2. Faktor-faktor yang mempengaruhi terjadi Asfiksia Neonatorum
Pengembangan paru-paru neonatus terjadi pada menit-menit pertama kelahiran dan kemudian disusul dengan pernapasan teratur, bila terjadi gangguan
pertukaran gas atau pengangkutan oksigen dari ibu ke janin akan terjadi asfiksia janin atau neonatus. Gangguan ini dapat timbul pada masa kehamilan, persalinan
atau segera setelah lahir. Penyebab asfiksia neonatorum menurut Toweil 1996, dalam Ilyas,Mulyati
dan Nurlinas, 1994 yang terdiri dari:
a. Faktor ibu
1 Hipoksia ibu
Dapat terjadi karena hipoventilasi akibat pemberian obat analgetik atau anestesi dalam, dan kondisi ini akan menimbulkan hipoksia janin dengan segala
akibatnya. 2
Usia ibu kurang dari 20 tahun atau lebih dari 35 tahun Umur ibu tidak secara langsung berpengaruh terhadap kejadian asfiksia
neonatorum, namun demikian lama diketahui bahwa umur berpengaruh terhadap proses reproduksi. Umur ibu dianggap optimal untuk kehamilan adalah antara 20
sampai 30 tahun. Sedangkan dibawah atau diatas usia tersebut akan meningkatkan risiko kehamilan maupun persalinan Martaadisoebrata, 1992,
sementara itu toweil menjelaskan penyebab asfiksia neonatorum pada bayi yang tergolong faktor ibu antara usia kurang dari 20 tahun dan usia lebih dari 35 tahun
Ilyas, Mulyati, dan Nurlinas, 1994. 3
Paritas Kehamilan yang paling optimal adalah kehamilan kedua sampai ketiga.
Kehamilan pertama dan kehamilan setelah ketiga mempunyai risiko yang
Universitas Sumatera Utara
meningkat. Grande multi para adalah istilah yang digunakan untuk wanita dengan kehamilan kelima atau lebih. Kehamilan pada kelompok ini sering
disertai penyulit, seperti kelainan letak, perdarahan ante partum, pendarahan post partum, dan lain-lain Martaadisoebrata,1992. Primipara perlu disangsikan,
bahwa kekakuan jaringan panggul yang belum pernah menghadapi kehamilan akan banyak menentukan kelancaran proses kehamilan.
Hasil penelitian Ahmad di RSUD Dr. Adjidarmo Rangkasbitung 2000 dikutip oleh Evi menemukan kejadian asfiksia neonatorum 1.480 kali pada ibu
yang melahirkan dengan paritas primipara dan grandemultipara dari pada ibu dengan multipara
4 Penyakit yang diderita ibu
Penyakit pembuluh darah ibu yang menggangu pertukaran gas janin; hipertensi, hipotensi, gannguan kontraksi uterus dan lain-lain Wiknjosastro H,
2005. Hipertensi adalah tekanan darah lebih tinggi dari tekanan darah normal yang
berlangsung dalam jangka waktu yang lama Hipertensi pada kehamilan merupakan penyebab utama morbiditas dan mortalitas pada ibu dan fetus.
Hipertensi dalam kehamilan dapat menimbulkan berkurangnya aliran darah pada uterus akan menyebabkan berkurangnya aliran oksigen ke plasenta dan juga
ke janin Mochtar, 2004. Pre-eklamsia dan eklamsia merupakan kesatuan penyakit yang langsung
disebabkan oleh kehamilan. Pada preeklamsia terjadi spasme pembuluh darah disertai dengan retensi garam dan air. Perubahan pada organ ibu yang mengalami
preeklamsia dan eklamsia yaitu terjadinya aliran darah menurun ke plasenta dan menyebabkan gangguan plasenta, sehingga terjadi gangguan plasnta, sehingga
Universitas Sumatera Utara
terjadi gangguan pertumbuhan janin karena kekurangan oksigen terjadi gawat janin. Pada preeclampsia dan eklamsia sering terjadi peningkatan tonus rahim
dan kepekaannya terhadap rangsang, sehingga terjadi partus prematurus dan asphysia neonatorum Tanjung M,T, 2004.
b. Faktor plasenta