Korban Bencana sebagai Mustahik Zakat

d. Menjadi lembaga filantropi Islam internasional yg transparan dan akuntabel e. Mengokohkan peran advokasi untuk mewujudkan sistem yg berkeadilan f. Terwujudnya kemandirian organisasi melalui intensifikasi, ekstensifikasi diversifikasi sumber daya organisasi g. Terpeliharanya independensi lembaga dari intervensi pihak lain dan conflict of interest dalam pengelolaan lembaga. h. Membangun Komunitas berbasis masjid i. Melahirkan kader dakwah. 4 4 Wawancara Pribadi dengan Asep Beny Direktur DMC Dompet Dhuafa Jakarta, 14 Desember 2015.

4. Struktur Disaster Management Center Dompet Dhuafa

5 Bagan 1.1 Struktur DMC Dompet Dhuafa 5 Wawancara Pribadi dengan Sigit Raharjo Spv data dan informasi DMC Dompet Dhuafa Jakarta, 14 Desember 2015 Direktur Finance Spv. HRD Staff Sarpras Driver Scurity OB Mng. PRB Spv. PRB Program Staff Program Management Kebencanaan Staff Sekolah Tanggap Bencana Spv. Infokom Staf Webmaster Staf Sosmed Staf CS Mng. Respon Spv. Respon Staf Vertical Rescue Star Water Rescue Staf Psikososial Staf Mapiping Staf Logistik Respon

5. Program Disaster Management Center Dompet Dhuafa

a. Search and Rescue 6 Tim tanggap darurat untuk bencana alam, sebagai usaha dan kegiatan kemanusiaan untuk mencari dan memberikan pertolongan kepada manusia dengan yang meliputi logistik darurat mencari, menolong, dan menyelamatkan jiwa manusia yang hilang atau dikhawatirkan hilang atau menghadapi bahaya dalam bencana baik yang diserbabkan oleh alam maupun kecelakaan transportasi. b. Kampung Tanggap Bencana Kampung Tanggap Bencana adalah model atau sistem idealita perencanaan dan pengelolaan kawasan terpadu berwawasan partisipatif yang dikembangkan dengan membangun paradigma kesiaga bencanaan pada seluruh aspek kawasan sehingga mampu menciptakan kondisi tanggap terhadap bencana dan mengurangi resiko bencana yang timbul. Sistem Kampung Tanggap Bencana memberikan standar dasar aspek pembangunan kawasan yang tanggap bencana. Standar dasar ini dapat diterapkan pada kawasan-kawasan dalam kondisi yang beragam, karena standar ini dirancangagar dapat diterapkan secara partisipasi dan tidak bertentangan dan bahkan dapat mengadopsi kearifan lokal yang ada di suatu kawasan. 6 Wawancara Pribadi dengan Asep Beny Direktur DMC Dompet Dhuafa Jakarta, 14 Desember 2015 c. Safer Hospital Analisis tentang Rumah Sakit kerap isu rutin, kalau bukan marginal dalam pembangunan di banyak Negara berkembang. Terlampau ‘berlimpah’ bukti emprik untuk menjadikan Rumah Sakit sebagai lokus mitigasi dan pengurangan resiko bencana. Fokus pada Rumah Sakit di tahun ini merupakan bagian dari filosofi dasar dialektika pembangunan dan bencana, di mana resiko diproduksi dalam pembangunan – contoh kualitas rendah bahan dan metode pengerjaan sejak dimulai peletakan batu pertama hingga pada aspek finising sebuah rumah sakit dan sebaliknya bencana merusak hasil pembangunan yang rentang contoh ketika struktur rumah sakit dan puskesmas yang rapuh runtuh karena gempa dalam konteks Flores 1992, Nias 2005 dan Jogja 2006. Rumah sakit merupakan kapital simbolik dari infrastruktur kesehatan secara umum tetapi juga secara faktual adalam nadi sosial. Dimasudkan bahwa bilapun bencana besar terjadi dalam skala dan dampak, nadi sosial tersebut tah boleh dibiarkan rusak, tetapi harus berbeda pada front terdepan dalam melayani keamanan manusia Indonesia. d. Safer School Sekolah aman Safer School merupakan upaya membangun kesiap siagaan sekolah terhadap bencana dalam rangka mengguguh mampu kolektif di sekolah dan lingkungan sekolah baik itu sebelum, saat maupun setelah bencana terjadi.