63
Stop Tidak
Ya
3.2.1 Data geometri pelat
Dalam perencanaan pelat prategang data-data geometri pelat anatara lain : F’c
= 35 Mpa L
= 10 m Tidak menggunakan balok anak Ø kabel = 12,7 mm Kawat strand
Fpu = 1861,65 Mpa Sesuai tabel 2.2
∆total Lendutan Izin ∆Izin…….”SAVE”
4
0, 0069 max0, 446
wl l
EI ∆
=
P = gaya prategang ec = eksentrisitas di lapangan
ee = eksentrisitas ditumpuan Ec = Modulus elstisitas beton
Ig = Inersia Perbesar As,”h”
Dan pilihan terakhir, Perkecil
jarak span L
Universitas Sumatera Utara
64
Es = 200000 Mpa
S = 30 mm Sesuai dengan SNI 2002 Pasal 9.7 tentang selimut beton
3.2.2 Data pembebanan
a. Beban sendiri Beban pelat akibat dimensi ukuran pelat itu sendiri
b. Beban tambahan Beban akibat tambahan berat dari pemasangan tegel, plafon dll.
1. Berat plafon+penggantung = 0,18 KNm2
2. Berat keramik = 0,120 KNm2
3. Spesi
= 0,42 KNm2 c. Beban hidup
Beban hidup = 5 KNm SNI 03-1727-1989-F, Tata cara perencanaan pembebanan untuk rumah dan gedung
d. Kombinasi pembebanan 1.2 DL + 1.6 LL SNI 03-1727-1989-F
3.2.3 Kehilangan prategang
1. Karena dudukan angker
A PA
PS
f E
L ∆
∆ =
Universitas Sumatera Utara
65
A
∆ = Besar gelincir
PS
E = Modulus prategang
2. Perpendekan elastis
pES
f ∆
= 3. Kehilangan akibat gesekan Tab
α = 8yx
∆fpF = fpi µ α + 3,28KL
Fpi = Prategang awal 0,7 Fpu
µ = Koefisien woble Tabel 2.7
4. Kehilangan karena relaksasi
log , 55
10
pi pR
pi py
f t
f f
o f
∆ =
−
5. kehilangan akibat rangkak
2 2
1
i D
cs c
C
P M e
e f
A I
r
= −
+ +
PCR CR
CSD CS
f K
f f
η
− −
∆ =
−
CR
K = Koefisien rangkak 1,6 untuk pasca tarik
ps c
E n
E =
6. Kehilangan akibat susut
Universitas Sumatera Utara
66
6
8, 2 10 1 0, 06
100
pSH SH
PS
V f
x K
E RH
S
−
∆ =
− −
VS = 1,2 Rasio permukaan volume
SH
K =0,58 Dari tabel 2.6
RH = 80 Kelembapan
3.2.4Perhitungan beban-beban luar
Beban-beban eksternal dihitung dengan menggunakan metode clayperon dan untuk sebagai kontrol perhitungan beban eksternal juga menggunakan program SAP
2000, Sehingga perhitungan lebih akurat.
3.2.5 Analisa pelat dengan metode peralihan tumpuan