Perumusan Masalah Ruang Lingkup Pembahasan

dari 2 jilid. Jilid 1 berjumlah 297 halaman. Jilid 2 berjumlah 299 halaman. Ketika diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia oleh Jonjon Johana, kedua jilid tersebut dijadikan 1jilid dan berjumlah 550 halaman. Dalam penulisan ini, Penulis hanya akan membahas kalimat pengandaian yang terdapat pada novel jilid 1 saja, atau hanya pada bab1-5 pada buku terjemahannya.

1.2 Perumusan Masalah

Menurut Shigeyuki Suzuki dalam bukunya yang berjudul Nihongo Bunpo Keitairon, bentuk pengandaian adalah bentuk yang dipakai sebagai predikat dari anak kalimat dalam suatu kalimat majemuk, dimana anak kalimat itu merupakan sebuah frase keterangan atau juga frase sambung. Bentuk pengandaian adalah bentuk yang menunjukkan hal penting untuk membentuk suatu keadaan yang ditunjukkan pada akhir kalimat dari frase utama sekaligus frase penutup 1972:349. Beragamnya bentuk kalimat pengandaian yang terdapat dalam bahasa Jepang, menyulitkan pembelajar bahasa Jepang yang berasal dari Indonesia mengingat dalam bahasa Indonesia kalimat pengandaian yang menggunakan bentuk to, ba, tara dan nara mempunyai arti yang sama dalam bahasa Indonesia yaitu ‘kalau’. Walaupun begitu, kata ‘kalau’ mempunyai makna yang berbeda jika terdapat dalam kalimat. Berdasarkan hal di atas, Penulis akan membahas mengenai makna kalimat pengandaian bahasa Jepang yang terdapat di dalam kalimat. Bila diuraikan dalam bentuk pertanyaan adalah sebagai berikut: 1. Bagaimana makna kalimat pengandaian to, ba, tara dan nara dalam bahasa Jepang? Universitas Sumatera Utara 2. Kalimat pengandaian yang mana yang paling banyak dipergunakan dalam novel Noruwei no Mori serta makna apa yang terkandung di dalamnya?

1.3 Ruang Lingkup Pembahasan

Sesuai dengan permasalahan yang ada, Penulis menganggap perlu adanya ruang lingkup pembahasan permasalahan agar masalah penelitian tidak terlalu luas dan berkembang jauh serta terjadinya tumpang tindih yang mengakibatkan penulisan ini tidak optimal. Dalam penulisan ini, makna kalimat pengandaian bahasa Jepang hanya akan dikaji dalam novel karangan Murakami Haruki, yaitu Noruwei No Mori jilid 1. Pengkajian yang akan penulis tampilkan bukan pengkajian terhadap semua bentuk kalimat pengandaian serta makna-makna apa saja yang ditimbulkan, namun dari keempat kalimat pengandaian tersebut hanya akan dikaji bentuk kalimat pengandaian yang paling banyak digunakan, serta menganalisis makna yang ditimbulkan.

1.4 Tinjauan Pustaka dan Kerangka Teori