sejumlah saham saat ini dengan harapan memperoleh keuntungan dari kenaikan harga saham ataupun sejumlah dividen di masa yang akan dating.
Berdasarkan uraian di atas dengan menggunakan variabel faktor fundamental sebagai berikut : Debt to Equity Ratio DER, Return on Assets
ROA, Return on Equity ROE, Book Value BV, Earning Per Share EPS
maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul: “Pengaruh Faktor Fundamental terhadap Nilai Pasar Saham Perusahaan Industri
Manufaktur Terbuka di Bursa Efek Indonesia BEI”
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang yang telah dikemukakan sebelumnya, maka dirumuskan masalah sebagai berikut : Apakah faktor fundamental yang
terdiri dari : Debt to Equity Ratio DER, Return on Assets ROA, Return on Equity
ROE, Book Value BV, Earning Per Share EPS berpengaruh terhadap nilai pasar saham perusahaan industri manufaktur terbuka di Bursa Efek
Indonesia?
C. Kerangka Konseptual
Analisis fundamental merupakan salah satu cara melakukan penilaian saham dengan mempelajari atau mengamati berbagai indikator terkait kondisi
makro ekonomi dan kondisi industri suatu perusahaan termasuk berbagai indikator keuangan dan manajemen perusahaan Darmadji 2006 : 189.
Perkembangan kinerja perusahaan menunjukkan keberhasilan ataupun kegagalan
Universitas Sumatera Utara
perusahaan di masa lalu. Salah satu alat utama yang digunakan untuk analisis laporan keuangan adalah dengan menggunakan rasio keuangan.
Debt to Equity Ratio DER mencerminkan kemampuan perusahaan dalam
memenuhi kewajibannya melalui modal sendiri. Peningkatan kewajiban akan mempengaruhi besar kecilnya laba bersih termasuk laba yang dibayarkan karena
kewajiban lebih diprioritaskan. Semakin tinggi hutang semakin rendah nilai saham perusahaan.
Profitabilitas perusahaan adalah salah satu cara untuk menilai secara tepat sejauh mana tingkat pengembalian yang akan didapat dari aktivitasnya. Jika
kondisi perusahaan dikategorikan menguntungkan atau menjanjikan keuntungan di masa mendatang maka banyak investor yang akan menanamkan dananya untuk
membeli saham perusahaan tersebut. Hal tersebut mendorong harga saham naik menjadi lebih tinggi. Adapun analisis rasio profitabilitas yang digunakan dalam
penelitian ini adalah Return on Assets ROA dan Return on Equity ROE. Nilai Buku Book Value menggambarkan perbandingan total modal
ekuitas terhadap jumlah saham. Perusahaan dengan tingkat pengembalian ekuitas yang relatif tinggi biasanya menjual dengan perkalian nilai buku yang
lebih besar jika dibandingkan dengan perusahaan yang pengembaliannya rendah. Earning Per Share
EPS merupakan rasio yang menunjukkan berapa besar keuntungan yang diperoleh investor atau pemegang saham untuk setiap
lembar saham. Semakin tinggi nilai EPS, semakin besar laba yang tersedia bagi pemegang saham.
Universitas Sumatera Utara
Harga saham sebagai indikator nilai perusahaan dipengaruhi oleh beberapa variabel fundamental dan teknikal yang secara bersama – sama akan membentuk
kekuatan pasar yang berpengaruh terhadap transaksi saham. Beberapa alasan yang mendasari penggunaan komponen tersebut pada dasarnya komponen tersebut
dapat dipakai untuk mengestimasi nilai intrinsik suatu saham. Nilai intrinsik saham adalah nilai sebenarnya suatu saham yang diperdagangkan.
Berdasarkan latar belakang dan perumusan masalah yang telah dikemukakan, maka model kerangka konseptual yang digunakan adalah sebagai
berikut :
Sumber : Darmadji 2006, diolah Gambar 1.1 Kerangka Konseptual
Debt to Equity Ratio X1 Return on Assets X2
Return on Equity X3 Book value X4
Earning Per Share X5 Nilai Pasar
Saham Y Faktor Fundamental
D. Hipotesis