7. Jika uang muka memakai kontrak ‘urbun sebagai alternative dari
uang muka, maka: 1 jika nasabah memutuskan untuk membeli barang tersebut, ia tinggal membayar sisa harga; atau 2 jika
nasabah batal membeli, uang muka menjadi milik bank maksimal sebesar kerugian yang ditanggung oleh bank akibat
pembatalan tersebut; nasabah wajib melunasi kekurangannya. Widyaningsih, 2005:106
2. Rukun dan Syarat Murabahah
Transaksi murabahah dapat dilakukan apabila telah terpenuhi rukun-rukun, yaitu :
a. Penjual Ba’i
Penjual merupakan seseorang yang menyediakan alat komoditas atau barang yang akan dijual belikan, kepada konsumen atau
nasabah. b.
Pembeli Musytari Pembeli merupakan, seseorang yang membutuhkan barang untuk
digunakan, dan bias didapat ketika melakukan transaksi dengan penjual.
c. Objek Jual Beli Mabi’
Adanya barang yang akan diperjual belikan merupakan salah satu unsur terpenting demi suksesnya transaksi. Contoh: alat komoditas
transportasi, alat kebutuhan rumah tangga dan lain-lain. d.
Harga Jual Tsaman
Universitas Sumatera Utara
Harga merupakan unsur terpenting dalam jual beli karena merupakan suatu nilai tukar dari barang yang akan atau sudah
dijual. e.
Ijab Qobul shighat Para ulama fiqih sepakat menyatakan bahwa unsur utama dari jual
beli adalah kerelaan kedua belah pihak, kedua belah pihak dapat dilihat dari ijab qobul yang dilangsungkan. Menurut mereka ijab
dan qobul perlu diungkapkan secara jelas dan transaksi yang bersifat mengikat kedua belah pihak, seperti akad jual beli, akad
sewa, dan akad nikah. Karim, 2001:94 Akad Murabahah sah menurut syariah apabila dipenuhi syarat-
syarat sebagai berikut : 1.
Penjual memberitahu biaya modal kepada nasabah 2.
Kontrak pertama harus sah sesuai dengan rukun yang ditetapkan 3.
Jual beli harus bebas dari riba 4.
Penjual harus menjelaskan kepada pembeli bila terjadi cacat atas barang sesudah pembelian
5. Penjual harus menyampaikan semua hal yang berkaitan dengan
pembelian, misalnya jika pembelian dilakukan secara utang.
3. Tujuan Penggunaan
Pembiayaan Murabahah bertujuan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang membutuhkan tambahan asset namun kekurangan
dana untuk melunasinya secara sekaligus. Berdasarkan penggunaannya
Universitas Sumatera Utara
pembiayaan murabahah dibagi kepada dua kelompok penggunaan yaitu :
a. Murabahah Untuk Konsumtif, yaitu pembiayaan yang ditujukan
untuk pembelian atau pengadaan barang yang digunakan bukan untuk tujuan mendapatkan laba, baik berupa barang yang habis
sekaligus pada saat digunakan maupun dapat digunakan berulang- ulang.
b. Murabahah Untuk Investasi, yaitu pembiayaan yang ditujukan
untuk pembelian atau pengadaan barang modal dalam rangka melakukan kegiatan produksi dan berbagai kegiatan produktif
lainnya yang bertujuan mendapatkan laba dan dapat digunakan berulang-ulang dalam jangka menengah maupun panjang.
4. Sasaran