Dasar dan Tujuan Pendidikan Islam

B. Dasar dan Tujuan Pendidikan Islam

Dasar atau fundamen dari suatu bangunan adalah bagian dari bangunan yang menjadi sumber kekuatan dan keteguhan berdirinya bangunan itu. Demikian pula dasar pendidikan Islam yang fungsinya adalah menjamin pendidikan itu tetap tegak dan berjalan menuju tujuan yang diinginkan. Ahmad D. Marimba mengatakan: Apakah dasar Pendidikan Islam ? Jawaban singkat dan tegasnya adalah firman Allah SWT dan sunnah Rasul SAW. Kalau pendidikan diibaratkan bangunan, maka isi Al-Qur’an dan Haditslah fundamennya. 25 Dr. Said Ismail lebih merinci lagi berpendapat bahwa dasar tujuan atau sumber pendidikan Islam adalah : a. Kitab Allah Al-Qur’an b. Sunnah Rasul Al-Hadits c. Kata-kata sahabat d. Kemaslahatan sosial e. Nilai-nilai dan kebiasaan- kebiasaan sosial f. Pikiran-pikiran pemikir Islam 26 Dasar-dasar Pendidkan Agama Islam dapat ditinjau dari beberapa segi diantaranya dari segi yuridis yakni : BAB XIII Pendidikan Pasal 31 25 Ahmad D. Marimba, Pengantar Filsafat........ hal. 41 26 Burlian Shamad, Beberapa Persoalan Dalam Islam, Al Maarif, Bandung, 1981,hal.187 1 Tiap-tiap warga Negara berhak mendapat pendidikan. 2 Setiap warga negara wajib mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah wajib membiayainya. 3 Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pengajaran nasional, yang meningkatkan keimanan dan ketaqwaan sera akhlaq mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, yang diatur dengan undang-undang. 4 Negara memprioritaskan pendidikan sekurang-kurangnya dua puluh persen dari anggaran belanja negara serta dari anggaran pendapatan dan belanja daerah untuk memenuhi kebutuhan penyelenggaraan pendidikan nasional. 5 Pemerintah memajukan ilmu pengetahuan dan tekhnologi dengan menjunjug tinggi nilai-nilai agama dan persatuan bangsa untuk kemajuan peradaban serta kesejahteraan umat manusia. 27 Landasan atau asas pendidikan nasional dalam pasal 4 UU No. 41950 menyatakan, “Pendidikan dan pengajaran berdasarkan atas asas-asas yang termaktub dalam ‘Pancasila’ dan UUD Negara Republik Indonesi dan atas kebudayaan kebangsaan Indonesia”, kemudian dalam pasal 2 UU No. 27 Prof. Dr. Jimly Asshiddiqie, SH, Konsolidasi Naskah UUD 1945 setelah Perubahan keempat, Jakarta, Pusat Studi Hukum Tata Negara Fakultas Hukum Universitas Indonesia: 2002, h. 54. 21989 dan RUU SPN menyatakan “Pendidikan Nasional berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945”. 28 Dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional yang telah disahkan, sebelum disahkan RUU SISDIKNAS ini mengundang kontrofersi yang cukup panas dengan ditandai oleh serangkaian aksi-aksi dari yang pro maupun yang kontra. Dalam Undang-undang yang baru ini sesungguhnya sangat terdapat beberapa Bab dan Pasal yang dapat dijadikan dasar bagi pendidikan agama di Indonesia yaitu : a. Bab II Dasar, Fungsi dan Tujuan, Pasal 2, disebutkan bahwa Pendidikan nasional berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. 29 b. Bab III, Prinsip penyelenggaraan Pendidikan Pasal 4 1, disebutkan bahwa Pendidikan diselenggarakan secara demokratis dan berkeadilan serta tidak diskriminatif dengan menjunjung tinggi hak asasi manusia, nilai keagamaan, nilai kultural, dan kemajemukan bangsa. c. Bab V, Peserta Didik, Pasal Ia disebutkan bahwa Setiap peserta didik pada setiap satuan pendidikan berhak mendapatkan pendidikan agama sesuai dengan agama yang dianutnya dan diajarkan oleh pendidik yang seagama;. d. Bab VI, Jalur Jenjang dan Jenis Pendidikan, Bagian Kesembilan, Pendidikan Keagamaan, Pasal 30 ; 28 Darmaningtyas, dkk, Membongkar Ideologi Pendidikan, Jogyakarta, Resolusi Press: 2004. Cet. I, h. 171-172. 29 Darmaningtyas, dkk, Membongkar Ideologi Pendidikan, Jogyakarta, Resolusi Press: 2004. Cet. I, h. 236. 1. Pendidikan keagamaan diselenggarakan oleh pemerintah danatau kelompok masyarakat dari pemeluk agama, sesuai dengan peraturan perundang-undangan. 2. Pendidikan keagamaan berfusngsi mempersiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang memahami dan mengamalkan nilai-nilai ajaran agamanya danatau menjadi ahli ilmu agama. 3 Pendidikan keagamaan dapat diselenggarakan pada jalur pendidikan formal, non formal dan informal. 4 pendidikan keagamaan berbentuk pendidikan diniyah, pesantren, pasraman, pabhaja samanera, dan bentuk lain yang sejenis. Sedangkan untuk pendidikan jenjang menengah SLTP disebutkan dalam BAB VI Jenjang, Jaklur, dan Jenis Pendidikan, Bagian Kedua, Pasal 17 yang berbunyi : 1 Pendidikan dasar merupakan jenjang pendidikan yang melandasi jenjang pendidikan menengah. 2 Pendidikan dasar berbentuk sekolah dasar SD dan madrasah ibtidaiyah MI atau bentuk lain yang sederajat serta sekolah menengah pertama SMP dan madrasah tsanawiyah MTs, atau bentuk lain yang sederajat. Adapun untuk memperjelas sasaran pengertian dan proses Pendidikan Islam, berikut penulis kemukakan tujuan dari Pendidikan Islam: Prof. DR. Mahmud Yunus, dikatakan: “tujuan pendidikan Islam adalah menyiapkan anak - anak supaya di waktu dewasa kelak mereka cakap melakukan pekerjaan dunia dan alam akhirat”. 30 Sedangkan rumusan yang lain adalah hasil keputusan seminar pendidikan Islam se-Indonesia dari tanggal 7 sampai dengan 11 Mei 1960 di Cipayung Bogor merumuskan bahwa tujuan pendidikan Islam adalah Menanamkan takwa dan akhlak serta menegakkan kebenaran dalam rangka membentuk manusia yang berpribadi dan berbudi luhur menurut ajaran Islam. 31 Sedangkan konferensi internasional pertama tentang pendidikan Islam di Mekkah pada tahun 1977 merumuskan tujuan pendidikan Islam sebagai berikut: Pendidikan bertujuan mencapai pertumbuhan kepribadian manusia yang menyeluruh secara seimbang melalui latihan jiwa , intelek, diri manusia yang rasional; perasaan dan indera. Karena itu pendidikan harus mencakup pertumbuhan manusia dalam segala aspek spiritual, intelektual, imajinatif, fisik, ilmiah, bahasa, baik secara individula maupun secara kolektif, dan mendorong semua aspek ini ke arah kebaikan dan mencapai kesempurnaan. Tujuan terakhir pendidikan Muslim terletak pada perwujudan ketundukan yang sempurna kepada Allah baik secara pribadi, komunitas, maupun seluruh ummat manusia. 32 Berdasarkan rumusan di atas, dapat dipahami bahwa pendidikan Islam merupakan proses membimbing dan membina fitrah peserta didik secara maksimal dan bermuara pada terciptanya pribadi peserta didik sebagai Muslim 30 H.M. Mahmud Yunus, Pokok-pokok, Pendidikan dan Pengajaran, PT. Hidakarya Agung,Jakarta, 1978,hal.10 31 Ibid. h. 41 32 Azyumardi Azra, Pendidikan Islam, Tradisi dan Modernisasi Menuju Milenium Baru, Jkarta: PT Logos Wacana Ilmu, 1999, cet. I, h. 57 paripurna Insan al Kamil. Melalui sosok pribadi yang demikian, peserta didik diharapkan akan mampu memadukan fungsi iman, dan amal secara integral bagi terbinanya kehidupan yang harmonis, baik di dunia dan di akhirat. dan dapat dijelaskan bahwa persiapan untuk hidup di dunia dan akhirat merupakan tujuan yang utama dalam pendidikan Islam. Sebab tujuan Pendidikan Islam itu sifatnya menyeluruh dan maknanya luas. Setiap aktifitas dan tujuan pendidikan yang langsung dan diinginkan tidak akan keluar dari pengertian persiapan untuk kehidupan di dunia dan akhirat. Di antara orang-orang yang pertama-tama mengambil tujuan ini, para pendidik muslim yang sadar akan hakekat agamanya, tujuan-tujuan yang luhur, prinsip-prinsip yang toleran, mewajibkan memelihara urusan dunia dan akhirat bersama. Di antara ciri-ciri yang menonjol bagi agama Islam adalah penggabungan aqidah dan syari’ah, antara jasmani dan rohani, antara dunia dan akhirat. Islam tidak membenarkan seseorang mengasingkan diri untuk beribadah atau mengucilkan diri dari masyarakat. Mengajak manusia untuk bekerja dan menghasilkan pemberantasan pengangguran dan tidak berusaha mencari bekal untuk hidup. Ajaran Islam bertumpu pada pemeliharaan dan penyiapan individu untuk kedua kehidupan yang meliputi dunia dan akhirat. Selanjutnya Prof. Dr. Mahmud Yunus mengatakan bahwa: ”Tujuan pendidikan Islam ialah menyiapkan anak-anak supaya di waktu dewasa kelak mereka cakap melakukan pekerjaan dunia dan amalan akhirat.” 33 33 H.M. Mahmud Yunus, Pokok-pokok, Pendidikan dan Pengajaran, hal.10 Oleh sebab itu, para ahli pendidikan Islam dalam merumuskan tujuan pendidikan Islam tidak terlepas dari masalah pendidikan tersebut di atas. walaupun berbeda-beda dalam rumusan, namun dapat disimpulkan bahwa tujuan pendidikan Islam adalah menyiapkan anak didik untuk dapat berdiri dalam menghadapi urusan dunia dan akhirat, sehingga akan tercipta kehidupan yang bahagia di dunia dan di akhirat kelak. Hal ini sejalan dengan firman Allah dalan surat al-Qashash ayat 77 : ☺ ☯ ☺ ⌧ ☺ Artinya : ”Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu kebahagiaan negeri akhirat dan janganlah kamu lupakan kebahagiaanmu dari kenikmatan duniawi dan berbuat baiklah kepada orang lain sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di muka bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan.” Q.S. al-Qashash : 77. 34 34 Sunaryo dkk, Al-Quran dan Terjemahannya . hal.623

C. Fungsi Pendidikan Islam