Kinerja Keuangan Analisis Laporan Keuangan

i 1. Yield merupakan komponen return yang mencerminkan aliran kas atau pendapatan yang diperoleh secara periodik dari suatu investasi. 2. Capital gain loss merupakan kenaikan penurunan harga dari suatu surat berharga bisa saham maupun surat hutang jangka panjang, yang bias memberikan keuntungan kerugian para investor. Dengan kata lain capital gain loss adalah selisih harga beli dan harga jual. Return yang digunakan dalam penelitian ini adalah return realisasi realized return yang merupakan capital gaincapital loss yaitu selisih antara harga saham periode saat ini P i,t dengan harga saham pada periode sebelumnya P i,t –1. Rumus untuk menghitung return saham adalah: Ri,t = P i,t−P i,t−1 P i,t−1 Keterangan : Ri,t = Return Saham I pada Tahun t P i,t = Harga Penutupan Saham Pada Tahun t P i,t – 1 = Harga Penutupan Saham pada Tahun t – 1 Return saham dihitung dengan cara mengurangkan harga saham dalam waktu tertentu dengan harga saham dengan periode sebelumnya. Jika harga investasi sekarang P i,t lebih tinggi dari harga investasi periode yang lalu P i,t – 1 maka yang terjadi adalah keuntungan modal capital gain, dan sebaliknya jika terjadi kerugian maka kerugian modal capital loss.

2.1.3 Kinerja Keuangan

Menurut Fahmi 2011:2 Kinerja Keuangan adalah suatu analisis yang dilakukan untuk melihat sejauh mana suatu perusahaan telah melaksanakan dengan menggunakan secara baik dan benar. Menurut Munawir 2007:31 i dalam menganalisa dan meneliti posisi keuangan dan potensi atau kemajuan- kemajuan perusahaan, faktor yang paling utama adalah sebagai berikut: 1. Likuiditas adalah menunjukkan kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangannya yang harus segera dipenuhi, atau kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban kewajiban keuangan pada saat ditagih. 2. Solvabilitas adalah menunjukkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangannya apabila perusahaan tersebut dilikuidasikan, baik kewajiban keuangan jangka pendek maupun jangka panjang. 3. Rentabilitas atau Profitabilitas adalah menunjukkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu. 4. Stabilitas usaha adalah menunjukkan kemampuan perusahaan untuk melakukan usahanya dengan stabil, yang diukur dengan mempertimbangkan kemampuan perusahaan untuk membayar beban buangan atas hutangnya dan akhirnya membayar kembali hutang- hutang tersebut tepat pada waktunya, serta kemampuan perusahaan untuk membayar dividen secara teratur kepada para pemegang saham tanpa mengalami hambatannya atau krisis keuangan.

2.1.4 Analisis Laporan Keuangan

i Analisis Laporan Keuangan terdiri dari dua kata, Analisa dan Laporan Keuangan. Untuk menjelaskan pengertian kata ini maka dapat dijelaskan dari arti masing-masing kata. Kata analisa berarti memecahkan atau menguraikan sesuatu unit menjadi berbagai unit terkecil. Laporan keuangan terdiri dari Neraca, LabaRugi, dan Arus Kas Dana. Menurut Harahap 2011:190 jika dua pengertian ini digabungkan maka analisa laporan keuangan berarti: Menguraikan pos-pos laporan keuangan menjadi unit informasi yang lebih kecil dan melihat hubungannya yang bersifat signifikan atau yang mempunyai makna antara satu dengan yang lain baik antara data kuantitatif maupun data nonkuantitatif dengan tujuan untuk mengetahui kondisi keuangan lebih dalam yang sangat penting dalam proses menghasilkan keputusan yang tepat. Analisis laporan keuangan dilakukan untuk menambah informasi yang tercantum dalam suatu laporan keuangan. Menurut S.S. Harahap 2004;195- 197 secara lengkap kegunaan analisis laporan keuangan dapat dikemukakan sebagai berikut: 1. Dapat memberikan informasi yang lebih luas, lebih dalam daripada yang terdapat dari laporan keuangan biasa. 2. Dapat menggali informasi yang tidak tampak secara kasat mata dari suatu laporan keuangan atau yang berada di balik laporan keuangan. 3. Dapat mengetahui kesalahan yang terkandung dalam laporan keuangan. 4. Dapat memberikan informasi yang diinginkan oleh para pengambil keputusan. 5. Dapat menilai prestasi perusahaan. 6. Dapat menilai kondisi keuangan masa lalu dan masa sekarang dari aspek tertentu, yaitu: posisi keuangan aset, neraca dan modal, hasil usaha perusahaan hasil dan biaya, likuiditas, solvabilitas, aktivitas dan rentabilitas atau profitabilitas. 7. Menilai perkembangan dari waktu ke waktu. 8. Dapat menentukan peringkat perusahaan menurut kriteria tertentu yang sudah dikenal dalam dunia bisnis. i 9. Dapat membandingkan situasi perusahaan dengan perusahaan lain dengan periode sebelumnya. 10. Dapat memahami situasi dan kondisi keuangan yang dialami perusahaan, baik posisi keuangan, hasil usaha dan sebagainya. 11. Dapat juga memprediksi potensi apa yang mungkin dialami perusahaan di masa yang akan datang. Laporan keuangan perusahaan sangat diperlukan kepada banyak pihak. Pihak-pihak yang membutuhkan yaitu pemilik perusahaan, manajemen perusahaan, investor, kreditor atau banker, pemerintahan dan regulator, analis, akademis, serta pusat data bisnis. Laporan keuangan diperlukan bagi pemilik perusahaan yaitu untuk menilai prestasi, mengetahui hasil dividen yang diterima, dan sebagai dasar untuk mempertimbangkan untuk menambah atau mengurangi investasi. Untuk pihak manajemen, kegunaan laporan keuangan adalah sebagai alat pertanggungjawaban pengelolaan kepada pemilik, mengukur tingkat biaya dari setiap kegiatan perusahaan, dan menjadi pertimbangan dalam menentukan perlu tidaknya diambil kebijakan baru. Laporan keuangan bagi investor berguna untuk menilai kondisi keuangan perusahaan, dan kemungkinan menanamkan investasi ataupun divestasi dari perusahaan. Laporan keuangan bagi kreditur adalah untuk menilai kondisi keuangan perusahaan apakah kualitas jaminan kreditinvestasi mampu menopang kredit yang diberikan. Laporan keuangan bagi pemerintah adalah untuk menetapkan jumlah pajak dan sebagai dasar dalam penetapan- penetapan kebijakan yang baru. Kegunaan laporan keuangan bagi analis, akademis, serta pusat data bisnis adalah sebagai sumber informasi primer yang akan diolah sehingga menghasilkan informasi yang berrmanfaat bagi pihak-pihak yang berkaitan. i

2.1.5 Analisis Rasio Keuangan

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Return On Asset, Debt To Equity Ratio, Total Asset Turn Over, Earning Per Share, Price Earning Ratio, Dan Current Ratio Terhadap Perusahaan Otomotif Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

4 98 106

Pengaruh Total Asset Turn Over, Debt to Equity Ratio dan Debt to Asset Ratio terhadap profitabilitas pada Perusahaan Property dan Real Estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

6 74 88

Analisisis Pengaruh Price Earning Ratio, Return on Equity dan Net Profit Margin Terhadap Harga Saham pada Industri Kimia dan Dasar yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

4 57 85

Analisis Pengaruh Price Earning Ratio (PER), Return On Equity (OEe) Dan Net Profit Margin (NPM) Terhadap Harga Saham Pada Industri Rokok Di Bursa Efek Indonesia

0 50 79

Pengaruh faktor fundamental perusahaan terhadap beta saham syariah (studi pada Jakarta Islamic Index tahun 2004-2010)

1 8 168

Pengaruh faktor-faktor fundamental terhadap risiko saham pada perusahaan LQ 45 periode 2004-2009

0 7 116

ANALISIS PENGARUH RETURN ON ASSET, DEBT TO EQUITY RATIO, TOTAL ASSET TURN OVER, EARNING PER SHARE, PRICE EARNING RATIO, DAN CURRENT RATIO TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN OTOMOTIF YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

0 7 11

Analisis Pengaruh Return On Asset, Debt To Equity Ratio, Current Ratio, dan Price Eraning Ratio Terhadap Return Saham

0 3 84

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian - Analisis Pengaruh Return On Asset, Debt To Equity Ratio, Total Asset Turn Over, Earning Per Share, Price Earning Ratio, Dan Current Ratio Terhadap Perusahaan Otomotif Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indone

0 0 40

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Analisis Pengaruh Return On Asset, Debt To Equity Ratio, Total Asset Turn Over, Earning Per Share, Price Earning Ratio, Dan Current Ratio Terhadap Perusahaan Otomotif Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 0 11