Fungsi Upacara Sebelum Upacara Kelahiran

2.3 Fungsi Upacara

Setiap perlaksanaan acara atau upacara disuatu daerah atau Negara sudah bisa dipastikan memiliki tujuan dan fungsinya masing-masing.Begitu juga dengan upacara kelahiran di Jepang. Fungsi upacara di Jepang adalah: Untuk mengetahui bagaimana cara masyarakat jepang menyambut kelahiran anak mereka , supaya keluarga berkumpul pada saat anak dilahirkan kedunia ini. Dibagian barat Jepang perayaan upacara disebut yoiwai pemberian kehormatan kepada bayi yang baru lahir,pada upacara ini bayi diberi makanan untuk pertama kalinya dengan memakan sebutir nasi. 6 BAB III UPACARA KELAHIRAN DI JEPANG

3.1 Sebelum Upacara Kelahiran

Di Jepang ada beberapa acara atau upacara yang dilakukan sebelum kelahiran.Pada kehamilan bulan ke 5 dirayakan perayaan yang dikenal dengan Obi Iwai ibu mulai menggunakan iwata Obi Iwata sash. Seperti anjing yang di percayai mudah melahirkan , perayaan ini dilakukan pada hari anjing sesuai dengan tanda 12 zodiak. Bidan mulai membantu “Sash” Pada hari itu biasanya suami menjadi koki pada perayaan tersebut. Dimana pada saat kehamilan 5 bulan diadakan obiiwai atau acara memakai stagen sementara tabu berakhir dianggap setelah anak dibawa ke dalam acara hatsumiyamairi. Dalam membahas upacara sebelum kelahiran akan dikemukakan hal sebagai berikut: Keluarga wanita terlebih dahulu mempersiapakan tempat untuk ia melahirkan seperti biasanya ia melahirkan di rumah ibunya sendiri. Seikat jerami yang keras diletakkan disamping dan dibelakang ibu yang akan melahirkan, ia disandarkan pada jerami tersebut. Tali diikatkan pada langit-langit dan wanita menarik tali tersebut untuk menahan dirinya. Jika suaminya membantunya dari belakang, ini akan dipercayai akan membuat pekerjaan lebih mudah. Disisi lain beberapa percaya bahwa jika seseorang pria berada disekitar kelahiran bayi, kehadiran pria tersebut diperlukan pada setiap kelahiran wanita tersebut, 7 8 sebaliknya pekerjaan wanita tersebut akan lebih sulit akan tetapi suami tinggal jauh untuk tujuan tersebut. Sebuah dokumen pada periode Heian abad 11 menyinggung sebuah cara mistis agar mempercepat proses kelahiran. Ketika kelahiran tampak sulit bagi seorang wanita yang baru pertama kalinya melahirkan, maka seseorang menjatuhkan bola nasi untuk memperlancar proses kelahiran. Dibagian tenggara Jepang seorang wanita memiliki kelahiran yang sulit, maka diberikan lesung untuk menahannya, atau suaminya mengelilingi rumah membawa lesung atau alat penumbuk, supaya proses kelahiran wanita tersebut dapat berjalan dengan lancar. Ibu yang mengandung pertama kali dikelilingi 21 ikat jerami dan setelah bayi lahir, empat ikat dipindahkan setiap hari sampai ia dapat berbaring seperti biasanya pada hari ke 21.

3.2 Pada saat kelahiran