Hakikat Pendidikan Buku Guru Kurikulum 2013 Agama Khonghucu Kelas 3 SD Revisi

5 Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekeri masyarakat yang bajik dan bijak, dan dapat memahami mereka yang jauh, ini cukup untuk menggerakkan rakyat, tetapi belum cukup untuk mengubah rakyat. Bila ingin mengubah rakyat dan menyempurnakan adat istiadatnya, dapatkah kita tidak harus melalui pendidikan?” Li Ji. XVI: 1

D. Pendidikan yang Baik

Setelah memahami benar akan pentingnya pendidikan untuk mengubah masyarakat dan menyempurnakan adat istiadatnya, tugas kita selanjutnya adalah bagaimana menyediakan ‘Pendidikan yang baik’. Jika pendidikan itu penting, tetapi tidak tersedia pendidikan yang baik, sama artinya kita tidak mementingkan sesuatu yang penting. Para guru harus memahami bagaimana pendidikan yang baik itu dapat terselenggara. Seorang yang mengerti apa yang menjadikan pendidikan berhasil dan berkembang, dan mengerti apa yang menjadikan pendidikan hancur, ia boleh menjadi pendidik bagi orang lain. Maka cara seorang yang bijaksana memberikan pendidikan adalah Ia membimbing berjalan dan tidak menyeret sehingga menumbuhkan keharmonisan; ia menguatkan dan tidak menjerakan, itu berarti memberi kemudahan; ia membuka jalan tetapi tidak menuntun sampai akhir pencapaian, menjadikan orang berpikir. Hal ini menimbulkan keharmonisan, memberi kemudahan dan menjadikan orang berpikir, itu pendidikan yang baik.” “Hukum di dalam Da Xue mencegah sebelum sesuatu timbul, itulah dinamai memberi kemudahan; yang wajib dan diperkenankan, itulah dinamai cocok waktu; yang tidak bertentangan dengan ketentuan yang diberikan, itulah dinamai selaras keadaan; saling memperhatikan demi kebaikan itulah dinamai saling menggosok. Empat hal inilah yang perlu diikuti demi berhasil dan berkembangnya pendidikan.” “Setelah permasalahan timbul, baru diadakan larangan akan mendatangkan perlawanan, itu akan menyebabkan ketidakberhasilan. Setelah lewat waktu baru memberi pelajaran akan menyebabkan payah, pahit, dan mengalami kesulitan untuk berhasil sempurna. Pemberian pelajaran yang lepas tak jelas 6 Buku Guru Kelas III SD dan tidak sesuai akan mengakibatkan kerusakan dan kekacauan sehingga tidak terbina. Belajar sendirian dan tanpa sahabat menyebabkan orang merasa sebatang kara dan tidak berkembang karena kekurangan informasi. Berkawan dalam berhura-hura menjadikan orang melawan guru. Dan, berkawan dalam ber- maksiat akan menghancurkan pelajaran. Enam hal inilah yang menjadikan pendidikan cenderung gagal.”

E. Guru yang Baik

1. Pengabdian dan Totalitas

Mengingat pentingnya pendidikan, maka harus tersedia seorang pendidik yang baik, yang akan menjalankan pendidikan. Proses pendidikan akan dijalankan oleh seorang guru. Guru adalah ujung tombak pendidikan. Guru yang memandang profesinya sebagai panggilan nun jauh di sudut nuraninya, dia merasa terpanggil untuk mendidik sesama dengan penuh pengabdian. Dengan begitu, maka ia akan mampu menginspirasi banyak peserta didik. Kata-katanya akan diingat sepanjang masa oleh mereka yang menjadi peserta didiknya. Sikap dan perilakunya akan menuntun dan mengarahkan mereka dalam mengarungi perjalanan menuju kehidupan sukses dan bermakna. Dengan segala totalitas, kecintaan dan dedikasi, guru akan menjadi pelita bagi berjuta jiwa, jiwa para pembelajar. Kalau saja setiap guru mampu terus berbenah diri, terus menjadi lebih baik dan lebih mengerti dari hari ke hari, niscaya generasi mendatang juga akan jauh lebih membanggakan. Mengajar tidak sekedar masuk kelas, bertemu peserta didik, menyuruh ini-itu, atau melarang ini-itu, semua orang dapat melakukannya. Pandanglah ini sebagai suatu yang lebih dari sekedar mentransfer informasi dan ‘penjejalan’ pengetahuan. Namun hadirkanlah kasih sayang dan kepedulian dengan segala rasa pengabdian, komitmen, kerendahan hati, kreativitas, keikhlasan, dan karakter-karakter unggul di dalamnya. Mengajarlah dengan hati, membimbing dengan