PENUTUP PERBANDINGAN POSTUR MILITER INDONESIA-MALAYSIA DAN IMPLIKASI PADA POTENSI KONFLIK

DAFTAR PUSTAKA Buku Anissa, Khoridatul.. Malaysia Macan Asia, Yogyakarta, GARASI, 2009 dalam Barry Buzan, People, States, and Fear: The Nasional Security Problem in the Third World, dalam Azar dan Moon, ed. National Security Acharya, Amitav. 2001. Constructinga Security Community in Southeast Asia : ASEAN and the Problem of Regional Order. Routledge : London and New York Booth, Ken Nicholas J. Wheeler, 2008, The Security dilemma: Fear, Cooperation and Trust in World Politics, New York, Palgrave Buzan, Barry and Eric Herring. 1998. The Arms Dynamic in World Politics. London: Lynne Reinner Publishers Cipto, Bambang Dr. MA. Hubungan Internasional Di Asia Tenggara Teropong Terhadap Dinamika, Realitas, Dan Masa Depan. Pustaka Pelajar Heryaman, Oman S.IP, M.Si. Postur Militer Negara-Negara Asia Tenggara Dinamika Persenjataan Dan Pergeseran Lingkung Stratrgis Internasional Dari Era Ke Pasca Perang Dingin Bagaimana Supremasi dan Postur Kekuatan Pertahanan Indonesia TNI. Jackson, Robert Georg.Sorensen, 1999. “Pengantar Studi Hubungan Internasional”. Oxford University Press: New York Jervis, Robert. 1976. The Spiral of International Insecurity, dalam Richard Little dan Michael Smith, Eds. 1980. Perspectives on World Politics. Third Edition, London dan New York. Jones, Matthew. 2002.Conflict and Confrontation in South East Asia, 1961 –1965: Britain, the United States and the Creation of Malaysia, Cambridge, Cambridge University Press Kusumaatmadja, Mohtar. 1983. Politik Luar Negeri Indonesia dan Pelaksanaannya Dewasa Ini.Alumni: Bandung Marbun, BN. S.H. 1996. Kamus Politik. Jakrata: Pustaka Sinar Harapan Sulistyo, Iwan. 2012. Kebijakan Pertahanan Indonesia 1998-2010 dalam Merespon Dinamika Lingkungan Strategis di Asia Tenggara. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada. Spiegel, Steven l. and Kenneth N. Walst, 1997, Conflict in World Politic, Winthrop Publisher Inc, Massachusetts Seokamto, Soedjono. 1990. Sosioligi: Suatu pengantar. Jakarta: Rajawali Press Wallensteen, Peter. 2002. Understanding Conflict Resolution: War, Peace and the Global System. London: Sage Publication Widjajanto, Andi, Edy Prasetyono, Makmur Kelit, 2012. Dinamika Persenjataan dan Revitalisasi Industri Pertahanan, Jakarta Universitas Indonesia UI-Press. Jurnal Anggoro, Kusnanto. Strategi Pertahanan Kepulauan, Diplomasi Kelautan, dan Kekuatan Matra Laut Indonesia, dalam Jurnal Diplomasi. Vol. 1 No. 2, September, 2009 Butterfield, Herbert. 1950. The Tragic Element in Modern International Conflict, dalam The Review of Politics, Vol. 12, No.2, Cambridge University Press Wulandari, B.Tjandra SH.,MH. Sengketa Wilayah Perbatasan Perairan Ambalat – Karang Unarang Pasca Kasus Sipadan dan Ligitan Tinjauan Hukum Laut Internasional. Herz, John H. 1950. Idealist Internationalism and the Security dilemma, dalam World Politics, Vol. 2, No. 2, Cambridge University Press ASEAN Selayang Pandang. Edisi- 19, 2010: “Sejarah Berdirinya ASEAN Diandra Megaputri Mengko, Media Indonesia. Bunnell, Frederick. No Title, The Journal of Asian Studies. 1974. Vol. 36, Nomor 01, tahun 1976, hal.186. Review 55 tentang Konfrontasi: The Indonesia – Malaysia Dispute, 1963 –1966, J.A.C. Mackie, Kuala Lumpur, Oxford University Press Surat Keputusan Menteri Pertahanan Nomor: SKEP557MVII2001 tentang Rencana Strategis Pembangunan Pertahanan Tahun 2000-2004. Dwi Haryono, Indo, Konflik Perbatasan Negara Dikawasan Asia Pasific . Indonesia Protes Kontrak Malaysia dengan Shell” dalam harian Kompas, diakses 26 Februari 2005. Skripsi Fitra Suhermanto, Dedik. 2012. Pengaruh intensitas konflik perbatasan maritim terhadap potensi perlombaan senjata di Asia Tenggara. UMM Nadya Herdiani, Gita. 2012. Dinamika Persenjataan Indonesia dan Malaysia: Studi Tentang Peningkatan Kapabilitas Militer Indonesia Berkaitakn Dengan Konflik Ambalat, UI, Internet Andrea Sinar Harapan, Faustinus. ASEAN sebagai peredam konflik, Centre for Strategic and International Studies – Jakarta,16 June 2003. http:www.csis.or.idPublications-OpinionsDetail.php?id=93 diakses 17- 05-2013 Antara News, Korsel Sediakan Kerjasama Industri Pertahanan Integratif, di: http:www.antaranews.comberita372680korsel-sediakan-kerja-sama- industri-pertahanan-integratif , diakses 3 Juni 2013 Boundary Dispute” di: http:wiki.answers.comQWhat_is_the_definition_for_Boundary_disp utes_also_definitional locational_perational_and_allocational , diakses pada 4 Juni 2012 Balitbang Kemhan, Strategi Sistem Pertahanan dan Sistem Menajemen Pertempuran, di: http:www.balitbang.kemhan.go.id?q=contentstrategi- perencanaan-sistem-pertahanan-dan-sistem-manajemen-pertempuran , diakses 11 Juni 2013 Centre For Maritime Security And Diplomacy mima. malaysia’s and indonesia’s naval development: a comparative analysis. Dalam http:www.mima.gov.mymimawp- contentthemestwentyelevencmsuploadspresentation135.Malaysian2 020Indonesian20Naval20Development.pdf diakses tanggal 12-05- 2013 Global Fire Power, Daftar Negara Terkuat di Bidang Militer 2013, di: http:www.globalfirepower.com , diakses 3 Juni 2013 Helvas Ali, Alman. Pembangunan Angkatan Laut Malaysia: Implikasi dan Respon Indonesia, di: http:www.fkpmaritim.org?p=1099 , diakses 11 Juni 2013 , Alman. Arsitektur Pertahanan Indonesia ke Depan: Mendukung Strategi dengan Perencanaan Kekuatan, di: http:www.fkpmaritim.org?p=1102 , diakses 11 Juni 2013 http:www.google.comimgres?hl=idnoj=1tbm=ischtbnid=WSuQAwsvcm- xaM:imgrefurl=http:tarunalaut.blogspot.com200906peta-sengketa- ambalat.htmldocid=59SNy9bdTljzmMimgurl=http:1.bp.blogspot.co m_RMXMVaDZFyUSjBcr85PemIAAAAAAAAAaUUIXt0TTrHnIs6 40image-upload-478-739099.jpgw=410h=388ei=P6yVUb- 1BsaXrAfes4GwCwzoom=1ved=1t:3588,r:2,s:0,i:86iact=rcdur=8 page=1tbnh=183tbnw=194start=0ndsp=12tx=101ty=73biw =1024bih=629 , diakses 10-05-2013. http:www.google.comimgres?sa=Xhl=idnoj=1biw=1024bih=629tbm= ischtbnid=F5cPnrJGDzqkdM:imgrefurl=http:filsufgaul.wordpress.co m20120304docid=Bi5tN8QsfbXTgMimgurl=http:filsufgaul.files. wordpress.com201203peta asean.jpgw=1200h=750ei=x6uVUeimG sytrAe_mIHgAgzoom=1iact=rcdur=14page=1tbnh=177tbnw= 284start=0ndsp=12ved=1t:429,r:4,s:0tx=205ty=462, diakses 17- 05-2013. Indonesian Navy ships and equipment.Navy Recognition.Dalam http:www.navyrecognition.comindex.php?option=com_contenttask=vi ewid=811 , di akses tanggal 11-05-2013. Indonésie forces terrestres. Army Recognition. Dalam http:www.armyrecognition.comindonesie_armee_indonesienne_forces_terrestre s_frindonesie_armee_indonesienne_forces_terrestres_equipements_milita ires_vehicules_blindes_information.html, diakses tanggal 09-05-2013. Indomiliter, Meneropong Kekuatan Rudal Malaysia, di: http:indomiliter.com20130117meneropong-kekuatan-rudal-malaysia , diakses 17 Januari 2013 Intelejen, Cina- Malaysia Perkuat Kerjasama Militer, di: http:www.intelijen.co.idwarta1637-cina-dan-malaysia-perkuat- kerjasama-militer , dikases 3 Juni 2013 Jaring News, Kerjasama Pertahanan Indonesia dengan China Ditingkatkan, di: http:www.jaringnews.cominternasionalasia36987kerja-sama- pertahanan-indonesia-dengan-china-sedang-ditingkatkan , diakses 2 Juni 2013 Kompas, Indonesia Kirim Pasukan Perdamaian ke Sudan, di: http:www.tempo.coreadnews20130427078476291Indonesia-Kirim- Pasukan-Perdamaian-ke-Sudan , dikases 9 Juni 2013 Kesepakat an Soeharto-Mahathir Bawa Sipadan-Ligitan ke Mahkamah Internasional. http:www.hamline.edu . Diakses May 17, 2010. Malaysian Air Force aircraft and equipment of Malaysia.Air Recognition. Dalam. http:www.airrecognition.comindex.phpworld-air-force-military- equipment-aircraft-asia-air-force-countries-aircraft-military- equipmentmalaysia-malaysian-royal-air-force-military-aircraft-fighter- aviation-equipment-intelligence-information-description-technical-data- sheet-identification-pictures-photos-video-defence-industry-military- technology-.html , diakses tanggal 02-05-3013. Malaisie forces terrestres. Army Recognition. Dalam http:www.armyrecognition.commalaisie_armee_malaisienne_forces_terr estres_frmalaisie_armee_malaisienne_forces_terrestres_equipements_mili taires_vehicules_blindes_information_fr.html , diakses tanggal 03-05-2013. Military Strength Comparison Results http:www.globalfirepower.comcountries- comparison.asp , diakses 24 febuari 2013 Official Website of TNI, TNI dan ABDB Lanjutkan Kerjasama Militer,di: http:www.tni.mil.idview-46379-tni-dan-abdb-lanjutkan-kerjasama- militer.html , diakses 3 Juni 2013 PDIP Jatim, Sejarah Konflik Indonesia-Malaysia, di: http:www.pdiperjuangan-jatim.orgv03index.php?mod=beritaid=3605 , diakses 31 Agustus 2010 Territorial Dispute.” di: http:en.wikipedia.orgwikiTerritorial_dispute . diakses pada 4 Juni 2012. Wazirudin bin Mahfot, Mej. DasarPertahanan Negara: Semasa Era Insurgensi dan Selepas, http:www.mafsc.edu.myadministratoruploadspublications1318394687 226985_LINK_DASAR_PERTAHANAN_NEGARA_SEMASA_ERA_I NSURGENSI_DAN_SELEPAS.pdf , dikases 9 Juni 2013, Widjajanto, Andi. Evolusi Doktrin Pertahanan Indonesia, di: http:www.propatria.or.idloaddownPaper_DiskusiEvolusi_Doktrin_Pert ahanan_Indonesia_Andi_Widjajanto.pdf , diakses 9 Juni 2013, 1

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Kepemilikan kekuatan militer yang kuat sangat diperlukan oleh setiap negara di dunia. Kekuatan militer ini tidak hanya diperlukan untuk menjaga stabilitas domestik sebuah negara, tapi juga dibutuhkan untuk meningkatkan nilai tawar politik negara tersebut dalam percaturan politik global. Kenyataan sejarah pun telah membuktikan, negara-negara yang mampu mengontrol politik dunia yang cenderung anarki adalah negara-negara yang memiliki kekuatan militer. Sejak zaman raja-raja sampai kelahiran negara modern, militer telah menunjukkan kemanfaatannya bagi sebuah kerajaan atau negara untuk mengontrol politik dunia. Misalnya saja, Kerajaan Romawi, Persia, maupun Majapahit di Nusantara. Ketiga kerajaan ini merupakan contoh kecil sejarah yang telah membuktikan bahwa dengan kekuatan militer yang mereka miliki, kontrol politik dunia berada di bawah kekuasaannya. Begitu pula pada era Perang Dunia I dan II, negara-negara yang telibat di dalamnya adalah negara-negara yang memiliki kekuatan militer. Kemudian, pada masa Perang Dingin, Uni Soviet dan Amerika Serikat adalah dua negara dengan kekuatan militer yang luar biasa. Bahkan, pada masa kontemporer ini, keberadaan militer masih sangat signifikan bagi keberadaan sebuah negara. Indonesia sebagai negara wilayah geografis yang sangat luas, terbagi dalam kepulauan, tentunya sangat membutuhkan kekuatan militer untuk 2 menjamin keutuhan wilayahnya dari ancaman negara-negara lain. Kenyataan ini memberikan konsekuensi logis bagi Indonesia untuk terus memajukan dan meningkatkan kekuatan militernya. Apalagi sejak runtuhnya Orde Baru, sebagai konsekuensi dari penghapusan peran militer dalam politik, institusi militer Indonesia telah dikembalikan perannya sebagai satu-satunya institusi yang menjamin keutuhan wilayah dan negara. Fungsi militer sebagai penjaga kedaulatan negara tentu tidak dapat dilepaskan dengan kenyataan bahwa potensi konflik. Menurut Kusnanto Anggoro, 1 Peneliti pada Institute of Defence and Security Studies IODAS, negara yang wilayahnya berupa geografis maritim seperti Indonesia akan dihadapkan pada lima potensi konflik. Pertama, sengketa perbatasan, baik yang terjadi karena sengketa perbatasan darat maupun karena tumpang tindih yurisdiksi maritim; kedua, merebaknya nasionalisme sumber daya resource nationalism; ketiga, ancaman-ancaman non-konvensional misal, perampokan dan terorisme maritim yang secara langsung menebar maut pada kewibawaan negara, meskipun jarang terjadi, merupakan ancaman terhadap keutuhan wilayah negara; keempat, perusakan lingkungan; kelima, potensi ancaman lain sebagai konsekuensi baca: kekhawatiran negara-negara luar kawasan atas stabilitas dan keamanan wilayah maritim Asia Tenggara. Potensi-potensi konflik tersebut mengharuskan Indonesia untuk terus memajukan dan meningkatkan kapasitas kekuatan militernya. Apalagi, kekuatan militer Indonesia masih jauh dari negara-negara Asia Tenggara lainnya. Misalnya, 1 Kusnanto Anggoro, Strategi Pertahanan Kepulauan, Diplomasi Kelautan, dan Kekuatan Matra Laut Indonesia, dalam Jurnal Diplomasi, Vol. 1 No. 2, September, 2009, hal. 64-66 3 pada tahun 2010, personel milter aktif Indonesia berjumlah 302.000 personel, lebih rendah dibanding Thailand dengan 305.860 personel, Myanmar 406.000 personel, dan Vietnam 455.000 personel. 2 Kemudian, dari segi persenjataan, artileri Indonesia berjumlah 1.010 unit, lebih rendah dibandingkan Vietnam dengan 3.040 unit dan Thailand 2.473 unit. 3 Indonesia bahkan kalah dengan Malaysia dalam kepemilikan persenjataan ACV Apple Cider Vinegar, sejenis kendaraan tempur infantri. Malaysia memiliki 1.193 unit ACV, sedangkan Indonesia hanya 509 unit ACV. 4 Kenyataan ini sangat mengkhawatirkan, apabila mengingat status Indonesia sebagai negara terluas di Asia Tenggara yang tentunya sangat rawan bagi terjadinya konflik bilateral, khususnya dengan Malaysia. Beberapa tahun belakangan ini, Malaysia sendiri telah melakukan modernisasi alutsistanya. Salah satu contoh, pengadaan jet tempur MiG-29 NNUB dari Rusia tahun 1995, dilanjutkan dengan pengadaan FA-18D Hornet pada tahun 1997. Saat itu, boleh dibilang jet tempur Malaysia sudah lebih unggul dari Indonesia. Seolah mengikuti jejak TNI AU yang membeli Sukhoi, maka TUDM Tentara Udara Diraja Malaysia juga membeli 18 unit Sukhoi Su- 30MKMs yang sudah datang sejak 2007 silam. Sedangkan dari aspek laut, TLDM Tentara Laut Diraja Malaysia membangun armada kapal selam sejak tahun 2002. 5 Tindakan Malaysia ini tentunya tidak dapat dilepaskan dengan realitas 2 Iwan Sulistyo, 2012, Kebijakan Pertahanan Indonesia 1998-2010 dalam Merespon Dinamika Lingkungan Strategis di Asia Tenggara, Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada, hal. 109-110 3 Ibid, hal. 110-111 4 Ibid, hal. 110 5 Indomiliter, Meneropong Kekuatan Rudal Malaysia, di: http:indomiliter.com20130117meneropong-kekuatan-rudal-malaysia , diakses 17 Januari 2013 4 sejarah yang pernah dialami, terutama dengan negara tetangganya, khususnya Indonesia. Sejarah hubungan bilateral Indonesia dan Malaysia seringkali dihadapkan pada kondisi yang tidak harmonis. Kedekatan kultural sebagai bangsa melayu ternyata bukanlah jaminan kedua negara yang bertetangga ini dapat hidup dalam kedamian. Sejak Indonesia merdeka di tahun 1945, sejarah mencatat berbagai peristiwa konfliktual antara Indonesia dan Malaysia telah melengkapi perjalanan hubungan bilateral kedua negera. Kenyataan geografis bahwa keduanya bertetangga, tidak menjamin kehidupan yang harmonis. Panasnya hubungan kedua negara yang telah terjadi selama berpuluh- puluh tahun tersebut tak kunjung usai, bahkan pemerintah Malaysia seakan tidak bergeming saat menghadapi gelombang protes dari Indonesia. Beberapa kejadian konflik yang berkepanjangan tersebut, menjadi catatan sejarah perjalanan kedua bangsa yang memiliki akar suku bangsa melayu tersebut. Pada tanggal 27 Juli

1963, Bung Karno mencanangkan gerakan Ganyang Malaysia.

6 Sejak saat itulah, era konfrontasi antara Indonesia dan Malaysia dimulai. Sikap konfrontasi dipicu oleh pandangan Soekarno bahwa keberadaan Malaysia merupakan simbol imperialism yang dapat mengancam keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia NKRI. Sikap tersebut bertambah parah ketika pada tanggal 16 September 1963, atas dukungan Inggris, Federasi Malaysia resmi dibentuk. 7 Konflik konfrontatif ini baru mereda pada era kepemimpinan 6 PDIP Jatim, Sejarah Konflik Indonesia-Malaysia, di: http:www.pdiperjuangan-jatim.orgv03index.php?mod=beritaid=3605 , diakses 31 Agustus 2010 7 Ibid,