PENGARUH TEKNOLOGI INFORMASI DAN STRATEGI PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN NASABAH MENGGUNAKAN MOBILE BANKING

(1)

PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN NASABAH

MENGGUNAKAN MOBILE BANKING

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Islam (S.E.I) Strata Satu pada Fakultas Agama Islam

Jurusan Ekonomi dan Perbankan Islam Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Oleh :

Adika Anggarani Putri NPM : 20080730025

FAKULTAS AGAMA ISLAM

JURUSAN EKONOMI PERBANKAN ISLAM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA


(2)

(3)

Untuk ribuan tujuan yang harus dicapai, untuk jutaan impian yang akan dikejar, untuk sebuah pengharapan, agar hidup jauh lebih bermakna, hidup tanpa mimpi ibarat arus

sungai. Mengalir tanpa tujuan. Teruslah belajar, berusaha, dan berdoa untuk menggapainya.

Jatuh berdiri lagi. Kalah mencoba lagi. Gagal Bangkit lagi. Never give up!

Sampai Allah SWT berkata “waktunya pulang”

Hanya sebuah karya kecil dan untaian kata-kata ini yang dapat

kupersembahkan kepada kalian semua,, Terimakasih beribu terimakasih kuucapkan.. Atas segala kekhilafan salah dan kekuranganku,

kurendahkan hati serta diri menjabat tangan meminta beribu-ribu kata maaf tercurah.


(4)

PERSEMBAHAN

Ya Allah,

Waktu yang sudah kujalani dengan jalan hidup yang sudah menjadi takdirku, sedih, bahagia, dan bertemu orang-orang yang memberiku sejuta pengalaman bagiku, yang telah memberi warna-warni kehidupanku. Kubersujud dihadapan Mu,

Engaku berikan aku kesempatan untuk bisa sampai Di penghujung awal perjuanganku

Segala Puji bagi Mu ya Allah,

Alhamdulillah..Alhamdulillah..Alhamdulillahirobbil‟alamin..

Sujud syukurku kusembahkan kepadaMu Tuhan yang Maha Agung nan Maha Tinggi nan Maha Adil nan Maha Penyayang, atas takdirMu telah Kau jadikan aku manusia yang senantiasa berpikir, berilmu, beriman dan bersabar dalam menjalani kehidupan ini. Semoga keberhasilan ini menjadi satu langkah awal bagiku untuk meraih cita-cita besarku.

Lantunan Al-fatihah beriring Shalawat dalam silahku merintih, menadahkan doa dalam syukur yang tiada terkira, terima kasihku untukmu. Kupersembahkan sebuah karya kecil ini untuk Ayahanda dan Ibundaku tercinta, yang tiada pernah hentinya selama ini memberiku semangat, doa, dorongan, nasehat dan kasih sayang serta pengorbanan yang tak tergantikan hingga aku selalu kuat menjalani setiap rintangan yang ada didepanku.,, Ayah,.. Ibu...terimalah bukti kecil ini sebagai kado keseriusanku untuk membalas semua pengorbananmu.. dalam hidupmu demi hidupku kalian ikhlas


(5)

Dalam silah di lima waktu mulai fajar terbit hingga terbenam.. seraya tangaku

menadah”.. ya Allah ya Rahman ya Rahim... Terimakasih telah Kau tempatkan aku diantara kedua malaikatMu yang setiap waktu ikhlas menjagaku,, mendidikku,, membimbingku dengan baik,, ya Allah berikanlah balasan setimpal syurga firdaus untuk mereka dan jauhkanLah mereka nanti dari panasnya api nerakaMu..

Untukmu Bapak (AHMAD SOEJITNO.JS) dan Ibu (SURATINAH)

...Terimakasih...

Dalam setiap langkahku aku berusaha mewujudkan harapan-harapan yang kalian

impikan didiriku, meski belum semua itu kuraih‟ insyallah atas dukungan doa dan restu

semua mimpi itu kan terjawab di masa penuh kehangatan nanti. Untuk itu kupersembahkan ungkapan terimakasihku kepada:

Om ariyanto dan Tante Rini sebagai orangtua keduaku terimakasih selalu membantu dukungan dan doa sehingga menghantarkanku sampai detik kesuksesanku ini. Untuk ibu Sri Handari selaku dosen pembimbingku yang telah sabar membimbing dan mendampingi sampai detik ini terimakasih telah menghantarkanku menuju sukses ya bu. Untuk teman-teman yang selalu mendukung, membantu, menemani dan menghiburku terimakasih untuk kalian Rozikan, zaky dan semua teman EPI 2008. Untuk sahabatku ida terimakasih ya sudah selalu mendukung dan menemani. Terimakasih juga untuk bapakku Imam, untuk kakakku Angga dan Pipit juga yang juga selalu mendukungku. Terimakasih juga untuk para staf fakultas agama islam yang selalu membantu dalam urusan akademik. Terimakasih untuk bapak cahyo willis yang selalu mendukung dan membantu anakmu ini dalam segala hal. Tak lupa pula ucapan terimakasih untuk orang yang spesial Bambang Asmoro yang selalu mengajariku kebaikan dalam hidup dan membuat hidupku jauh lebih baik dari sebelumnya terimakasih karena dukunganmu aku bisa menyelesaikan semua yang menjadi beban dalam hidup. Terimakasih terimakasih terimakasih..


(6)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN NOTA DINAS ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN... iv

MOTTO ... v

PERSEMBAHAN ... vi

KATA PENGANTAR ... ix

ABSTRAK ... x

ABSTRACT ... xi

DAFTAR ISI ... xii

DAFTAR TABEL ... xv

DAFTAR GAMBAR DAN GRAFIK ... xvi

... DAFTAR LAMPIRAN ... xvii

BAB I PENDAHALUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 7

C. Tujuan Penelitian ... 8

D. Kegunaan Penelitian ... 8

E. Sistematika Penelitian BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulu ... 11

B. Landasan Teori ... 19

1. Teknologi Informasi ... 19

a. Pengertian Teknologi Informasi (TI) ... 19

b. Manfaat Teknologi Informasi ... 21

2. Strategi Pemasaran ... 23

a. Definisi Strategi ... 23

... b. Definisi Pemasaran ... 28

c. Strategi Pemasaran ... 30


(7)

b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen 41 ...

c. Perilaku Konsumen Menurut Pandangan Islam ... 43

d. Keputusan Pembelian ... 46

4. Mobile Banking (MB) ... 52

a. Pengertian Mobile Banking ... 52

b. Fungsi Mobile Banking ... 53

c. Bank Syariah Mandiri (BSM) Mobile Banking ... 56

C. Kerangka Penelitian ... 58

D. Hipotesis ... 58

BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian ... 60

B. Jenis Penelitian ... 60

C. Tempat dan Waktu Penelitian ... 61

D. Populasi dan Sampel ... 61

1. Populasi ... 61

2. Sampel ... 62

3. Teknik Pengambilan Sampel ... 62

E. Jenis dan Sumber Data ... 63

1. Jenis Data ... 63

2. Sumber Data ... 63

F. Metode Pengumpulan Data ... 65

G. Definisi Konsep dan Variabel ... 65

H. Instrumen Penelitian ... 69

1. Skala Pengukuran ... 69

2. Uji Validitas dan Uji Reliabilitas ... 70

I. Metode Analisa Data ... 71

1. Statistik Deskripstif ... 72

2. Metode Statistik Inferensial ... 72

1.Uji Asumsi Klasik ... 72


(8)

3.Pengujian Hipotesis ... 76

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Perusahaan Bank Syariah Mandiri (BSM) . 80 1.Sejarah Bank Syariah Mandiri ... 80

2.Visi dan Misi Bank Syariah Mandiri ... 82

3.BSM Mobile Banking ... 82

B. Deskripsi Responden ... 94

C. Hasil Pengujian Kuisioner ... 99

1. Uji Validitas ... 99

2. Uji Reliabilitas ... 101

D. Penyajian Data Penelitian ... 102

1. Deskripsi Data Penelitian Variabel TI (X1) ... 102

... 2. Deskripsi Data Penelitian Variabel SP (X2) ... 103

... 3. Deskripsi Data Penelitian Variabel Keputusan (Y) ... 105

... E. Analisis Data ... 107

1. Uji Asumsi Klasik ... 107

2. Hasil Uji Regresi Linier Berganda ... 110

3. Hasil Uji Koefisien Diterminasi (R2) ... 112

4. Pengujian Hipotesis ... 112

a. Pengujian Hipotesis I ... 112

b. Pengujian Hipotesis II ... 113

c. Pengujian Hipotesis III ... 115

F. Pembahasan ... 116

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... 121

B. Saran ... 121 DAFTAR PUSTAKA


(9)

Lampiran 1. Kuisioner Penelitian : Keputusan Nasabah Bank Syariah Mandiri dalam Menggunakan Mobile Banking (MB) pada Bank Syariah Mandiri KCP Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Lampiran 2. Distribusi Skor Kuisioner Variabel Teknologi Informasi (X1), Strategi

Pemasaran (X2), dan Keputusan Nasabah (Y) ...

Lampiran 3. Karakteristik Responden Nasabah Mobile Banking (MB) Bank Syariah Mandiri

Lampiran 4. Uji Validitas dan Uji Reliabilitas Kuisioner Variabel Teknologi Informasi (X1)

Lampiran 5. Uji Validitas dan Uji Reliabilitas Kuisioner Variabel Strategi Pemasaran (X2)

Lampiran 6. Uji Validitas dan Uji Reliabilitas Kuisioner Variabel Keputusan Nasabah (Y)

Lampiran 7. Distribusi Frekwensi Skor Kuisioner Variabel Teknologi Informasi (X1)

Lampiran 8. Distribusi Frekwensi Skor Kuisioner Variabel Strategi Pemasaran (X2)

Lampiran 9. Distribusi Frekwensi Skor Kuisioner Variabel Keputusan Nasabah (Y) Lampiran 10. Analisis Regresi Linier Berganda : Pengaruh Variabel Teknologi

Informasi (X1) dan Strategi Pemasaran (X2) terhadap Keputusan


(10)

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Tabel Level of Confidence untuk Penentuan Ukuran Sampel pada Populasi

Tak Terhingga (Infinite Population) ... 62

... Tabel 3.2 Definisi Operasional Variabel dan Pengukuran ... 68

... Tabel 3.3 Bobot Nilai Skala Likert 1-5 ... 69

... Tabel 4.1 Deskripsi Jenis Kelamin Responden ... 95

... Tabel 4.2 Deskripsi Usia Responden ... 96

... Tabel 4.3 Deskripsi Tingkat Pendidikan Responden ... 97

... Tabel 4.4 Deskripsi Penggunaan Awal Mobile Banking (MB) ... 98

... Tabel 4.5 Deskripsi Intensitas Penggunaan Mobile Banking (MB) per Bulan ... 98

Tabel 4.6 Deskripsi Sumber Informasi Mobile Banking (MB) ... 99

... Tabel 4.7 Ikhtisar Uji Validitas Kuisioner ... 100

... Tabel 4.8 Ikhtisar Uji Reliabilitas Kuisioner ... 101

Tabel 4.9 Distribusi Frekwensi Item Variabel Teknologi Informasi ... 102

Tabel 4.10 Distribusi Frekwensi Item Variabel Strategi Pemasaran ... 103

Tabel 4.11 Distribusi Frekwensi Item Variabel Keputusan Nasabah ... 105

Tabel 4.12 Interpretasi Uji Multikolonieritas ... 108

... Tabel 4.13 Ikhtisar Output Regresi Linier Berganda ... 111

Tabel 4.14 Output Analisis Koefisien Diterminasi (R2) ... 112

... Tabel 4.15 Output Uji Signifikansi F-test ... 113

Tabel 4.16 Ikhtisar Pengujian Signifikansi t-test ... 114


(11)

(12)

(13)

(14)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh simultan dan pasrsial variabel teknologi informasi dan strategi pemasaran terhadap keputusan nasabah serta menganalisis variabel yang berpengaruh dominan terhadap keputusan nasabah menggunakan Mobile Banking di Bank Syariah Mandiri. Variabel penelitian terdiri dari variabel terikat keputusan nasabah (Y) dan variabel bebas teknologi informasi (X1) dan strategi pemasaran (X2).

Penelitian ini merupakan penelitian studi kasus dengan kuisioner (angket) yang sebelumnya telah diuji validitas dan reliabilitas sebagai instrumen pengumpul data. Populasi adalah nasabah pengguna m-banking di Bank Syariah Mandiri berjumlah tidak terhingga (infinite population) oleha karena itu ukuran sampel ditentukan berdasarkan tabel Level of Confidence; tingkat kepercayaan 99%; sampling error 15% berjumlah 74 orang. Selanjutnya, jumlah sampel menjadi 73 orang karena ada 1 orang responden tidak lengkap dalam melakukan pengisian kuisioner. Analisis data dilakukan dengan teknik analisis regresi linier berganda dilanjutkan pengujian hipotesis F-test, t-test, dan standarized beta.

Hasil pengujian F-test menunjukkan ada pengaruh positif signifikan secara simultan variabel teknologi informasi dan strategi pemasaran terhadap keputusan nasabah. Pengaruh positif signifikan juga terjadi secara parsial variabel teknologi informasi dan strategi pemasaran terhadap keputusan nasabah berdasarkan hasil uji t-test dan teknologi informasi merupakan variabel berpengaruh dominan terhadap keputusan nasabah menggunakan Mobile Banking.

Bank Syariah Mandiri disarankan menjadikan phasil penelitian ini sebagai bahan masukan dalam pengambilan kebijakan terkait fasilitas Mobile Banking.

.

Kata Kunci : Teknologi Informasi, Strategi Pemasaran, Keputusan Nasabah, Kuisioner, Regresi Linier Berganda..


(15)

technology and marketing strategy variables of the customer's decision and

analyze the dominant variables influencing the customer's decision to use Bank

Syariah Mandiri Mobile Banking. The research variables consist of customer's

decision as dependent variable (Y), information technology (X1) and marketing

strategies (X2) as the independent variable.

This research is a case study using questionnaire. The questionnaire had

previously tested the validity and reliability as a data collection instrument.

Population is the m-banking customers at Bank Syariah Mandiri amounted to

infinity (infinite population) because of that the sample size is determined based

on the table Level of Confidence; 99% confidence level; sampling error of 15%

amounted to 74 people. Then, the number of samples become 73 people because

there is one respondents did not complete the questionnaire. Data was analyzed

using multiple linear regression analysis and continued by testing of hypotheses

F-test, t-test, and standarized beta.

Results of the F-test showed there is significant positive effect simultaneously

information technology and marketing strategy variable to the customer's

decision. Significant positive effect also occurs partialy on information

technology and marketing strategy of the customer's decision. Based on the

results of t-test, information technology is a variable dominant influencing the

customer's decision to use Mobile Banking.

Bank Syariah Mandiri is advised to make the results of this study as an input in

policy-making relating to Mobile Banking facility.

Keywords : Information Technology, Marketing Strategy, Customer Decisions,

Questionnaires, Multiple Linear Regression


(16)

1

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Perkembangan teknologi dewasa ini telah mencapai tingkat yang sangat pesat. Jarak dan waktu sekarang ini, bukan lagi menjadi masalah karena adanya bantuan dari teknologi yang ada. Perkembangan ini tidak saja terjadi di satu bidang, namun telah terjadi di semua segi kehidupan manusia. Diakui atau tidak pemenuhan kebutuhan teknologi untuk membantu aktivitas operasional organisasi tetap harus dilakukan. Pemanfaatan teknologi informasi merupakan manfaat yang diharapkan oleh pengguna sistem informasi dalam melaksanakan tugasnya atau perilaku dalam menggunakan teknologi pada saat melakukan pekerjaan.

Laudon dan Laudon (2010) menyatakan teknologi informasi adalah suatu hardware (perangkat keras) dan software (perangkat lunak) yang digunakan oleh sistem informasi, hardwareatau perangkat keras merupakan peralatan fisik yang terlibat dalam pemrosesan informasi seperti komputer, workstation, peralatan jaringan, tempat penyimpanan data serta peralatan transmisi. Software adalah program komputer yang menginterpretasikan apa yang harus dilakukan.

Teknologi informasi menurut Jogiyanto (2007) adalah sub sistem atau sistem bagian dari sistem informasi. Perkembangan zaman yang didukung dengan perkembangan teknologi, menyebabkan kebutuhan manusia terhadap informasi semakin kompleks, sehingga perusahaan harus me mperhatikan


(17)

kemajuan teknologi informasi dan lebih mengoptimalkan fasilitas teknologi informasi dalam rangka dapat bertahan dan menang dalam persaingan usaha di pasar global.

Institusi perbankan dan keuangan telah dipengaruhi dengan kuat oleh perkembangan produk dalam teknologi informasi tersebut, untuk memberikan jasa-jasa mereka kepada pelanggan mereka. Oleh karena itu, dalam rangka memenuhi tuntutan akan perkembangan teknologi, maka banyak industri perbankan yang menyediakan layanan berbasis IT. Salah satunya adalah penggunaan m-banking, meskipun dengan investasi yang cukup mahal, m-banking semakin banyak peminatnya setelah beberapa tahun belakangan ini

diaplikasikan oleh bank papan atas.

Mobile Banking adalah pemanfaatan teknologi sebagai media untuk melakukan transaksi perbankkan, kegiatan ini menggunakan smartphone sebagai perantara atau penghubung antara nasabah bank dan pihak bank. Selain itu, transaksi yang digunakan berbentuk maya atau tanpa memerlukan proses tatap muka antara nasabah dan petugas bank. Mobile Banking merupakan layanan perbankan yang berfungsi untuk memudahkan nasabah dalam melakukan transaksi perbankan tanpa perlu datang ke bank atau ATM kecuali penarikan uang cash. Keunggulan Mobile Banking yaitu nasabah dapat melakukan transaksi dimana saja dan kapan saja tanpa dibatasi waktu. Layanan pada Mobile Banking meliputi : transaksi finansial, trasaksi non finansial, transfer dana, cek saldo dan pembayaran tagihan yang dilakukan lewat telepon seluler.


(18)

3

Bank Syariah Mandiri Mobile Banking merupakan suatu produk jasa dari salah satu bank yang ada di Indonesia yaitu Bank Syariah Mandiri untuk memudahkan nasabahnya dalam melakukan transaksi perbankan. BSM Mobile Banking GPRS biasa disingkat dengan MBG memudahkan nasabahnya dalam melakukan transaksi perbankan dengan teknologi GPRS (internet) di telepon selular. Saat ini MBG dilengkapi dengan fitur untuk melakukan transfer real time antar bank dengan biaya pulsa yang paling murah. Bank Syariah Mandiri Mobile Banking adalah suatu fasilitas perbankan yang dapat memudahkan nasabahnya dalam melakukan transaksi perbankan seperti di ATM kecuali pengambilan uang tunai melalui mobile seperti telepon selular dan PDA.

Mobile Banking kini tidak hanya digunakan oleh para pebisnis, melainkan sudah digunakan oleh nasabah bank secara umum karena kemudahannya dalam melakukan transaksi kapan saja dan di mana saja. Selain itu layanan yang terdapat di BSM MBG sudah cukup lengkap, dan syarat untuk mendapatkan layanan MBG mudah. Secara umum kelemahan pada Mobile Banking ada pada keterbatasan di mobilenya seperti keterbatasan dalam kecepatan pemrosesan, keterbatasan ukuran layar dan keterbatasan masa pakai baterai mobile tersebut.

BSM Mobile Banking GPRS biasa disingkat dengan MBG memudahkan nasabahnya dalam melakukan transaksi perbankan dengan teknologi GPRS (internet) di telepon selular. Saat ini MBG dilengkapi dengan fitur untuk melakukan transfer real time antar bank dengan biaya


(19)

pulsa yang paling murah. Bank Syariah Mandiri Mobile Banking adalah suatu fasilitas perbankan yang dapat memudahkan nasabahnya dalam melakukan transaksi perbankan seperti di ATM kecuali pengambilan uang tunai melalui mobile seperti telepon selular dan PDA. Mobile Banking kini tidak hanya digunakan oleh para pebisnis, melainkan sudah digunakan oleh nasabah bank secara umum karena kemudahannya dalam melakukan transaksi kapan saja dan di mana saja. Selain itu layanan yang terdapat di BSM MBG sudah cukup lengkap, dan syarat untuk mendapatkan layanan MBG mudah. Secara umum kelemahan pada Mobile Banking ada pada keterbatasan di mobilenya seperti keterbatasan dalam kecepatan pemrosesan, keterbatasan ukuran layar dan keterbatasan masa pakai baterai mobile tersebut.

Namun demikian, di balik kemudahan Mobile Banking tersimpan pula konsekuensi logis tidak saja berupa kesiapan sumberdaya manusia. Jika sumberdaya manusia yang ada tidak menguasai teknologi tersebut hal ini menjadi suatu pemborosan semata, karena mahalnya teknologi yang telah dibeli jika tidak terpakai merupakan suatu hal yang sia-sia. Konsekuensi lainnya adalah adanya persaingan bisnis dunia perbankan yang semakin ketat dalam upaya menjaring nasabah. Total pertumbuhan pengguna SMS/Mobile Banking dari 4 (empat) bank (Bank Mandiri, BCA, BNI, dan BRI) di Indonesia mencapai angka 23,65 juta pengguna di awal tahun 2015. Jumlah tersebut naik 25 persen dari jumlah pengguna SMS/Mobile Banking pada tahun 2014 yang mencapai 18,8 juta pengguna (Bank Indonesia, 2015).


(20)

5

Tabel 1.1.

Persentase Pengguna Mobile Banking terhadap Total Nasabah Tahun 2015

No. Nama Bank Jumlah Pengguna Persentase*)

1. Bank Mandiri 6.6 juta 41.8%

2. BCA 5.2 juta 40%

3. BNI 3.25 juta 21.7%

4. BRI 8.8 juta 18.9%

*) pengguna Mobile Banking terhadap total nasabah Sumber : Bank Indonesia (2015)

Hingga saat ini bank BRI menjadi bank dengan jumlah pengguna SMS/Mobile Banking paling banyak dengan 8.8 juta pengguna dengan persentase 18.9 dari total nasabah. Menurut data Bank Indonesia, per Mei 2016 pengguna Mobile Banking di empat bank utama yaitu BCA, BNI, BRI, dan Mandiri baru mencapai 23,65 juta orang. Hal tersebut menunjukkan bahwa rendahnya pengguna transaksi mobile di Indonesia. Artinya, masih banyak peluang untuk mengajak masyarakat sadar menggunakan transaksi mobile. Transaksi mobile akan semakin menguntungkan masyarakat terutama dalam hal waktu dan keamanan. Artinya, waktu yang seharusnya digunakan untuk bertransaksi non mobile dapat dimanfaatkan untuk melakukan hal yang lebih produktif dan menguntungkan bagi pengguna mobile banking.

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebutkan baru terdapat 104.707 agen laku pandai di Indonesia dari total 255 juta penduduk Indonesia. Padahal, menurut APJATI (Asosiasi Pengguna Jasa Internet Indonesia) di 2016, pengguna internet mencapai 132,2 juta orang dan setiap tahun terus


(21)

tumbuh. Sedangkan, data WeAreSocial Asia 2015 menyebutkan Indonesia memiliki 318 juta penggunaan mobile connection atau 125% dari total populasi. Pengguna mobile social user mencapai 67 juta orang. Asosiasi Perencana Keuangan Indonesia (APERKEI) menilai peluang pemanfaat mobile transaction di Indonesia untuk kemudahan transaksi masih sangat besar mengingat pengguna internet mencapai 132,7 juta orang dan pengguna mobile connection mencapai 318 juta.

Penerimaan dan penggunaan terhadap aplikasi layanan berbasis internet seperti Mobile Banking di Indonesia masih belum optimal, banyak nasabah yang ragu untuk menggunakan internet banking dengan berbagai macam alasan, diantaranya disebabkan karena adanya rasa pesimis terhadap manfaat internet banking, kekhawatiran dan ketakutan saat akan melakukan transaksi keuangan melalui internet, rasa ketidaknyamanan karena koneksi jaringan internet yang tidak lancar serta rasa ketidakpercayaan yang dimiliki nasabah terhadap keamanan sistem dari layanan internet banking. Fenomena tersebut merupakan sebuah tantangan bagi pihak bank untuk dapat menciptakan strategi pemasaran yang tepat sehingga nasabah termotivasi untuk menggunakan mobile banking.

Strategi pemasaran menjadi kunci utama setiap perbankan dalam memasarkan produk-produknya serta mempertahankan loyalitas dan kepercayaan para nasabahnya agar tidak memindahkan dananya. Semakin banyak produk perbankan yang diminati oleh masyarakat, maka akan memberikan manfaat yang besar pula bagi suatu bank. Karena sangat


(22)

7

pentingnya peran pemasaran, maka setiap bagian dari pemasar atau marketing suatu bank harus benar-benar memahami strategi pemasaran yang tepat yang dapat diterapkan untuk meraih kepercayaan para nasabah. Perbankan merupakan salah satu jenis industri jasa, sehingga konsep pemasarannya lebih cenderung mengikuti konsep untuk produk jasa. Yang membedakan perbankan dengan industri jasa lainnya adalah banyaknya ketentuan dan peraturan pemerintah yang membatasi penggunaan konsep-konsep pemasaran, mengingat industri perbankan yang sangat dipengaruhi oleh tingkat kepercayaan masyarakat.

Atas dasar penjelasan-penjelasan diatas, maka penelitian ini dimaksudkan untuk mengidentifikasi pengaruh teknologi informasi dan strategi pemasaran terhadap keputusan nasabah bank dalam menggunakan teknologi m-banking. Oleh karena itu judul yang diambil dalam penelitian ini adalah “Pengaruh Teknologi Informasi dan Strategi Pemasaran terhadap Keputusan Nasabah Menggunakan Mobile Banking”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan penjelasan pada latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Apakah variabel Teknologi Informasi dan Strategi Pemasaran

berpengaruh simultan terhadap Keputusan Nasabah dalam menggunakan Mobile Banking (MB) Bank Syariah Mandiri.

2. Apakah variabel Teknologi Informasi dan Strategi Pemasaran berpengaruh parsial terhadap Keputusan Nasabah dalam menggunakan Mobile Banking (MB) Bank Syariah Mandiri.


(23)

3. Manakah variabel yang berpengaruh dominan terhadap Keputusan Nasabah dalam menggunakan Mobile Banking (MB) Bank Syariah Mandiri?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Menganalisis pengaruh simultan variabel Informasi Teknologi dan Strategi Pemasaran berpengaruh parsial terhadap Keputusan Nasabah dalam menggunakan Mobile Banking (MB) Bank Syariah Mandiri. 2. Menganalisis pengaruh parsial variabel Informasi Teknologi dan Strategi

Pemasaran berpengaruh parsial terhadap Keputusan Nasabah dalam menggunakan Mobile Banking (MB) Bank Syariah Mandiri.

3. Menganalisis variabel yang memiliki pengaruh dominan terhadap terhadap Keputusan Nasabah dalam menggunakan Mobile Banking (MB) Bank Syariah Mandiri.

D. Kegunaan Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan nilai manfaat bagi berbagai pihak.

1. Bagi Bank Syariah Mandiri

Membantu aktifitas bank syariah untuk mengidentifikasi pada faktor mana konstruksi minat nasabah menggunakan m-banking.

2. Bagi Pembaca

Dapat menambah wawasan dan pengetahuan di bidang system informasi dan dapat digunakan sebagai referensi penelitian.


(24)

9

3. Bagi Penulis

Dapat memberikan aktualisasi antara ilmu dengan praktek yang dilakukan oleh penulis.

4. Bagi Masyarakat

Dapat memberikan alternatif kepada masyarakat dalam menentukan pilihan terhadap produk-produk pada bank.

5. Bagi Peneliti Selanjutnya

Penelitian ini dapat dipergunakan sebagai referensi dalam pengembangan penelitian berikutnya.

E. Sistematika Penulisan

Sestematika penulisan merupakan penjabaran secara deskriptif hal-hal yang berhubungan dengan tata urutan penulisan dalam penelitian ini. Adapun cakupan dalam tata urutan penulisan ini terdiri dari lima bab yang selanjutnya akan dijelaskan sebagaimana berikut ini.

BAB I Pendahaluan, yang berisikan Latar Belakang Masalah, Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Kegunaan Penelitian, dan Sistematika Penelitian.

BAB II Tinjauan Pustaka berisi tentang kajian penelitian terdahulu, Landasan Teori, Kerangka pemikiran, dan hipotesis penelitian. Penelitian terdahulu merupkan hasil-hasil penelitian yang dilakukan peneliti sebelumnya yang berhubungan dengan penelitian ini. Sementara landasan teori merupakan teori-teori yang diambil dari buku-buku, literatur-literatur, dan sabagainya, seperti


(25)

teori-teori teknologi informasi, strategi pemasaran, perilaku konsumen, keputusan pembelian, dan Mobile Banking (MB). BAB III Metode Penelitian memuat hal-hal yang berhubungan dengan

pemilihan metode sebagai alat yang nantinya akan menjawab rumusan masalah sekaligus pencapaian tujuan penelitian. Adapun cakupan dalam bab ini antara lain adalah jenis penelitian, tempat dan waktu penelitian, populasi, sampel, dan teknik pengambilan sampel, jenis dan sumber data, metode pengumpulan data, definisi konsep dan variabel, instrumen penelitian, dan metode analisa data. BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan berisikan hasil-hasil penelitian yang mencakup Gambaran Umum Perusahaan Bank Syariah Mandiri (BSM), Deskripsi Responden, Hasil Pengujian Kuisioner, Penyajian Data Penelitian, dan Hasil Analisis Data.

BAB V Penutup berisikan Kesimpulan dan Saran. Kesimpulan merupakan hasil-hasil temuan penelitian ini, sedangkan saran merupakan masukan bagi pihak-pihak tertentu berdasarkan temuan penelitian ini.


(26)

1

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Penelitian Terdahulu

Kajian empirik merupakan penelitian yang dilakukan oleh penelitian sebelumnya yang berhubungan dengan penelitian ini. Adapun tersebut antara lain adalah berikut ini.

1. Sriwijayani, Tri Novi (2008) dengan penelitian berjudul “Pengaruh Bauran Pemasaran terhadap Keputusan Konsumen Memiliki Kartu Kredit BRI (Studi Kasus Pada BRI Kantor Cabang Solo Slamet

Riyadi)”

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui signifikan dan derajat pengaruh variabel-variabel bauran pemasaran (produk, harga, tempat, promosi, orang, proses dan layanan pelanggan) terhadap keputusan konsumen dan mengidentifikasi diantara variabel-variabel produk, harga, tempat, promosi, orang, proses dan layanan pelanggan yang memiliki pengaruh paling dominan terhadap keputusan konsumen dalam memiliki kartu kredit di BRI Kanca Solo Slamet Riyadi. Selain itu, tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh variabel-variabel bauran pemasaran terhadap keputusan konsumen memiliki kartu kredit BRI berdasarkan penghasilan konsumen.

Responden penelitian ini sebanyak 180 nasabah. Penelitian ini bersifat studi kasus. Data diperoleh dengan kuesioner dan wawancara. Pengujian validitas menggunakan korelasi product moment pearson dan pengujian reliabilitas menggunakan alpha cronbach. Pengujian asumsi


(27)

klasik multikolinieritas, heteroskedastisitas, normalitas, autokorelasi. Analisis data menggunakan regresi linier berganda.

Berdasarkan hasil analisis data diperoleh hasil (1) Variabel bauran pemasaran yang terdiri dari harga, tempat dan layanan purna jual mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan konsumen memiliki kartu kredit BRI di BRI Kanca Solo Slamet Riyadi. Untuk variabel produk, promosi, personel/orang dan proses tidak berpengaruh terhadap keputusan konsumen memiliki kartu kredit di BRI Kanca Solo Slamet Riyadi. (2) Variabel harga, tempat dan layanan purna jual mempunyai pengaruh yang paling dominan terhadap keputusan konsumen memiliki kartu kredit BRI di BRI Kanca Solo Slamet Riyadi dibandingkan variabel lainnya yaitu produk, promosi, personel/orang, dan proses. (3) Terdapat perbedaan pengaruh variabel promosi dan pelayanan purna jual terhadap keputusan konsumen memiliki kartu kredit BRI di BRI Kanca Solo Slamet Riyadi berdasarkan tingkat penghasilan konsumen. Sementara itu, tidak terdapat perbedaan pengaruh variabel produk, harga, tempat, personel/orang dan proses terhadap keputusan konsumen memiliki kartu kredit BRI di BRI Kanca Solo Slamet Riyadi berdasarkan tingkat penghasilan konsumen.

2. Amijaya Gilang Rizky (2010) dengan penelitian berjudul “Pengaruh Persepsi Teknologi Informasi, Kemudahan, Resiko dan Fitur Layanan terhadap Minat Ulang Nasabah Bank Dalam Menggunakan Internet banking

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan memperoleh bukti atas pengaruh persepsi teknologi, kemudahan dalam menggunakan, resiko, dan fitur layanan terhadap minat ulang nasabah dalam


(28)

3

menggunakan internet banking. Objek dari penelitian ini adalah para nasabah Bank BCA yang pernah dan ingin menggunakan kembali internet banking. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data

primer, dan pengumpulan data dilakukan menggunakan kuesioner secara langsung dengan metode purposive sampling.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa persepsi teknologi, kemudahan dalam menggunakan, resiko, dan fitur layanan berpengaruh terhadap minat ulang nasabah dalam menggunakan internet banking. Variabel persepsi teknologi informasi berpengaruh positif terhadap minat ulang nasabah menggunakan internet banking. Variabel kemudahan dalam penggunaan berpengaruh positif terhadap minat ulang nasabah menggunakan internet banking. Variabel resiko berpengaruh positif terhadap minat ulang nasabah dalam menggunakan internet banking Variabel fitur layanan berpengaruh positif terhadap minat ulang nasabah dalam menggunakan internet banking.

3. Muasyaroh, Heni Husni (2014) dengan penelitian berjudul “Pengaruh Bauran Pemasaran terhadap Minat Nasabah Menggunakan

E-banking PT. Bank Bni Syari’ah Yogyakarta”

Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan pengaruh variabel bauran pemasaran (produk, tarif, promosi, proses dan layanan) terhadap minat nasabah menggunakan e-banking PT. Bank BNI Syari’ah Yogyakarta. Obyek dari penelitian ini adalah para nasabah PT. Bank BNI Syari’ah Yogyakarta. Data yang digunakan adalah data primer melalui


(29)

kuesioner. Analisis data dilakukan secara kuantitatif dengan metode regresi linear berganda menggunakan alat bantu SPSS 16,0 for windows.

Hasil penelitian ini menyatakan bahwa dari lima variabel yaitu produk, tarif, promosi, proses dan layanan dari hasil uji F diperoleh Fhitung sebesar 19,575 dengan tingkat probabilitas signifikansi sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa model regresi dapat digunakan dan ada pengaruh secara bersama-sama dari produk, tarif, promosi, proses dan layanan terhadap minat nasabah. Berdasarkan hasil pengujian koefisien determinasi diperoleh Adjusted R sebesar 0,484 yang berarti bahwa kontribusi produk, tarif, promosi, proses dan layanan secara simultan berpengaruh terhadap minat sebesar 48,4%. Secara parsial hanya variabel proses dan tarif yang berpengaruh positif terhadap minat nasabah menggunakan e-banking. Sedangkan variabel produk, promosi dan layanan tidak berpengaruh terhadap minat nasabah.

4. Rahadi, Dedi Rianto dan Zanial (2015) dengan penelitian berjudul “Analisys Technology Acceptance Model Pada Industri Perbankan”

Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh persepsi manfaat yang dirasakan (PU) dan persepsi mudah penggunaannya (PEU) terhadap sikap (ATU) dalam menerima teknologi informasi (ATI). Jenis penelitian ini adalah explanatory research. Responden adalah pegawai perbankan sebanyak 118 orang. Untuk menguji pengaruh dari masing-masing variabel digunakan teknik analisis Structural Equation Modeling (SEM).


(30)

5

Hasil penelitian menunjukkan variabel persepsi mudah penggunaannya (PEU) berpengaruh positif dan signifikan terhadap sikap menggunakan TI (ATU). Variabel persepsi manfaat yang dirasakan (PU) berpengaruh positif tetapi tidak signifikan terhadap sikap menggunakan TI (ATU). Variabel persepsi mudah penggunaannya (PEU) berpengaruh positif dan signifikan terhadap variable persepsi manfaat yang dirasakan (PU). Variabel sikap menggunakan TI (ATU) berpengaruh positif dan signifikan terhadap penerimaan TI (ATI). Hasil penelitian yang tidak mendukung hasil penelitian sebelumnya, yaitu, persepsi manfaat yang dirasakan (PU) berpengaruh positif tetapi tidak signifikan terhadap sikap menggunakan TI (ATU). Kondisi ini menunjukkan sikap manajemen setuju bahwa penggunaan teknologi informasi perbankan merupakan hal yang penting dan kehadirannya dirasakan sangat bermanfaat bagi organisasi dan staf operasional, tetapi bukan unsur utama dalam menentukan sikap untuk menggunakan TI.

Pihak manajemen harus mampu mewujudkan skilled workers dan kualitas pelayanan yang professional. Industri perbankan dapat melakukan standarisasi yang dapat digunakan sebagai acuan pengembangan TI. Penggunaan TI harus mampu menumbuhkan tingkat kepercayaan dan budaya penggunaannya terhadap nasabah sebagai pihak yang secara langsung maupun tidak langsung berpengaruh terhadap penggunaan TI.


(31)

5. Fajri, Zainul Arifin, dan Wilopo (2013) dengan penelitian berjudul “Pengaruh Bauran Pemasaran Jasa terhadap Keputusan Menabung (Survei Pada Nasabah Bank Muamalat Cabang Malang)”

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menjelaskan pengaruh signifikan variabel Produk (X1), Harga (X2), Promosi (X3),

Proses (X4), Orang (X5), Bukti Fisik (X6), Lokasi (X7) secara simultan

terhadap keputusan nasabah menabung pada Bank Muamalat Indonesia Cabang Malang (Y); mengetahui dan menjelaskan pengaruh signifikan variabel Produk (X1), Harga (X2), Promosi (X3), Proses (X4), Orang (X5),

Bukti Fisik (X6), Lokasi (X7) secara parsial terhadap keputusan nasabah

menabung di Bank Muamalat Indonesia Cabang Malang (Y).Sampel dalam penelitian sebanyak 98 orang. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah probability sample. Metode pengumpulan data dilakukan dengan kuisioner (angket) yang sebelumnya telah diuji validitas dan reliabilitas sebagai instrumen pengumpul data. Metode analisis data dilakukan dengan teknik analisis regresi linier berganda dilanjutkan pengujian hipotesis F-test, t-test,

Hasil penelitian menunjukan bahwa variabel Produk (X1), Harga

(X2), Promosi (X3), Proses (X4), Orang (X5), Bukti Fisik (X6), Lokasi

(X7) secara bersama-sama atau simultan mempunyai pengaruh yang

signifikan terhadap Proses Keputusan Menabung (Y) dengan nilai Fhitung

sebesar 8,705 yang lebih besar dari Ftabel (8,705 > 2,316) dengan tingkat

sig.F lebih kecil dari α (0,05) dan nilai Adjusted R Square yaitu sebesar 0,357. Hal ini berarti bahwa kemampuan variabel-variabel Bauran


(32)

7

Pemasaran Jasa secara simultan memberikan kontribusi terhadap Proses Keputusan Menabung adalah sebesar 35,7% sedangkan sisanya sebesar 64,3% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dibahas dalam penelitian ini.

Hasil penelitian ini juga menunjukan bahwa variabel Produk (X1)

merupakan variabel yang berpengaruh dominan terhadap Proses Keputusan Menabung (Y) yang ditunjukan dengan koefisien beta tertinggi yaitu 0,274 dan nilai t hitung yang paling besar yaitu 2,493. Kesimpulan dari penelitian ini adalah: 1). Bauran Pemasaran Jasa yang terdiri dari Produk (X1), Harga (X2), Promosi (X3), Proses (X4), Orang

(X5), Bukti Fisik (X6), Lokasi (X7) berpengaruh positif dan signifikan

secara simultan terhadap Proses Keputusan Menabung (Y). 2). Variabel Produk (X1) merupakan variabel yang berpengaruh dominan terhadap

Proses Keputusan Menabung (Y).

6. Rahayu, Imam Sugih (2015) dengan penelitian berjudul “Minat Nasabah Menggunakan Mobile Banking dengan Menggunakan Kerangka Technology Acceptance Model (TAM) (Studi Kasus PT Bank Syariah Mandiri Cabang Yogyakarta)”

Mobile Banking adalah salah satu pelayanan jasa bank yang memungkinkan nasabah untuk memperoleh informasi, melalui jaringan internet. Penerimaan dan manfaatkan yang dirasakan nasabah secara langsung dinilai berdasarkan persepsi penggunaan melalui kerangka TAM. Oleh karena itu tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi minat nasabah menggunakan mobile bangking dengan kerangka Technology Acceptance Model (TAM).


(33)

Penelitian ini merupakan penelitian survey dengan jenis penelitian kausalitas. Populasi dan sampel dalam penelitian ini nasabah BSM Cabang Yogyakarta yang menggunakan Mobile Banking yang berjumlah 376. Metode pengumpulan menggunakan koesioner yang telah diuji sebelumnya ke 30 responden dan dilakukan uji validitas dan reliabilitas yang menghasilkan 100% pertanyaan dikatakan valid dan layak untuk digunakan. Metode penelitian menggunakan uji analisis regresi berganda dengan bantuan software SPSS versi 17.

Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah Presepsi manfaat (perceived usefulness) berpengaruh positif terhadap minat perilaku

menggunakan Mobile Banking. Dimana tingginya atau meningkatnya Presepsi manfaat (perceived usefulness) maka akan meningkatkan minat perilaku menggunakan Mobile Banking. Persepsi kemudahan penggunaan (perceived ease of use) berpengaruh negatif terhadap minat perilaku menggunakan Mobile Banking. Tingginya Persepsi kemudahan penggunaan (perceived ease of use) akan menurunkan minat perilaku menggunakan Mobile Banking. Presepsi kredibilitas (perceived credibility) berpengaruh positif terhadap minat perilaku menggunakan

Mobile Banking. Tingginya Presepsi kredibilitas (perceived credibility)

akan meningkatkan minat perilaku menggunakan Mobile Banking. Informasi tentang Mobile Banking berpengaruh positif terhadap perilaku menggunakan Mobile Banking. Tingginya Informasi tentang Mobile Banking akan meningkatkan minat perilaku menggunakan Mobile


(34)

9

B. Landasan Teori

1. Teknologi Informasi

a. Pengertian Teknologi Informasi (TI)

Teknologi dalam perkembangan arus produksi, konsumsi dan distribusi informasi memegang peranan penting. Peranan teknologi dala proses mengklasifikasi informasi terletak ketika hasil teknologi membantu mengubah pola komunikasi yang dibatasi oleh ruang dan waktu menjadi pola komunikasi informasi tanpa batas. Dengan demikian, pada dasarnya teknologi bersifat baik. Maka tidak mengherankan apabila terjadi perubahan dari media massa tradisional menjadi media massa baru. Pada akhirnya media baru dalam konteks teknologi dan globalisasi mengalami perubahan yang sedemikian kompleks. Globalisasi menjadi salah satu faktor penting dalam industri dan teknologi media komunikasi. Teknologi informasi muncul sebagai akibat semakin merebaknya globalisasi dalam kehidupan organisasi, semakin kerasnya persaingan bisnis, semakin singkatnya siklus hidup barang dan jasa yang ditawarkan, serta meningkatknya tuntutan selera konsumen terhadap produk dan jasa yang ditawarkan.

Menurut Warsita (2008:135) teknologi informasi adalah sarana dan prasarana (hardware, software, useware) sistem dan metode untuk memperoleh, mengirimkan, mengolah, menafsirkan, menyimpan, mengorganisasikan, dan menggunakan data secara bermakna. Lantip dan Rianto (2011:4) menyatakan bahwa teknologi informasi diartikan sebagai ilmu pengetahuan dalam bidang informasi yang berbasis komputer dan perkembanganya sangat pesat.


(35)

Hamzah B. Uno dan Nina Lamatenggo (2011:57) juga mengemukakan teknologi informasi adalah suatu teknologi yang digunakan untuk mengolah data. Pengolahan itu termasuk memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan, memanipulasi data dalam berbagai cara untuk menghasilkan informasi yang berkualitas, yaitu informasi yang relevan, akurat, dan tepat waktu.

William dan Sawyer (2003) menerangkan bahwa yang dimaksud dengan teknologi informasi adalah "information technology is a general term that describes any technology that helps to produce, manipulate, store, communicate, and/or disseminate information”. McKeown (2008) menyatakan teknologi informasi adalah seluruh bentuk teknologi yang digunakan untuk menciptakan, menyimpan, mengubah dan menggunakan informasi dalam segala bentuknya.

Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa teknologi informasi adalah teknologi hasil karya manusia yang menggabungkan komputasi dan jalur komunikasi berkecapatan tinggi yang digunakan dalam proses penyampaian informasi (data, suara, video) sehingga penyebaran informasi lebih cepat, penyebarannya lebih luas dan lebih lama penyimpanannya.

Teknologi mempunyai peranan penting dalam perbankan, kemajuan sistem informasi dunia perbankan ditopang dengan adanya teknologi. Dalam perbankan penerapan teknologi bertujuan selain untuk memudahkan operasional intern perusahaan, juga bertujuan untuk memudahkan pelayanan terhadap customers.

Untuk saat ini, dalam dunia perbankan hampir semua produk yang ditawarkan kepada customers serupa, sehingga persaingan yang terjadi dalam


(36)

11

dunia perbankan adalah bagaimana memberikan produk yang serba mudah dan serba cepat. Sejak teknologi informasi mampu mendukung terhadap sistem transaksi lembaga keuangan bank, model transaksi pun lebih mengedepankan pada model non face to facedan paperless document atau digital document. Teknologi informasi juga memberikan keuntungan lain bagi bank karena dalam proses perbankan sendiri segala sesuatunya menjadi lebih praktis, termanajemen, efektif dan efisien.

b. Manfaat Teknologi Informasi

Abdulhak (2013:413) mengklasifikasikan pemanfaatan ICT ke dalam tiga jenis, yaitu : pertama, ICT sebagai media (alat bantu) pendidikan yaitu hanya sebagai pelengkap untuk memperjelas uraianuraian yang disampaikan. Kedua, ICT sebagai sumber yakni sebagai sumber informasi dan mencari informasi. Ketiga, ICT sebagai sistem pembelajaran.

Menurut Warsita (2008:150-151), secara umum ada tiga pemanfaatan teknologi informasi atau instruksional komputer dan internet untuk pendidikan dan pembelajaran, adalah : Pertama, Learning about computers and the internet, yaitu Komputer dapat dijadikan sebagai objek pembelajaran, misalnya ilmu computer (computer science). Kedua, Learning with computers and the internet, yaitu teknologi informasi memfasilitasi pembelajaran sesuai dengan kurikulum yang berlaku di sekolah. Misalnya Pustekkom, Depdiknas mengembangkan progam CD multimedia interaktif untuk mata pelajaran.

Pendapat tersebut juga diperkuat oleh Heinich dalam Warsita (2008:137-144), TI merupakan segala bentuk penggunaan atau pemanfaatan komputer dan


(37)

internet untuk pembelajaran. Bentuk penggunaan/pemanfaatan teknologi informasi yakni :1) Tutorial, merupakan progam yang dalam penyampaian materinya dilakukan secara tutorial, yakni suatu konsep yang disajikan dengan teks, gambar baik diam atau bergerak, dan grafik; 2) Praktik dan dan latihan (drill and practice), yaitu untuk melatih peserta didik sehingga memiliki kemahiran

dalam suatu keterampilan atau memperkuat penguasaa suatu konsep. Progam ini menyediakan serangkaian soal atau pertanyaan; 3) Simulasi (simulation), yaitu format ini bertujuan untuk mensimulasikan tentang suatu kejadian yang sudah terjadi maupun yang belum dan biasanya berhubungan dengan suatu resiko, seperti pesawat akan jatuh atau menabrak, terjadinya malapetaka dan sebagainya; 4) Percobaan atau eksperimen, format ini mirip dengan format stimulasi, namun lebih ditujukan pada kegiatan-kegiatan eksperimen, seperti kegiatan praktikum di laboratorium IPA, Biologi atau Kimia; 5) Permainan (game), yaitu mengacu pada proses pembelajaran dan dengan progam multimedia berformat ini diharapkan terjadi aktivitas belajar sambil bermain.

Dari berbagai pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa manfaat TI adalah sebagai berikut : pertama, untuk sumber informasi dan untuk mencari informasi yang akan dibutuhkan. Kedua, sebagai alat bantu yang memfasilitasi penyampaian suatu informasi agar dapat diterima dan dimengerti dengan mudah. Ketiga, pengembangan keterampilan-keterampilan berbasis teknologi informasi dengan aplikasi-aplikasi dalam kurikulum.


(38)

13

a. Pengertian Strategi Pemasaran

Strategi adalah alat untuk mencapai tujuan dan dalam perkembangannya konsep mengenai strategi terus berkembang. Dalam pengertian yang sangat umum, siasat (strategy) dapat diartikan sebagai cara terbaik untuk mencapai suatu sasaran atau untuk enyelesaikan suatu pekerjaan. Pengertian yang lebih lengkap menyatakan bahwa strategi adalah penentuan tujuan dan sasaran jangka panjang organisasi atau perusahaan, penentuan jumlah dan jenis kegiatan yang dibutuhkan, serta penjatahan sumber daya untuk pencapaiannya (Pardede, 2011)

Menurut Kotler dan Amstrong (2008) pemasaran adalah proses sosial dan manajerial di mana pribadi atau organisasi memperoleh yang dibutuhkan dan diinginkan melalui penciptaan dan pertukaran nilai dengan yang lain.

Pengertian lain mengatakan bahwa pemasaran adalah suatu proses kegiatan yang dipengaruhi oleh berbagai faktor sosial, budaya, politik, ekonomi, dan manajerial. Akibat dari pengaruh dari berbagai faktor tersebut adalah masingmasing individu maupun kelompok mendapatkan kebutuhan dan keinginan dengan menciptakan, menawarkan dan menukarkan produk yang memiliki nilai komoditas ( 2008).

Konsep paling dasar yang melandasi pemasaran adalah kebutuhan, keinginan dan permintaan manusia. Kebutuhan (needs) manusia adalah pernyataan dari perasaan kekurangan. Keinginan adalah kebutuhan manusia yang dibentuk budaya dan kepribadian seseorang. Manusia memiliki keinginan yang hampir tak terbatasi, tetapi mereka memiliki sumberdaya yang terbatas. Jadi setelah mereka mempunyai kebutuhan dan mempunyai rasa keinginan maka munculah permintaan.


(39)

Kotler dan Amstrong (2008:7) menyatakan bahwa dalam pemasaran hanya ada tiga poin yang benar-benar harus diperhatikan oleh seorang marketing dalam melakukan pemasaran agar tercapai harapan dari tujuan pemasaran tersebut. Pertama adalah isi pesan dari pemasaran tersebut, kedua struktur pesan dan ketiga format pesan. Promosi harus mampu unuk membuat agar seseorang Perhatian (attention) dengan apa yang di promosikan, kemudian timbulah minat (interest) untuk yang dipromosikan dan membangkitkan keinginan (desire)

terhadap yang dipromosikan hingga munculah tindakan (action) untuk menggunakan dari apa yang dipromosikan.

Dari definisi-definisi di atas dapat dikemukakan bahwa pemasaran adalah proses yang melibatkan analisis, perencanaan, pelaksanaan dan engendalian yang mencakup barang dan jasa, dan gagasan yang tergantung pada pertukaran dan dengan tujuan untuk menghasilkan kepuasan bagi pihak-pihak yang terlibat di mana tugas pemasaran dalam pasar pelanggan secara formal dilaksanakan oleh manajer penjualan, wiraniaga, manajer iklan dan promosi, manajer produk dan merek, manajer pasar dan industri yang setiap bagian mempunyai tugas dan tanggung jawab yang jelas sehingga masing-masing bagian dapat mengerjakan tugasnya dengan baik..

Kotler (2008:76) mendefinisikan strategi pemasaran adalah sebagai logika pemasaran yang digunakan oleh perusahaan dengan harapan agar unit bisnis dapat mencapai tujuan perusahaan”(Kotler, 2008:76). Sedangkan Assauri (2008:56) menjelaskan bahwa strategi pemasaran adalah serangkaian tujuan dan sasaran, kebijakan dan aturan yang memberi arah kepada usaha-usaha pemasaran perusahaan dari waktu ke waktu, pada masing-masing tingkatan dan acuan serta


(40)

15

alokasinya, terutama sebagai tanggapan perusahaan keadaan persaingan yang selalu berubah.

Terdapat 3 (tiga) elemen pokok menurut Tjiptono (2006) dalam strategi pemasaran :

1) Konsumen

Pemasaran berawal dari kebutuhan dan keinginan pelanggan serta berakhir dengan kepuasan loyalitas pelanggan. Pemasar wajib memahami siapa saja pelanggannya, preferensi, karakteristik, kebutuhan, dan keinginan, gaya hidup, serta faktor-faktor yang berpengaruh terhadap pola konsumsi mereka. 2) Pesaing

Memenuhi kepuasan konsumen belumlah cukup. Apabila ada pesaing yang sanggup memuaskan pelanggan dengan lebih baik, maka pelanggan akan beralih kepesaing. Oleh sebab itu, setiap organisasi harus memperhatikan faktor persaingan pula. Faktor tersebut meliputi siapa saja pesaing perusahaan, strategi, kelemahan, kompetensi diri, serta relasi mereka.

3) Perusahaan

Tujuan perusahaan dicapai melalui upaya memuaskan pelanggan. Caranya tidak semata-mata dengan menekankan pada aspek transaksi, namun justru lebih fokus pada aspek relasi. Untuk itu dibutuhkan strategi, kinerja, kompetensi diri,


(41)

sumber daya (manusia, alam, finansial, teknologi, intelektual, informasi, dan waktu).

Alma (2009:261) mengungkapkan enam langkah proses yang kompleks dan saling berhubungan dalam strategi pemasaran, yaitu :

1) Defining the character of the organizations business.

Perusahaan harus mendefinisikan bisnisnya secara jelas, konsumen yang ingin dituju, permintaan dan kebutuhan yang ingin dipenuhi

2) Specifying the purpose of the organization.

Dapat dilihat dari definisi bisnis yang dijalankannya. Apa yang ingin dicapai oleh organisasi dengan mengetahui terlebih dahulu peluang dan ancaman serta kemampuan dari perusahaan

3) Identifying organizational opportunities.

Identifikasi peluang ini akan muncul dari analisa situasi lingkungan dengan kemampuan perusahaan menjawabnya, besarnya resiko dan ketersediaan sumber-sumber

4) Formulating produck market strategies.

Dalam hal ini ditetapkan strategi pemasaran yang mana yang akan digunakan. Ini bermula dari pemilihan pasar yang hendak dituju dan bagaimana usaha mencapai pasar sasaran tersebut dengan menggunakan bauran pemasaran

5) Budgeting financial, production and human resources. Titik puncak dari keputusan strategis ini ialah muncul dalam bentuk


(42)

17

penguasaan anggaran untuk perusahaan. Anggaran yang dipersiapkan secara sempurna akan menampilkan strategi pemasaran dengan tujuan yang terintegrasi untuk keseluruhan perusahaan

6) Developing reformulation and recovery strategis. Dalam hal ini perlu dikembangkan strategi formulasi dan strategi pemulihan. Perubahan-perubahan pasar dan perilaku dalam persaingan ecara periodik, kadang-kadang secara mendadak, jadi dibutuhkan penyesuaian.

Sebuah perusahaan dalam merumuskan strategi pemasaran dari awal harus mendefinisikan dulu apa bisnisnya, apa core bisnisnya, tetapkan visi, misi serta tujuan perusahaannya. Pelanggan mana yang hendak dituju, bagaimana peluang-peluang yang tersedia, strategi apa yang digunakan dan semua ini harus ditunjang oleh anggaran belanja yang cukup.

b. Bauran Pemasaran (Marketing mix)

Jasa merupakan aktivitas atau manfaat yang dapat ditawarkan oleh satu pihak ke pihak lainnya dan tidak mengakibatkan perpindahan kepemilikan. Jasa tidak berwujud, tidak dapat dipisahkan, berubah-ubah dan tidak tahan lama. Setiap karakteristik mempunyai masalah dan memerlukan strategi. Pada pemasaran jasa pendekatan strategis diarahkan pada kemampuan pemasar menemukan cara untuk mewujudkan yang tidak berwujud, meningkatkan produktivitas penyedia yang tidak terpisahkan dari produk itu, membuat standar kualitas sehubungan dengan adanya variabilitas dan mempengaruhi gerakan permintaan dan pemasok kapasitas mengingat jasa tidak tahan lama.


(43)

Kotler (2008:47) menyatakan bahwa definisi bauran pemasaran ialah sekumpulan alat pemasaran yang dapat digunakan oleh perusahaan untuk mencapai tujuan pemasarannya dalam pasar sasaran. Hurriyati (2010:48) menyatakan definisi bauran pemasaran merupakan unsur-unsur pemasaran yang saling terkait, dibaurkan, diorganisir dan digunakan dengan tepat sehingga perusahaan dapat mencapai tujuan pemasaran dengan efektif sekaligus memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen.

Zeithalm and Bitner (2008:48) menyatakan bahwa konsep bauran pemasaran tradisional (tradisional marketing mix) terdiri dari 4P, yaitu : produk (produc), harga (Price), tempat/lokasi (place) dan promosi (Promotion). Sementara itu, untuk pemasaran jasa perlu bauran pemasaran yang diperluas (expanded marketing mix for service) dengan penambahan unsur non-tradisional marketing mix, yaitu : orang (people), fasilitas fisik (physical evidence) dan proses

(Process), sehingga menjadi tujuh unsur. Masing-masing dari tujuh unsur bauran pemasaran tersebut saling berhubungan dan tergantung satu sama lainnya dan mempunyai suatu bauran yang optimal sesuai dengan karakteristik segmennya.

Penambahan unsur bauran pemasaran jasa dilakukan antara lain karena jasa memiliki karakteristik yang berbeda dengan produk, yaitu tidak berwujud, tidak dapat dipisahkan, beraneka ragam dan mudah lenyap.

c. Pemasaran Jasa (Services Marketing mix)

Industri jasa pada saat ini merupakan sektor ekonomi yang sangat besar dan pertumbuhannya pun sangat pesat. Pertumbuhan tersebut selain diakibatkan oleh pertumbuhan jenis jasa yang sudah ada sebelumnya, juga disebabkan oleh munculnya jenis jasa baru, sebagai akibat dari tuntutan dan perkembangan zaman. Dipandang dari segi konteks globalisasi, pesatnya pertumbuhan bisnis jasa antar


(44)

19

negara ditandai dengan meningkatnya intensitas pemasaran lintas negara serta terjadinya aliansi berbagai penyedia jasa di dunia.

Perkembangan tersebut pada akhirnya mempu memberikan tekanan yang kuat terhadap perombakan regulasi, khususnya pengenduran proteksi dan pemanfaatan teknologi baru yang secara langsung akan berdampak pada menguatnya kompetisi dalam industri. Kondisi ini secara langsung menghadapkan para pelaku bisnis kepada permasalahan persaingan usaha yang semakin tinggi. Mereka dituntut untuk mampu mengidentifikasikan bentuk persaingan yang akan dihadapi, menetapkan berbagai standar kinerjanya serta mengenali secara baik para pesaingnya (Hurriyati, 2010:41).

Dinamika yang terjadi pada sektor jasa terlihat dari perkembangan berbagai industri seperti layanan antar surat, layanan paket barang, pengiriman/transfer uang, yang kini semakin menyadari perlunya peningkatan orientasi kepada pelanggan atau konsumen. Perusahaan manufaktur kini juga telah menyadari perlunya elemen jasa pada produknya sebagai upaya peningkatan competitive advantage bisnisnya. Implikasi penting dari fenomena ini adalah

semakin tingginya tingkat persaingan, sehingga diperlukan manajemen pemasaran jasa yang berbeda dibandingkan dengan pemasaran tradisional (barang) yang telah dikenal selama ini.

Menurut Payne (2010:42) bahwa pemasaran jasa merupakan suatu proses mempersepsikan, memahami, menstimulasi dan memenuhi kebutuhan pasar sasaran yang dipilih secara khusus dengan menyalurkan sumber-sumber sebuah organisasi untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Dengan demikian, manajemen pemasaran jasa merupakan proses penyelarasan sumber-sumber sebuah organisasi


(45)

terhadap kebutuhan pasar. Pemasaran memberi perhatian pada hubungan timbal balik yang dinamis antara produk dan jasa perusahaan, keinginan dan kebutuhan pelanggan serta kegiatan-kegiatan para pesaing. Fungsi pemasaran terdiri dari tiga komponen kunci, yaitu sebagai berikut :

1) Bauran pemasaran (markting mix)

Merupakan unsur-unsur internal penting yang membentuk program pemasaran sebuah organisasi

2) Kekuatan pasar

Merupakan peluang dan ancaman eksternal dimana operasi pemasaran sebuah organisasi berinteraksi

3) Proses penyelarasan

Merupakan proses strategik dan manajerial untuk memastikan bahwa bauran pemasaran jasa dan kebijakan-kebijakan internal organisasi sudah layak untuk menghadapi kekuatan pasar. Selain karakteristik pemasaran jasa (yang menggambarkan perbedaan antara produk barang dengan produk jasa), dalam ilmu pemasaran (pemasaran jasa) juga terdapat elemen penting lain yaitu bauran pemasaran jasa (marketing mix). Bauran pemasaran merupakan alat bantu dalam perencanaan dan

pelaksanaan program pemasaran. Bauran pemasaran sesungguhnya memegang peranan kunci dalam keberhasilan pemasaran suatu perusahaan.

Lupiyoadi dan Hamdani (2008:56) mendefinisikan bauran pemasaran merupakan alat (tools) atau alat bagi pemasar yang terdiri dari berbagai elemen


(46)

21

suatu program pemasaran yang perlu dipertimbangkan agar implementasi strategi pemasaran dan positioning yang diterapkan berjalan sukses.

Bauran pemasaran pada produk barang yang terdiri dari 4P. Sesungguhnya 4P ini merupakan bauran pemasaran bagi produk barang. 4P tersebut antara lain adalah produk (product), harga (Price), tempat/saluran distribusi (place/distribution channel), dan promosi (Promotion). Tetapi bauran pemasaran untuk produk barang yang kita kenal selama ini berbeda dengan bauran pemasaran untuk produk jasa. Hal ini terkait dengan perbedaan karakteristik antara barang dan jasa itu sendiri. Para ahli pemasaran menambahkan tiga unsur ke dalam bauran pemasaran jasa yaitu : orang (people), proses jasa itu sendiri (Process), dan bukti fisik yang mewakili (physical evidence and resentation) atau dalam implementasinya lebih sering dianalogikan sebagai pelayanan (customer service). Sebagai suatu bauran, elemen-elemen tersebut saling mempengaruhi satu

sama lain sehingga bila salah satu tidak tepat pengoperasiannya akan memengaruhi strategi pemasaran secara keseluruhan.

Menurut Lupiyoadi dan Hamdani (2008) elemen bauran pemasaran jasa terdiri atas tujuh hal , yaitu :

1) Produk (Product)

Produk adalah sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk mendapatkan perhatian, untuk dibeli, digunakan atau dikonsumsi yang dapat memenuhi suatu keinginan atau kebutuhan. Akan tetapi pada dasarnya kualitas produk merupakan hal yang sangat penting yang harus di jaga dan


(47)

dipertahankan oleh setiap perusahaan agar dapat bertahan (survive) di era persaingan yang semakin kuat, sebab dapat dikatakan bahwa variabel product merupakan variabel yang paling diperhatikan konsumen sebelum mengambil keputusan untuk membeli suatu produk.

2) Harga (Price)

Harga adalah sejumlah nilai yang ditukarkan konsumen dengan harapan manfaat dari memiliki atau menggunakan produk atau jasa yang nilainya ditetapkan oleh pembeli dan penjual melalui tawar-menawar, atau ditetapkan oleh penjual untuk satu harga yang sama terhadap suatu pembeli. Pada variabel ini seorang konsumen akan mempertimbangkan faktor harga, karena faktor harga dianggap sebagai indikator dalam menafsirkan kualitas suatu produk, dengan kata lain harga berbanding lurus dengan kualitas produk.

3) Promosi (Promotion)

Kegiatan promosi merupakan suatu kegiatan membujuk dan mengedukasi pasar dengan tujuan adanya respon positif atau tindakan membeli yang berulang kali yang dilakukan oleh konsumen. Dalam promosi kegiatan yang terdapat didalamnya yaitu periklanan, personal selling, promosi penjualan dan publisitas (public relation). Akan tetapi perlu diingat bahwa proses promosi tidak hanya dilakukan secara person to person


(48)

23

saja akan tetapi promosi juga dapat dilakukan dengan memanfaatkan perkembangan teknologi yang telah ada seperti menggunakan media TV, radio, surat kabar dan internet.

4) Tempat/Saluran Distribusi (Place/Distribution Channel)

Saluran distribusi yaitu sekelompok organisasiyang saling tergantung dalam keterlibatan mereka pada proses yang memungkinkan suatu produk atau jasa yang tersedia bagi penggunaan atau konsumsi oleh konsumen atau penggunaan industrial. Setelah melakukan beberapa proses seperti menghasilkan produk, menetapkan harga kemudian mempromosikannya. Langkah selanjutnya mendistribusikan produk kepada konsumen, dengan memerhatikan beberapa hal seperti pelayanan yang memuaskan pelanggan, jalur distribusi juga harus dipertimbangkan sebab jalur distribusi yang tidak efektif akan memberikan efek domino yang berdampak pada pembengkakan anggaran dan harga produk yang akan didistribusikan nantinya.

5) Orang (People)

Faktor ini unsur yang paling dominan ialah personal approach, dimana baik jajaran front office, back office (staf administrasi), sales marketing, supervisor, maupun manajer, seluruhnya dituntut untuk melayani pelanggan secara optimal. 6) Proses (Process)


(49)

Proses merupakan gabungan semua aktivitas. Pada umumnya proses ini terdiri atas prosedur, jadwal pekerjaan, mekanisme, aktivitas, dan hal-hal rutin, termasuk persyaratan ataupun ketentuan yang berlaku oleh suatu perusahaan (sistem registrasi atau pendaftaran yang cepat atau lambat).

7) Bukti Fisik yang Mewakili (Physical Evidence and Presentation)

Bukti fisik jasa mencakup seluruh representasi jasa yang bersifat tangible, misalnya brosur, kop surat, kartu nama, format laporan, signage dan peralatan pendukung. Kadangkala, hal tersebut mencakup pula fasilitas fisik di mana jasa ditawarkan. Apabila pelanggan sulit menilai kualitas nyata dari jasa, mereka cenderung akan mengandalkan isyarat-isyarat semacam ini, sebagaimana mereka mengandal kan isyarat-isyarat yang tercermin dari karyawan dan proses layanan. Isyarat bukti fisik memberi peluang bagus bagi perusahaan guna mengirimkan pesan yang konsisten dan kuat mengenai sasaran perusahaan, segmen pasar yang dibidik dan sifat jasa. Selain itu yang menjadi point penting lainnya ialah layanan konsumen (customer service).

Layanan konsumen meliputi aktivitas untuk memberikan kegunaan waktu dan tempat termasuk pelayanan pra-transaksi, saat transaksi, dan pascatransaksi. Kegiatan sebelum transaksi (pra-transaksi) akan turut memengaruhi kegiatan transaksi dan


(50)

25

setelah transaksi, karena itu kegiatan pendahuluan pada proses harus dibuat sebaik mungkin sehingga konsumen memberikan respon yang positif dan menunjukkan loyalitas yang tinggi. 3. Strategi Pemasaran Bank Syaria’ah Mandiri

Bank Mandiri memiliki banyak produk layanan yang banyak diminati masyarakat. Melalui layanan Mandiri Global Trade, perusahan perbankan Indonesia ini mampu meningkatkan perdagangan Internasional . Tentu saja dengan adanya layanan Global Trade yang membantu eksportir dan importer ini, para pelaku bisnis yang ada di Indonesia akan dimudahkan dalam transaksi ekspor dan import yang dilakukan secara online.

Bank Mandiri memang memiliki strategi pemasaran yang luar biasa, bank ini menjadi salah satu bbank besar yang ada di Indonesia selain bank BCA, BRI,BNI, CIMB Niaga, Bank Permata dan bank lainnya. Langkah yang dilakukan untuk pemasaran bank Mandiri memang bukan sembarangan, mengaingat bahwa perkembangan perbankan di Indonesia sangat pesat dan bank Mandiri tidak mau kalah dengan bank lainnya.

Berikut ini adalah strategi pemasaran yang dilakukan oleh Bank Syaria’ah Mandiri

a. Produk perbankan yang lengkap

Jika ingin memberikan layanan terbaik bagi nasabah, pastinya semua bank harus memberikan layanana lengkap sesuai dengan kebutuhan


(51)

konsumen. Jadi, sebelum mengeluarkan produk, bank Mandiri telah mengetahui apa yang dibutuhkan masyarakat. Setelah itu produk yang dibutuhkan masyarakat dikeluarkan dan dipromosikan. Beberapa produk perbankan yang dimiliki oleh Bank Mandiri diantaranya adalah Mandiri KTA, Mandiri Tabungan Rencana, Mandiri Kartu Kredit, Mandiri Tabungan, Mandiri KPR dan juga layanan lain yang dibutuhkan nasabah untuk transaksi online. Mandiri memberikan kemudahan bagi nasabahnya untuk bertransaksi online dengan pengguna internet lainnya dengan memberikan layanan internet banking yang mudah dan cepat.

b. Akses yang cepat dan tepat

Karena banyaknya kantor cabang yang dimiliki oleh bank Mandiri, perusahaan tersebut memberikan akses yang cepat dan tepat kepada nasabah dengan mengunjungi www.bankmandiri.co.id. Perluasan jaringan elektronik yang dilakukan oleh bank Mandiri tersebut dimaksudkan untuk memberikan kemudahan transaksi dan juga informasi nasabah dan calon nasabah di seluruh Indonesia. Jaringan elektronik lainnya adalah dengan banyaknya ATM bank Mandiri hampir di semua kota di Indonesia bahkan di pelosok nusantara pun ATM tersebut didirikan.

c. Pelayanan yang memuaskan

Pelayanan yang memuaskan dari karyawan dan karyawati bank Mandiri kepada nasabah yang melakukan transaksi offline,hal ini


(52)

27

juga menjadi salah satu strategi pemasaran yang efektif. Pelayanan yang terbaik tersebut dimulai dari kenyamanan parker para nasabah yang aman dan luas, pelayanan dari security yang ada did depan pintu kantor yang membukakan dan menutup pintu ketika ada nasabah datang. Mulai dari petugas parkir hingga karyawan dan karyawati yang ada di dalam kantor memberikan pelayanan yang memuaskan kepada nasabahnya.

d. Media promosi yang tepat

Bank mandiri memilih media promosi yang tepat diantaranya adalah dengan menggunakan pemasaran online dan offline.Pemasaran online ini dilakukan dengan membuat website yang professional dan

canggih untuk memuaskan nasabah. Sedangkan pemasaran offline dilakukan dengan membuat brosur yang menarik dan tenaga marketing yang handal dan professional.

4. Perilaku Konsumen a. Pengertian Konsumen

Perilaku konsumen merupakan interaksi dinamis antara afeksi dan kognisi, perilaku, dan lingkungannya untuk melakukan kegiatan pertukaran dalam hidup mereka (Setiadi, 2003:3). Perilaku konsumen sebagai suatu proses pengambilan keputusan dan aktifitas individu secara fisik yang dilibatkan dalam mengevaluasi, memperoleh, menggunakan atau mempergunakan barang dan jasa.

Menurut American Marketing Association (2010:3) perilaku konsumen merupakan interaksi dinamis antara afeksi dan kognisi,


(53)

perilaku dan lingkungannya dimana manusia melakukan kegiatan pertukaran dalam hidup mereka. Menurut Engel (2009:19) perilaku konsumen merupakan tindakan-tindakan individu yang secara langsung terlibat dalam usaha memperoleh, menggunakan dan menentukan produk dan jasa, termasuk proses pengambilan keputusan yang mendahului dan mengikuti tindakan-tindakan tersebut.

Bagi konsumen, pembelian bukanlah merupakan satu tindakan saja, tetapi terdiri dari berbagai tindakan yang meliputi keputusan tentang jenis produk, bentuk, jumlah, penjual, waktu serta cara pembayarannya. Perilaku konsumen terdiri dari semua tindakan konsumen untuk memperoleh, menggunakan dan membuang barang atau jasa. Sebelum bertindak, seseorang seringkali mengembangkan keinginanya berperilaku berdasarkan kemungkinan tindakan yang akan dilakukan.

Dari beberapa definisi diatas maka dapat disimpulkan perilaku konsumen menyoroti perilaku individu dan rumah tangga. Perilaku konsumen menyangkut suatu proses keputusan sebelum pembelian serta tindakan memperoleh, memakai, mengkonsumsi dan menghabiskan produk. Mengetahui perilaku konsumen meliputi perilaku yang dapat diamati seperti jumlah yang dibelanjakan, kapan, dengan siapa, oleh siapa, dan bagaimana barang yang sudah dibeli dikonsumsi. Termasuk variabel-variabel yang tidak dapat diamati seperti nilai-nilai yang dimiliki konsumen, kebutuhan pribadi, persepsi, bagaimana mereka mengevaluasi alternatif dan apa


(54)

29

yang mereka rasakan tentang kepemilikan dan penggunaa produk yang bermacam-macam.

b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsuman

Kotler (2008:197) menyebutkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen antara lain faktor kebudayaan, faktor sosial, faktor pribadi, dan faktor psikologi.

1) Faktor Kebudayaan

Faktor kebudayaan memiliki pengaruh yang luas dan mendalam terhadap perilaku, peran budaya, sub-budaya, kelas sosial. a) Kultur adalah faktor penentu paling pokok dari keinginan

dan perilaku seseorang.

Setiap kebudayaan mengandung sub-kebudayaan (subculture) yang lebih kecil, atau kelompok orang-orang

yang mempunyai sistem nilai yang sama berdasarkan pengalaman dan situasi kehidupan yang sama. Sub-kebudayaan meliputi kewarganegaraan, agama, kelompok ras dan daerah geografis.

b) Kelas Sosial

Kelas sosial adalah bagian-bagian masyarakat yang relatif permanen dan tersusun rapi yang anggota-anggotanya mempunyai nilai-nilai, kepentingan dan perilaku yang sama.


(55)

Perilaku seorang konsumen juga dipengaruhi oleh faktor-faktor sosial diantaranya adalah kelompok sosial dan kelompok referensi, keluarga.

a) Kelompok Acuan

Kelompok acuan adalah seseorang terdiri dari semua kelompok yang memiliki pengaruh langsung atau tidak langsung terhadap sikap atau pengaruh perilaku seseorang.Kelompok yang memiliki pengaruh langsung terhadap seseorang dinamakan kelompok keanggotaan. b) Keluarga

Keluarga adalah suatu unit masyarakat terkecil yang perilakunya sangat mempengaruhi dan menentukan dalam pengambilan keputusan.Keluarga sebagai orientasi yang terdiri dari orang tua, dimana seseorang mempengaruhi suatu orientasi terhadap agama, politik dan ekonomi.

c) Status dan Peran

Status dan peran berhubungan dengan kedudukan seseorang dalam masyarakat, setiap peranan yang dimainkan akan mempengaruhi perilaku pembelinya.

d) Faktor Pribadi

a) Umur dan tahap siklus umur

Kelompok membeli barang dan jasa yang berubah-ubah selama hidupnya, usia merupakan perkembangan fisik dari seseorang. Tahapan perkembangan pasti membutuhkan


(56)

31

makanan, pakaian yang berbeda-beda sehingga mempengaruhi terhadap perilaku pembelian.

b) Pekerjaan

Pekerjaan seseorang mempengaruhi barang dan jasa yang dibelinya. Pekerjaan kasar cenderung membeli pakaian kerja kasar, sedangkan pekerja kantor membeli setelan bisnis.

c) Situasi Ekonomi

Situasi ekonomi seseorang akan mempengaruhi pilihan produknya.

d) Gaya Hidup

Gaya hidup seseorang adalah pola hidup seseorang dalam kehidupan sehari-hari yang dinyatakan dalam kegiatan, minat dan pendapat yang bersangkutan.Gaya hidup melukiskan keseluruhan pribadi yang berintraksi dengan lingkungan.

d. Perilaku Konsumen Menurut Pandangan Islam

Islam mengatur seluruh perilaku manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Demikian pula dalam masalah konsumsi, Islam mengatur bagaimana manusia melakukan kegiatan-kegiatan konsumsi yang membawa manusia berguna bagi kemaslahatan hidupnya. Islam telah mengatur jalan hidup manusia lewat Al-Qur’an dan Al-Hadits supaya manusia dijauhkan dari sifat yang hina karena perilaku konsumsinya.


(57)

Seorang muslim dalam berkonsumsi didasarkan atas beberapa pertimbangan yaitu manusia tidak kuasa sepenuhnya mengatur detail permaalahan ekonomi masyarakat atau negara. Keberlangsungan hidup manusia diatur oleh Allah SWT (Sudarsono, 2002:151). Seorang muslim akan yakin bahwa Allah SWT akan memenuhi segala kebutuhan hidupnya. Sebagaimana firman Allah SWT dalam Q.S. An-Nahl ayat 11 :

Artinya :

Dia menumbuhkan bagi kamu dengan air hujan itu tanam-tanaman; zaitun, korma, anggur dan segala macam buah-buahan. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar ada tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang memikirkan (QS. An-Nahl : 11).

Dalam konsep Islam kebutuhan yang membentuk pola konsumsi seorang muslim dimana batas-batas fisik merefleksikan pola yang digunakan seorang muslim untuk melakukan aktivitas konsumsi, bukan dikarenakan karena pengaruh preferensi semata yang mempengaruhi pola konsumsi seorang muslim.

Keadaan ini akan menghindari pola hidup yang berlebih-lebihan, sehingga stabilitas ekonomi dapat terjaga konsistensinya dalam jangka panjang (Sudarsono, 2002:152). Allah SWT berfirman dalam Q.S. Ali Imran ayat 180 :


(58)

33

Artinya :

Sekali-kali janganlah orang-orang yang bakhil dengan harta yang Allah berikan kepada mereka dari karuniaNya menyangka, bahwa kebakhilan itu baik bagi mereka. Sebenarnya kebakhilan itu adalah buruk bagi mereka. Harta yang mereka bakhilkan itu akan dikalungkan kelak di lehernya di hari kiamat. Dan kepunyaan Allah-lah segala warisan (yang ada) di langit dan di bumi. Dan AlAllah-lah mengetahui apa yang kamu kerjakan (Q.S. Ali Imran ayat 180).

Perilaku berkonsumsi seorang muslim diatur perannya sebagai makhluk sosial (Sudarsono, 2002:152). Allah SWT berfirman dalam Q.S. An-Nisa ayat 29 :

Artinya :

Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu. Dan janganlah kamu membunuh dirimu[287]; sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu. (Q.S. An-Nisa : 29).

Suatu keputusan dapat dibuat hanya jika ada beberapa alternatif yang dipilih. Apabila alternatif pilihan tidak ada maka tindakan yang dilakukan tanpa adanya pilihan tersebut tidak dapat


(59)

dikatakan membuat keputusan. Menurut Kotler dan Armstrong (2008:181), keputusan pembelian konsumen adalah membeli merek yang paling disukai dari berbagai alternatif yang ada, tetapi dua faktor bisa berada antara niat pembelian dan keputusan pembelian. Faktor pertama adalah sikap orang lain dan faktor yang kedua adalah faktor situasional. Oleh karena itu, preferensi dan niat pembelian tidak selalu menghasilkan pembelian yang aktual.

Pengambilan keputusan merupakan suatu kegiatan individu yang secara langsung terlibat dalam mendapatkan dan mempergunakan barang yang ditawarkan. Menurut Setiadi, (2003:341), mendefinisikan suatu keputusan (decision) melibatkan pilihan diantara dua atau lebih alternatif tindakan atau perilaku. Keputusan selalu mensyaratkan pilihan diantara beberapa perilaku yang berbeda.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa keputusan pembelian merupakan kegiatan pemecahan masalah yang dilakukan individu dalam pemilihan alternatif perilaku yang sesuai dari dua alternatif perilaku atau lebih dan dianggap sebagai tindakan yang paling tepat dalam membeli dengan terlebih dahulu melalui tahapan proses pengambilan keputusan. Proses pengambilan keputusan merupakan perilaku yang harus dilakukan untuk dapat mencapai sasaran, dan dengan demikian dapat memecahkan masalahnya, dengan kata lain proses pemecahan suatu masalah yang diarahkan pada sasaran.


(60)

35

5. Keputusan Pembelian

Keputusan pembelian konsumen terhadap suatu produk pada dasarnya erat kaitannya dengan perilaku konsumen. Perilaku konsumen merupakan unsur penting dalam kegiatan pemasaran suatu produk yang perlu diketahui oleh perusahaan, karena perusahaan pada dasarnya tidak mengetahui mengenai apa yang ada dalam pikiran seorang konsumen pada waktu sebelum, sedang, dan setelah melakukan pembelian produk tersebut. Adanya kecenderungan pengaruh produk, harga, dan lokasi terhadap keputusan pembelian yang dilakukan oleh konsumen tersebut, mengisyaratkan bahwa manajemen perusahaan perlu mempertimbangkan aspek perilaku konsumen, terutama proses pengambilan keputusan pembeliannya.

Keputusan pembelian merupakan suatu proses pengambilan keputusan akan pembelian yang mencakup penentuan apa yang akan dibeli atau tidak melakukan pembelian dan keputusan itu diperoleh dari kegiatan-kegiatan sebelumnya (Assauri, 2008:141). Sedangkan menurut Kotler (2006:251-252) yang dimaksud dengan keputusan pembelian adalah suatu proses penyelesaian masalah yang terdiri dari menganalisa atau pengenalan kebutuhan dan keinginan, pencarian informasi, penilaian sumber-sumber seleksi terhadap alternatif pembelian, keputusan pembelian, dan perilaku setelah pembelian.

Dari pengertian keputusan pembelian di atas dapat disimpulkan bahwa keputusan pembelian adalah perilaku pembelian seseorang dalam


(61)

menentukan suatu pilihan produk untuk mencapai kepuasan sesuai kebutuhan dan keinginan konsumen yang meliputi pengenalan masalah, pencarian informasi, evaluasi terhadap alternatif pembelian, keputusan pembelian, dan perilaku setelah pembelian.

Menurut Sunyoto (2013:86), ada tiga hal penting dari memahami model keputusan pembelian konsumen yaitu sebagai berikut:

a. Dengan adanya model, pandangan terhadap perilaku konsumen bisa dilihat dalam perspektif yang terintegrasi

b. Model keputusan pembelian konsumen dapat dijadikan dasar untuk pengembangan strategi pemasaran yang efektif

c. Model keputusan pembelian konsumen dapat dijadikan dasar untuk segmentasi dan positioning

Pengambilan keputusan dalam mengkosumsi barang atau jasa dapat membantu seorang manajer dalam banyak hal. Ketika membeli sebuah produk, secara umum konsumen mengikuti proses keputusan (Kotler dan Amstrong, 2008:223).

a. Pengenalan kebutuhan (need recognition)

Pertama dari pengambilan keputusan konsumen adalah pengenalan kebutuhan.Pengenalan kebutuhan terjadi ketika terjadi ketidak seimbangan antara keadaan sebenarnya (nyata) dan keinginan. Kebutuhan dapat dipicu oleh rangsangan internal ketika salah satu kebutuhan normal seseorang muncul pada tingkat yang cukup tinggi untuk menjadi dorongan.Suatu kebutuhan juga dapat


(62)

37

dipicu oleh dorongan rangsangan eksternal (Kotler dan Amstrong, 2008:223).

Pada tahapan ini, seorang pemasaran harus meneliti konsumen untuk menemukan jenis kebutuhan atau masalah apa yang akan meuncul, apa yang memunculkan mereka dan bagaimana kebutuhan atau masalah tadi mengarah konsumen pada produk tertentu. Dengan mengumpulkan informasi semacam itu, orang pemasar dapat mengidentifikasi faktor-faktor yang paling sering memicu minat pada suatu produk dan dapat mengembangkan program pemasaran melibatkan faktor-faktor ini.

b. Perencanaan Informasi (information search)

Seorang konsumen yang telah tertarik mungkin mencari lebih banyak informasi. Jika dorongan yang begitu kuatnya dan produk yang memuaskanberada dalam jangkauan, konsumen mungkin menyimpan kebutuhanya dalam ingatan atau melakukan pencarian informasi (Kotler dan Amstrong, 2008:223).

Setelah mengenali kebutuhan konsumen mencari informasi tentang beragam alternatif yang ada untuk memuaskan kebutuhanaya.Pencarian informasi dapat terjadi memlalui faktor internal, eksternal maupun keduanya (Lamb, Hair dan McDaniel, 2008:191).

Para konsumen calon pembeli bisa mendapatkan informasi dari beberapa sumber manapun (Kotler dan Amstrong, 2008:223).


(1)

10 13,7 13,7 13,7

23 31,5 31,5 45,2

40 54,8 54,8 100,0

73 100,0 100,0

Netral Setuju Sangat Setuju Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulat iv e Percent

y4

1 1,4 1,4 1,4

33 45,2 45,2 46,6

39 53,4 53,4 100,0

73 100,0 100,0

Netral Setuju Sangat Setuju Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulat iv e Percent

y5

12 16,4 16,4 16,4

36 49,3 49,3 65,8

25 34,2 34,2 100,0

73 100,0 100,0

Netral Setuju Sangat Setuju Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulat iv e Percent

y6

13 17,8 17,8 17,8

38 52,1 52,1 69,9

22 30,1 30,1 100,0

73 100,0 100,0

Netral Setuju Sangat Setuju Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulat iv e Percent

y7

13 17,8 17,8 17,8

40 54,8 54,8 72,6

20 27,4 27,4 100,0

73 100,0 100,0

Netral Setuju Sangat Setuju Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulat iv e Percent


(2)

143

LAMPIRAN 10. Analisis Regresi Linier Berganda : Pengaruh Variabel

Teknologi Informasi (X

1

) dan Strategi Pemasaran (X

2

)

terhadap Keputusan Nasabah (Y)


(3)

(4)

(5)

(6)

Dokumen yang terkait

Pengaruh Strategi Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Nasabah Menabung Di Bank Rakyat Indonesia Cabang Binjai

1 47 136

PENGARUH STRATEGI PEMASARAN, PERKEMBANGAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN INOVASI TERHADAP Pengaruh Strategi Pemasaran, Perkembangan Teknologi Informasi Dan Inovasi Terhadap Pengambilan Keputusan Penjualan Dipasar Tradisional Di Surakarta.

0 1 13

Pengaruh Kepuasan Nasabah Terhadap Menggunakan Mobile Banking ( M-Banking) Pada Bank BCA Cabang Banda Aceh

0 2 11

PENGARUH PENGGUNAAN MOBILE BANKING TERHADAP MINAT NASABAH DALAM BERTRANSAKSI MENGGUNAKAN TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL

0 3 10

PENGARUH PERSEPSI MANFAAT, KEMUDAHAN PENGGUNAAN, DAN SIKAP TERHADAP KEPUTUSAN MENGGUNAKAN MOBILE BANKING BAGI NASABAH BANK MANDIRI DI SURABAYA - Perbanas Institutional Repository

0 2 15

PENGARUH TEKNOLOGI LAYANAN MANDIRI, TAKTIK PEMASARAN RELASIONAL, HUBUNGAN PEMASARAN TERHADAP LOYALITAS NASABAH DENGAN MEDIASI KEPUASAN NASABAH DALAM PENGGUNAAN MOBILE BANKING BANK BRI DI MAKASSAR - Perbanas Institutional Repository

0 0 17

PENGARUH TEKNOLOGI LAYANAN MANDIRI, TAKTIK PEMASARAN RELASIONAL, HUBUNGAN PEMASARAN TERHADAP LOYALITAS NASABAH DENGAN MEDIASI KEPUASAN NASABAH DALAM PENGGUNAAN MOBILE BANKING BANK BRI DI MAKASSAR - Perbanas Institutional Repository

0 0 17

PENGARUH TEKNOLOGI LAYANAN MANDIRI, TAKTIK PEMASARAN RELASIONAL, HUBUNGAN PEMASARAN TERHADAP LOYALITAS NASABAH DENGAN MEDIASI KEPUASAN NASABAH DALAM PENGGUNAAN MOBILE BANKING BANK BRI DI MAKASSAR - Perbanas Institutional Repository

0 0 12

ANALISIS PENGARUH KOMPATIBILITAS, KEPERCAYAAN DAN RISIKO TERHADAP KEPUTUSAN NASABAH MENGGUNAKAN MOBILE BANKING BANK JATIM DI SURABAYA - Perbanas Institutional Repository

0 0 14

ANALISIS PENGARUH KOMPATIBILITAS, KEPERCAYAAN DAN RISIKO TERHADAP KEPUTUSAN NASABAH MENGGUNAKAN MOBILE BANKING BANK JATIM DI SURABAYA - Perbanas Institutional Repository

0 0 10