BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Perkembangan Ekonomi Sumut
Kinerja perekonomian Sumatera Utara pada triwulan IV-2005 dibanding dengan triwulan sebelumnya yang digambarkan oleh PDRB atas dasar harga konstan
tahun 2000, mengalami peningkatan sebesar 3,65, setelah pada triwulan sebelumnya juga mengalami peningkatan sebesar 3,01. Berdasarkan pengolahan
dan penghitungan hasil pengamatan Survei Indikator Ekonomi
Tabel 4.1. Nilai PDRB Sumatera Utara Menurut Sektor EkonomiLapangan Usaha Triwulan III - IV Tahun 2005 Miliar Rp
Atas Dasar Harga Berlaku Atas Dasar harga Konstan
2000 No. Lapangan
Usaha Trw.III’05 Trw.IV’05
Trw.III’05 Trw.IV’05
1 Pertanian 12.657,26 13.349,60 5.643,21
5.829,87 2 Pertambangan
dan Penggalian
814,41 854,59
313,68 321,26
3 Industri Pengolahan
10.282,60 10.962,20 6.233,58 6.405,37
4 Listrik, Gas dan Air Bersih
459,22 448,95
204,65 195,74
5 Bangunan 1.634,26
1.735,62 1.162,16 1.211,54
Lanjutan Tabel 4.1
6 Perdagangan, Hotel dan
Restoran 7.722,16 8.482,10
1.162,16 5.232,46 7 Pengangkutan
dan Komunikasi
3.100,38 3.313,04 1.553,35
1.623,28 8
Keuangan dan Jasa Perusahaan 2.198,93
2.362,86 1.259,48
1.307,56 9 Jasa-Jasa
3.481,05 3.652,07 2.041,32
2.107,78 PDRB Sumatera Utara
42.350,27 45.161,03
23.381,19 24.234,86
Sumber: Bank Indonesiatriwulanan Sumatera Utara serta berbagai dataindikator ekonomi yang ada, PDRB Sumatera Utara atas dasar harga konstan 2000 triwulan IV-
2005 sebesar Rp24.234,86 miliar, sementara pada triwulan III-2005 sebesar Rp23.381,19 miliar. Berdasarkan harga berlaku, PDRB Sumatera Utara sebesar
Rp45.161,03 miliar, atau meningkat sebesar 6,64 dari triwulan sebelumnya sebesar Rp42.350,27 miliar.
Pertumbuhan ekonomi sebesar 3,65 pada triwulan IV-2005 disebabkan oleh adanya peningkatan di hampir semua sektor ekonomi. Peningkatan terbesar terjadi di
sektor perdagangan, hotel dan restoran, diikuti oleh sektor pengangkutan dan komunikasi, sektor bangunan, sektor keuangan dan jasa perusahaan, sektor pertanian
dan sektor jasa-jasa, yang mana pertumbuhan untuk tiap sektor tersebut berada di atas tiga persen. Sementara sektor industri pengolahan dan sektor pertambangan dan
penggalian yang mengalami pertumbuhan di bawah tiga persen, yaitu masing-masing
sebesar 2,76 dan 2,42. Selanjutnya penurunan pertumbuhan masih terjadi pada sektor listrik, gas dan air bersih.
PDRB triwulan IV-2005 dibanding dengan triwulan yang sama pada tahun sebelumnya, mencerminkan perubahan yang tidak dipengaruhi oleh faktor musim.
PDRB triwulan IV-2005 dibandingkan dengan triwulan IV-2005 secara total tumbuh sebesar 9,63. Pertumbuhan ini didukung oleh hampir semua sektor ekonomi,
kecuali sektor listrik, gas dan air bersih. Pertumbuhan tertinggi berasal dari sektor keuangan dan jasa perusahaan sebesar 19,43, diikuti sektor perdagangan, hotel dan
restoran sebesar 18,32, sektor jasa-jasa sebesar 15,92, sektor pengangkutan dan komunikasi yang tumbuh sebesar 12,18, sektor bangunan sebesar 10,16, sektor
pertambangan dan penggalian sebesar 8,74, sektor industri pengolahan sebesar 8,07 dan sektor pertanian sebesar 0,74. Di lain pihak sektor listrik, gas dan air
bersih mengalami penurunan pertumbuhan sebesar 8,26.
Tabel 4.2 Laju Pertumbuhan dan Struktur PDRB Triwulanan Sumatera Utara Menurut Sektor EkonomiLapangan Usaha Triwulan III - IV Tahun
2005
Laju Pertumbuhan Trw. IV’05
No. Lapangan Usaha
Trw.III’05 Trw.IV’05 Thd. IV’05 1
Pertanian 2,92 3,31
0,74 2
Pertambangan dan Penggalian 3,45
2,42 8,74
3 Industri Pengolahan
2,51 2,76
8,07 4
Listrik, Gas dan Air Bersih -1,94
-4,35 -8,26
5 Bangunan 2,82
4,25 10,16
6 Perdagangan, Hotel dan Restoran
3,53 5,29
18,32
Lanjutan Tabel 4.2
7 Pengangkutan dan Komunikasi
3,91 4,50
12,18 8
Keuangan dan Jasa Perusahaan 4,11
3,82 19,43
9 Jasa-Jasa 2,75
3,26 15,92
PDRB Sumatera Utara 3,01
3,65 9,63
Sumber: Bank Indonesia Peranan sektor ekonomi pada triwulan IV-2005 jika dibandingkan dengan
triwulan sebelumnya, mengalami perubahan akibat adanya fluktuasi harga-harga hampir di semua komoditi ekonomi. Peranan terbesar masih berasal dari sektor
pertanian, diikuti sektor industri pengolahan serta sektor perdagangan, hotel, dan restoran. Peranan terendah masih berasal dari sektor listrik, gas dan air bersih.
Perbandingan peranan antar sektor ekonomi, menunjukkan bahwa lebih dari setengah PDRB Sumatera Utara masih berasal dari sektor pertanian dan sektor industri
pengolahan. Masing-masing sektor ini memberikan kontribusi sebesar 29,56 dan 24,27 terhadap total PDRB Sumatera Utara. Jika melihat struktur ekonomi pada
triwulan III-2005 yang lalu, sektor pertanian memberikan peranan sebesar 29,89 dan sektor industri pengolahan sebesar 24,28. Peranan nilai tambah sektor pertanian
dalam pembentukan PDRB harga berlaku triwulan IV-2005 mengalami penurunan sebesar 0,33 point.
4.2 Keuangan Daerah