektronik.
2.2.3 Tinjauan Pustaka
Sistem pengendalian sistem control merupakan sekumpulan peralatan yang bekerja sama dengan tujuan untuk mengendalikan sesuatu. peralatan
peralatan tersebut biasanya merupakan komponen komponen elektronik. Sebagai contohnya pada kapal modern, kapal tersebut dipasangi dengan peralatan sensor
yang berfungsi untukmengetahui kondisi mesin induk. sensor sensor itu bekerja kemudian memberikan laporan kepada komputer yang terpasang di control room
kapal.komputer kemudian menghitung kebutuhan bahan bakar mesin dan waktu ignition dari bahan bakar sehingga akan menghasilkan unjuk kerja yang
maksimal. Untuk bisa merancang , mendiagnosis serta memperbaiki maka seorang ahli sistem kontrol harus menguasai ilmu elektronika, ilmu mekanika. Secara
umum dalam sebuah system control terdapat 4 komponen, yaitu: a. Input
b. System c. Output
d.Proses Masukan atau input adalah rangsangan dari luar yang diterapkan ke sebuah
sistem kendali untuk memperoleh tanggapan tertentu dari sistem pengaturan. Masukan juga sering disebut respon keluaran yang diharapkan. Keluaran atau
output adalah tanggapan sebenarnya yang didapatkan darisuatu sistem kendali. Proses adalah berlangsungnya operasi pengendalian suatu variabel proses,
misalnya proses kimiawi, fisika, biologi, ekonomi, dan sebagainya. Sistem adalah
KELOMPOK 1 Page 15
LABORATORIUM INSTRUMENTASI DAN KONTROL PROGRAM STUDI TEKNIK PERTANIAN
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN UNIVERSITAS ANDALAS
kombinasi atau kumpulan dari berbagai komponen yang bekerja secara bersama- sama untuk mencapai tujuan tertentu.
Gambar 13. Alur sebuah sistem
Sumber : http:wangready.wordpress.com20110404pingsensor- jarak-ultrasonik
Jenis-jenis Sistem Kendali Kontrol
Sistem Kendali Manual Sistem kendali manual adalah sistem kendali dimana manusia menjadi
bagian dari sistem kendali. Peran manusia sangat dominan dalam menjalankan perintah, sehingga hasil pengendalian akan dipengaruhi pelakunya. Pada sistem
kendali manual ini juga termasuk dalam kategori sistem kendali jerat tertutup. Tangan berfungsi untuk mengatur permukaan fluida dalam tangki. Permukaan
fluida dalam tangki bertindak sebagai masukan, sedangkan penglihatan bertindak sebagai sensor. Operator berperan membandingkan tinggi sesungguhnya saat itu
dengan tinggi permukaan fluida yang dikehendaki, dan kemudian bertindak untuk membuka atau menutup katup sebagai aktuator guna mempertahankan keadaan
permukaan yang diinginkan.
Gambar 14. Sistem Kendali Manual
Sumber : http:wangready.wordpress.com20110404pingsensor-
KELOMPOK 1 Page 16
LABORATORIUM INSTRUMENTASI DAN KONTROL PROGRAM STUDI TEKNIK PERTANIAN
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN UNIVERSITAS ANDALAS
jarak-ultrasonik
Sistem Kendali Otomatis Sistem kendali otomatis adalah sistem kendali dimana manusia tidak
menjadi bagian dari sistem kendali. Peran manusia digantikan oleh sistem kontroler yang telah diprogram secara otomatis sesuai fungsinya, sehingga bisa
memerankan seperti yang dilakukan manusia. Di dunia industri modern banyak sekali sistem kendali yang memanfaatkan kontrol otomatis, apalagi untuk industri
yang bergerak pada bidang yang prosesnya membahayakan keselamatan jiwa manusia.
Gambar 15. Sistem Kendali Otomatis
Sumber : http:wangready.wordpress.com20110404pingsensor- jarak-ultrasonik
Sistem Kontrol adalah seperangkat komponen yang saling berhubungandihubungkan sedemikian sehingga mampu memerintah,
mengarahkan, atau mengatur dirinya sendiri atau sistemproses yang lain. Kontrol automatic atau yang dikenal dengan sistem pengendalian otomatis
automatic control system merupakan level ke 2 dalam hirarki sistem otomasi..Dalam sistem otomasi kegiatan pengontrolan dan monitoring yang biasa
dilakukan manusia bisa digantikan perannya dengan menerapkan prinsip otomasi. Kegiatan kontrol yang dilakukan secara berulang-ulang, kekurang presisi-an
manusia dalam membaca data, serta resiko yang mungkin timbul dari sistem yang dikontrol semakin menguatkan kedudukan alatmesin untuk melakukan
pengontrolan secara otomatis. Pengendalian otomatis automatic control dan piranti-piranti pengontrol
otomatis dalam perkembangannya merupakan suatu disiplin ilmu sendiri yang
KELOMPOK 1 Page 17
LABORATORIUM INSTRUMENTASI DAN KONTROL PROGRAM STUDI TEKNIK PERTANIAN
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN UNIVERSITAS ANDALAS
disebut control engineering, control system engineering. Dengan berkembangnya teknologi komputer dan jaringan dimana konsep sistem otomasi dapat
diwujudkan, ditambah dengan suatu kecerdasan melalui program yang ditanamkan dalam sistem tersebut , maka akan semakin meringankan tugas-tugas
manusia. Derajat otomasi yang makin tinggi akan mengurangi peranan dan meringankan tugas-tugas manusia dalam pengontrolan suatu proses.
Sistem Pengendalian Umpan Maju Open Loop Control Open loop control atau kontrol lup terbuka adalah suatu sistem yang
keluarannya tidak mempunyai pengaruh terhadap aksi kontrol. Artinya, sistem kontrol terbuka keluarannya tidak dapat digunakan sebagai umpan balik dalam
masukan.
Gambar 16. Sistem Pengendalian Umpan Maju
Sumber : http:wangready.wordpress.com20110404pingsensor- jarak-ultrasonik
Sistem kendali lup terbuka atau umpan maju feedforward control umumnya mempergunakan pengatur controller serta aktuator kendali control
actuator yang berguna untuk memperoleh respon sistem yang baik. Sistem kendali ini keluarannya tidak diperhitungkan ulang oleh controller. Suatu keadaan
apakah plant benar-benar telah mencapai target seperti yang dikehendaki masukan atau referensi, tidak dapat mempengaruhi kinerja kontroler.
Karakteristik Sistem kendali lup terbuka :
output tidak diukur maupun di umpanbalikkan
bergantung pada kalibrasi
hubungan antara output dan input diketahui
tidak ada ‘internal disturbance’ maupun ‘eksternal disturbance’
terkait dengan waktu Kelebihan:
konstruksinya sederhana dan perawatannya mudah
lebih murah
KELOMPOK 1 Page 18
LABORATORIUM INSTRUMENTASI DAN KONTROL PROGRAM STUDI TEKNIK PERTANIAN
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN UNIVERSITAS ANDALAS
tidak ada persoalan kestabilan
Kelemahan:
gangguan dan perubahan kalibrasi
untuk menjaga kualitas yang diinginkan perlu kalibrasi ulang dari waktu ke waktu
Contoh : - kendali traffic lalu lintas
- mesin cuci Sistem Kendali Umpan Balik Close Loop Control
Close loop control atau kontrol lup tertutup adalah sistem kontrol yang sinyal keluarannya mempunyai pengaruh langsung pada aksi pengontrolan. Sinyal
kesalahan penggerak, yang merupakan selisih antara sinyal masukan dan sinyal umpan balik yang dapat berupa sinyal keluaran atau suatu fungsi sinyal keluaran
atau turunannya, diumpankan ke kontroler untuk memperkecil kesalahan dan membuat agar keluaran sistem mendekati harga yang diinginkan. Dengan kata
lain, istilah “lup tertutup” berarti menggunakan aksi umpan – balik untuk memperkecil kesalahan sistem.
Sistem kendali loop tertutup adalah suatu sistem yang keluarannya berpengaruh langsung terhadap aksi kendali. Yang berupaya untuk
mempertahankan keluaran sehingga sama bahkan hampir sama dengan masukan acuan walaupun terdapat gangguan pada sistem. Jadi sistem ini adalah sistem
kendali berumpan balik, dimana kesalahan penggerak adalah selisih antara sinyal masukan dan sinyal umpan balik berupa sinyal keluaran dan turunannya yang
diteruskan ke pengendali controller sehingga melakukan aksi terhadap proses untuk memperkecil kesalahan dan membuat agar keluaran mendekati harga yang
diingankan.
KELOMPOK 1 Page 19
LABORATORIUM INSTRUMENTASI DAN KONTROL PROGRAM STUDI TEKNIK PERTANIAN
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN UNIVERSITAS ANDALAS
Gambar 17. Sistem Kendali Umapan Balik
Sumber : http:wangready.wordpress.com20110404pingsensor- jarak-ultrasonik
Jika dalam hal ini manusia bekerja sebagai operator, maka manusia ini akan menjaga sistem agar tetap pada keadaan yang diinginkan, ketika terjadi
perubahan pada sistem maka manusia akan melakukan langkah – langkah awal pengaturan sehingga sistem kembali bekerja pada keadaan yang diinginkan.
Ciri-ciri Sistem Kendali Tertutup
• Lebih kompleks • Harga yang lebih mahal
• Lebih dapat dipercaya • Biasanya lebih akurat
Keuntungan sistem loop tertutup adalah adanya pemanfaatan nilai umpan balik yang dapat membuat respon sistem kurang peka terhadap gangguan
eksternal dan perubahan internal pada parameter sistem. Kerugiannya adalah tidak dapat mengambil aksi perbaikan terhadap suatu gangguan sebelum gangguan
tersebut mempengaruhi nilai prosesnya. Contoh: sistem pengontrol proses, lemari es, pemanas air otomatik, kendali termostatik, AC dan lain-lain. Sistem Kendali
Digital Sistem kendali digital adalah sistem pengendalian otomatis yang memiliki komponen - komponen utama seperti elemen proses, elemen pengukuran sensing
element dan transmitter, elemen controller control unit, dan final control element control value .
KELOMPOK 1 Page 20
LABORATORIUM INSTRUMENTASI DAN KONTROL PROGRAM STUDI TEKNIK PERTANIAN
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN UNIVERSITAS ANDALAS
Gambar 18. Sistem Kendali Digital
Sumber : http:wangready.wordpress.com20110404pingsensor- jarak-ultrasonik
Sistem Kendali Kontinyu Sistem pengendalian yang ber jalan secara kontinyu, pada setiap saat
respon sistem selalu ada. Pada gambar, Sinyal et yang masuk ke kontroler dan sinyal mt yang keluar dari kontroler adalah sinyal kontinyu.
Gambar 19. Sistem Kendali Kontinyu
Sumber : http:wangready.wordpress.com20110404pingsensor- jarak-ultrasonik
Sistem Kendali Diskrit Sistem pengendalian yang berjalan secara diskrit, proses pengendalian tidak
berjalan setiap saat, hanya pada waktu -waktu tertentu saja pada saat terjadi pencuplikan pada waktu cupliknya. Pada gambar 2.6. sinyal et yang masuk ke
kontroler dan sinyal mt yang keluar dari kontroler adalah sinyal digital. Sampler pada gambar 2.6 dipergunakan untuk mengubah dari sinyal kontinyu et
menjadi sinyal digital et. Rangkaian holding device dipakai untuk mengubah sinyal digital ke sinyal kontinyu.
KELOMPOK 1 Page 21
LABORATORIUM INSTRUMENTASI DAN KONTROL PROGRAM STUDI TEKNIK PERTANIAN
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN UNIVERSITAS ANDALAS
Gambar 20. Sistem Kendali Diskrit
Sumber : http:wangready.wordpress.com20110404pingsensor- jarak-ultrasonik
2.2.4 Metoda Praktikum 2.2.4.1 Alat dan Bahan