kontrol otomatik

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sistem kontrol atau kendali saat ini mulai bergeser pada otomatisasi sistem kontrol yang menuntut penggunaan komputer, sehingga campur tangan manusia dalam pengontrolan sangat kecil. Bila dibandingkan dengan pengerjaan secara manual, sistem peralatan yang dikendalikan oleh komputer akan memberikan keuntungan dalam hal efisiensi, keamanan, dan ketelitian. Kemampuan komputer, baik perangkat keras (hardware) maupun perangkat lunak (software), dapat dimanfaatkan untuk berbagai aplikasi pengendalian, seperti pengendalian suhu.

Peranan elektronika disegala bidang menjadi semakin besar diabad ini. Bermula dari penerapan rangkaian elektronika analog, kemudian digital dan kini hampir semua peralatan menggunakan sistem mikroprosesor , misalnya; perangkat yang dekat dengan kita, seperti handphone, televisi, , mesin cuci sampai ke instrumen ruang angkasa. Dalam belajar tentang teknik listrik dan elektronika kita pastinya menemukan tentang sistem kendali dan bagaimana sebenarnya tentang jalannya sistem kendali/kontrol, tapi dalam makalah ini saya hanya menjelaskan sedikit tentang sistem kendali/kontrol. Makalah ini saya susun untuk lebih memahami bagaimana sebenarnya sistem kendali/kontrol ini dan untuk mengetahui bagaimana cara kerja suatu sistem kendali/kontrol tersebut serta bentuk penerapannya.

1.2 Tujuan

1. Mengetahui gerbang logika dan lajabar Boolean 2. Mengetahui umpan balik elektronika

3. Mengetahui Mikrokontroller


(2)

1.3 Manfaat

1. Praktikan dapat Mengetahui gerbang logika dan lajabar Boolean 2. Praktikan dapat Mengetahui umpan balik elektronika

3. Praktikan dapat Mengetahui Mikrokontroller


(3)

BAB II

PELAKSANAAN PRAKTIKUM

2.1 Objek 1 (

Gerbang – Gerbang Logika Dan Aljabar Boolean

)

2.1.1 Tujuan Praktikum

Adapun tujuan praktikum dari objek satu ini adalah :

Dapat menyelesaikan persamaan operasi Boolean serta membuat rangkaian logika menggunakan transistor serta membuat table kebenaran.

2.1.2 Manfaat Praktikum

Praktikan dapat menyelesaikan persamaan operasi Boolean serta membuat rangkaian logika menggunakan transistor serta membuat table kebenaran.

2.1.3 Tinjauan Pustaka

Gerbang logika merupakan rangkaian yang memiliki satu atau lebih sinyal masukan tapi hanya memiliki satu sinyal keluaran. Sinyal ini hanya dikenal dalam dua kondisi yaitu 1 dan 0, yang diartikan sebagai hidup dan mati, tinggi dan rendah, atau benar dan salah.

Macam-macam Gerbang Logika 1. Gerbang AND

Gambar 1. Simbol gerbang AND

Sumber : http://mata-cyber.blogspot.co.id/2014/06/pengertian-gerbang-logika-dan-macam-macam-gerbang-logika.html

Gerbang and mempunyai 2 atau lebih masukan dan

hanya mempunyai 1 keluaran. Gerbang and akan

mengeluarkan nilai 1 jika semua masukan bernilai 1. Jika


(4)

salah satu masukan atau semua masukan bernilai 0 maka

output nya 0. Berikut tabel kebenaran dari AND GATE :

Tabel 1. Gerbang AND

INPUT A INPUT B OUTPUT Y

0 0 0

0 1 0

1 0 0

1 1 1

2. Gerbang OR

Gambar 2. Simbol gerbang OR

Sumber : http://mata-cyber.blogspot.co.id/2014/06/pengertian-gerbang-logika-dan-macam-macam-gerbang-logika.html

Gerbang or mempunyai 2 atau lebih masukan dan

hanya memiliki 1 keluaran. Gerbang or akan

mengeluarkan nilai 0 jika semua masukan bernilai 0. Jika

salah satu masukan atau semua masukan bernilai 1 maka

output nya bernilai 1. Berikut tabel kebenaran dari OR

GATE:

Tabel 2. Gerbang OR

INPUT A INPUT B OUTPUT Y

0 0 0

0 1 1

1 0 1


(5)

3. Gerbang NOT

Gambar 3. Simbol gerbang NOT

Sumber : http://mata-cyber.blogspot.co.id/2014/06/pengertian-gerbang-logika-dan-macam-macam-gerbang-logika.html

Berbeda dengan gerbang and dan or gerbang not

hanya memiliki 1 masukan dan 1 keluaran. Apabila kita

ingin menghasilkan nilai 1 maka yang harus di input

adalah nilai 0, begitu juga sebaliknya. Berikut tabel

kebenaran dari NOT GATE :

Tabel 3. Gerbang NOT

INPUT A OUTPUT Y

1 0

0 1

Sumber : http://mata-cyber.blogspot.co.id/2014/06/pengertian-gerbang-logika-dan-macam-macam-gerbang-logika.html

4. Gerbang NAND

Gambar 4. Simbol gerbang NAND

Sumber : http://mata-cyber.blogspot.co.id/2014/06/pengertian-gerbang-logika-dan-macam-macam-gerbang-logika.html


(6)

Gerbang nand memiliki 2 atau lebih masukan dan 1

keluaran. NAND adalah kepanjangan dari NOT AND yang

berarti kebalikan dari AND. Jika pada gerbang AND

keluaran akan bernilai 1 apabila semua masukan bernilai

1 sebaliknnya pada gerbang NAND keluaran akan bernilai

0 jika semua masukan bernilai 1. Berikut tabel kebenaran

dari NAND GATE :

Tabel 4. Gerbang NAND

Tabel

INPUT A

INPUT B OUTPUT Y

0 0 1

0 1 1

1 0 1

1 1 0

Sumber : http://mata-cyber.blogspot.co.id/2014/06/pengertian-gerbang-logika-dan-macam-macam-gerbang-logika.html

5. Gerbang NOR

Gambar 5. Simbol gerbang NOR

Sumber : http://mata-cyber.blogspot.co.id/2014/06/pengertian-gerbang-logika-dan-macam-macam-gerbang-logika.html

Gerbang NOR memiliki 2 atau lebih masukan dan 1

keluaran. NOR merupakan kepanjangan dari NOT OR yang

berarti kebalikan dari NOR. Jika pada gerbang NOR

keluaran akan bernilai 0 jika semua masukan bernilai 0


(7)

bernilai 0 maka keluaran akan bernilai 1. Berikut tabel

kebenaran NOR GATE :

Tabel 5. Gerbang NOR

INPUT A INPUT B OUTPUT Y

0 0 1

0 1 0

1 0 0

1 1 0

Sumber : http://mata-cyber.blogspot.co.id/2014/06/pengertian-gerbang-logika-dan-macam-macam-gerbang-logika.html

6. Gerbang XOR

Gambar 6. Simbol gerbang XOR

Sumber : http://mata-cyber.blogspot.co.id/2014/06/pengertian-gerbang-logika-dan-macam-macam-gerbang-logika.html

XOR adalah kepanjangan dari Exclusive OR. Gerbang

xor memiliki dua atau lebih masukan dan 1 keluaran.

Gerbang xor akan mengeluarkan nilai 1 apabila semua

masukan berbeda. Berikut tabel kebenaran dari XOR GATE

:

Tabel 6. Gerbang XOR

INPUT A INPUT B OUTPUT Y

0 0 0

0 1 1

1 0 1


(8)

Sumber : http://mata-cyber.blogspot.co.id/2014/06/pengertian-gerbang-logika-dan-macam-macam-gerbang-logika.html

7. Gerbang XNOR

Gambar 7. Simbol gerbang XNOR

Sumber : http://mata-cyber.blogspot.co.id/2014/06/pengertian-gerbang-logika-dan-macam-macam-gerbang-logika.html

XNOR adalah kepanjangan dari Exclusive NOR.

Gerbang XNOR adalah kebalikan dari gerbang XOR

dimana keluaran akan bernilai 1 apabila semua masukan

bernilai sama. Berikut tabel kebenaran dari XNOR GATE :

Tabel 7. Gerbang XNOR

INPUT A INPUT B OUTPUT Y

0 0 1

0 1 0

1 0 0

1 1 1

Sumber : http://mata-cyber.blogspot.co.id/2014/06/pengertian-gerbang-logika-dan-macam-macam-gerbang-logika.html

Aljabar boolean merupakan aljabar yang berhubungan dengan variabel-variabel biner dan operasi-operasi logik. Variabel-variabel-variabel diperlihatkan dengan huruf-huruf alfabet, dan tiga operasi dasar dengan AND, OR dan NOT (komplemen). Fungsi boolean terdiri dari variabel-variabel biner yang menunjukkan fungsi, suatu tanda sama dengan, dan suatu ekspresi aljabar yang dibentuk dengan menggunakan variabel-variabel biner, konstanta-konstanta 0 dan


(9)

dinyatakan dalam tabel kebenaran. Suatu tabel kebenaran untuk fungsi boolean merupakan daftar semua kombinasi angka-angka biner 0 dan 1 yang diberikan ke variabel-variabel biner dan daftar yang memperlihatkan nilai fungsi untuk masing-masing kombinasi biner.

Aljabar boolean mempunyai 2 fungsi berbeda yang saling berhubungan. Dalam arti luas, aljabar boolean berarti suatu jenis simbol-simbol yang ditemukan oleh George Boole untuk memanipulasi nilai-nilai kebenaran logika secara aljabar. Dalam hal ini aljabar boolean cocok untuk diaplikasikan dalam komputer Definisi Aljabar Boolean

Misalkan terdapat :

 Dua operator biner : + ( OR ) dan  ( AND)

 Sebuah operator uner : ’.

B : himpunan yang didefinisikan pada opeartor +,, dan ’

 0 dan 1 adalah dua elemen yang berbeda dari B.

Tupel (B, +, , ’) disebut Aljabar Boolean jika untuk setiap a, b, cB berlaku aksioma-aksioma atau postulat Huntington berikut:

1. Closure :(i) a + bB (ii) abB 2. Identitas :(i) a + 0 = a

(ii) a 1 = a 3. Komutatif :(i) a + b = b + a

(ii) ab = ba

4. Distributif :(i) a (b + c) = (ab) + (ac) (ii) a + (bc) = (a + b)  (a + c) 5. Komplemen:(i) a + a’ = 1

(ii) aa’ = 0

Untuk mempunyai sebuah aljabar Boolean, harus diperlihatkan: 1. Elemen-elemen himpunan B,


(10)

3. Memenuhi postulat Huntington.

Aljabar Boolean Dua-Nilai Aljabar Boolean dua-nilai:

B = {0, 1}

 operator biner, + dan   operator uner, ’

 Kaidah untuk operator biner dan operator uner:

A b a  b a B a + b A a

0 0 0 0 0 0 0 1

0 1 0 0 1 1 1 0

1 0 0 1 0 1

1 1 1 1 1 1

Cek apakah memenuhi postulat Huntington: 1. Closure : jelas berlaku

2. Identitas: jelas berlaku karena dari tabel dapat kita lihat bahwa: (i) 0 + 1 = 1 + 0 = 1

(ii) 1  0 = 0  1 = 0

3. Komutatif: jelas berlaku dengan melihat simetri tabel operator biner. 4. Distributif:

(i) a (b + c) = (ab) + (ac) dapat ditunjukkan benar dari tabel operator biner di atas dengan membentuk tabel kebenaran:

Tabel 8. Tabel Kebenaran

A b c b + c a (b + c) ab ac (ab) + (ac)

0 0 0 0 0 0 0 0

0 0 1 1 0 0 0 0

0 1 0 1 0 0 0 0

0 1 1 1 0 0 0 0

1 0 0 0 0 0 0 0

1 0 1 1 1 0 1 1

Sumber : http://mata-cyber.blogspot.co.id/2014/06/pengertian-gerbang-logika-dan-macam-macam-gerbang-logika.html


(11)

Mengevaluasi Ekspresi Boolean Contoh: a’ (b + c)

jika a = 0, b = 1, dan c = 0, maka hasil evaluasi ekspresi: 0’ (1 + 0) = 1  1 = 1

Dua ekspresi Boolean dikatakan ekivalen (dilambangkan dengan ‘=’) jika keduanya mempunyai nilai yang sama untuk setiap pemberian nilai-nilai kepada n peubah.

a . (b + c) = (a . b) + (a .c) 2.1.4 Metoda Praktikum 2.1.4.1 Alat dan Bahan

Alat dan bahan yang digunakan adalah : 1. Transistor NPN C 1061

2. Papan rangkaian 3. Resistor

4. Kabel

5. Saklar ON-OFF 6. Tool Kit Elektronik 7. Adaptor

8. Multimeter

2.1.4.2 Prosedur Kerja

Prosedur kerja sebagai berikut :

1. Buatlah rangkaian logika menggunakan Transistor seperti Gambar. Berikut ini:

Gambar 8. Rangkaian Gerbang Logika

Sumber : Modul Praktikum


(12)

3. Buatlah rangkaian logika menggunakan Transistor seperti Gambar 2.berikut ini:

Gambar 9. Rangkaian Gerbang Logika 2

Sumber : Modul Praktikum

4. Buatlah persamaan logika dan tabel kebenaran dari rangkaian ini.

5. Buatlah rangkaian logika menggunakan transistor seperti Gambar 3. Berikut ini:

Gambar 10. Rangkaian Gerbang Logika 3

Sumber : Modul Praktikum

6. Buatlah persamaan logika dan tabel kebenaran dari rangkaian ini.

7. Buatlah skema rangkaian logika dari ekspresi Boolean berikut ini beserta tabel kebenarannya.


(13)

2.1.5 Hasil

Gambar 11. Rangkaian Gerbang Logika 1

Sumber : Hasil Praktikum

Gambar 12. Rangkaian Gerbang Logika 3

Sumber : Hasil Praktikum

2.1.6 Pembahasan

Berdasarkan hasil praktikum yang dilakukan pada objek 1 ini bahwa pembuatan logika-logika menggunakan transistor tersebut akan menghasilkan table kebenaranya. Pada rangkaian 1 sampai dengan 3 menggunakan logika OR,AND dan logika NOT akan menghasilkan suatu tabel kebenaran berupa jika nilai mengguanakan logika AND data yang dihasilkan berupa perkalian dari rangkaian seperti halnya pada rangkaian kedua terdapat keluarannya adalah logika ON dan ON jika penggunaannya menggunakan logika AND pada awalnya maka dihasilkan jika menggunakan And maka A.B, On merupakan 1 dan Off merupakan 0. Sehingga didapatkan hasil logika adalah On yaitu sama dengan 1 hasilnya tersebut akan dibuat


(14)

logika NOT maka hasil output nya adalah Off atau sama dengan 0. Pda rangkaian yang pertama karena memiliki input satu maka penggunaan logika Not. Not merupakan invers dari input tersebut maka didapatkan.

Pada rangkaian 1 terdapat input On sehingga jika menggunakan logika Not maka hasil output nya adalah Off yang berarti mati atau dalam angka sama dengan 0. Pada rangkaian ketiga menggunakan logika Or yaitu A+B. maka dari rangkaian tersebut didapat input A merupakan On samadengan 1 dan B sama dengan On yaitu 1 jika menggunakan logika OR maka hasil nya adalah On yaitu 1setelah itu hasil yang didapatkan lalu di NOT kan maka hasil yang didapatkan adlah Off atau sama dengan 0.

Pada pembuatan rangkaian yaitu dengan rumus X =AC +BC + ABC pertama menggunakan logika AND dengan C jika input semua masa maka hasil A.C adalah On atau sama dengan 1, pada BC menggunakan logika AND dengan terlebih dahulu B di NOT kan maka hasil yang didapatkan Off yaitu 0, pada ABC dilakukan logika AND juga dengan A di Not kan terlebih dahulu mak didapatkan hasil input yaitu Off atau 0. Setelah selesai hasil tersebut lalu dilakukan logika OR maka didapatkan asil logika On atau 1 dengan keadaan lampu hidup.

2.1.7 Penutup 21.1.7 Kesimpulan

Kesimpulan dari praktikum objek 1 ini kita dapat mengetahui system-sistem logika yang dipakai dalam proses pemprograman secara otomatis. Berdasarkan hasil diatas maka jika On yaitu 1 dan Off yaitu 0. Dari hasil persamaan diatas didapatkan nilai input yaitu On dengan menggunakan logika tertentu.\

2.1.7.2 Saran

Saran untuk praktikum selanjutnya agar lebih memperhatikan dan memahami tentang sistem control sehingga dapat menerapkan dalam kerja maupun dalam kehidupan sehari-hari.Diharapkan praktikan lebih serius dalam menjalani praktikum tersebut.


(15)

Adapun tujuan praktikum dari objek dua ini adalah :

Memberikan pengetahuan tentang dasar – dasar pengontrolan dan perancangan system control umpan balik dengan perangkat elektronik.

2.2.2 Manfaat Praktikum

Praktikan dapat Memberikan pengetahuan tentang dasar – dasar pengontrolan dan perancangan system control umpan balik dengan perangkat elektronik.

2.2.3 Tinjauan Pustaka

Sistem pengendalian (sistem control) merupakan sekumpulan peralatan yang bekerja sama dengan tujuan untuk mengendalikan sesuatu. peralatan peralatan tersebut biasanya merupakan komponen komponen elektronik. Sebagai contohnya pada kapal modern, kapal tersebut dipasangi dengan peralatan sensor yang berfungsi untukmengetahui kondisi mesin induk. sensor sensor itu bekerja kemudian memberikan laporan kepada komputer yang terpasang di control room kapal.komputer kemudian menghitung kebutuhan bahan bakar mesin dan waktu ignition dari bahan bakar sehingga akan menghasilkan unjuk kerja yang maksimal. Untuk bisa merancang , mendiagnosis serta memperbaiki maka seorang ahli sistem kontrol harus menguasai ilmu elektronika, ilmu mekanika. Secara umum dalam sebuah system control terdapat 4 komponen, yaitu:

a. Input b. System c. Output d.Proses

Masukan atau input adalah rangsangan dari luar yang diterapkan ke sebuah sistem kendali untuk memperoleh tanggapan tertentu dari sistem pengaturan. Masukan juga sering disebut respon keluaran yang diharapkan. Keluaran atau output adalah tanggapan sebenarnya yang didapatkan darisuatu sistem kendali. Proses adalah berlangsungnya operasi pengendalian suatu variabel proses, misalnya proses kimiawi, fisika, biologi, ekonomi, dan sebagainya. Sistem adalah


(16)

kombinasi atau kumpulan dari berbagai komponen yang bekerja secara bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu.

Gambar 13. Alur sebuah sistem

Sumber : http://wangready.wordpress.com/2011/04/04/pingsensor-jarak-ultrasonik/

Jenis-jenis Sistem Kendali (Kontrol) Sistem Kendali Manual

Sistem kendali manual adalah sistem kendali dimana manusia menjadi bagian dari sistem kendali. Peran manusia sangat dominan dalam menjalankan perintah, sehingga hasil pengendalian akan dipengaruhi pelakunya. Pada sistem kendali manual ini juga termasuk dalam kategori sistem kendali jerat tertutup. Tangan berfungsi untuk mengatur permukaan fluida dalam tangki. Permukaan fluida dalam tangki bertindak sebagai masukan, sedangkan penglihatan bertindak sebagai sensor. Operator berperan membandingkan tinggi sesungguhnya saat itu dengan tinggi permukaan fluida yang dikehendaki, dan kemudian bertindak untuk membuka atau menutup katup sebagai aktuator guna mempertahankan keadaan permukaan yang diinginkan.


(17)

jarak-ultrasonik/ Sistem Kendali Otomatis

Sistem kendali otomatis adalah sistem kendali dimana manusia tidak menjadi bagian dari sistem kendali. Peran manusia digantikan oleh sistem kontroler yang telah diprogram secara otomatis sesuai fungsinya, sehingga bisa memerankan seperti yang dilakukan manusia. Di dunia industri modern banyak sekali sistem kendali yang memanfaatkan kontrol otomatis, apalagi untuk industri yang bergerak pada bidang yang prosesnya membahayakan keselamatan jiwa manusia.

Gambar 15. Sistem Kendali Otomatis

Sumber : http://wangready.wordpress.com/2011/04/04/pingsensor-jarak-ultrasonik/

Sistem Kontrol adalah seperangkat komponen yang saling berhubungan/dihubungkan sedemikian sehingga mampu memerintah, mengarahkan, atau mengatur dirinya sendiri atau sistem/proses yang lain.

Kontrol automatic atau yang dikenal dengan sistem pengendalian otomatis (automatic control system) merupakan level ke 2 dalam hirarki sistem otomasi..Dalam sistem otomasi kegiatan pengontrolan dan monitoring yang biasa dilakukan manusia bisa digantikan perannya dengan menerapkan prinsip otomasi. Kegiatan kontrol yang dilakukan secara berulang-ulang, kekurang presisi-an manusia dalam membaca data, serta resiko yang mungkin timbul dari sistem yang dikontrol semakin menguatkan kedudukan alat/mesin untuk melakukan pengontrolan secara otomatis.

Pengendalian otomatis (automatic control) dan piranti-piranti pengontrol otomatis dalam perkembangannya merupakan suatu disiplin ilmu sendiri yang


(18)

disebut control engineering, control system engineering. Dengan berkembangnya teknologi komputer dan jaringan dimana konsep sistem otomasi dapat diwujudkan, ditambah dengan suatu kecerdasan melalui program yang ditanamkan dalam sistem tersebut , maka akan semakin meringankan tugas-tugas manusia. Derajat otomasi yang makin tinggi akan mengurangi peranan dan meringankan tugas-tugas manusia dalam pengontrolan suatu proses.

Sistem Pengendalian Umpan Maju (Open Loop Control)

Open loop control atau kontrol lup terbuka adalah suatu sistem yang keluarannya tidak mempunyai pengaruh terhadap aksi kontrol. Artinya, sistem kontrol terbuka keluarannya tidak dapat digunakan sebagai umpan balik dalam masukan.

Gambar 16. Sistem Pengendalian Umpan Maju

Sumber : http://wangready.wordpress.com/2011/04/04/pingsensor-jarak-ultrasonik/

Sistem kendali lup terbuka atau umpan maju (feedforward control) umumnya mempergunakan pengatur (controller) serta aktuator kendali (control actuator) yang berguna untuk memperoleh respon sistem yang baik. Sistem kendali ini keluarannya tidak diperhitungkan ulang oleh controller. Suatu keadaan apakah plant benar-benar telah mencapai target seperti yang dikehendaki masukan atau referensi, tidak dapat mempengaruhi kinerja kontroler.

Karakteristik Sistem kendali lup terbuka :

 output tidak diukur maupun di umpanbalikkan

 bergantung pada kalibrasi

 hubungan antara output dan input diketahui

 tidak ada ‘internal disturbance’ maupun ‘eksternal disturbance

 terkait dengan waktu Kelebihan:


(19)

 tidak ada persoalan kestabilan Kelemahan:

 gangguan dan perubahan kalibrasi

 untuk menjaga kualitas yang diinginkan perlu kalibrasi ulang dari waktu ke waktu

Contoh :

- kendali traffic (lalu lintas) - mesin cuci

Sistem Kendali Umpan Balik (Close Loop Control)

Close loop control atau kontrol lup tertutup adalah sistem kontrol yang sinyal keluarannya mempunyai pengaruh langsung pada aksi pengontrolan. Sinyal kesalahan penggerak, yang merupakan selisih antara sinyal masukan dan sinyal umpan balik (yang dapat berupa sinyal keluaran atau suatu fungsi sinyal keluaran atau turunannya, diumpankan ke kontroler untuk memperkecil kesalahan dan membuat agar keluaran sistem mendekati harga yang diinginkan. Dengan kata lain, istilah “lup tertutup” berarti menggunakan aksi umpan – balik untuk memperkecil kesalahan sistem.

Sistem kendali loop tertutup adalah suatu sistem yang keluarannya berpengaruh langsung terhadap aksi kendali. Yang berupaya untuk mempertahankan keluaran sehingga sama bahkan hampir sama dengan masukan acuan walaupun terdapat gangguan pada sistem. Jadi sistem ini adalah sistem kendali berumpan balik, dimana kesalahan penggerak adalah selisih antara sinyal masukan dan sinyal umpan balik (berupa sinyal keluaran dan turunannya) yang diteruskan ke pengendali / controller sehingga melakukan aksi terhadap proses untuk memperkecil kesalahan dan membuat agar keluaran mendekati harga yang diingankan.


(20)

Gambar 17. Sistem Kendali Umapan Balik

Sumber : http://wangready.wordpress.com/2011/04/04/pingsensor-jarak-ultrasonik/

Jika dalam hal ini manusia bekerja sebagai operator, maka manusia ini akan menjaga sistem agar tetap pada keadaan yang diinginkan, ketika terjadi perubahan pada sistem maka manusia akan melakukan langkah – langkah awal pengaturan sehingga sistem kembali bekerja pada keadaan yang diinginkan. Ciri-ciri Sistem Kendali Tertutup

• Lebih kompleks

• Harga yang lebih mahal • Lebih dapat dipercaya • Biasanya lebih akurat

Keuntungan sistem loop tertutup adalah adanya pemanfaatan nilai umpan balik yang dapat membuat respon sistem kurang peka terhadap gangguan eksternal dan perubahan internal pada parameter sistem. Kerugiannya adalah tidak dapat mengambil aksi perbaikan terhadap suatu gangguan sebelum gangguan tersebut mempengaruhi nilai prosesnya. Contoh: sistem pengontrol proses, lemari es, pemanas air otomatik, kendali termostatik, AC dan lain-lain. Sistem Kendali Digital Sistem kendali digital adalah sistem pengendalian otomatis yang memiliki komponen - komponen utama seperti elemen proses, elemen pengukuran (sensing element dan transmitter), elemen controller (control unit), dan final control element (control value ).


(21)

Gambar 18. Sistem Kendali Digital

Sumber : http://wangready.wordpress.com/2011/04/04/pingsensor-jarak-ultrasonik/

Sistem Kendali Kontinyu

Sistem pengendalian yang ber jalan secara kontinyu, pada setiap saat respon sistem selalu ada. Pada gambar, Sinyal e(t) yang masuk ke kontroler dan sinyal m(t) yang keluar dari kontroler adalah sinyal kontinyu.

Gambar 19. Sistem Kendali Kontinyu

Sumber : http://wangready.wordpress.com/2011/04/04/pingsensor-jarak-ultrasonik/

Sistem Kendali Diskrit

Sistem pengendalian yang berjalan secara diskrit, proses pengendalian tidak berjalan setiap saat, hanya pada waktu -waktu tertentu saja (pada saat terjadi pencuplikan pada waktu cupliknya). Pada gambar 2.6. sinyal e*(t) yang masuk ke kontroler dan sinyal m*(t) yang keluar dari kontroler adalah sinyal digital. Sampler pada gambar 2.6 dipergunakan untuk mengubah dari sinyal kontinyu e(t) menjadi sinyal digital e*(t). Rangkaian holding device dipakai untuk mengubah sinyal digital ke sinyal kontinyu.


(22)

Gambar 20. Sistem Kendali Diskrit

Sumber : http://wangready.wordpress.com/2011/04/04/pingsensor-jarak-ultrasonik

2.2.4 Metoda Praktikum 2.2.4.1 Alat dan Bahan

Alat dan bahan yang digunakan adalah : 1. Sensor Dioda IN4148, NTC

2. Op-Amp MC 1458, Transistor C 1061

3. Papan Rangkaian, Resistor, Kapasitor dan kabel 4. Tool Kit Elektronik

5. Relay 12 V

6. Unit Pemanas Listrik 350 watt 7. Adaptor

8. Potensiometer

9. Multimeter dan thermometer 10. Ruang kaca ukuran kecil 2.2.4.2 Prosedur Kerja

Prosedur kerja sebagai berikut :

1. Rangkailah sensor diode silicon IN 4148 seperti Gambar 19. Berikut ini

Gambar 21. Rangkaian Sensor Suhu

Sumber : Modul Praktikum


(23)

Gambar 22. Penguat inverting

Sumber : Modul Praktikum

3. Atur faktor penguat dengan menggunakan Potensiometer P3 sedangkan P1 pada Gambar 5 dipergunakan sebagai pengatur Tegangan acuan. Jika harus konstan mengalir melalui bias maju diode, maka penuruna tegangan yang terdapat pada kedua ujung diode adalah berbanding terbalik terhadap suhu perubahan Va yang terjadi adalah kira – kira 2 mV perderajat celcius. Potensiometer P2 berfungsi untuk membuat keluaran Vb = 0, sedangkan potensio P3 berfungsi untuk membuat Vb max.

4. Dari kedua gabungan rangkaian tersebut, ujilah dan buatlah tabel hubungan antara suhu yang diterima oleh diode dengan tegangan Vb.

5. Buatlah rangkaian system saklar seperti pada gambar 21. Berikut ini:

Gambar 23. Rangkaian system Saklar

Sumber : Modul Praktikum

6. Ujilah rangkaian system saklar denagn memutar Potensio P5 lalu catat tegangan Vb saat relay mulai ON dan saat Ralay mulai OFF. Selanjutnya putar P4 hingga Relay ON, hitung tegangan Vb. Putar kembali P4 hingga Relai OFF catat kembali teganagn Vb.


(24)

2.2.5 Hasil

Tabel 9. Data Rangkaian Saklar

NO ON OFF

1 4.06 2.06

2 1.04 0.89

3 4.17 1.83

4 1.8 1.42

5 2.49 1.18

6 2.64 2.27

Sumber : Analisis Praktikum

Gambar 24. Rangkaian Gerbang Logika 3

Sumber : Hasil Praktikum


(25)

2.2.6 Pembahasan

Berdasarkan hasil data yang didapatkan bahwa rangkaian Saklar adalah nama yang diberikan untuk alat yang berhubungan dengan listrik. Saklar adalah pemutus dan penyambung aliran arus listrik. Komponen listrik ini sengaja dirancang untuk memiliki dua keadaan, yaitu keadaan menutup, yaitu keadaan tertutup (terhubung) dan keadaan terbuka (tidak terhubung). Dua keadaan tersebut dapat diganti-ganti sehinga rangkaian dapat diubah dari terbuka menjadi tertutup, atau sebaliknya, sesuai dengan keinginan kita.

Rangkaian listrik dapat diubah menjadi rangkaian terbuka atau tertutup dengan membuka atau menutup saklar. Jika saklar ditutup (terbentuk rangkaian tertutup), arus listrik akan mengalir dalam rangkaian. Sebaliknya, jika saklar dibuka (terbentuk rangkaian terbuka), arus listrik berhenti mengalir. Jadi, fungsi saklar adalah sebagai alat pemutus dan penyambung arus listrik pada rangkaian. Penguat ini dinamakan penguat inverting karena masukan dari penguat tersebut adalah masukan non inverting dari Op Amp. Sinyal keluaran yang dihasilkan oleh penguat jenis ini sefasa dengan sinyal masukannya. Rangkaian suhu digunakan untuk mengetahui nesar kecilnya sushu pada pengukuran tersebut sebagai sensor pendeteksi suhu dapa ruang tertentu. Berdasarkan rangkaian mengenai saklar tersebut terdapat beberapa sistem yaitu ON dan ON, ON dan OFF,OFF dan ON serta OFF dan OFF. Dengan memilibeda beda apabila diperkecil dan diperbesar nilai voltase yang cecil maka diperbesar dan jika voltasenya besar maka volnya diperbesar. Hasil data terserbut terlampil pada tabel tersebut.

2.2.7 Penutup 2.2.7.1 Kesimpulan

Kesimpulan dari praktikum objek ini adalah terdapat tentang rangkaian inverting, rangkaian saklar dan juga rangkaian suhu yang memiliki fungsi masing-masing sehingga dapat dipergunakan pada suatu sistem control dan pemprograman. Berdasarkan hasil yang didapatkan terdapat saklar sistem ON dan OFF yang terdapat pada logika yang diperbesar dan diperkecil.


(26)

2.2.7.2 Saran

Saran untuk praktikum selanjutnya agar lebih memperhatikan dan memahami tentang sistem control saklar,inverting dan control suhusehingga dapat menerapkan dalam kerja maupun dalam kehidupan sehari-hari. Diharapkan praktikan lebih serius dalam menjalani praktikum tersebut.

2.3 Objek 3 ( PEMBELAJARAN PEMPROGRAMAN BAHASA MICROKONTROLER)

2.3.1 Tujuan Praktikum

Adapun tujuan praktikum dari objek dua ini adalah: 1) Memahami struktur penulisan bahasa assembly


(27)

4) Mengenal Macro serta Licking kr file Library

5) Mampu membuat program bahasa assembly yang tersruktur. 2.3.2 Manfaat Praktikum

Praktikan dapat :

1. Memahami struktur penulisan bahasa assembly

2. Memahami cara pengalokasian memory baik untuk program maupun data 3. Dapat meng- kcompile source code assembly

4. Mengenal Macro serta Licking kr file Library

5. Mampu membuat program bahasa assembly yang tersruktur. 2.3.3 Tinjauan Pustaka

Bahasa Assembly atau Rakitan diprakarsaioleh IBM pada tahun 1956 – 1963. Bahasa assembly termasuk bahasa tingkat rendah. Pada tahun 1957, sebuah tim yang dipimpin oleh John W. Backus berhasil mengembangkan sebuah bahasa baru yang lebih mengarah pada keperluan untuk menganalisa persoalan numeric. Extensi yang dihasilkan dari bahasa assembly adalah file dengan extensi Com dan Exe. Secara umum kedua jenis file tersebut memiliki perbedaan antara program yang berekstensi Com dan Exe, yang merupakan ukuran luas daerah yang menyebabkan kelainan program dalam assembler.

Untuk file yang diakhiri dengan extension Com, berarti file itu paling akan memakan luas 64 kilobyte yang disebut 1 segment, sedangkan untuk file berekstensi EXE tidak dibatasi berapa segment yang dapat dipakai. Dapat 1 segment, 2segment, 3 segment atau lebih dari 3 segment. Oleh karena COM hanya memiliki 1 segment, Maka file Com memiliki kelebihan dan kekurangan sebagai berikut :

a. Stack yang telah dibuat sendiri oleh program di akhir Segment

b. Hanya terdapat satu segment, sehingga tidak perlu mengatur DS, CS, SS, kecuali bila diinginkan.

c. Karena hanya satu segment, maka tidak mungkin membuat program lebih dari 64 kb.


(28)

d. Butuh ruangan di awal program sebanyak 100 hexa byte untuk keperluan program segment prefix (PSP).

e. Karena PSP diketahui dengan pasti, maka perlu dilakukan operasi ke PSP lebih

f. mudah karena masih berada dalam 1 segment.

g. Dapat menggunakan utility DEBUG untuk membuat program Kelebihan dan kekurangan program EXE, sebagai berikut :

 Hasil Program panjang

 Tidak perlu menyediakan tempat untuk PSP.  Pembagian segmen diatur sendiri

 Membuat stack sendiri

 Tidak dapat membuat program dengan Debug.

Dalam pemrograman bahasa assembly lebih ditekankan pada system operasi Microsoft Intel yang seiring dengan perkembangan mikroprosesor 808 8/8086. Perkembangan bahasa assembly tergantung pada linker yang menguba h file *.obj menjadi *.exe atau *.com. Bahasa assembly dikategorikan sebaga i bahasa tingkat rendah. Hal ini untuk menggambarkan spesifikasi sebagai bahasa yang berorientasi pada machine dependent. Untuk membandingkan bahasa mesin dan bahasa assembly menurut karakteristik dibagi 2 bagian :

Mnemonic Operation Code Simbolic Operand Spesification

SKEMA ASSEMBLY

Proses penerjemahan secara sederhana dapat dikelompokkan dalam dua fase, yaitu:

Fase Analisa


(29)

b. Memasukkan symbol yang ditemukan pada label field dan alamat yang dituju machine word ke dalam symbol table.

c. Melakukan validasi mneoMic operation code dengan melihat pada mnemonic table

d. Menentukan alamat yang dibutuhkan oleh statement berdasarkan pada mnemonic operation code dan operand field pada statement.

Fase analisis

Dapat dikelompokkan menjadi beberapa tahap, yaitu : a. Lexical Analisys

Lexical Analisys adalah menjalankan mikro level examination dari teks masukan untuk mengenal lexial unit yang ada didalamnya dan menentukan kategori syntax.

b. Syntax Analisys

Proses Syntac Analisys dilakukan terhadap descriptor dari lexical analisysuntuk menentukan struktur syntax dari statement masukan. Proses tersebut dikenal dengan PARSING. Output dari parsing adalah representasi dari

struktur syntac suatu statement. c. Semantic Analisys

Proses semantic analisys dapat diklasifikasikan kedalam proses declarative statement dan proses eksekusi.

Fase Syntesis

a. Menghasilkan machine operation code yang berkorespodensi dengan mnemonic operation code yang telah dicari pada mnemonic table. b. Menghasilkan alamat operand dari symbol table

c. Melakukan syntesis instruksi machine.

Pada fase sysntesis dilakukan pemilihan machine operation code yang sesuai dengan mnemonic Load dan menempatkan pada machine instruction


(30)

opcode field. Evaluasi korespodensi pengalamatan dilakukan untuk operand expression ‘ Result + 4.

PROSES ASSEMBLY

Unit dalam sources program digunakan untuk menterjemah semua bagian program.Ketika fase analisys statement program pertama kali dilakukan, maka proses LCakan dikerjakan dan symbol yang didefinisikan dalam program dimasukkan ke dalamsymbol table. Untuk mengurangi pengulangan, maka hasil analisis sources statement dari first pass direpresentasikan dalam internal form pada sources statement yangdisebut intermediate code. Selain membentuk intermediate code, suatu prosesassembler juga membangun struktur database yang digunakan oleh subsequent pass.

SPESIFIKASI KOMPUTER

Dalam pemrograman bahasa assembly, ada beberapa aspek utama yang minimalharus ada persyaratan yang menunjang, meliputi :

1) Perangkat Keras (Hardware) yang diperlukan:

 Prosesor Intel, minimal Intel Pentium I, Intel Pentium II dan Pentium III  Monitor CGA, EGA atau VGA

Keyboard dan MouseUSB Port

Harddisk

2) Perangkat Lunak (Software) yang diperlukan :  Microsoft Windows XP

Turbo Assembler

Linker : Tlink ver 3 minimal

Text Editor : Edit atau bahasa pemrograman

Bahasa Rakitan termasuk ke dalam bahasa tingkat rendah dan merupakan bahasa dasar komputer. Bahasa ini memerlukan logika yang cukup rumit di


(31)

Program yang dihasilkan memiliki kecepatan yang paling baik. Kelebihan dari bahasa rakitan adalah :

1. Memiliki fasilitas fungsi dan makro (ciri khas bahasa pemrograman yangmenyebabkan pemrograman menjadi lebih mudah).

2. Program dapat dibuat secara modular (dipecah dalam modul-modul kecil dandapat diintegrasikan kembali).

3. Ukuran program lebih kecil, sehingga lebih menghemat media penyimpan.Lebih dekat ke hardware sehingga seluruh kemampuan komputer dapatdimanfaatkan secara maksimal.

Bahasa rakitan merupakan bahasa pemrograman yang posisinya di antara bahasapemrograman lainnya adalah termasuk dalam bahasa pemrograman tingkat rendah karenabahasa ini berhubungan langsung dengan bahasa mesin. Sedangkan bahasa pemrograman Delphi berada di atas bahasa pemrograman rakitan, yang sering disebut OOP (Object Orinted Programming). Bahasa mesin adalah kumpulan kode biner yang merupakan instruksi yang bias dijalankan oleh komputer. Sedangkan bahasa rakitan memakai kode mnemonic untuk menggantikan kode biner, agar lebih mudah diingat sehingga memudahkan penulisanprogram.

Program yang ditulis dengan bahasa rakitan terdiri dari label; kode mnemonic dan lainnya, pada umumnya dinamakan sebagai program sumber (source code) yang belum bisa diterima oleh prosesor untuk dijalankan sebagai program tapi harus diterjemahkan terlebih dahulu menjadi bahasa mesin dalam bentuk kode biner.

BILANGAN HEXADESIMAL

Bilangan Hexadesimal merupakan bilangan dengan orde 16, Dengan urutan sebagai berikut (paling kiri merupakan MSB dan paling kanan adalah LSB) : F E D C B A 9 8 7 6 5 4 3 2 1 0. dimana bilangan F adalah 16 dalam orde 10 dan 1111 dalam orde biner. Konversi bilangan dari bilangan biner ke hexadesimal sangat mudah, bila dibandingkan konversi dari bilangan hexadesimal ke desimal. Cara mengkonversi bilangan hexadesimal ke biner adalah dengan cara menguraikan


(32)

bilangan bilangan hexadesimal tersebut empat bit empat bit sesuai dengan konversi dalam biner. Contoh bilangan FE16 dalam konversi biner nya adalah F menjadi 11112 dan E menjadi 00012 sehingga FE16 = 111100012. Cara mengkonversi ke bilangan desimal sama dengan biner Contoh:

3A hexa = (3 * 161) + (10 * 160) = 48 + 10

= 58 desimal

BAGIAN – BAGIAN DARI PROGRAM ASSEMBLER Berikut ini adalah bagian – bagian dari program assembler yaitu: Label

Label merupakan suatu simbol yang didefinisikan sendiri oleh pembuat program untuk menandai lokasi memori pada area program. Simbol dan label a dalah dua hal yang berbeda. Simbol tidak menggunakan titik dua, sedangkan label harus diakhiri dengan titik Contoh :

PAR EQU 500 ; “PAR” Menunjukan suatu simbol ; dari nilai 500

MULAI:

MOV A, #0FFh ; pada label; “Mulai” nilai 0FFh ; dipindahkan ke Akumulator

Dalam satu baris hanya ada satu label, pada umumnya Assembler membatasi jumlah karakter yang bisa digunakan hingga 31 karakter.

Mnenonik

Mnemonic instruksi atau pengarah Assembler dimasukan dalam “Mnemonic field” yang mengikuti “label mnemonic”.Mnemonic instruksi misalnya ADD, MOV, INC dan lain-lain.Sedangkan pengarah Assembler misalnya ORG, EQU, DB dan lain-lain.

Operand

Operand ditulis setelah mnemonic, bisa berupa alamat atau data yang digunakan instruksi yang bersangkutan Contoh :


(33)

LAGI:

JNB LAGI ; LAGI adalah operand

Komentar

Komentar harus diawali dengan titik koma. Sub rutin dari bagian besar program yang mengerjakan suatu operasi biasanya diawali dengan blok komentar yang menjelaskan fungsi sub rutin atau bagian besar program tersebut.

End

Petunjuk END merupakan kode perintah terakhir yang menunjukan batas akhir dari proses Assembly. Instruksi yang sering digunakan dalam pembuatan program yaitu :

Instruksi Aritmatik

Instruksi aritmatik selalu melibatkan akumulator dan ada juga beberapa instruksi yang melibatkan register lain. Berikut ini contoh instruksi–instruksi arimatika yaitu:

Tabel 10.Instruksi-instruksi Aritmatik

Instruksi Keterangan Contoh

ADD A,Rn Menambah isi register Rn dengan isi akumulator lalu disimpan di akumulator

ADD A,R1

ADD A, direct Menambah isi direct dengan akumulator, hasilnya disimpan di akumulator

ADD A, 30H

ADD A, #data Menambahkan immediate data ke akumulator ADD A, #20H ADD A, @Rn Menambahkan isi dari alamat yang ditunjuk

Rn dengan akumulator

ADD A, @R1

ADDC A, #data

Menambahkan immediate data ke akumulator dengan carry

ADDC A, #20H

SUBB A, Rn Kurangkan isi register Rn dari akumulator SUBB A, R1

INC A Tambah isi akumulator dengan 1 INC A

DEC A Kurangkan isi akumulator denga 1 DEC A

MUL AB Kalikan isi A dengan isi B, low-bytedisimpan pada akumulator, dan highbytepada B

MUL AB

DIV AB Bagi isi A dengan isi B. Akumulator menerima hasil integer pembagian dan B menerima integer sisanya.

DIV AB


(34)

Instruksi Logika ini dipakai untuk melakukan operasi logika, yaitu operasi AND (instruksi ANL), operasi OR (instruksi ORL), operasi Exclusive-OR (instruksi XRL), operasi clear (instruksi CLR), instruksi komplemen (instruksi CPL), operasi penggeseran kanan atau kiri (instruksi RR, RRC, RL dan RLC) serta operasi penukaran data (instruksi SWAP). Data yang dipakai dalam operasi ini biasanya berupa data yang berada dalam akumulator atau data yang berada dalam memori data.

Instruksi Pemindahan Data

Tabel 10. Instruksi – instruksi Perpindahan Data

Instuksi Keterangan Contoh

MOV A, Rn Memindahkan isi register Rn ke akumulator

MOV A, R0

MOV A,direct Memindahkan isi direct byte ke akumulator

MOV A, 30h

MOV A , #data Mengisi akumulator dengan nilai data MOV A,#20h MOV A, @Rn Mengisi akumulator dengan isi dari

alamat yang ditunjuk oleh Rn

MOV A, @R0

MODE – MODE PENGALAMATAN Mode Pengalamatan Langsung

Dalam pengalamat langsung nilai yang akan disimpan dalam suatu memori diperoleh secara langsung dengan mengambil dari lokasi memori yang lain.Contoh :

MOV A,30H ; isi akumulator dengan bilangan 30 heksadesimal Mode Pengalamatan Tak Langsung

Dalam pengalamatan tak langsung, instruksi menentukan suatu register yang digunakan untuk menyimpan alamat operan Contoh :

ADD A,R ; Tambahkan isi RAM yang lokasinya ditunjukan oleh register R1 ke akumulator.

DEC @R1 ; Kurangi satu isi RAM yang alamatnya ditunjukan oleh register R1.


(35)

MOV A,#20H ; isi akumulator dengan bilangan 20 heksadesimal Data konstanta merupakan data yang menyatu dengan instruksi, contoh intruksi diatas mempunyai arti bahwa data konstantanya, yaitu 20H, (sebagai data konstanta harus diawali dengan ’#’ dan tanda H untuk menyatakn format bilangan heksadesimal) disalin ke Akumulator (A).

Mode Pengalamatan Data

Pengalamatan data terjadi pada sebuah perintah ketika nilai operasi merupakan alamat data yang akan diisi atau yang akan dipindahkan. Contoh : MOV P1,A ; isi P1 dari nilai akumulator.

Mode Pengalamatan Bit

Pengalamatan bit adalah penunjukkan menggunakan simbol titik (.) yang menunjuk alamat lokasi bit, baik dalam RAM internal atau perangkat keras. Contoh :SETB P1.7 ; set bit port 1.7 high ( pot 1.7 diberi nilai logika 1) 2.3.4 Metoda Praktikum

2.3.4.1 Alat dan Bahan

Alat dan bahan yang digunakan adalah Computer yang teristall : Editor Teks ( mis. Notepad),program assembler (8051IDE, ASM51, dan ASEM51). Program simulator (TS Control Emulator, 8052 emulator.

2.3.4.2 Prosedur Kerja

Prosedur kerja sebagai berikut :

1. Struktur penulisan bahasa assembly, pengalokasian memory dan penggunaan compiler.

2. Cara penulisan Makro

3. Menyisipkan file library (procedure) dalam modul yang berbeda. 2.3.5 Hasil

Tabel 11. Bahasa Pembaha Pemprograman

NO KODE ANG

KA MNEU MENIK MAKSUD PEINTAHZ 1 10000000D200717D75 A0FE11F59001C73105 11FD7B

10 JBC Jump if direct Bit is

set & clear bit


(36)

00 NOP

00 NOP

00 NOP

D2 SETB bit addr

00 NOP

71 ORL C,bit addr

7D MOV R5,#data

75 MOV MOV

A0 ORL C,/bit addr

FE MOV R6,A

11 ACALL code addr

F5 MOV data addr,A

90 MOV code addr

01 AJMP code addr

C7 XCH A,@R1

31 ACALL code addr

05 INC data addr

11 ACALL code addr

FD MOV R5,A

7B MOV R5,#data

2 100010009002B731608

0FE9001B431609001D A3116

10 JBC Jump if direct Bit is

set & clear bit

00 NOP

10 JBC Jump if direct Bit is

set & clear bit


(37)

02 LJMP code addr

B7 CJNE @R1,#data,code

addr

31 ACALL code addr

60 JZ code addr

80 JZ code addr

FE MOV R6,A

90 MOV code addr

01 ACALL code addr

B4 CJNE A,#data,code addr

B5 3 CJNE A,data addr,code ad

31 ACALL code addr

60 JZ code addr

90 MOV code addr

01 ACALL code addr

DA DJNZ R2,code addr

31 ACALL code addr

16 DEC @R0

Sumber : Hasil Praktikum

2.3.6 Pembahasan

Berdasarkan praktikum objek 4 ini mengenai bahasa pemprograman didapatkan bahasa-bahas pemprograman yang dapat di artikan dalam bentuk angka kedalam bentuk bahasa pemprograman yang dapat diartikan dengan berbagai maksud dari pembacaan tersebut. Pada proses pembacaan diperlukan editor teks yang akan membaca sistem program dalam bentuk digit angka setian angka tersebut akan digabung dengan berbagi huruf yang akan diartikan berdasarkan dua digit menggunakan data sheet dari mikrokontroler data bahasa pemprograman tersebut kemudian bahas- bahasa yang telah diartikan tersebut dapat di terjemahkan dalam


(38)

bentuk program assembler dan juga pada program simulatornya tersebut. Bahasa-bahas pemprograman tersebut diartikan dalam bentuk mneumerik dan selanjutnya dalam bentuk arti maksud dari bahasa itu sendiri.

Aplikasi dari bahasa-bahasa pemprograman tersebut adalah berguna dalam pembuatan sistem control dalam membuat perintah yang akan di artikan dalam bentuk bahasa pemprograman dalam computer atau sitem control kemudian diartikan sebagai output oleh LCD pada mikrokontroler tersebut. Sedangkan aplikasi di Teknik Pertanian berguna atau berguna dalam pembuatabn suatu alat yang memiliki sistem control otomatik dalam bentuk bahasa pemprograman mikrokontroler seperti penentuan berbagai parameter produk pertanian seperti kematangan, warna maupun ukuran dan masih banyak lagi.

2.3.7 Penutup

2.3.7.1 Kesimpulan

Kesimpulan pada praktikum objek ini adalah dengan melakukan praktikum ini praktikan dapat mengerti bagaimana cara mengubah bahasa dari sistem control atau bahasa pemprograan yang dimengerti computer dari input yang diberikan menjadi bahasa yang dimengerti berdasarkan perintah-perintah yang diinginkan sioperator sehingga sistem control yang dibuat sesuai dengan apa yang diinginkan.

2.3.7.2 Saran

Saran untuk praktikum selanjutnya agar lebih memperhatikan dan memahami tentang bahasa-bahasa pemprogaran sehingga dapat menerapkan dalam kerja maupun dalam kehidupan sehari-hari serta menjadi ide-ide pada penelitian.Diharapkan praktikan lebih serius dalam menjalani praktikum tersebut.


(39)

BAB III. PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Sistem kontrol dapat didefinisikan sebagai hubungan timbal balik antara komponen-kompenen yang membentuk suatu konfigurasi sistem dan memberikan suatu hasil sesuai dengan yang diharapkan. Hasil ini aalah keluaran yang dinamakan respon sistem yang dimaksud. Jika harus ada yang dikendalikan, dalm bidang keteknikan berupa sistem fisis yang biasa disebut dengan kendalian (Plat).

Berdasarakan jenis pengendalian yang digunakan sistem kontrol terbagi atas sistem pengendalian manual dan otomatis. Sedangkan berdasarkan pengaruh keluaran atau respon terhadap prosesnya terbagi atas sistem pengaturan loop terbuka (open loop) dan loop tertutup (Close loop). Sistem kontrol merupakan jenis sistem yang dapat mengendalikan gerak secara otomatis dengan menggunakan udara mampat. Sistem kontrol ini merupakan salah satu alternatif


(40)

pemecahan masalah dalam mengatasi kekurangan yang ada yang masih menggunakan sistem manual.

3.2 Saran

Adapun saran untuk praktikum kontrol otomatik ini adalah sebaiknya asisten mendampingi saat melakukan praktikum, sebaiknya alat dan bahan dipersiapkan sebelum melakukan praktikum agar praktikum dapat berjalan dengan baik dan sebaiknya praktikum membaca modul dan melihat lay out agsar dapat merangkai dengan benar.


(1)

MOV A,#20H ; isi akumulator dengan bilangan 20 heksadesimal Data konstanta merupakan data yang menyatu dengan instruksi, contoh intruksi diatas mempunyai arti bahwa data konstantanya, yaitu 20H, (sebagai data konstanta harus diawali dengan ’#’ dan tanda H untuk menyatakn format bilangan heksadesimal) disalin ke Akumulator (A).

Mode Pengalamatan Data

Pengalamatan data terjadi pada sebuah perintah ketika nilai operasi merupakan alamat data yang akan diisi atau yang akan dipindahkan. Contoh : MOV P1,A ; isi P1 dari nilai akumulator.

Mode Pengalamatan Bit

Pengalamatan bit adalah penunjukkan menggunakan simbol titik (.) yang menunjuk alamat lokasi bit, baik dalam RAM internal atau perangkat keras. Contoh :SETB P1.7 ; set bit port 1.7 high ( pot 1.7 diberi nilai logika 1) 2.3.4 Metoda Praktikum

2.3.4.1 Alat dan Bahan

Alat dan bahan yang digunakan adalah Computer yang teristall : Editor Teks ( mis. Notepad),program assembler (8051IDE, ASM51, dan ASEM51). Program simulator (TS Control Emulator, 8052 emulator.

2.3.4.2 Prosedur Kerja

Prosedur kerja sebagai berikut :

1. Struktur penulisan bahasa assembly, pengalokasian memory dan penggunaan compiler.

2. Cara penulisan Makro

3. Menyisipkan file library (procedure) dalam modul yang berbeda. 2.3.5 Hasil

Tabel 11. Bahasa Pembaha Pemprograman

NO KODE ANG

KA MNEU MENIK MAKSUD PEINTAHZ 1 10000000D200717D75 A0FE11F59001C73105 11FD7B

10 JBC Jump if direct Bit is set & clear bit


(2)

00 NOP

00 NOP

D2 SETB bit addr

00 NOP

71 ORL C,bit addr

7D MOV R5,#data

75 MOV MOV

A0 ORL C,/bit addr

FE MOV R6,A

11 ACALL code addr

F5 MOV data addr,A

90 MOV code addr

01 AJMP code addr

C7 XCH A,@R1

31 ACALL code addr

05 INC data addr

11 ACALL code addr

FD MOV R5,A

7B MOV R5,#data

2 100010009002B731608 0FE9001B431609001D

A3116

10 JBC Jump if direct Bit is set & clear bit

00 NOP

10 JBC Jump if direct Bit is set & clear bit

00 NOP


(3)

02 LJMP code addr

B7 CJNE @R1,#data,code

addr

31 ACALL code addr

60 JZ code addr

80 JZ code addr

FE MOV R6,A

90 MOV code addr

01 ACALL code addr

B4 CJNE A,#data,code addr

B5 3 CJNE A,data addr,code ad

31 ACALL code addr

60 JZ code addr

90 MOV code addr

01 ACALL code addr

DA DJNZ R2,code addr

31 ACALL code addr

16 DEC @R0

Sumber : Hasil Praktikum 2.3.6 Pembahasan

Berdasarkan praktikum objek 4 ini mengenai bahasa pemprograman didapatkan bahasa-bahas pemprograman yang dapat di artikan dalam bentuk angka kedalam bentuk bahasa pemprograman yang dapat diartikan dengan berbagai maksud dari pembacaan tersebut. Pada proses pembacaan diperlukan editor teks yang akan membaca sistem program dalam bentuk digit angka setian angka tersebut akan digabung dengan berbagi huruf yang akan diartikan berdasarkan dua digit menggunakan data sheet dari mikrokontroler data bahasa pemprograman tersebut kemudian bahas- bahasa yang telah diartikan tersebut dapat di terjemahkan dalam


(4)

bahas pemprograman tersebut diartikan dalam bentuk mneumerik dan selanjutnya dalam bentuk arti maksud dari bahasa itu sendiri.

Aplikasi dari bahasa-bahasa pemprograman tersebut adalah berguna dalam pembuatan sistem control dalam membuat perintah yang akan di artikan dalam bentuk bahasa pemprograman dalam computer atau sitem control kemudian diartikan sebagai output oleh LCD pada mikrokontroler tersebut. Sedangkan aplikasi di Teknik Pertanian berguna atau berguna dalam pembuatabn suatu alat yang memiliki sistem control otomatik dalam bentuk bahasa pemprograman mikrokontroler seperti penentuan berbagai parameter produk pertanian seperti kematangan, warna maupun ukuran dan masih banyak lagi.

2.3.7 Penutup 2.3.7.1 Kesimpulan

Kesimpulan pada praktikum objek ini adalah dengan melakukan praktikum ini praktikan dapat mengerti bagaimana cara mengubah bahasa dari sistem control atau bahasa pemprograan yang dimengerti computer dari input yang diberikan menjadi bahasa yang dimengerti berdasarkan perintah-perintah yang diinginkan sioperator sehingga sistem control yang dibuat sesuai dengan apa yang diinginkan.

2.3.7.2 Saran

Saran untuk praktikum selanjutnya agar lebih memperhatikan dan memahami tentang bahasa-bahasa pemprogaran sehingga dapat menerapkan dalam kerja maupun dalam kehidupan sehari-hari serta menjadi ide-ide pada penelitian.Diharapkan praktikan lebih serius dalam menjalani praktikum tersebut.


(5)

BAB III. PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Sistem kontrol dapat didefinisikan sebagai hubungan timbal balik antara komponen-kompenen yang membentuk suatu konfigurasi sistem dan memberikan suatu hasil sesuai dengan yang diharapkan. Hasil ini aalah keluaran yang dinamakan respon sistem yang dimaksud. Jika harus ada yang dikendalikan, dalm bidang keteknikan berupa sistem fisis yang biasa disebut dengan kendalian (Plat).

Berdasarakan jenis pengendalian yang digunakan sistem kontrol terbagi atas sistem pengendalian manual dan otomatis. Sedangkan berdasarkan pengaruh keluaran atau respon terhadap prosesnya terbagi atas sistem pengaturan loop terbuka (open loop) dan loop tertutup (Close loop). Sistem kontrol merupakan jenis sistem yang dapat mengendalikan gerak secara otomatis dengan menggunakan udara mampat. Sistem kontrol ini merupakan salah satu alternatif


(6)

menggunakan sistem manual. 3.2 Saran

Adapun saran untuk praktikum kontrol otomatik ini adalah sebaiknya asisten mendampingi saat melakukan praktikum, sebaiknya alat dan bahan dipersiapkan sebelum melakukan praktikum agar praktikum dapat berjalan dengan baik dan sebaiknya praktikum membaca modul dan melihat lay out agsar dapat merangkai dengan benar.