BAB III PEMBAHASAN DAN HASIL
Telah dioperasikan didefenisikan penjumlahan dan perkalian dengan sebuah bilangan sklar riil untuk vektor – vektor di dalam ruang n dimensi R
n
. Defenisi ini analog dengan yang berada di dalam ruang vektor 3 dimensi biasa,
yang telah kita kenal dan kita pelajari dalam geometri 3 dimensi atau mekanika. Tetapi ada dua operasi aljabar yang dapat dilakukan pada vektor – vektor ruang
tiga dimensi atau mekanika. Operasi ini dalam perkalian sklar a.b dari dua vektor a dan b dan diberikan operasi perkalian vektor silang a×b.
3.1 Perkalian Skalar Di Dalam R
n
3.1.1 Defenisi
Jika a dan b vektor – vektor di dalam ruang vektor 3 dimensi biasa, perkalian sklar a.b biasanya di tuliskan bilangan riil |a||b|cos
θ , di mana |a| dan |b| adalah panjang dari vektor a dan b dan
θ adalah sudut antara kedua vektor. Dari defenisi ini, diperoleh ekspresi alternatif a.b = a
1
b
1
+ a
2
b
2
+ ... + a
n
b
n
, di mana a dan b adalah relatif diberikan suatu himpunan dari sumbu tegak
koordinat. Ekspresi kedua ini merupakan motivasi untuk mendefenisikan perkalian skalar di dalam R
n
, yaitu mendefenisikan perkalian skalar di dalam R
n
, yaitu :
Universitas Sumatera Utara
v.w = v
1
w
1
+ v
2
w
2
+ … + v
n
w
n
= v
t
w 3.1
Dari persamaan 3.1 yang didefenisikan perkalian skalar, kita dapat menurunkan defenisi untuk panjang dan sudut di dalam R
n.
Gambar 3.1 Panjang atau madulus dari v didefenisikan sebagai :
2 2
2 2
1
.... .
n
V v
v v
v v
+ +
+ =
=
3.2 Catatan adalah sama dengan notasi yang digunakan untuk panjang di sisi
adalah sama dengan notasi yang digunakan dalam modulus bilangan riil, sehingga hal ini tidak membingungkan, karena modulus bilangan riil
α = |α| =
2
α , sama dengan panjang dari vektor
α di dalam R
1
. Sudut antara vektor – vektor tidak nol v dan w di dalam R
n
adalah diperoleh dari persamaan :
w v
w v
⋅ =
θ cos
3.3
3.1.2 Sifat – sifat Perkalian Skalar
Dari defenisi, sesuai dengan sifat-sifat dasar, perkalian skalar di dalam R
n
dapat disimpulkan. Pembuktiannya adalah suatu contoh sederhana. Untuk setiap faktor v , w di dalam R
n
. S1
: perkalian v.w adalah suatu bilangan riil. S2
: v.w = w.v sifat simetri.
θ
a
b
Universitas Sumatera Utara
S3 : untuk semua bilangan riil
α, αv.w = αv.w.
S4 : untuk semua vektor x, v + w.x = v.x + w.x.
S5 : v.w
≥ 0 untuk setiap v di dalam R
n
dan v.w = 0, hanya jika v = 0.
Dari simetri S2 dan sifat – sifat S3 dan S4 kita peroleh : S3
: untuk semua bilangan riil
α, αv.w = αv.w.
S4 : untuk semua vektor x, v + w.x = v.x + w.x.
Sifat – sifat ini, S3 dan S4, juga disebut sifat-sifat linier ganda bilinier properties dari perkalian skalar. Mereka mendifinisikan macam hubungan
perkalian skalar dengan operasi – operasi ruang vektor dari penjumlahan dan perkalian dengan skalar.
Teori 3.1
Pertidaksamaan Cauchy – Schawrz Untuk setiap vektor v, w di dalam R
n
,
w v
w v
⋅ ≤
⋅
di mana
w v
⋅
dinamakan modulus dari bilangan riil v.w.
Bukti: Untuk setiap bilangan riil
θ, vektor v dan w adalah suatu vektor dalam R
n
,
dari S5 bahwa v.w
≥ 0 , maka :
2 2
2 2
2 w
w v
v w
v +
⋅ −
⋅ ≤
θ θ
3.4 Jika,
v = 0, pertidaksamaan Cauchy – schwarz jelas dipenuhi. Dengan cara lain,
masalah
2
1 v
= θ
di dalam 3.4, ini memberikan :
2 2
2 2
1 2
1 w
w v
v v
w v
+ ⋅
− ⋅
≤
atau setelah menyelesaikan dan menyederhanakan ,
Universitas Sumatera Utara
2 2
2
w v
w v
≤ ⋅
Dari atas, dengan mengambil akar akan diperoleh ketidaksamaan Cauchy – Schwarz yaitu :
2 2
w v
w v
⋅ ≤
⋅ 3.5
Catatan bawah :
I Pertidaksamaan 3.5 menjamin bahwa untuk setiap vektor tidak nol di dalam
R
n
persamaan 3.3 didevenisikan suatu sebagai suatu sudut biasa. II
Subsitusi
θ =
2
1 v
, ke dalam baris kedua dari bukti di atas menujukkan
bahwa pertidaksamaan menjadi persamaan jika w =
v v
w v
2
.
; hal itu terjadi bila v dan w vektor yang sejajar.
a = 1,2,-1,3 ; b = 2,-2,2,3,1 ; c = -3,1,1,1 dan vektor-vektor di dalam R
4
. Buktikan bahwa :
a.b + c = a. b + a.c
Penyelesaian : b + c = 2, -2, 3, 1 + -3,1,2,1 = -1,-1,5,2
maka, a b+a = 1.2,-1,3’.-1,-1,5,2’ = -1 – 2 – 5 +6 = -2
a.b = 1,2,-1,3.2,-2,3,1 = -2 a.c = 1,2,-,3.-3,1,2,1 = 0
maka, a.b + c = a.b + a.c
Catatan bahwa a dan c dari vektor orthogonal karena cauchy-schwarz a.c = 0
yang akan dibicarakan di dalam di dalam seksi berikut. Pertidaksamaan segi tiga, disimpulkan dari pertidaksamaan Cauchy –
Schwarz , bahwa :
Universitas Sumatera Utara