Analisis Sistem Perpustakaan Di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kuningan Provinsi Jawa Barat

(1)

KABUPATEN KUNINGAN

PROPINSI JAWA BARAT

KERJA PRAKTEK

Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Kerja Praktek

Program Strata Satu Jurusan Teknik Informatika Fakultas Teknik Dan Ilmu Komputer

Universitas Komputer Indonesia

RATNA KOMALASARI

10106265

JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG


(2)

(3)

i

Alhamdulillah, puji syukur tak henti-hentinya penulis panjatkan ke hadirat Allah S.W.T. atas segala limpahan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan laporan Kerja Praktek ini.

Laporan ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan matakuliah Kerja Praktek pada Jurusan Teknik Informatika di Universitas Komputer Indonesia.

Judul laporan ini adalah “Analisis Sistem Perpustakaan di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kuningan ”.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari dukungan, dorongan, kerjasama maupun bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Sekretaris Dewan Perwakilan Rakyat (DPRD) Kabupaten Kuningan atas izin kerja praktek yang diberikan.

2. Kepala Bagian Umum DPRD Kabupaten Kuningan. 3. Kepala Bagian Persidangan DPRD Kabupaten Kuningan.

4. Kepala Bagian Humas dan Protokol DPRD Kabupaten Kuningan.

5. Karyawan-karyawan di DPRD Kabupaten Kuningan yang telah banyak membantu dan memberikan pengarahan.

6. Ibu Mira Kania Sabariah, S.T.,M.T. selaku Ketua Jurusan Teknik Informatika.


(4)

ii

8. Bapak Andry Heryandi, S.T.,M.T. selaku dosen pembimbing Laporan Kerja Praktek yang telah bersedia meluangkan pikiran dan waktu hingga akhirnya penulis dapat menyelesaikan Laporan Kerja Praktek ini.

9. Ayahanda dan Ibunda tersayang, serta ketiga adikku tercinta yang telah

memberikan do’a, motivasi dan selalu memberi dukungan moril dan materil yang tiada henti.

10. Rekan-rekan mahasiswa Universitas Komputer Indonesia yang selalu memberi semangat belajar.

11. Semua pihak yang turut membantu hingga selesainya Laporan Kerja Praktek ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, terima kasih.

Penulis sangat menyadari bahwa laporan ini masih banyak kekurangannya, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk menyempurnakan Laporan Kerja Praktek ini. Akhir kata, penulis berharap semoga Laporan Kerja Praktek ini dapat memberikan sesuatu yang bermanfaat bagi semua pihak yang membacanya. Terima kasih.

Bandung, 23 Januari 2010


(5)

iii LEMBAR JUDUL

LEMBAR PENGESAHAN

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... iii

DAFTAR TABEL ... vi

DAFTAR GAMBAR………vii

DAFTAR SIMBOL ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... x

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah...1

1.2 Perumusan Masalah……….……2

1.3 Maksud dan Tujuan……….…2

1.4 Batasan Masalah………..3

1.5 Metode Penelitian………3

1.6 Sistematika Pelaporan Kerja Praktek………..5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 6

2.1 Profil Tempat Kerja Praktek...6

2.1.1 Sejarah Instansi...6

2.1.2 Logo Instansi...7


(6)

iv

2.2.1 Sistem...16

2.2.2 Analisis Sistem...17

2.2.3 Informasi...17

2.2.4 Data...18

2.2.5 Basis Data...18

2.2.6 Mysql...20

2.2.7 Delphi...21

2.2.8 Entity RelationShip Diagram (ERD)...22

2.2.9 Diagram Konteks...25

2.2.10 Diagram Aliran Data (DAD)...25

2.2.11 Data Flow Diagram (DFD)...26

2.2.12 Flowmap...26

BAB III PEMBAHASAN ... 28

3.1 Kegiatan Kerja Praktek...28

3.2 Analisis Sistem...28

3.2.1 Analisis Permasalahan...29

3.2.2 Analisis Sistem Berjalan...29

3.2.3 Prosedur yang Terlibat...30

3.2.4 Aliran Informasi...35

3.2.4.1 Dokumen Yang Dibutuhkan...35


(7)

v

3.2.5.2 Analisis User...38

3.2.5.3 Analisis Perangkat Lunak...39

3.2.5.4 Analisis Perangkat Keras...39

3.2.5.5 Analisis Basis Data ( Database )...40

3.2.6 Analisis Kebutuhan Fungsional...41

3.2.6.1 Diagram Konteks...41

3.2.6.2 Data Flow Diagram ( DFD )...42

3.2.6.3 DFD Level 0 Pengolahan Data Master...43

3.2.6.4 DFD Level 1 Pengolahan Data ...44

3.2.6.5 DFD Level 1 Pengolahan Data Transaksi...44

3.2.6.6 DFD Level 1 proses 3 Pengolahan Data Anggota...45

3.2.6.7 DFD Level 2 Proses 3 Pengolahan Data Buku...45

3.2.6.8 DFD Level 3 Proses 3 Pengolahan Data Referensi...46

3.2.6.9 DFD Level 1 Proses 4 Pengolahan data Peminjaman...46

3.2.6.10 DFD Level 2 Proses 4 Pengolahan data Pengembalian...47

3.2.6.11 Spesifikasi Proses...47

3.2.6.12 Kamus Data...57

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN ... 64

4.1Kesimpulan...64

4.2Saran...64


(8)

1

1.1 Latar Belakang Masalah

Perkembangan teknologi sekarang ini telah mengalami kemajuan yang signifikan. Teknologi bertambah canggih dan kompleks. Salah satu teknologi yang berkembang dengan pesat adalah di bidang komputer. Kini komputer bukanlah sesuatu barang yang mewah, tetapi telah menjadi suatu keharusan dan telah menjadi bagian yang tidak bisa dipisahkan dari aktifitas manusia sehari-hari.

Penggunaan komputer saat ini tidak hanya terdapat pada instansi-instansi besar yang bergerak di bidang IT tetapi juga instansi pemerintah. Tidak dapat dipungkiri, bahwa sistem komputerisasi dapat mengolah data dengan cepat dan akurat dalam mendapatkan informasi yang dibutuhkan..

Dewan Perwakilan Rakyat Daerah sebagai lembaga legistlatif yang dimana kegiatan utamanya menghimpun aspirasi rakyat dan dimana tempat dibuatnya peraturan dan perundangan di daerah tersebut berdiri.

Berbagai perlengkapan dewan dari perundangan, peraturan daerah sampai peraturan pusat terdapat di DPRD ini. Salah satu fasilitas yang mungkin harus dimiliki oleh DPRD sebagai penunjang bagi para dewan rakyat sebagai referensi adalah perpustakaan. Dengan adanya perpustakaan ini para dewan wakil rakyat dapat mencari referensi guna pembuatan perundangan baik Raperda (Rancangan Peratuaran Daerah) dan sebagainya. Dengan banyak buku yang digunakan sebagai sumber, dari buku hukum, peraturan daerah, peraturan pemerintah, dan lain-lain..


(9)

Pada saat perpustakaan yang terdapat di DPRD Kabupaten kuningan masih menggunakan sistem konvensional. Tidak dipungkiri pengkomputerisasian sistem perpustakaan sangat di butuhkan. Oleh sebab itu, penulis tertarik untuk menjadikan perpustakaan di DPRD Kabupaten Kuningan ini untuk dijadikan pokok bahasan, pokok bahasan dalam pembuatan laporan ini dengan judul

Analisis Sistem Perpustakaan di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD)

Kabupaten Kuningan ”.

1.2 Perumusan Masalah

Masalah-masalah yang muncul pada sistem perpustakaan manual adalah :

1. Terbukanya peluang manipulasi, keslahan pencatatan, maupun hilangnya catatan peminjaman.

2. Kurang akuratnya pencatatan dan peminjaman buku diperpustakaan. 3. Kurang efisiennya waktu dalam pelayanan peminjaman buku.

1.3 Maksud dan Tujuan

Berdasarkan permasalahan diatas, maka maksud dari Kerja praktek ini adalah untuk menganalisis sistem perpustakaan dewan di DPRD Kab. Kuningan.

Adapun tujuan yang akan dicapai dari Kerja Praktek ini adalah :

1. Membangun sistem perpustakaan yang dapat mengefisienkan dan mempermudah pekerjaan dalam perpustakaan.

2. Memberikan layanan yang lebih baik kepada pengguna perpustakaan. 3. Kesalahan pencatatan dan manipulasi data dapat diminimalkan.


(10)

1.4 Batasan masalah

Agar dalam pembahasan masalah tidak menyimpang dari apa yang telah diberlakukan maka penulis membatasi sistem yang akan dibangun seperti yang akan penulis uraikan sebagai berikut :

1. Prosedur yang ditangani meliputi : prosedur pendaftaran anggota, prosedur peminjaman dan prosedur pengembalian.

2. Pembuatan laporan meliputi : laporan peminjaman, laporan pengembalian, laporan anggota, laporan buku dan laporan denda.

3. Pemodelan sistem yang manual yang sedang berjalan digambarkan dengan menggunakan flowmap sedangkan untuk pemodelan sistem yang akan dibangun menggunakan Data FlowDiagram (DFD). Untuk memodelkan data digunakan Model Entity Relationship Diagram (ERD).

4. Bahasa Pemrograman yang digunakan adalah Delphi.

1.5 Metode penelitian

Metode yang digunakan menganalisis dan menggambarkan sistem adalah analisis dan desain terstruktur modern. Pengembangan Terhadap Sistem menggunakan metode pendekatan waterfall. Pendekatan ini dipilih karena pendekatan ini mempunyai struktur yang jelas dan terarah dalam setiap tahapan perancangan dan implementasinya. Secara umum metodologi pengembangan sistem ini dibagi menjadi beberapa tahapan, antara lain:


(11)

1. Pendefinisian masalah 2. Analisa.

3. Perancangan Umum (Global Design) 4. Perancangan Detail (Detailed Design) 5. Implementasi dan Evaluasi

Sedangkan untuk Metode pengumpulan data yang dilakukan adalah observasi, wawancara dan study litelature.

1. Observasi dilakukan dengan melihat langsung keadaan perpustakaan.

2. Wawancara dilakukan terhadap pembimbing kerja praktek dan juga kebeberapa staff yang ada di DPRD.

3. Untuk mendukung penulisan laporan ini, dilakukan juga studi literatur, yaitu mempelajari buku-buku dan artikel yang berkaitan dengan aplikasi perpustakaan. Studi literatur ini dilakukan tidak hanya pada masa kerja praktek, tapi juga pada masa pembuatan laporan.


(12)

1.6 Sistematika Pelaporan Kerja Praktek

Sistematika yang digunakan dalam pelaporan kerja praktek ini adalah:

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini penulis membahas tentang latar belakang Masalah, identifikasi masalah, maksud dan tujuan kerja praktek, sistem pelaksanaan kerja praktek, dan sistematika pelaporan kerja praktek, waktu dan alokasi kerja praktek.

BAB II RUANG LINGKUP INSTANSI

Pada bab ini penulis menjabarkan secara singkat mengenai sejarah instansi tempat penulis melakukan kerja praktek, kedudukan instansi, bentuk dan badan hukum instansi, bidang pekerjaan instansi, bidang pekerjaan divisi/departemen tempat kerja praktek, dan struktur organisasi instansi.

BAB III PEMBAHASAN

Pada bab ini penulis Menguraikan mengenai analisa dan evaluasi sistem dari sistem yang akan dikembangkan.

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini berisi kesimpulan selama penulis melakukan kerja praktek di instansi serta saran yang mungkin berguna bagi para pembaca berhubungan dengan hasil kerja praktek yang dibuat.


(13)

6

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Profil Tempat Kerja Praktek

2.1.1 Sejarah Instansi

Keadipatian Kuningan yang berdiri tanggal 1 September 1498 adalah cikal-bakal Kabupaten Kuningan. Pada tahun 1498 di Kuningan belum ada bentuk dan sistem pemerintahan kabupaten.

Tahun 1819 – ketika Hindia Belanda diperintah oleh komisaris Jenderal (1816-1830) – di Keresidenan Cirebon terjadi lagi reorganisasi pemerintahan. Peraturan Nomor 23 Tahun 1819 (Staatsblad 1819) menetapkan Keresidenan Cirebon terdiri atas lima kabupaten, yaitu Cirebon, Maja, Bengawan Wetan, Kuningan, dan Galuh. Tiap kabupaten memiliki batas dareah yang jelas. Waktu itu batas wilayah Kabupaten Kuningan adalah sebagai berikut. Batas sebelah utara adalah muara Sungai Cisadane dan Sungai Cilosari ke hulu Sungai Cisadane sampai Desa Susukan terus ke hulu Sungai Cilengkrang (Cisande) dan ke barat sampai puncak Gunung Ciremai. Batas sebelah timur adalah dari titik hilir Sungai Cijolang ke utara sampai ke pertemuan Sungai Cilosari (Cisanggarung) dengan Sungai Cisande. Batas sebelah selatan adalah aliran Sungai Cijolang sampai ke batas daerah Kabupaten Cilacap. Batas sebelah barat adalah dari puncak Gunung Ciremai ke arah selatan sampai ke Sungai Cijolang. Dengan mengacu pada Peraturan Nomor 23 tahun 1819 pemerintahan kabupaten mulia di bentuk.


(14)

Pada zaman Jepang, sistem pemerintahan daerah pada waktu itu semula tidak terdapat Dewan-Dewan. Namun sejak bulan September 1943 terjadi perubahan dalam sistem pemerintahan Bala Tentara Jepang, yaitu dgn dibentuknya Dewan-Dewan baik di pusat maupun di daerah yg menjalankan fungsi sebagai Badan Penasehat. Pada pemerintahan pusat, badan tersebut bernama Tyuuoo Sangi-in dan di daerah disebut Sangi-in. Selanjutnya, dibentuk pula Komite Nasional Daerah yang kedudukannya diatur dengan Undang-Undang No.1 Tahun 1945 tentang Pembentukan Pemerintahan Nasional Daerah. Menurut UU No.1 pasal 2, ditetapkan Komite Nasional Daerah menjadi Badan Perwakilan Rakyat Daerah, yang bersama-sama & dipimpin oleh Kepala daerah menyelenggarakan pekerjaan mengatur rumah tangga daerahnya. dalam pelaksanaannya, selain itu salah satu pertimbangan ialah Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1950 tentang Pemerintahan Daerah Kabupaten Dalam Lingkungan Jawa Barat (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 1950)

2.1.2 Logo Instansi

DPRD kabupaten Kuningan memiliki logo yang sama dengan lambang daerah kabupaten Kuningan


(15)

Gambar 2.1 Logo

2.1.2.1 Makna Umum Lambang Daerah Kabupaten Kuningan

Dengan modal semangat dinamis, konstruktif, sportif, semangat menegakkan keadilan, melenyapkan kebathilan, sanggup berjuang membangun dan bertaqwa kepada Allah SWT untuk mewujudkan masyarakat adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia.

2.1.2.2 Arti Unsur-Unsur Lambang Daerah

2.1.2.2.1 Dasar

Perisai berbentuk lambang Negara Kesatuan Republik Indonesia berarti tenang, penegak keamanan Pancasila dan UUD 1945 serta lambang keadaan yang selalu aman, tenteram dan sejahtera.


(16)

2.1.2.2.2 Kuda Jantan

Melambangkan sifat masyarakat kuningan yang dinamis, konstruktif, kretif, sportif, semangat menegakan keadilan dan melenyapkan kebathilan. Dalam sejarah perjuangan leluhur Kuningan dan masa gerilya dalam Kabupaten Kuningan, kuda digunakan sarana angkutan dan juga digunakan sebagai alat perjuangan, serta terkenal dengan Leutik-leutik kuda Kuningan (Kecil-kecil kuda Kuningan).

2.1.2.2.3 Gunung Ciremai

Menunjukan Kuningan berada di kaki gunung Ciremai, gunung tertinggi di Jawa Barat dengan tanahnya yang subur, udaranya sejuk dan nyaman, cocok untuk daerah wisata.

2.1.2.2.4 Air Sungai Lima Gelombang

Air sungai melambangkan bahwa Kabupaten Kuningan memiliki lima sungai yang besar, yaitu Cisanggarung, Cijolang, Cisande, Cijangkelok dan sungai Citaal.

2.1.2.2.5 Bokor Kuning

Melambangkan sejarah lahirnya Sang Adipati Kuningan yang kemudian menjadi kepala pemerintahan pertama di Kuningan pada tanggal 1 April 1498. Bokor Kuning diartikan juga sebagai lambang lahirnya Pemerintah Kabupaten Kuningan pada tanggal 1 September 1498.


(17)

2.1.2.2.6 Padi

Melambangkan kesuburan di bidang pangan.

2.1.2.2.7 Kapas

Melambangkan kesuburan di bidang sandang.

2.1.2.3 Arti Warna

Tabel 2.1 Arti Warna

Hijau Kemakmuran, kesejukan, ketenangan dan harapan (optimis)

Putih Kesucian, kebersihan, kejujuran, keadilan dan kewibawaan

Hitam Tegak, kuat, kebenaran, ampuh dan teguh

Biru Kesetiaan, ketaatan, kepatuhan, kebesaran jiwa, berpandangan luas, perasaan halus, rendah hati dan berjiwa besar

Kuning Emas Kesejahteraan, keagamaan, keagungan, keluhuran dan keluhungan


(18)

2.1.3 Badan Hukum Instansi

Sebagai sebuah instansi pemerintahan, dprd tidak memiliki badan hukum seperti halnya perusahaan swasta atau instansi non-pemerintah.

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Pasal 40, DPRD merupakan Lembaga Perwakilan Rakyat dan yang berkedudukan sebagai unsur penyelenggaraan Pemerintah Daerah. DPRD memiliki tugas atau mempunyai fungsi legislasi,anggaran dan pengawasan.

Fungsi Legislasi diwujudkan dalam membentuk peraturan daerah bersama Bupati. Fungsi Anggaran diwujudkan dalam menyusun dan menetapkan APBD bersama Pemerintah Daerah dan Fungsi Pengawasan diwujudkan dalam bentuk pengawasan terhadap pelaksanaan Undang-Undang , dan peraturan pelaksanaan lainnya, serta peraturan daerah., Keputusan Bupati dan kebijkan yang ditetapkan oleh Pemerintah Daerah.

2.1.4 Struktur Organisasi dan Job Description

Susunan organisasi Sekeretariat DPRD kabupaten Kuningan menurut Perda Nomor 10 tahun 2008 Bab III tentang kedudukan, tugas pokok, fungsi dan susunan organisasi, pasal 6 adalah sebagai berikut :


(19)

SEKRETARIS DEWAN

BAGIAN UMUM BAGIAN HUMAS DAN

PROTOKOL BAGIAN PERSIDANGAN

SUB. BAGIAN TATA USAHA

SUB. BAGIAN DOKUMENTASI DAN

PRODUK HUKUM SUB. BAGIAN RAPAT DAN

RISALAH

SUB. BAGIAN PERLENGKAPAN DAN

RUMAH TANGGA

SUB. BAGIAN PROTOKOL SUB. BAGIAN

HUBUNGAN MASYARKAT BAGAN SUSUNAN ORGANISASI

SEKERTARIAT DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN KUNINGAN

SUB. BAGIAN KEUANGAN

Gambar 2.2 Susunan Organisasi

Adapun penjelasan tugas masing-masing bagian dalam susunan organisasi sekretariat DPRD Kuningan adalah sebagai berikut:

1. Sekretaris Dewan.

Tugasnya adalah memberikan pelayanan untuk kelancaran kegiatan DPRD mempersiapkan persidangan, menyiapkan produk perundang-undangan, kegiatan kehumasan, pelayanan umum untuk kelancaran kegiatan DPRD dan melaksanakan kegiatan Administrasi dan keuangan.

2. Kepala Bagian Umum.


(20)

a. Sub Bagian Tata Usaha

bertugas memimpin pelaksanaan tugas-tugas yang ada pada sub Bagian Tata Usaha yaitu: menerima, meneliti, mencatat, mengarahkan serta mengendalikan surat masuk DPRD dan Sekwan,Pengetikan, penomoran, pencatatan surat keluar DPRD dan Sekwan, rekapitulasi surat masuk DPRD, rekapitulasi surat masuk Sekwan, Rekapitulasi surat keluar DPRD, rekapitulasi surat keluar Sekwan, pendistribusian surat-surat pada pihak-pihak yang berkepentingan dengan menggunakan ekspedisi surat, membuat serta menyampaikan surat undangan dan melakukan pengecekan kehadiran undangan, mendistribusikan bahan-bahan rapat yang dating dari Gubernur, Dinas, Badan dan kantor kepada Pimpinan dan Anggota DPRD, mengurus ATK yang dibutuhkan pada bagian umum, melaksanakan tugas lainnya dibidang Tata Usaha yang diberikan oleh Kepala Bagian Umum

b. Sub Bagian keuangan

tugas pokok membantu Sekretariat DPRD dalam menyiapkan penyusunan anggaran DPRD dan Sekretariat DPRD, mengurus dan menata-usaha keuangan serta menyiapkan laporan pertanggungjawabkan keuangan DPRD dan Sekretariat DPRD.

c. Sub Bagian Perlengkapan dan Rumah Tangga

Tugasnya menyiapkan peralatan-peralatan yang di pergunakan untuk keperluan anggota dewan seperti konsumsi dan alat-alat kebersihan.


(21)

3. Kepala Bagian Persidangan.

Tugasnya memimpin, Mempunyai tugas dan pokok membantu Sekretariat DPRD dalam menyiapkan kegiatan rapat-rapat, seperti materi rapat, risalah rapat/kesimpulan rapat, pidato Pimpinan rapat, produk-produk hukum, koordinasi penyelenggara peninjauan / kunjungan kerja / study banding Pimpinan dan Anggota DPRD. Bidang ini membawahi dua sub bidang, yaitu:

a. Sub Bagian Rapat / Persidangan

Tugasnya membantu Sekretaris Dewan dalam melaksanakan persiapan penyelenggaraan persidangan, pembuatan risalah, penyajian bahan penyusunan perundang-undangan, membuat jadwal kegiatan rapat, mempersiapkan dan mendistribusikan bahan-bahan rapat, mempersiapkan dan mengurus absensi rapat Anggota DPRD, mempersiapkan daftar hadir tamu dalam setiap rapat, mempersiapkan tim penyusunan bahan dan hasil rapat, mempersiapkan dan mengkoordinasikan terselenggaranya acara-acara rapat, mempersiapkan konsep pidato ketua DPRD pada rapat-rapat baik didalam gedung maupun di luar gedung, membuat kesimpulan dan catatan rapat, melaksanakan tugas lainnya di bidang persidangan dan rapat-rapat yang diberikan oleh Kepala Bagian;

b. Sub Bagian Risalah

Mempunyai tugas memimpin pelaksanaan tugas-tugas yang ada pada Sub Bagian Risalah.


(22)

4. Kepala Bagian Humas dan Protokoler.

Tugasnya memimpin pelaksanaan tugas-tugas yang ada pada Bagian Protokol dan Humas, bidang ini membawahi dua sub bidang, yaitu:

a. Sub Bagian Humas dan Dokumentasi

Tugasnya adalah menyiapkan bahan penyusunan pedoman dan teknis pembinaan pengembangan hubungan masyarakat, menampung aspirasi yang disampaikan masyarakat ke DPRD dan menyalurkan kepada alat kelengkapan DPRD sesuai sifat dan keperluannya, melakukan penanganan dan pemberitaan kegiatan DPRD, menghimpun, mengelola, mengkaji data dan menyajikan berbagai kegiatan DPRD melalui protokol dan humas, Mengatur penugasan fotografer dan kameramen berdasarkan kegiatan yang ada,menjaga dan memelihara peralatan audio visual Sub Bagian Dokumentasi agar selalu siap untuk digunakan, mengurus masalah periklanan, meliput berita media cetak dan elektronik, menyimpan semua arsip dokumen sebagai bahan untuk dapat dipertanggungjawabkan, membuat kliping, pers DPRD yang diambil dari berita-berita yang tersebut di Koran dan majalah serta mendistribusikan sesuai keperluan, mengumpulkan biodata Anggota DPRD, mengolah, mengkaji data dan menyajikan berbagai kegiatan DPRD melalui dokumentasi, membuat agenda kerja dan kalender setiap akhir tahun, mendata dan melengkapi bahan-bahan bacaan (referensi/literature) yang diperlukan untuk perpustakaan DPRD, melaksanakan tugas lainnya di bidang Humas dan Dokumentasi yang diberikan oleh kepala bagian.


(23)

b. Sub Bagian Protokol dan Perjalanan

tugasnya yaitu. mengecek dan melaksanakn tugas yang diinstruksikan Pimpinan pada disposisi surat untuk mencantumkan prioritas kerja, mengurus dan mengatur penerimaam tamu-tamu dalam rapat-rapat dewan, memfasilitasi hubungan timbal balik antara DPRD dengan Pemerintah dan Masyarakat, mengatur pelaksanaan acara kegiatan DPRD, mengadakan hubungan kerja sama dengan instansi lain yang bersangkutan dengan kegiatan keprotokolan, mendampingi Pimpinan dan Anggota DPRD dalam melaksanakan kegiatan diluar kantor sesuai petunjuk pimpinan, mengatur persiapan rapat-rapat, pertemuan yang memerlukan pelayanan bersifat keprotokolan, membuat buku panduan protap (prosedur tetap) bagi kelancaran pelaksanaan tugas protocol, melaksanakan tugas lainnya di bidang protokol yang diberikan oleh kepala bagian

2.2 Landasan Teori

2.2.1 Sistem

Sistem menurut Jogiyanto (1990) dapat didefinisikan sebagai :

suatu kesatuan yang terdiri dari dua atau lebih komponen atau subsistem yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan”.

Sedangkan menurut Fathansyah (2002), sistem adalah :

“..sebuah tatanan (keterpaduan) yang terdiri atas sejumlah komponen fungsional (dengan satuan fungsi/tugas khusus) yang saling berhubungan dan secara bersama-sama bertujuan untuk memenuhi suatu proses / pekerjaan tertentu”.


(24)

Dapat dimisalkan sebuah komputer merupakan suatu sistem yang terdiri dari subsistem perangkat keras dan subsistem perangkat lunak. Masing-masing subsistem tersebut dapat terdiri dari komponen-komponen yang lebih kecil lagi. Subsistem perangkat keras terdiri dari perangkat masukan, perangkat pemroses, perangkat keluaran, dan perangkat penyimpanan luar. Subsistem-subsistem tersebut saling berhubungan dan berinteraksi membentuk satu kesatuan sehingga tujuan atau sasaran sistem dapat tercapai.

2.2.2 Analisis Sistem

Dapat didefinisikan sebagai ”penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh kedalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikannya” [Analisis dan Desain : Jogiyanto HM.,Akt.,Ph.D.

2.2.3 Informasi

Pengertian informasi menurut Jogiyanto (1990):

“informasi dapat didefinisikan sebagai hasil dari pengolahan data dalam suatu bentuk yang lebih berguna dan berarti bagi penerimanya. Informasi ini harus menggambarkan kejadian yang nyata sehingga nantinya dapat digunakan untuk mengambil keputusan oleh penerima informasi tersebut”.


(25)

Informasi diperoleh dari kegiatan pengumpulan data. Setelah terkumpul, data kemudian diolah dan dianalisis serta dipilah-pilah sehingga didapatkan informasi yang berguna dan sesuai dengan kebutuhan. Kualitas dari sebuah informasi ditentukan oleh tiga hal yaitu keakuratan informasi, ketepatan waktunya (up-to-date), dan relevan dengan keadaan atau kebutuhan.

2.2.4 Data

Data adalah sumber informasi yang bentuknya masih mentah. Menurut Jogianto (1990):

“Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata. Data dapat diperoleh dalam bentuk simbol-simbol karakter huruf, angka, gambar, suara, sinyal, dan lain sebagainya. Agar dapat digunakan, data harus diolah lebih lanjut. Hasil pengolahan terhadap data ini nantinya dapat menjadi informasi”.

Dalam hubungannya dengan basis data, data item merupakan komponen data terkecil yang memiliki arti. Kumpulan dari data item yang saling berhubungan dan dianggap satu bagian oleh sebuah aplikasi disebut dengan record.

2.2.5 Basis Data

Pengertian Basis Data menurut Fathansyah (2002) adalah:

“Sekumpulan data persistence yang saling terkait, menggambarkan suatu organisasi (Enterprise)."


(26)

Basis data digunakan karena memiliki keuntungan sebagai berikut: a. Mengurangi redundansi

b. Data dapat di-share¬ antar aplikasi c. Dapat dilakukan standardisasi data d. Batasan security dapat diterapkan

e. Mengelola integritas data (akurasinya terjamin)

f. Independensi data (objektif DBS), basis data dapat berkembang tanpa mempengaruhi aplikasi yang telah ada.

Secara definitif, basis data merupakan suatu objek terstruktur (Powell, 2006). Objek terstruktur tersebut terdiri atas data dan metadata. Data pada basis data merupakan informasi deskriptif yang benar-benar tersimpan, misalnya

„Nama‟ atau „Alamat‟. Sedangkan metadata merupakan bagian yang menjelaskan

tentang struktur data tersebut dalam basis data, misalnya field untuk „Nama‟ dan

„Alamat‟, panjang field, atau tipe data untuk masing-masing field.

Untuk menentukan struktur suatu basis data digunakan pemodelan basis data. Pemodelan basis data ada banyak macamnya. Beberapa diantaranya yaitu: 1. File Systems

2. Hierarchical Database Model 3. Network Database Model 4. Relational Database Model

Dari keempat pemodelan basis data di atas, relational database model merupakan solusi terbaik saat ini untuk menangani proses penyimpanan maupun pengambilan data.


(27)

2.2.6 MySQL

Pada awalnya, MySQL merupakan proyek internal sebuah firma asal Swedia, TcXDataKonsult. MySQL kemudian dirilis untuk publik pada tahun 1996. Karena MySQL menjadi sangat populer, pada tahun 2001 firma tersebut mendirikan sebuah perusahaan baru, MySQL AB, yang khusus menawarkan layanan dan produk berbasis MySQL.

Dari awal pembuatannya, para pengembang MySQL menitikberatkan pengembangan MySQL pada sisi performa dan skalabilitasnya. Hasilnya adalah sebuah perangkat lunak yang sangat teroptimasi, walaupun dari sisi fitur memiliki kekurangan dibandingkan solusi basis data kelas enterprise lain. Akan tetapi MySQL menarik minat banyak pengguna. Saat ini, tercatat lebih dari lima juta basis data MySQL yang terpasang dan aktif di seluruh dunia. Beberapa perusahaan dan instansi penting dunia seperti Yahoo!, Google dan NASA menggunakan MySQL untuk mengolah basis data mereka.

Ada beberapa kelebihan yang dimiliki MySQL sehingga dapat menarik banyak pengguna. Kelebihan tersebut yaitu:

2.2.6.1 Fleksibilitas

Saat ini, MySQL telah dioptimasi untuk duabelas platform seperti HP-UX, Linux, Mac OS X, Novell Netware, OpenBSD, Solaris, Microsoft Windows dan lain-lain. MySQL juga menyediakan source code yang dapat diunduh secara gratis, sehingga pengguna dapat mengkompilasi sendiri sesuai platform yang


(28)

digunakan. Selain itu, MySQL juga dapat dikustomisasi sesuai keinginan penggunanya, misalnya mengganti bahasa yang digunakan pada antarmukanya.

2.2.6.2 Performa

Sejak rilis pertama, pengembang MySQL fokus kepada performa. Hal ini masih tetap dipertahankan hingga sekarang dengan terus meningkatkan fiturnya.

2.2.6.3 Lisensi

MySQL menawarkan berbagai pilihan lisensi kepada penggunanya. Lisensi open source yang ditawarkan yaitu lisensi GNU General Public License dan Free/Libre and Open Source Software (FLOSS) License Exception. Selain itu ditawarkan juga lisensi komersil berbayar yang memiliki fasilitas dukungan teknis.

2.2.7 Delphi

Delphi adalah sebuah bahasa pemrograman dan lingkungan pengembangan perangkat lunak. Produk ini dikembangkan oleh CodeGear sebagai divisi pengembangan perangkat lunak milik Embarcadero, divisi tersebut sebelumnya adalah milik Borland. Bahasa Delphi, atau dikenal pula sebagai object pascal (pascal dengan dengannnnnnn ekstensi pemrograman berorientasi objek (PBO/OOP)) pada mulanya ditujukan hanya untuk Microsoft Windows, namun saat ini telah mampu digunakan untuk mengembangkan aplikasi untuk Linux dan Microsoft .NET framework (lihat di bawah). Dengan menggunakan Free Pascal


(29)

yang merupakan proyek opensource, bahasa ini dapat pula digunakan untuk membuat program yang berjalan di sistem operasi Mac OS X dan Windows CE

Pada tanggal 8 Februari 2006, Borland mengumumkan akan melepas seluruh jajaran produk pengembangan aplikasi komputernya termasuk di antaranya Delphi. Saat ini Delphi menjadi bagian dari jajaran IDE milik Embarcadero Technologies setelah Embarcadero Technologies mengakuisisi CodeGear, anak perusahaan Borland yang menangani tool pengembangan aplikasi.

2.2.8 Entity RelationShip Diagram (ERD)

ERD merupakan suatu model untuk menjelaskan hubungan antar data dalam

basis data berdasarkan objek-objek dasar data yang mempunyai hubungan antar relasi.

ERD untuk memodelkan struktur data dan hubungan antar data, untuk menggambarkannya digunakan beberapa notasi dan simbol. Pada dasarnya ada tiga simbol yang digunakan, yaitu :

2.2.8.1Entity

Entiti merupakan objek yang mewakili sesuatu yang nyata dan dapat dibedakan dari sesuatu yang lain (Fathansyah, 1999: 30). Simbol dari entiti ini biasanya digambarkan dengan persegi panjang.


(30)

Simbol dari entiti adalah sebagai berikut:

Gambar 2.3 Entity

2.2.8.2Atribut

Setiap entitas pasti mempunyai elemen yang disebut atribut yang berfungsi untuk mendeskripsikan karakteristik dari entitas tersebut. Isi dari atribut mempunyai sesuatu yang dapat mengidentifikasikan isi elemen satu dengan yang lain. Gambar atribut diwakili oleh simbol elips.

Simbol dari atribut adalah sebagai berikut :

Gambar 2.4 Atribut

2.2.8.3Hubungan / Relasi

Hubungan antara sejumlah entitas yang berasal dari himpunan entitas yang berbeda. Relasi dapat digambarkan sebagai berikut :

Relasi yang terjadi diantara dua himpunan entitas (misalnya A dan B) dalam satu basis datayaitu (Abdul Kadir, 2002: 48) :


(31)

Simbol dari relasi adalah sebagai berikut :

Gambar 2.5 Hubungan / Relasi

2.2.8.3.1 Satu ke satu (One to one)

Hubungan relasi satu ke satu yaitu setiap entitas pada himpunan entitas A berhubungan paling banyak dengan satu entitas pada himpunan entitas B.

Simbol satu ke satu :

1 1

Gambar 2.6 satu ke satu

2.2.8.3.2 Satu ke banyak (One to many)

Setiap entitas pada himpunan entitas A dapat berhubungan dengan banyak entitas pada himpunan entitas B, tetapi setiap entitas pada entitas B dapat

berhubungan dengan satu entitas pada himpunan entitas A.

Simbol satu ke banyak :

1 N


(32)

2.2.8.3.3 Banyak ke banyak (Many to many)

Setiap entitas pada himpunan entitas A dapat berhubungan dengan banyak entitas pada himpunan entitas B.

Simbol banyak ke banyak :

N N

Gambar 2.8 banyak ke banyak

2.2.9 Diagram Konteks

Diagram konteks disebut juga model konteks, merupakan tingkat tertinggi dari diagram aliran data, dalam diagram konteks menggambarkan batasan sistem sebagai suatu lingkaran dengan dikelilingi oleh entitasentitas luar/external entity.

2.2.10 Diagram Aliran Data (DAD)

Diagram aliran data merupakan alat Bantu utama yang digunakan oleh sistem analis :


(33)

Tabel 2.2 Diagram Aliran Data (DAD)

Simbol Deskripsi

Entitas luar/Terminator

Proses

Aliran Data

Penyimpanan data manual

Penyimpanan data komputer

2.2.11 Data Flow Diagram (DFD)

DFD adalah sebuah alat yang digunakan pada metodologi pengembangan sistem yang terstruktur. Data Flow Diagram sering digunakan untuk manggambarkan sistem yang telah ada atau sistem baru yang akan dikembangkan secara logika tanpa mempertimbangkan lingkungan fisik dimana data tersebut akan disimpan. DFD ini merupakan kalanjutan dari diagram konteks.

2.2.12 Flowmap

Bagian alir atau flowmap adalah bagan yang menunjukkan alir di dalam program atau prosedur sistem secara logika. Bagian alir digunakan terutama untuk alat bantu komunikasi dan dokumentasi.

Bagian alir dokumen atau sering disebut juga flowmap merupakan bagan alir yang menunjukkan arus dari aliran formulir termasuk tembusannya.


(34)

Berikut simbol-simbol yang biasa digunakan dalam pembuatan bagan alir atau flowmap:

Tabel 2.3 simbol-simbol flowmap

Simbol Arti Simbol Arti

Formulir Disk/DataBase

Tampilan ke monitor

Arsip

Proses Komputer

Komunikasi Jarak jauh Proses

Manual

Pilihan

File

konektor antar halaman


(35)

28

3.1 Kegiatan Kerja Praktek

Nama Perusahaan : Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kab.Kuningan

Alamat : Jl. RE Martadinata No.517 Ancaran Kuningan Pelaksanaan : Tanggal 13 Juli 31 Agustus 2009

Jadwal Praktek : Senin Jumat Pkl 07.00 15.00 WIB

3.2 Analisis sistem

Analisis sistem merupakan tahap yang bertujuan untuk memahami sistem, mengetahui kekurangan sistem, dan menentukan kebutuhan sistem perpustakaan. Dengan menganalisis prosedur sistem yang sedang berjalan maka sistem yang sedang berjalan dapat dievaluasi sehingga dapat dibuat satu usulan untuk sistem yang baru dari hasil evaluasi tersebut. Selain itu juga dibahas analisis kebutuhan non-fungsional yang terdiri dari analisis perangkat keras, analisis perangkat lunak dan analisis user.


(36)

3.2.1 Analisis Permasalahan

Analisis permasalahan merupakan sebuah asumsi dari permasalahan yang akan diuraikan dalam prosedur-prosedur pengolahan peminjaman dan pengembalian buku di DPRD kab. Kuningan. Analisis permasalahan dari prosedur yang ada, yaitu :

1. Sistem yang digunakan masih bersifat manual sehingga terbukanya peluang manipulasi, kesalahan pencatatan, maupun hilangnya catatan peminjaman. 2. Kurang akuratnya pencatatan data peminjaman buku di perpustakaan. 3. Kurangnya efisien waktu dalam pelayanan peminjaman buku.

3.2.2 Analisis Sistem Berjalan

Analisis terhadap sistem yang sedang berjalan bertujuan untuk mengetahui lebih jelas bagaimana kerja suatu sistem dan mengetahui masalah yang dihadapi sistem untuk dapat dijadikan landasan usulan perancangan sistem. Tahap analisa ini merupakan tahapan yang sangat penting di dalam merancang suatu sistem. Analisa sistem yang dilakukan untuk memenuhi masalah apa yang sedang dihadapi oleh instansi.

Sistem yang sedang berjalan diartikan sebagai sistem yang sedang dipakai, sedangkan analisa sistem yang sedang berjalan diartikan sebagai cara untuk memahami terlebih dahulu masalah yang dihadapi oleh sistem, seperti mendefinisikan kebutuhan-kebutuhan fungsional dari sistem sehingga dapat diketahui apa saja kebutuhan-kebutuhan pemakai yang belum terpenuhi oleh sistem yang sedang berjalan tersebut.


(37)

Tujuan dari analisa sistem untuk menentukan bentuk dari rancangan sistem yang akan diterapkan. Analisa tersebut juga dapat menentukan langkah-langkah perancangan yang akan dibuat sehingga rancangan sistem sesuai dengan kebutuhan pemakai dan sistem mempunyai unjuk kerja yang efisien dan efektif, dapat menghasilkan informasi yang cepat, tepat, dan akurat.

Di DPRD kab. Kuningan didalam pengolahan data perpustakaan masih bersifat manual yaitu dalam pengolahan datanya masih menggunakan berkas sehingga menyebabkan terlambatnya informasi mengenai data-data buku yang dibutuhkan, tetapi jika menggunakan sistem perpustakaan yang terkomputerisasi dapat membantu staff perpustakaan dalam mengolah data buku dengan cepat dan akurat.

3.2.3 Prosedur yang terlibat

Prosedur merupakan urutan langkah-langkah atau yang dilakukan dalam sistem yang sedang berjalan. Adapun beberapa prosedur yang terlibat dalam sistem ini adlah sebagai berikut :

1. Prosedur pendaftaran anggota 2. Prosedur pengadaan buku 3. Prosedur peminjaman buku 4. Prosedur pengembalian buku


(38)

3.2.3.1Prosedur pendaftaran anggota

dalam tahap ini prosedur yang dilakukan :

1. apabila ada calon anggota yang akan mendaftar menjadi anggota, maka petugas perpustakaan akan memberikan form biodata kosong yang harus di isi oleh calon anggota.

2. Calon anggota mengisi form biodata

3. Form biodata yang terisi lengkap diserahkan ke petugas perpustakaan.

4. Petugas perpustakaan melakukan pencetakan kartu anggota dan kartu peminjam.

5. Kartu anggota diserahkan pada anggota sedangkan kartu peminjam di pegang oleh petugas perpustakaan.

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dalam flow map di bawah ini :

Petugas perpustakaan Calon anggota

Form biodata terisi Mengisi

form biodata

Kartu anggota

Kartu peminjam Kartu anggota

Form biodata terisi Form biodata

kosong

Form biodata kosong

Pencetakan waktu dan

kartu peminjam


(39)

3.2.3.2prosedur pengadaan buku baru

Dalam pengadaan buku baru pada perpustakaan DPRD Kab. Kuningan dilakukan dengan :

1. Supplier menyerahkan form acara serah terima (BAST) buku kepada DPRD Kab. Kuningan.

2. Kepala Bagian Umum menerima form berita acara serah terima (BAST) buku kemudian ditanda tangani dan di cap.

3. Form BAST buku yang telah ditanda tangani dan di cap kemudian di serahkan ke petugas perpustakaan.

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada flow map dibawah ini :

Kepala bagian umum

Petugas perpustakaan supplier

Form BAST buku yang telah di tanda

tangan dan di cap Di tenda

tangan dan di cap

Form BAST yang telah di tanda tangan dan di cap Form berita acara

serah terima (BAST) buku Form berita acara

serah terima (BAST) buku


(40)

3.2.3.3Prosedur Peminjaman Buku

Dalam prosedur peminjaman buku pada perpustakaan DPRD Kab. Kuningan dilakukan dengan :

1. Anggota menyerahkan buku yang akan dipinjam kepada petugas perpustakaan, kemudian petugas memeriksa kelayakan buku untuk dipinjam. Kemudian apabila status buku layak maka dapat dipinjam.

2. Petugas menyiapkan buku yang akan dipinjam, kartu peminjam dan kartu anggota kemudian melakukan pengisian pada buku peminjaman anggota. Setelah selesai maka petugas memberikan buku yang akan dipinjam dan kartu anggota kepada anggota.

Untuk lebih jelas dapat dilihat pada flow map dibawah ini :

Petugas perpustakaan Anggota tidak ya Pengisian ke buku peminjam an Buku yang akan di pinjam Kartu anggota Status buku Buku tidak dapat di pinjam Buku yang akan di pinjam Periksa buku Buku yang akan di pinjam Kartu peminjam Kartu anggota Buku yang dipinjam Kartu anggota Buku peminjaman Buku yang akan di pinjam

Kartu peminjam

Kartu anggota


(41)

3.2.3.4Prosedur Pengembalian Buku

Dalam prosedur pengembalian buku pada prpustakaan DPRD Kab. Kuningan dilakukan dengan :

1. Anggota menyerahkan buku yang akan dikembalikan serta kartu anggota kepada petugas perpustakaan, kemudian petugas memeriksa sesuai atau tidak kondisi buku. Apabila sesuai maka data di kartu peminjaman dan di buku peminjaman di coret.

2. Petugas memberikan kartu anggota kepada anggota, transaksi selesai. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada flow map di bawah ini

Petugas Perpustakaan Anggota Periksa kartu anggota dan buku Sesuai ? tidak Buku peminjaman Buku yang dikembalikan Kartu peminjam Kartu anggota Coret kartu peminjam dan kartu peminjam Buku peminjaman Buku yang dikembalikan Kartu peminjaman Kartu anggota Buku yang dikembalikan Kartu anggota Buku yang dikembalikan Kartu peminjam Kartu anggota

Buku tidak dapat kembali

Kartu anggota

ya

Kartu anggota


(42)

3.2.4 Aliran Informasi

Aliran sistem informasi adalah siklus dari peredaran data pada sistem informasi sampai dihasilkannya laporan. Aliran Informasi yang terdapat pada sistem pengadaan barang ini digunakan untuk memudahkan proses pelaporan pengadaan barang yang akan dirancang.

3.2.4.1Dokumen yang dibutuhkan

Tabel 3.1 Dokumen yang dibutuhkan

No Nama Fungsi

1 Daftar Buku Untuk mengetahui buku yang tersedia 2 Daftar Anggota Untuk Mengetahui data anggota

3 Daftar Peminjaman Untuk data transaksi peminjaman buku 4 Daftar Pengembalian Untuk data transaksi pengembalian

buku

3.2.4.2Informasi yang dihasilkan

Tabel 3.2 Informasi yang Dihasilkan

No Nama Tujuan Fungsi

1 Info anggota Petugas perpustakaan

Menginformasikan data anggota


(43)

Peminjaman Buku

perpustakaan peminjaman buku

3 Informasi pengembalian buku

Petugas perpustakaan

Menginformasikan data pengembalian buku

3.2.5 Analisis Kebutuhan Non Fungsional

3.2.5.1Analisis pengkodean

Kode yang digunakan pada sistem yang sedang berjalan sekarang menggunakan nomor peminjaman untuk peminjaman dan pengembalian sementara kode buku dan kode anggota sudah ada. Semua pengolahan transaksi peminjaman dan pengembalian buku di DPRD Kab. Kuningan masih menggunakan buku peminjaman sehingga dirasa kurang efektif karena pencatatan datanya masih menggunakan cara manual.

Untuk kode peminjaman yang ada sekarang adalah sebagai berikut:

No pinjam

Format : 999999 Menunjukan Nomor Pinjam Contoh : 000123

Dalam menjalankan aplikasi ini bukan hanya no pinjam yang di perlukan. Kode buku dan anggota juga sangat penting. Maka perlu kode buku dan anggota. Format kode yang disarankan addalah sebagai berikut :


(44)

1. Kode Buku Format LL 9999

4 digit kedua no urut buku

2 digit pertama nama jenis buku

Contoh : AG 001

AG = Menerangkan Nama Jenis Buku 001 = Menerangkan Nomor Urut Buku

2. Kode Anggota Format

L 99 99 9999

4 digit keempat kode anggota 2 digit ketiga kode anggota 2 digit kedua kode anggota 1 digit pertama kode anggota

Contoh : D 07 08 0001

D = Menerangkan Status Anggota 07 = Menerangkan Tanggal Lahir


(45)

08 = Menerangkan Bulan Lahir

1961 = Menerangkan Nomor Urut Anggota

Keterangan : D = Dewan P = PNS

3.2.5.2 Analisis User

User atau pengguna yang nantinya akan mengoprasikan sistem informasi merupakan Petugas perpustakaan DPRD Kab. Kuningan, adapun maksud dari analisis ini adalah untuk mengetuhui siapa saja user yang terlibat beserta karakterstiknya sehingga dapat diketahui tingkat pengalaman dan pemahaman user terhadap komputer. Adapun karakteristik user adalah sebagai berikut :

1. Petugas perpustakaan

Nama : Dedi

Jabatan : petugas perpustakaan dan bagian persidangan

Umur : 36

Pengalaman menggunakan Komputer : 5 Tahun Latar Belakang Pendidikan : S1

Sistem Operasi yang pernah/sering digunakan : Win 98, Win 2000, WinXp Software yang pernah/sering digunakan : Ms, Word, Excel


(46)

Berdasarkan analisis user ini maka hanya ada satu user yaitu user petugas perpustakaan dimana hak aksesnya adalah sebagai admin.

3.2.5.3 Analisis Perangkat lunak

Pada sistem yang berjalan perangkat lunak yang digunakan Ms.Office dan perangkat Lunak yang dibutuhkan dalam membangun informasi perpustakaan di DPRD Kab. Kuningan adalah Borland Delphi 7.0.

3.2.5.4 Analisis Perangkat Keras

Analisis perangkat keras merupakan proses analisis yang lebih menekankan pada aspek pemanfaatan perangkat keras yang selama ini telah dimiliki. Perpustakaan memiliki 1 komputer. Spesifikasi komputer yang ada di perpustakaan DPRD Kab. Kuningan adalah :

1. Komputer bagian perpustakaan memiliki spesifikasi antara lain : a. Monitor

b. Processor Pentium 4 c. Harddisk 80 GB d. RAM 512 e. DVD-ROM

f. Mouse dan keyboard g. Printer


(47)

Dengan perangkat keras yang digunakan untuk pemakai sistem informasi perpustakaan ini secara optimal memerlukan spesifikasi minimum komputer sebagai berikut :

a. Processor dengan kecepatan 1700 Mhz (Pentium III) b. Kapasitas RAM 128 MB

c. Kapasitas Hardisk 20 GB d. Monitor VGA

e. CD-ROM

f. Floppy Disk Drive

g. Mouse, keyboard, dan mouse

Secara keseluruhan spesifikasi komputer yang ada di DPRD Kab. Kuningan telah mencukupi untuk menjalankan sistem yang dibuat.

3.2.5.5 Analisis Basis Data (Database)

Database merupakan kumpulan data yang saling berkaitan satu dengan lainnya yang direalisasikan dengan relation key yang digambarkan dalam entity Relationship Diagram. Dalammemodelkan data dan menggambarkan hubungan antara data yang ada pada sistem yang sedang berjalan di perpustakaa DPRD Kab. Kuningan digunakan alat bantu yaitu Entity Relationship Diagram (ERD).


(48)

Anggota Buku Penerbit Pengarang Kode_rak Jenis_buku Jabatan memiliki

memiliki memiliki memiliki memiliki

Meminjam mengembalika n No_ tele pon Jns_klmn Nama_anggo ta No_anggo ta Kod e_bu ku Nama _buk u Kode _jaba tan Kod e_Je nis Kod e_ra k Nama _pen ga ran g Kode _peng ar ang Nama _pene r bit Kod e_pen erbi t N N 1 1 N 1 N 1 N 1 N 1 N N Deta il_pem inja ma n Detail_pengembalian

Gambar 3.5 E-R Diagram

3.2.6 Analisis Kebutuhan Fungsional

3.2.6.1 Diagram Konteks

Diagram Konteks merupakan suatu model yang menjelaskan secara global bagaimana digunakan dan ditransformasikan untuk proses atau yang menggambarkan aliran data kedalam dan keluar sistem.

Berikut adalah gambar diagram konteks yang diusulkan pada Analisis Sistem Perpustakaan pada DPRD Kab. Kuningan :


(49)

Petugas Perpustakaan Sistem perpustakaan DPRD kab. kuningan Data Login

Data Katalog user Data User Data anggota Data buku Data jenis buku Data jabatan Data penerbit Data pengarang Data rak buku Data peminjaman buku Data pengembalian buku

Info login valid Info login invalid Info katalog buku Info user Info anggota Info buku Info jenis buku Info jabatan Info penerbit Info pengarang Info rak buku Info peminjaman buku Info pengembalian buku

Gambar 3.6 Diagram konteks sistem perpustakaan

3.2.6.2 Data Flow Diagram (DFD)

Data Flow Diagram adalah representasi dari suatu sistem yang menggambarkan bagian-bagian dari sistem tersebut beserta seluruh keterlibatan diantara bagian yang ada. Arus data pada DFD dapat berupa masukan untuk sistem ataupun keluaran yang disampaikan kepada pengguna sistem.


(50)

3.2.6.3 DFD Level 0 Pengolahan Data Master Petugas perpustakaan 1.0 login 2.0 Pengolahan katalog buku 3.0 Pengolahan data 4.0 Pengolahan transaksi 5.0 Pengolahan laporan Dt_user Dt_buku Dt_kode_rak Dt_pengarang Dt_pinjam Dt_anggota Dt_kembali Db_bbalik Db_bkembali Db_bpinjam Dt_penerbit Dt_jabatan Dt_status anggota Data login

Info data login

Data login yang telah valid Data login yang akan valid

Info data buku

Data buku Info dt_buku Dt_anggota Info dt_anggota Data_kode_rak Info dt_kode_rak Dt_pengarang Info dt_penga rang Dt_penerbit Info dt_penerbit Dt_jabatan Info dt_jabatan Dt_pinjaman Info dt_pinjaman Dt_pengembalian Info dt_pengembalian Dt_pengembalian Info dt_pengembalian Dt_buku, dt_peminjaman

Info dt_buku, info dt_peminjaman Info

dt_denda Dt_denda Data buku

Info data buku

data Info data

Data transaksi

Info data transaksi

data laporan

Info data laporan

Dt_status anggota Info-dt status

anggota


(51)

3.2.6.4 DFD Level 1 Pengolahan Data Petugas perpustakaan 3.1 Data anggota 3.2 Data buku 3.3 Pengolahan data referensi Dt_anggota Dt_kategori/ jenis Dt_jabatan Dt_buku Dt_penerbit Dt_pengarang Dt_rak_buku Data_anggota

Info login valid

Data_anggota Info_anggota Data_buku Info buku Dt_kategori/ jenis Data_kategori/ jenis Info ketegori/ jenis Dt_jabatan Info_jabatan Dt_penerbit Info dt_penerbit Dt_jabatan Dt_pengarang Info dt_pengarang Dt_pengarang Dt_kode_rak Info dt_kode_rak Info login valid Dt_penerbit Data_buku

Info login valid

Gambar 3.8 DFD Level 1 Pengolahan Data

3.2.6.5 DFD Level 1 Pengolahan Data Transaksi

Petugas perpustakaan 4.1 Peminjaman 4.2 Pengembalian Dt_pinjam Dt_peminjaman Info dt_peminjaman Dt_kembali Dt_pengembalian Info dt_pengembalian Info_dt_pengembalian Info dt_Peminjaman Dt_peminjaman Dt_pengembalian


(52)

3.2.6.6 DFD Level 1 proses 3 Pengolahan Data Anggota Petugas perpustakaan 3.1.1 Tambah anggota 3.1.2 Edit anggota 3.1.3 Hapus anggota Dt_anggota Dt_anggota yang akan ditambah

Info dt_anggota yang telah ditambah

Dt_anggota yang akan di edit

Info dt_anggota yang telah diedit

Dt_anggota yang akan dihapus

Info dt_anggota yang telah dihapus

Dt_anggota yang akan dihapus

Info dt_anggota yang telah dihapus Dt_anggota yang

akan di edit Info Dt_anggota yang telah diedit Info dt_anggota yang

telah ditambah Dt_anggota yang akan

ditambah

Gambar 3.10 DFD Level 1 Pengolahan Data Anggota

3.2.6.7 DFD Level 2 Proses 3 Pengolahan Data Buku

Petugas perpustakaan 3.2.1 Tambah buku 3.2.2 Edit buku 3.2.3 Hapus buku Dt_buku Dt_buku yang akan ditambah

Info dt_buku yang telah ditambah

Dt_buku yang akan di edit

Info dt_buku yang telah diedit

Dt_buku yang akan dihapus

Info dt_buku yang telah dihapus

Dt_buku yang akan dihapus

Info dt_buku yang telah dihapus Dt_buku yang akan

di edit

Info Dt_buku yang telah diedit Info dt_buku yang telah

ditambah

Dt_buku yang akan ditambah


(53)

3.2.6.8 DFD Level 3 Proses 3 Pengolahan Data Referensi Petugas perpustakaan 3.3.1 Tambah referensi 3.3.2 Edit referensi 3.3.3 Hapus referensi Dt_referensi Dt_referensi yang akan ditambah

Info dt_referensi yang telah ditambah

Dt_referensi yang akan di edit

Info dt_referensi yang telah diedit

Dt_referensi yang akan dihapus

Info dt_referensi yang telah dihapus

Dt_referensi yang akan dihapus

Info dt_referensi yang telah dihapus Dt_referensi yang

akan di edit

Info Dt_referensi yang telah edit Info dt_referensi yang

telah ditambah Dt_referensi yang akan

ditambah

Gambar 3.12 DFD Level 3 Pengolahan Data Referensi

3.2.6.9 DFD Level 1 Proses 4 Pengolahan data Peminjaman

Petugas perpustakaan 4.1.1 Tambah Data Peminjaman 4.1.2 Edit Data Peminjaman 4.1.3 Hapus Data Peminjaman Dt_peminjaman Dt_peminjaman yang akan

ditambah

Info dt_peminjaman yang telah ditambah

Dt_peminjaman yang akan di edit

Info dt_peminjamanya

ng telah diedit

Dt_peminjaman yang akan dihapus

Info dt_peminjaman yang telah dihapus

Dt_peminjaman yang akan dihapus

Info dt_peminjaman yang telah dihapus Dt_peminjaman yang akan di edit

Info Dt_peminjaman yang telah diedit Info dt_peminjaman yang telah ditambah Dt_peminjaman yang akan

ditambah


(54)

3.2.6.10DFD Level 2 Proses 4 Pengolahan data Pengembalian Petugas perpustakaan 4.2.1 Tambah Data Pengembalian 4.2.2 Edit data pengembalian 4.2.3 Hapus data pengembalian Dt_pengembalian Dt_pengembalian yang akan

ditambah

Info dt_pengembalian yang telah ditambah

Dt_pengembalian yang akan di edit

Info dt_pengembalian

yang telah diedit

Dt_pengembalian yang akan dihapus

Info dt_pengembalian yang telah dihapus

Dt_pengembalian yang akan dihapus

Info dt_pengembalian yang telah dihapus Dt_pengembalian

yang akan di edit Info Dt_pengembalian

yang telah diedit Info dt_pengembalian

yang telah ditambah Dt_pengembalian yang akan

ditambah

Gambar 3.14 DFD Level 2 Proses 4 Pengolahan data Pengembalian

3.2.6.11Spesifikasi Proses

Dari Penggunaan DFD sebelumnya, dapat diketahui banyaknya aliran data baik arah serta tujuannya. Untuk lebih mengetahui kegunaannya dan hasil keluarannya dapat dilihat pada tabel spesifikasi proses di bawah ini.


(55)

Tabel 3.3 Spesifikasi Proses No Proses Keterangan

1

No. Proses 1.0 Nama Proses Login

Sumber Petugas Perpustakaan

Input dt login

Output login valid (sebagai petugas Perpustakaan) Info login invalid

Tujuan Petugas Perpustakaan Logika Proses Begin

{ Petugas Perpustakaan memasukan data login masing-masing}

If dt login ada then tampil login valid Else tampil info login invalid

End

2

No. Proses 3.1.1

Nama Proses Tambah Data Anggota Sumber Petugas Perpustakaan Input Dt_anggota baru

Output Info anggota yang telah ditambah Tujuan Petugas Perpustakaan


(56)

{ petugas perpustakaan melihat info anggota } If tambah dt_anggota then data anggota akan masuk disimpan dt_anggota ke database

Else batal End

3

No. Proses 3.1.2

Nama Proses Edit Data Anggota Sumber Petugas Perpustakaan

Input Dt_anggota yang akan diedit Output Info dt anggota yang telah diedit Tujuan Petugas perpustakaan

Logika Proses Begin

{ petugas perpustakaan melihat info anggota } If dt_anggota yang akan diedit ketemu then edit

dt_anggota dan simpan dt_anggota yang sudah diedit di database

Else batal edit dt_anggota End

4

No. Proses 3.1.3

Nama Proses Hapus Data Anggota Sumber Petugas perpustakaan

Input Dt_anggota yang akan dihapus Output Info anggota yang telah dihapus


(57)

Tujuan Petugas perpustakaan Logika Proses Begin

{ petugas perpustakaan melihat info anggota} If dt_anggota yang akan dihapus ketemu then hapus dt_anggota dan simpan dt_anggota setelah dihapus di database

Else batal End

5

No. Proses 3.2.1

Nama Proses Tambah Data Buku Sumber Petugas perpustakaan Input Dt_buku baru

Output Info buku yang telah ditambah Tujuan Petugas perpustakaan

Logika proses Begin

{ petugas perpustakaan melihat info buku }

If tambah dt_buku then data buku baru akan masuk simpan dt_buku ke database

Else batal End

6

No. Proses 3.2.2

Nama proses Edit Data Buku Sumber Petugas perpustakaan


(58)

input Dt_buku yang akan diedit Output Info buku yang telah edit Tujuan Petugas perpustakaan Logika proses Begin

{ petugas perpustakaan melihat info buku }

If dt_buku yang akan edit ketemu then edit dt_buku dan simpan dt_buku setelah diedit di database

Else batal edit dt_buku End

7

No. Proses 3.2.3

Nama proses Hapus Data Buku Sumber Petugas perpustakaan Input Dt_buku yang akan dihapus Output Info buku yang telah dihapus Tujuan Petugas perpustakaan

Logika proses Begin

{ petugas perpustakaan melihat info buku} If dt_buku yang akan dihapus ketemu then hapus dt_buku dan simpan dt_buku setelah dihapus di database

Else batal hapus dt_buku End


(59)

Nama Proses Tambah Data Referensi Sumber Petugas perpustakaan Input Dt_referensi baru

Output Info dt_referensi yang telah ditambah Tujuan Petugas perpustakaan

Logika proses Begin

{ petugas perpustakaan melihat info referensi } If tambah dt_referensi then data dt_referensi akan masuk simpan dt_referensi ke database

Else batal End

9

No. Proses 3.3.2

Nama proses Edit Data Referensi Sumber Petugas perpustakaan

input Dt_referensi yang akan diedit Output Info referensi yang telah edit Tujuan Petugas perpustakaan

Logika proses Begin

{ petugas perpustakaan melihat info referensi} If dt_referensi yang akan diedit ketemu then edit dt_referensi dan simpan dt_referensi setelah diedit di database


(60)

End

10

No. Proses 3.3.3

Nama proses Hapus Data Referensi Sumber Petugas perpustakaan

Input Dt_referensi yang akan dihapus Output Info referensi yang telah dihapus Tujuan Petugas perpustakaan

Logika proses Begin

{ petugas perpustakaan melihat info referensi} If dt_referensi yang akan dihapus ketemu then hapus dt_referensi dan simpan dt_referensi setelah dihapus di database

Else batal hapus dt_referensi End

11

No. Proses 4.1.1

Nama proses Tambah data peminjaman Sumber Petugas perpustakaan

Input Dt_peminjaman yang akan ditambah Output Info peminjaman buku yang telah ditambah Tujuan Petugas perpustakaan

Logika proses Begin

{petugas perpustakaan melihat info peminjaman buku} If tambah dt_peminjaman then data peminjaman akan


(61)

masuk simpan dt_peminjaman ke database Else batal

End

12

No. Proses 4.1.2

Nama proses Edit data peminjaman Sumber Petugas perpustakaan

Input Dt_peminjaman yang akan diedit Output Info peminjaman buku yang telah diedit Tujuan Petugas perpustakaan

Logika proses Begin

{ petugas perpustakaan melihat info peminjaman buku }

If dt_peminjaman ketemu then edit dt_peminjaman dan simpan di database

Else batal edit dt_peminjaman End

13

No. Proses 4.1.3

Nama proses Hapus data peminjaman Sumber Petugas perpustakaan

Input Dt_peminjaman yang akan dihapus Output Info peminjaman buku yang telah dihapus Tujuan Petugas perpustakaan


(62)

{petugas perpustakaan melihat info peminjaman} If dt_peminjaman yang akan dihapus ketemu then hapus dt_peminjaman dan simpan dt_peminjaman setelah dihapus di database

Else batal hapus dt_peminjaman End

14

No. Proses 4.2

Nama proses Pengolahan pengembalian Sumber Petugas perpustakaan Input Dt_pengembalian Output Info pengembalian Tujuan Petugas perpustakaan Logika proses Begin

If dt_buku and dt_anggota sesuai dengan database then tampil dt_peminjaman dan info pengembalian buku (status buku tersedia)

Else status buku dipinjam End

15

No. Proses 4.2.1

Nama proses Tambah data pengembalian Sumber Petugas perpustakaan

Input Dt_pengembalian yang akan ditambah Output Info pengembalian buku yang telah ditambah


(63)

Tujuan Petugas perpustakaan Logika proses Begin

{petugas perpustakaan melihat info pengembalian buku}

If tambah dt_pengembalian then data pengembalian akan masuk simpan dt_pengembalian ke database Else batal

End

16

No. Proses 4.2.2

Nama proses Edit data pengembalian Sumber Petugas perpustakaan

Input Dt_pengembalian yang akan diedit Output Info pengembalian buku yang telah diedit Tujuan Petugas perpustakaan

Logika proses Begin

{ petugas perpustakaan melihat info pengembalian buku }

If dt_pengembalian ketemu then edit dt_pengembalian dan simpan di database

Else batal edit dt_pengembalian End

17

No. Proses 4.2.3


(64)

Sumber Petugas perpustakaan

Input Dt_pengembalian yang akan dihapus Output Info dt_pengembalian yang telah dihapus Tujuan Petugas perpustakaan

Logika proses Begin

{ petugas perpustakaan melihat info pengembalian buku}

If dt_pengembalian yang akan dihapus ketemu then hapus dt_pengembalian dan simpan dt_pengembalian setelah dihapus di database

Else batal hapus dt_pengembalian End

3.2.6.12kamus Data

kamus data merupakan katalog fakta tentang data dan kebutuhan informasi dari suatu sistem informasi. Dengan menggunakan kamus data, analisis sistem dapat mendefinisikan data yang mengalir di sistem dengan lengkap.

Tabel 3.4 Kamus Data

No Kamus Keterangan

1

Nama aliran data Dt login (sebagai petugas)

Dimana digunakan Petugas perpustakaan-proses 1.1 (input), 1.2-petugas perpustakaan (output)


(65)

Deskripsi Data ini merupakan data login petugas perpustakaan yang dimasukkan oleh petugas perpustakaan agar dapat mengakses aplikasi Struktur data Nama+password+pertanyaan+jawaban Nama

Password Pertanyaan Jawaban simbol

[ A-Z a-z 0-9 ] [ a-z 0-9 simbol ] [ A-Z a-z 0-9 ] [ A-Z a-z 0-9 ]

[! @ # $ ^ & * . ]

2

Nama aliran data Info login petugas invalid

Dimana digunakan Proses 1.1 petugas (output), proses 1.2 petugas (output)

Deskripsi Informasi ini merupakan hasil pengecekan verifikasi username dan verifikasi password admin, dimana login gagal

3

Nama aliran data Info login petugas perpustakaan invalid Dimana digunakan Proses 1.1 petugas perpustakaan (output),

proses 1.2 petugas perpustakaan (output) Deskripsi Informasi ini merupakan hasil pengecekan

verifikasi username dan verifikasi password petugas per Pustakaan, dimana login petugas perpustakaan gagal


(66)

4

Nama aliran data Dt anggota

Dimana digunakan Petugas-proses 3.0 (input), proses 3.0 dt_anggota (output)

Deskripsi Data ini merupakan data anggota yang akan diolah oleh petugas perpustakaan untuk menyimpan, mengubah, menghapus, dan mencari.

Struktur data Nip + Nama + Jns_klmn + Jabatan + Tempat_lahir + Tanggal_lahir +

Tanggal_pendaftaran + Tanggal_berlaku + Telepon + Alamat

Nip Nama Jns_klmn Jabatan Tempat_lahir Tanggal_lahir

Tanggal_pendaftaran Tanggal_berlaku Telepon

Alamat

[ 0-9 ]

[ A-Z a-z 0-9 ] [ A-Z a-z ] [ A-Z a-z [ A-Z a-z] Date Date Date [ 0-9 ]

[ A-Z a-z 0-9 ] Nama aliran data Dt buku


(67)

5

Dimana digunakan petugas proses 2.0 (input), proses 3.2 dt_buku (output).

Deskripsi Data ini merupakan data buku yang akan diolah oleh petugas perpustakaan untuk menyimpan, mengubah, menghapus, dan mencari.

Struktur data Kodebuku + kode_jns + jdlbuku + pengarang + koderak + penerbit + thnterbit + tglterima +sumber +kota +harga + keterangan + kode_jabatan

Kodebuku Kode_jns Jdlbuku Pengarang Koderak Penerbit Thnterbit Tanggalterima Sumber Kota Harga Keterangan Kode_jrsn

[ A-Z 0-9 ] [ 0-9 ]

[ A-Z a-z 0-9 ] [ A-Z a-z ] [ A-Z 0-9 ] [ A-Z a-z ] Date

Date

[ A-Z a-z ] [ A-Z a-z] [ 0-9 ] Text


(68)

[ A-Z a-z ]

6

Nama aliran data Dt_referensi

Dimana digunakan Petugas-proses 3.0 (input), proses 3.3-dt_referensi (output)

Deskripsi Data ini merupakan referensi yang akan diolah oleh petugas perpustakaan untuk menyimpan, mengubah, menghapus, dan mencari.

Struktur data Kodebuku + kode_jns + jdlbuku + pengarang + koderak + penerbit + thnterbit

Kodebuku Kode_jns Jdlbuku Pengarang Koderak Penerbit thnterbit

[ A-Z 0-9 ] [ 0-9 ]

[ A-Z a-z 0-9 ] [ A-Z a-z ] [ A-Z 0-9 ] [ A-Z a-z ] Date

7

Nama aliran data Dt_peminjaman

Dimana digunakan Petugas- proses 4.0 (input), proses 4.1-dt_peminjaman ( output)

Deskripsi Data ini merupakan peminjaman buku yang akan diolah oleh petugas perpustakaan untuk


(69)

menyimpan, mengubah, menghapus, dan mencari.

Struktur data Kodebuku + Kode_jns + Jdlbuku + Koderak + Tgl_peminjaman

Kodebuku Kode_jns Jdlbuku Koderak

Tgl_peminjaman

[ A-Z a-z 0-9 ] [ A-Z a-z 0-9 ] [ A-Z a-z 0-9 ] [ A-Z a-z 0-9 ] Date

8

Nama aliran data Dt_pengembalian

Dimana digunakan Petugas-proses 4.0 ( input ), proses 4.2-dt_pengembalian (output)

Deskripsi Data ini merupakan pengembalian buku yang akan diolah oleh petugas perpustakaan untuk menyimpan, mengubah, menghapus, dan mencari.

Struktur data Kodebuku + Kode_jns + Jdlbuku + Koderak + Tgl_pengembalian + denda

Kodebuku Kode_jns Jdlbuku Koderak

[ A-Z a-z 0-9 ] [ A-Z a-z 0-9 ] [ A-Z a-z 0-9 ] [ A-Z a-z 0-9 ]


(70)

Tgl_pengembalian Denda

Date Date


(71)

64

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1Kesimpulan

Setelah melakukan analisis dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut ;

1. Sistem perpustakaan dapat membantu petugas perpustakaan dalam memudahkan pengolahan data sehingga dapat menghasilkan informasi yang cepat dan akurat.

2. Terdapatnya laporan untuk mengevaluasi sistem perpustakaan yang akan dilaporkan kepada kepala bagian umum.

3. Sistem perpustakaan dapat memberikan informasi kepada pengunjung untuk mengetahui data-data buku yang terdapat pada katalog perpustakaan.

4.2Saran

Saran-saran yang dapat dikemukakan untuk kesempurnaan laporan ini sebagai berikut :

1. Sistem perputakaan DPRD Kab. Kuningan belum sempurna. Tetapi dalam pengunaannya paling tidak dilakukan oleh seseorang yang paham komputer. Pemahaman komputer terhadap aplikasi sistem ini


(72)

sangat penting sebagai cara untuk mengevaluasi hasil kerja sistem dibandingkan dengan hasil sistem manual.

2. Perancangan dan antarmuka dapat dibuat lebih semenarik mungkin untuk sehingga dapat membuat sistem ini user friendly.

3. Karena rencana program merupakan program stand alone, hendaknya program yang dibangun dibuat dengan menggunakan client server.


(73)

65

[1]. Abdul kadir, Pengenalan sistem informasi, Yogyakarta : Andi, 2003

[2]. Eko, A. (2002). Belajar Mikrokontroler AT89C51/52/55 ( teori dan aplikasi ). Edisi pertama. Cetakan pertama. Yogyakarta : Gava Media.

[3]. Fathansyah, Ir, Basis Data, Bandung : Informatika, 1999.

[4]. Handoko, Y. (2006). Perangkat Pengaturan Elektronik. Bandung : Talitha Knoum.

[5]. Jogiyanto HM.,MBA.,Akt.,Ph.D, Pengenalan Komputer, Yogyakarta : Andi, 1999.

[6]. Linda Marlinda, S.Kom, Sistem Basis Data, Yogyakarta : Andi, 2004. [7]. M.Agus J.Alam, Belajar Sendiri Membuat Program Aplikasi Menggunakan

Delphi 6 & Delphi 7, Penerbit PT Elex Media Komputindo Kelompok Gramedia Jakarta, 2003


(74)

Nama : Ratna Komalasari. Tempat Tanggal Lahir: Cirebon 3 Agustus 1988.

Alamat : Ds. Sindanghayu Rt 04 Rt 02 No 25 Kec. Beber Kab. Cirebon Propinsi Jawa Barat.

SD : SDN 1 Sindanghayu.

SMP : SLTPN 2 Beber.

SMA : SMK Texmaco


(1)

menyimpan, mengubah, menghapus, dan mencari.

Struktur data Kodebuku + Kode_jns + Jdlbuku + Koderak + Tgl_peminjaman Kodebuku Kode_jns Jdlbuku Koderak Tgl_peminjaman

[ A-Z a-z 0-9 ] [ A-Z a-z 0-9 ] [ A-Z a-z 0-9 ] [ A-Z a-z 0-9 ] Date

8

Nama aliran data Dt_pengembalian

Dimana digunakan Petugas-proses 4.0 ( input ), proses 4.2-dt_pengembalian (output)

Deskripsi Data ini merupakan pengembalian buku yang akan diolah oleh petugas perpustakaan untuk menyimpan, mengubah, menghapus, dan mencari.

Struktur data Kodebuku + Kode_jns + Jdlbuku + Koderak + Tgl_pengembalian + denda

Kodebuku Kode_jns Jdlbuku Koderak

[ A-Z a-z 0-9 ] [ A-Z a-z 0-9 ] [ A-Z a-z 0-9 ] [ A-Z a-z 0-9 ]


(2)

63

Tgl_pengembalian Denda

Date Date


(3)

64

4.1Kesimpulan

Setelah melakukan analisis dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut ;

1. Sistem perpustakaan dapat membantu petugas perpustakaan dalam memudahkan pengolahan data sehingga dapat menghasilkan informasi yang cepat dan akurat.

2. Terdapatnya laporan untuk mengevaluasi sistem perpustakaan yang akan dilaporkan kepada kepala bagian umum.

3. Sistem perpustakaan dapat memberikan informasi kepada pengunjung untuk mengetahui data-data buku yang terdapat pada katalog perpustakaan.

4.2Saran

Saran-saran yang dapat dikemukakan untuk kesempurnaan laporan ini sebagai berikut :

1. Sistem perputakaan DPRD Kab. Kuningan belum sempurna. Tetapi dalam pengunaannya paling tidak dilakukan oleh seseorang yang paham komputer. Pemahaman komputer terhadap aplikasi sistem ini


(4)

65

sangat penting sebagai cara untuk mengevaluasi hasil kerja sistem dibandingkan dengan hasil sistem manual.

2. Perancangan dan antarmuka dapat dibuat lebih semenarik mungkin untuk sehingga dapat membuat sistem ini user friendly.

3. Karena rencana program merupakan program stand alone, hendaknya program yang dibangun dibuat dengan menggunakan client server.


(5)

65

[1]. Abdul kadir, Pengenalan sistem informasi, Yogyakarta : Andi, 2003

[2]. Eko, A. (2002). Belajar Mikrokontroler AT89C51/52/55 ( teori dan aplikasi ). Edisi pertama. Cetakan pertama. Yogyakarta : Gava Media.

[3]. Fathansyah, Ir, Basis Data, Bandung : Informatika, 1999.

[4]. Handoko, Y. (2006). Perangkat Pengaturan Elektronik. Bandung : Talitha Knoum.

[5]. Jogiyanto HM.,MBA.,Akt.,Ph.D, Pengenalan Komputer, Yogyakarta : Andi, 1999.

[6]. Linda Marlinda, S.Kom, Sistem Basis Data, Yogyakarta : Andi, 2004. [7]. M.Agus J.Alam, Belajar Sendiri Membuat Program Aplikasi Menggunakan

Delphi 6 & Delphi 7, Penerbit PT Elex Media Komputindo Kelompok Gramedia Jakarta, 2003


(6)

RIWAYA HIDUP PENULIS

Nama : Ratna Komalasari. Tempat Tanggal Lahir: Cirebon 3 Agustus 1988.

Alamat : Ds. Sindanghayu Rt 04 Rt 02 No 25 Kec. Beber Kab. Cirebon Propinsi Jawa Barat.

SD : SDN 1 Sindanghayu.

SMP : SLTPN 2 Beber.

SMA : SMK Texmaco


Dokumen yang terkait

Peran Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Padang Lawas dalam penyelesaian sengketa lahan (studi kasus: sengketa lahan antara PT sumatera Riang Lestari dan PT Sumatera Sylva Lestari dengan Masyarakat Adat Kecamatan Aek Nabara Barumun)

1 100 105

Persepsi Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Medan Tentang Kebijakan Kawasan Tanpa Rokok di Kota Medan Tahun 2013

5 57 111

Kinerja Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (Suatu Studi Terhadap Kinerja Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Simalungun Periode 2009-2014)

0 22 77

Hubungan Wakil dengan yang Diwakili (Studi Perbandingan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Sumatera Utara Periode 1999-2004 dengan Periode 2004-2009)

1 45 101

Hak Recall Partai Politik Terhadap Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia Dalam Korelasinya Dengan Pelaksanaan Teori Kedaulatan Rakyat.

8 114 110

Minat Menonton anggota Dewan Perwakilan Daerah Tapanuli Selatan terhadap Berita Politik Di Metro TV ( Studi Korelasi Tentang Tayangan Berita Politik Dan Minat Menonton Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Tapanuli Selatan Terhadap Metro TV )

1 39 143

Kesantunan Linguistik Dalam Ranah Sidang Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Sumatera Utara

1 41 285

Analisis Sistem Perpustakaan Sekretariat Dewan Pewakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kuningan

0 10 62

Tinjauan Atas Prosedur Realisasi Anggaran Pada Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Jawa Barat

0 2 1

dewan perwakilan rakyat daerah (dprd)

0 0 1