Koefisien dan Elastisitas Inflasi INF

tukar Rupiah terhadap nilai mata uang negara lain yang dalam penelitian ini adalah dolar AS sangat tinggi akan menyebabkan harga-harga luar negeri akan semakin mahal. Dalam penelitian ini kurs tidak signifikan disebabkan permintaan barang atau kebutuhanstok dalam negeri masih belum terpenuhi atau masih terjadi kelangkaan barang sehingga Pemerintah masih terus melakukan impor meskipun nilai tukar terdepresiasi. Pemerintah tetap membeli barang-barang luar negeri meskipun harga barang luar negeri lebih mahal untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri.

c. Koefisien dan Elastisitas Inflasi INF

Berdasarkan hasil regresi diketahui bahwa koefisien regresi untuk inflasi positif sebesar 566,3 mengandung arti bahwa peningkatan terhadap inflasi sebesar 1 maka impor akan meningkat sebesar 566,3 Milyar Rupiah. Nilai koefisien sebesar 566,3 dapat dihitung elastisitas inflasi dengan formula sebagai berikut: 265047.6 11,30217 3 , 566 . x IMP INF dINF dIMP Ekon   = 566,3x 0,0000426 = 0,024 1 berarti inelastis. Berdasarkan hasil koefisien regresi diketahui bahwa nilai inflasi positif namun inelastis, yang mengandung arti bahwa setiap peningkatan inflasi sebesar 1 maka akan menghasilkan penambahan terhadap impor sebesar 0,024. Inflasi memiliki nilai elastisitas yang sangat kecil yaitu 0,024 sehingga perubahan atau pergerakan dari impor di Indonesia sangat kecil pengaruhnya terhadap inflasi. Hal ini menjadi salah satu alasan mengapa inflasi tidak signifikan terhadap impor di Indonesia. p d f Machine A pdf w rit er t hat produces qualit y PDF files w it h ease Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, sim ply open the docum ent you want to convert, click “print”, select the “ Broadgun pdfMachine printer” and that’s it Get yours now Universitas Sumatera Utara Dari hasil estimasi persamaan diketahui bahwa hasil inflasi tidak signifikan, hal ini berarti inflasi tidak terlalu berpengaruh terhadap impor di Indonesia. Pada umumnya suatu negara yang sedang mengalami inflasi akan mengalami kesulitan dalam melaksanakan perdagangan luar negeri. Akan tetapi realita yang terjadi di Indonesia, tingginya inflasi tidak menyurutkan permintaan terhadap impor. Hal ini disebabkan Indonesia cenderung melakukan Impor terhadap bahan baku terutama untuk produksi yang mana bahan baku tersebut belum tersedia di Indonesia ataupun masih langka sehingga bahan baku tersebut harus diimpor dari negara lain tanpa melihat apakah barang tersebut mahal atau tidak karena dibutuhkan. Sehingga terjadinya perubahan inflasi tidak mempengaruhi impor bahan baku tersebut.

d. Koefisien dan Elastisitas Cadangan Devisa CD