PT. Kimia Farma Apotek Sistem Manajemen PT. Kimia Farma Apotek

a. PT. Kimia Farma Apotek

Apotek merupakan ujung tombak pelayanan kesehatan pada masyarakat, olah karena itu PT. Kimia Farma Apotek mempunyai visi dan misi sebagai berikut: 1. Visi PT. Kimia Farma Apotek adalah menjadi apotek pilihan utama masyarakat Top of Minddi Indonesia. 2. Misi PT. Kimia Farma Apotek: a Memberikan jasa pelayanan ritel farmasi dan jasa pelayanan kesehatan yang terkait, yang mampu memenuhi kebutuhan dan keinginan dalam harapan dinamis. b Melakukan pengembangan usaha dalam rangka mengembangkan nilai perusahaan untuk pemegangan saham dan pihak-pihak yang berkepentingan. c Mengembangkan kompetensi dan komitmen sumber daya manusia guna mendukung pencapaian tujuan perusahaan. Sebagai usaha peningkatan pelayanan kepada masyarakat, PT. Kimia Farma Apotek terus berusaha menambah jumlah apotek dan daerah penyebarannya di seluruh Indonesia dengan membuka outlet-outlet baru. Tetapi bukan hanya jumlah apotek yang ditingkatkan melainkan juga kualitas pelayanan, yang dilakukan dengan cara antara lain: 1. Penyediaan berbagai sarana untuk menciptakan suasana aman dan nyaman. 2. Penempatan personalia yang terampil dan ramah. 3. Penempatan harga yang bersaing. 4. Kecepatan pelayanan dan kelengkapan obat.

b. Sistem Manajemen PT. Kimia Farma Apotek

Sistem manajemen PT. Kimia Farma Apotek terdiri dari Direktur Utama dan Direktur Operasional. Direktur Utama bersama dengan Direktur Operasional sebagai Dewan Direksi membawahi staf direktur apotek yang terdiri dari Manager Senior : 1. Pengembangan Apotek 2. Pelayanan dan Pengendalian Mutu PPM 3. Pengadaan dan Sistem Informasi Apotek 4. Akuntansi dan Keuangan Asmarini : Laporan Praktek Kerja Profesi Apotik Kimia Farma 28 Belawan-Medan, 2007 USU e-Repository © 2008 5. Umum dan Sumber Daya Manusia 6. Operasional ApotekUnit Apotek Daerah UAD Struktural Hingga saat ini Operasional ApotekUnit Apotek Daerah UAD PT. Kimia Farma Apotek ada 9 Unit Apotek Daerah UAD yang tersebar di Indonesia yaitu UAD: Sumatera bagian Selatan. Sumatera bagian Utara, DKI Jaya, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan, Indonesia Timur, Bali dan Nusa Tenggara. UAD Jaya ada 7 Apotek Administrator yaitu: Jakarta Pusat, Jakarta Timur, Jakarta Selatan, Jakarta Barat, Pontianak, Bogor dan RSCM. PT. Kimia Farma Apotek menggunakan sistem grouping. Dimana dengan sistem grouping ini Apotek Kimia Farma ada yang berfungsi sebagai Apotek Administrator, ada yang berfungsi sebagai Apotek Pelayanan APP dan juga ada yang hanya berfungsi sebagai Apotek berdiri sendiri. Meskipun demikian posisi Apotek Administrator dan APP hanya fungsinya saja, Apotek Administrator selain berfungsi sebagai pelayananpenjualan, juga melakukan kegiatan pembelianpengadaan barang, penyimpanan dan pengeluaran fisik barang gudang, pencatatan administrasi dan keuangan. Sedangkan di APP hanya murni melakukan kegiatan pelayanan saja. Kegiatan seperti pengadaan barang, penyimpanan barang, pencatatan administrasi dan keuangan dilakukan di apotek administrasi masing-masing. Asmarini : Laporan Praktek Kerja Profesi Apotik Kimia Farma 28 Belawan-Medan, 2007 USU e-Repository © 2008

BAB II STRATEGI LAY OUT DALAM MENDEKATKAN PELAYANAN

KEPADA PASIEN

2.1. Faktor Eksternal dan Internal Bisnis Ritel

Salah satu indikasi kemajuan bisnis ritel adalah selalu tampak adanya perkembangan segala aspek secara terus menerus sejalan dengan perubahan faktor eksternal dan internal bisnis itu sendiri. Ada tiga tujuan utama mengapa organisasi harus berubah. Pertama, untuk menyesuaikan diri terhadap faktor lingkungan. Kedua, mengantisipasi hal-hal yang mungkin akan terjadi, dan ketiga untuk mempertahankan dan mengembangkan eksistensi perusahaan.

a. Kondisi Eksternal

Kondisi ini mencakup aspek ekonomi, politik, budaya, sosial, teknologi, persaingan, globalisasi, dan keamanan.

b. Kondisi Internal

Kondisi internal antara lain meliputi aspek visi, misi, sumber daya SDM, teknologi, material pendukung, uang dan metode kerja, kapabilitas, kompetensi, dan kegiatan organisasi. Untuk unggul bersaing suatu organisasi harus mampu mendorong semua sumber daya dan proses manajemen kearah kualitas dan kinerja service yang yang mengacu pada tercapainya customer satisfaction kepuasan pelanggan. Dapat disimpulkan bahwa tingkat tertinggi atau ujung segala upaya organisasi ritel adalah services pelayanan.

2.2. Basic Principles prinsip dasar

Prinsip dasar yang digunakan adalah prinsip dasar dalam pemasaran yaitu product, price, place, promotion dan people. Pada prinsipnya, pelaku bisnis ritel dituntut mengenali barang, menentukan harga yang sesuai dengan keinginan serta harapan pelanggan. a. Place atau lokasi dan penempatan barang Dengan lokasi yang tepat dan sesuai harapan pelanggan, konsumen akan tertarik untuk datang. Penempatan barang display yang tepat dan dapat menarik Asmarini : Laporan Praktek Kerja Profesi Apotik Kimia Farma 28 Belawan-Medan, 2007 USU e-Repository © 2008