Kohesi Sosial Solidaritas Sosial

5

1.5 Definisi Konsep

1.5.1 Kohesi Sosial

Kohesi adalah keserasian hubungan antara unsur yang satu dengan yang lain dalam wacana sehingga terciptalah pengertian yang apik atau koheren. Kohesi merujuk pada perpaduan bentuk, sedangkan koherensi pada perpautan makna. 1 Pada umumnya wacana yang baik memiliki keduanya. Relasi kohesi itu dapat menggunakan referensi, kohesi leksikal, dan konjungsi. Maka untuk melihat tingkat kohesi sosial nelayan desa Kedawang, secara operasional dapat dikaji melalui hubungan makan bersama antar sesama buruh yang dapat saling bertukar informasi, melakukan ta’ziah, pertemuan ketika berada diluar aktifitas kerja, menjenguk antar sesama ketika ada yang mengalami musibah.

1.5.2 Solidaritas Sosial

Solidaritas dalam buku yang ditulis oleh Doyle Paul Johson sebagai berikut: “Solidaritas menunjuk pada suatu keadaan hubungan antara individu dan atau kelompok yang didasarkan pada keadaan moral dan kepercayaan bersama yang diperkuat oleh pengalaman emosional bersama. Ikatan ini lebih mendasar daripada hubungan kontraktual yang dibuat atas persetujuan rasional, karna hubungan satu sama lainnya”. 2 Sehingga untuk melihat bagaimana kekompakan 1 Djajasudarma, T. Fatimah. 2006. Wacana: Pemahaman dan Hubungan Antarunsur.Refika Aditama. Bandung: hal 44 Online. Http:File.Upi.EduDirektoriFpbsJur._Pend._Bhs._Dan_Sastra_Indonesia196707151991032- Nuny_Sulistiany_IdrisKohesi.Pdf 22. 53wib. 2 Doyle Paul Johnson, 1994.“Teori sosiologi klasik dan modern”.Jakarta: Gramedia Pustaka.hal: 181. 6 dan kerjasama antar kelompok, secara operasional solidaritas sosial dapat dilihat melalui aktifitas seperti melaut, pembuatan jaring, peminjaman alat tangkap ikan maupun perbaikan alat tangkap ikan. 1.5.3 Komunitas Berkaitan dengan kehidupan sosial, ada banyak definisi yang menjelaskan tentang arti komunitas.Tetapi setidaknya definisi komunitas dapat didekati melalui; pertama, terbentuk dari sekelompok orang; kedua, saling berinteraksi secara sosial diantara anggota kelompok itu; ketiga, berdasarkan adanya kesamaan kebutuhan atau tujuan dalam diri mereka atau diantara anggota kelompok yang lain; keempat, adanya wilayah-wilayah individu yang terbuka untuk anggota kelompok yang lain, misalnya waktu. 3

1.5.4 Masyarakat Nelayan