Proses Produksi Udang untuk Produk PD Jacop

2.8.2.1. Proses Produksi Udang untuk Produk PD Jacop

Bahan baku untuk produk PD Jacop ini adalah udang Tiger Paneaus Monodon. Tahap- tahap yang dilalui pada pembuatan produk ini sesuai dengan bolck diagram pada Gambar 2.1. dibawah ini Universitas Sumatera Utara Pembilasan Penyusunan diatas plat Produk Pembekuan Penyimpanan Beku Pengemasan Pencucian dengan air Klorin 25 ppm Pembuangan Usus Pengupasan kulit dan ekor Pencucian dengan air klorin 20 ppm Pencucian dengan air klorin 30 ppm Pemotongan kepala dengan kuku macan Pencucian dengan air klorin 100ppm Es Curah Air Klorin Es Curah Air Es Curah Klorin Air Es Curah Es Curah Klorin Air Es Curah Klorin Air Plat Polybag Master Carton Isolation Tape Air Pembilasan Air Pencucian Air Pencucian Usus udang Kulit dan ekor Air Pencucian Kepala Udang Air Pencucian Gambar 2.1. Blok Diagram Produk PD Jacop Universitas Sumatera Utara 1. Penerimaan Udang segar dibawa dengan menggunakan truk dan diterima di bagian penerimaan. Udang segar ini berasal dari tanbak udang insentif, yang di terima dalam tong- tong fiber. Udang yang diterima kemuian di bongkar dan kemudian di pisahkan dalam keranjang plastik dengan kapasitas per keranjang 50 kg. Udang dalam keranjang kemudian di bilas dengan air dingin selanjutnya ditiriskan beberapa saat. Pembilasan ini bertujuan untuk menghilangkan kotoran- kotoran yang melekat pada udang. Sambil menunggu air yang ditiriskan habis, dilakukan pemeriksaan mutu dan penentuan size udang. Pemeriksanaan mutu yang dilakukan adalah pemeriksaan kesegaran udang. Udang yang tidak segar biasanya ditandai dengan warna udang yang pucat serta banyaknya bintik- bintik hitam black spot pada kulit udang. Udang- udang yang dalam kondisi demikian akan ditolak dan dikembalikan kepada supplier. Penentuan size dilakukan dengan cara mengambil sampel dari masing- masing keranjang kemudian keranjang tersebut di timbang. Setelah itu dihitung jumlah udang untuk setiap sampel yang telah ditimbang dengan berat tertentu. Penentuan size ini di hitung dengan menggunakan rumus : size udang = jumlah ekor berat. Proses selanjutnya adalah penimbangan berat udang. Hasil penimbangan dicatat oleh bagian penerimaan yang berguna untuk melakukan pembayaran pada supplier . setelah ditimbang, selanjtnya udang- udang ini disiram dengan air Universitas Sumatera Utara dingin yang mengandung klorin 100 ppm. Setelah itu udang dikirim ke bagian produksi. 2. Pemotongan Kepala Sesampainya di bagian produksi udang ditimbang kembali untuk menyesuaikan dengan hasil penimbangan udang pada bagian penerimaan. Selanjutnya udang dicelupkan ke bagian fiber yang berisi air dingin dengan kandungan klorin 75 ppm, udang kemudian dibagikan kepada pekerja borongan untuk melakukan pemotongan udang. Udang yang dibawa oleh para pekerja ditumpuk diatas meja dan kepalanya dipotong dengan menggunakan alat bantu yang disebut kuku macan. Kuku macan terbuat dari aluminium yang dilingkarkan pada ibu jari pekerja berfungsi sebagai pengganti kuku pekerja. Sisi depan dibuat tajam agar memudahkan pekerja dalam memotong dan mengupas kulit udang. Selama proses pemotongan kepala ini udang selalu di beri es curah sehingga kesegarannya terjaga. Udang tersebut kemudian di timbang dan di beri klorin 30 ppm. 3. Penyortiran Ukuran dan Mutu. Udang yang telah ditimbang dibagian pemotongan kepala kemudian dimasukkan ke bak penampungan dimensi grader. Bak penampungan berisi air dengan suhu kurang dari 4 C dan mengandung klorin 20 ppm. Dengan bak berjalan udang dibawa ke bagian roller yang berbentuk silinder panjang yang berpasangan dan berputar. Jumlah mesin roller pada grader ini ada empat pasang dan dapat diatur jaraknya sesuai dengan ukuran yang diinginkan. Udang yang berukuran sama akan masuk dan jatuh pada corong- corong yang berhubungan Universitas Sumatera Utara dengan meja sortasi ukuran secara manual. Umumnya sortasi ukuran dengan mesin grander ini dilakuakn dengan membagi udang atas tiga jenis ukuran. Kesalahan yang sering terjadi pada mesin grader ini adalah ukuran udang yang terlalu besar atau ukuran udang yang terlalu kecil. Hal ini diatasi dengan penyortiran manual sehingga ukuran yang dihasilkan lebih seragam. Di meja sortir ukuran, secara manual udang ini di pisahkan besarnya dan di tentukan pengklasifikasin ukuran yang dapat di lihat pada Tabel 2.4 di bawah ini. Tabel 2.4 Standar Ukuran Udang Konvensional Ukuran pcslbs grpcs u-5 5 90- ... 6-8 7 58-89 9-12 10 38-58 13-15 14 30-37 16-20 18 23-29 21-25 23 18-22 26-30 28 15-17 31-40 36 12-14 41-50 45 9-11 51-60 54 5,9-8,9 61-70 63 6,5-7,4 71-90 82 5-6,4 91-110 98 u-4,9 Dari tabel diatas terlihat bahwa satuan yang digunakan untuk ukuran udang adalah pcslbs, dimana 1 lbs = 454 gr. Satuan ukuran udang ini umumnya digunakan konsumen dalam melakukan pemesanan terutama konsumen dari luar negri. Universitas Sumatera Utara 4. Pengupasan kulit. Pemotongan kulit dilakukan dengan menggunakan alat bantu kuku macan seperti pada pemotongan kepala. Selama proses pengupasan kulit dan ekor, udang harus selalu di beri es curai untuk menjaga kesegaran udang. Udang yang telah di kupas kulit dan ekornya selanjutnya di bawa ke bagian pembuangan usus. 5. Pembuangan Usus. Pembuangan usus bertujuan untuk menghilangkan kontaminan yang beraasal dari usus udang karena bagian usus udang memiliki banyak bakteri pembusuk. Pembuangan usus dapat dilakukan dengan duacara yaitu dengan cara di sudet atau di sayat. Pembuangan dengan cara di sudet dilakukan dengan menggunakan pin pencabut usus yang ditekan dimasukkan pada ruas kedua bagian punggung udang hingga mencapai usus udang. Ujung pin yang berupa kaitan akan mengait usus sehingga usus akan ikut tertarik keluar saat pin di cabut. Pembuangan usus dengan cara di sayat dilakukan dengan cara memotong bagian perut udang pada ruas kedua sampai kelima. Kedalaman penyayatan mencapai sepertiga bagian udang hingga usus terlihat. Selanjutnya usus udang dibersihkan dengan cara ditarik keluar dengan pisau yang digunakan untuk menyayat tersebut. 6. Pencucian dengan air klorin. Setelah usus udang di berihkan, udang kemudian dicuci dengan air dingin yang mengandung klorin 25 ppm, pencucian ini untuk membunuh bakteri akibat dari kontaminasi yang terjadi pada pengupasan kulit dan pembuangan usus. Kontaminasi ini dapat berasal dari para pekerja, peralatan yang digunakan atau kondisi sanitasi lingkungan yang tidak steril. Universitas Sumatera Utara 7. Penyortiran Warna Sortasi warna dilakukan dengan cara mambagi udang atas beberapa tingkatan warna, yaitu : a. Black Tiger, yang terdiri dari : - Black tiger 1, memiliki warna paling hitam - Black Tiger 2, Memiliki warna hitam biasa - Black Tiger White, memiliki warna hitam keabu- abuan b. Blue Tiger, yang terdiri dari : - Blue Tiger, memiliki warna paling biru - White Blue Tiger, memiliki warna biru terang 8. Penyusunan Timbangan produksi dilakukan sebelum udang disusun diatas plat. Untuk PD Jacop timbangan produksinya adalah 150 gr- 157 gr 22- 28 ekor. Udang kemudian disusun diata plat- plat aluminium yang di lapisi dengan plastic. Satu plat terdiri atas empat plastic dan udang- udang tersebut disusun diatas plastic secara terpisah denganjarak yang sama. Plat- plat tersebut disusun diatas lori dan dibawa ke ruang blast freezer. 9. Pembekuan freezing Proses pembekuan dilakukan pada ruangan blast freezer. Ruangan ini merupakan suatu ruangan yang dindingnya diinsulasi sehingga tidak dapat di tembus oleh panas dari luar. Udang di masukkan ke dalam ruangan ini, kemudian udara beku bersuhu -35 o C- -40 C ditiupkan kedalam permukaan udang oleh kipas yang akan mengedarkan udang beku itu selama proses pembekuan. Metode Universitas Sumatera Utara pembekuan di ruangan blast freezer ini dinamakan metode air blast yang dilakukan selama 60 menit. 10. Pengemasan Packaging Udang dikeluarkan dari air blast dengan lori dan dibawa ke tempat pengemasan. Udang dipisahkan dari platnya dengan cara menarik plat plastic yang menjadi wadahnya dan di taruh ke dalam keranjang-keranjang kecil, kemudian ditimbang. Setelah ditimbang udang tersebut di glazing dengan cara mencelupkannya ke dalam air dingin yang nmengandung klorin 5ppm, tujuan pengglazingan ini adalah untuk mempertahankan berat udang, mencegah dehidrasi., dan mempercantik permukaan udang. Setelah di glazing udang ditiriskan dan dimasukkan kedalam polybag yang telah diberi label sesuai dengan ukuran, mutu dan warna udang. Selanjutnya polybag dibawa ke mesin vacuum seal untuk menjepit kedua sisi polybag yang masih terbuka, kemudian polybag- polybag tersebut disusun ke dalam keranjang dan di bawa ke ruang blast freezer untuk di bekukan selama 60 menit. Setelah itu keranjang yang berisi polybag- polybag tersebut di bawa ke mesin metal detector untuk diperiksa apakah ada terdapat logam pada udang tersebut, kemudian polybag tersebut di bawa ke master carton, dimana untuk produk PD Jacop berisi 20 pack master carton. Setelah ditutup rapat dengan isolation band karton-karton tersebut di bawa ke mesin Strapping Band dengan menggunakan lori untuk diikat dengan pita berwarna kuning. Universitas Sumatera Utara 11. Penyimpanan Beku Cold Storage Selama menunggu untuk dipasarkan, udang beku yang telah dikemas disimpan dalam ruang penyimpanan beku yang disebut cold storage bersuhu antara -18 o C - -22 C. didalam ruang penyimpanan ini, master carton ditumpuk dengan masing- masing tumpukan di beri jarak agar suhu ruang merata ke seluruh kotak. Universitas Sumatera Utara

BAB III LANDASAN TEORI