bronkovasikular, ronkhi, juga untuk mengetahui adanya perubahan bunyi napas serta lokasi dan waktu terjadinya Hidayat, 2007.
i. Pemeriksaan Diagnostik
1. Penilaian ventilasi dan oksigenasi : uji fungsi paru, pemeriksaan gas darah
arteri, oksimetri, pemeriksaan darah lengkap. 2.
Tes struktur pernapasan : sinar-x dada, bronkoskopi, scan paru. 3.
Deteksi abnormalitas sel dan infeksi saluran pernapasan : kultur kerongkongan, sputum, uji kulit, torakentesis Mubarak, 2007.
2. Analisa Data
Klien yang mengalami perubahan tingkat oksigenasi dapat memiliki diagnosa keperawatan yang awalnya dari kardiovaskular atau pulmoner. Setiap
diagnosa keperawatan harus didasarkan pada batasan karakteristik dan melibatkan etiologi terkait. Label diaknostik divalidasi dengan menggunakan batasan
karekteristik atau tanda dan gejala Potter Perry, 2005.
3. Rumusan Masalah
Masalah keperawatan yang umum terjadi terkait dengan kebutuhan oksigen antara lain:
1. Tidak efektifnya jalan napas
Masalah keperawatan ini menggambarkan kondisi jalan napas yang tidak bersih misalnya karena adanya sumbatan, penumpukan secret, penyempitan
jalan napas oleh spasme bronkus dan lain-lain. 2.
Tidak efektifnya pola napas Merupakan sutu kondisi dimana pola napas yaitu inspirasi dan ekspirasi,
menunjukkan tidak normal. Penyebabnya bisa karena kelemahan neuromuscular, adanya sumbatan di trakheo-bronkial, kecemasan, dan lain-
lain. 3.
Gangguan pertukaran gas Suatu keadaan dimana terjadi ketidakseimbangan antara oksigen yang dihirup
dengan karbondioksida yang dikeluarkan pada pertukaran gas antara alveoli
Universitas Sumatera Utara
dan kapiler. Penyebabnya bisa karena perubahan membran di alveoli, kondisi anemia, proses penyakit, dan lain-lain.
4. Perubahan pola tidur
Gangguan kebutuhan oksigen dapat mengakibatkan pola tidur terganggu. Kesulitan bernapas sesak napas menyebabkan seseorang tidak bisa tidur.
Perubahan pola tidur juga dapat terjadi karena kecemasan dengan penyakit yang dideritanya Potter Perry, 2005.
4. Perencanaan
Klien yang mengalami oksigenasi membutuhkan rencana asuhan keperawatan yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan oksigenasi aktual dan
potensial klien. Sasaran individual berasal dari kebutuhan yang berpusat pada klien. Perawat mengidentifikasi hasil akhir khusus dari asuhan keperawatan yang
diberikan. Rencana tersebut meliputi satu atau lebih sasaran yang berpusat pada klien berikut ini :
a. klien mempertahankan kepatenan jalan napas.
b. Klien mempertahankan dan meningkatkan ekspansi paru.
c. Klien mempertahankan pola napas yang spontan dan optimal.
d. Klien mencapai peningkatan toleransi aktivitas
e. Oksigenasi jaringan dipertahankan atau di tingkatkan.
Tingkat kesehatan klien, usia, gaya hidup, dan resiko lingkungan yang mempengaruhi tingkat oksigenasi jaringan. Klien yang mengalami kerusakan
oksigenasi yang berat acap kali membutuhkan intervensi keperawatan yang ditunjukkan untuk mencapai keenam sasaran tersebut. Alur yang kritis dapat
memberikan pedoman perawatan untuk klien yang menderita penyakit paru dan membutukan perawatan dari banyak disiplin perawatan Potter Perry, 2005.
Universitas Sumatera Utara
PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FORMAT PENGKAJIAN PASIEN
DI RUMAH SAKIT PIRNGADI MEDAN B. Asuhan Keperawatan Kasus
1. Pengkajian BIODATA