Tingkat Kemandirian Kelompok Terhadap Program P2KP Y

commit to user dalam kegiatan kelompok ini diukur berdasarkan pertanyaan dan jawaban atas setiap pertanyaan diberi skor antara 1- 4. 3 Frekuensi dalam kehadiran Y 1.3 : adalah merupakan kuantitas kehadiran anggota kelompok dalam mengikuti segala kegiatan kelompok, baik kehadiran dalam menghadiri pertemuan-pertemuan kelompok maupun dalam melaksanakan kegiatan kegiatan kelompok. Frekuensi dalam kehadiran ini diukur berdasarkan pertanyaan dan jawaban atas setiap pertanyaan diberi skor antara 1- 4. 4 Bentuk kontribusi Y 1.4 adalah partisipasi anggota kelompok dalam memberikan sumbangan baik secara materi maupun non materi. Bentuk kontribusi diukur dalam skala ordinal dengan skor 1 – 4 dengan indikator kontribusi pendapat ide, kontribusi pembiayaan dan kontribusi tenaga kerja. 5 Kualitas partisipasi Y 1.5 adalah merupakan manfaat yang dapat diberikan denganadanya partisipasi, baik terhadap kelompok maupun terhadap pribadi. Kualitas partisipasi dapat dilihat indikator sikap dalam menikmati hasil kegiatan, keikutsertaan dalam menjaga atau memelihara kegiatan kelompok. Tingkat partisipasi ini diukur berdasarkan pertanyaan dan jawaban atas setiap pertanyaan diberi skor antara 1- 4.

5. Tingkat Kemandirian Kelompok Terhadap Program P2KP Y

2 Tingkat kemandirian kelompok dalam penelitian ini adalah keadaan dimana kelompok swadaya masyarakat mampu berinisiatif, mampu mengatasi masalahhambatan, mempunyai rasa percaya diri dan dapat melakukan sesuatu sendiri tanpa tergantung pada pihak lain. Mandiri bukan berarti kemampuan untuk berdiri di atas kaki sendiri atau menolak bantuan dari luar. Kemandirian tetap membutuhkan dan membuka diri terhadap bantuan pihak luar yang benar-benar diyakini akan commit to user memberikan manfaat. Tetapi dengan kemandirian juga harus berani menolak intervensi pihak luar yang akan merugikan kelompok atau menuntut korbanan lebih besar dibanding manfaat yang akan diterima. Dalam penelitian ini kemandirian merupakan kemampuan dan keberanian untuk mengambil keputusan yang terbaik berdasarkan pertimbangan-pertimbangan. Variabel Y 2 yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1 Tingkat rutinitas pertemuanrapat Y 2.1 adalah merupakan rutinitas peretmuan diadakan di kelompok baik rapat pengurus mauapun rapat anggota. Tingkat rutinitas pertemuan dilihat dari kuantitas pertemuan yang dilaksanakan secara terjadwal maupun tidak dan proses pelaksanaan pertemuan. Tingkat rutinitas pertemuanrapat diukur berdasarkan pertanyaan dan jawaban atas setiap pertanyaan diberi skor antara 1- 4. 2 Tingkat kebersamaan dalam menyusun, melaksanakan dan mengevaluasi kegiatan kelompok Y 2.2 adalah merupakan kebersamaan dalam menyusun program atau rencana kerja, melaksanakan dan mengevaluasi kegiatan, melihat siapa saja yang terlibat dalam setiap bagian kegiatan apakah secara bersama atau secara partial. Tingkat kebersamaan dalam menyusun, melaksanakan dan mengevaluasi kegiatan kelompok diukur berdasarkan pertanyaan dan jawaban atas setiap pertanyaan diberi skor antara 1- 4. 3 Tingkat kepemilikan kelompok terhadap aturannorma Y 2.3 adalah merupakan tingkat kepemilikan anggota terhadap norma-norma atau aturan yang disepakati serta bagaimana anggota mentaati dan melaksanakan norma tersebut secara bersama. Tingkat kepemilikan terhadap aturannorma diukur berdasarkan pertanyaan dan jawaban atas setiap pertanyaan diberi skor antara 1- 4. commit to user 4 Tingkat kelompok terhadap pencatatanadministrasi Y 2.4 adalah merupakan kelengkapan catatan adminitrasi yang dimiliki oleh kelompok. Kepemilikan dalam administrasi juga dilihat tingkat transfaransi atas administrasi di antara anggota kelompok dan pengurus apakah tertutup atau terbuka antara sesame pengurus dan juga anggota. Tingkat kelompok terhadap pencatatanadministrasi diukur berdasarkan pertanyaan dan jawaban atas setiap pertanyaan diberi skor antara 1- 4. 5 Tingkat fasilitasi kelompok terhadap usaha anggota Y 2.5 adalah merupakan seberapa besar peran kelompok dalam memfasilitasi usaha anggota. Peran kelompok dalam memfasilitasi usaha anggota dilihat dari bentuk bantuan apa saja yang diberikan oleh kelompok, baik bantuan modal maupun teknis dalam menjalankan usaha. Tingkat fasilitasi kelompok terhadap usaha anggota diukur berdasarkan pertanyaan dan jawaban atas setiap pertanyaan diberi skor 1- 4. 6 Tingkat fasilitasi kelompok dalam pelayanan informasi Y 2.6 : kemampuan kelompok dan hal apa saja yang dilakukan oleh kelompok dalam memberikan layanan informasi terhadap anggota kelompok. Pemberian layanan informasi kepada anggota bisa dalam bentuk pengumuman atau melalui langganan surat kabar dan bagaimana cara menyebarkan informasi tersebut kepada anggota. Tingkat fasilitasi kelompok dalam pelayanan informasi diukur berdasarkan pertanyaan dan jawaban atas setiap pertanyaan diberi skor antara 1- 4. 7 Tingkat jalinan kerjasam dengan pihak luar Y 2.7 adalah merupakan tingkat jaringan kerjasama yang sudah terbina antara kelompok dengan pihak luar atau stakeholder. Dalam menjalin kerjasama dengan pihak luar dilihat siapa saja yang sudah bermitra dengan masyarakat melalui perwkilan BKM dan apa yang akan commit to user diberikan kepada kelompok dalam membantu mengatasi permasalahan kelompok. Tingkat jalinan kerjasama dengan pihak luar diukur berdasarkan pertanyaan dan jawaban atas setiap pertanyaan diberi skor antara 1- 4. 8 Tingkat pemupukan modal dalam kelompok Y 2.8 adalah merupakan usaha kelompok dalam upaya meningkatkan atau memupuk modal usaha yang ada di kelompok. Pemupukan modal kelompok dinilai dari bagaimana cara memupuk modal, seberapa besar yang harus disisihkan dari keuntungan usaha yang dijalankan anggota dan rencana alokasi modal yang ada dikelompok. Tingkat pemupukan modal dalam kelompok diukur berdasarkan pertanyaan dan jawaban atas setiap pertanyaan diberi skor 1- 4.

B. Lokasi dan Waktu Penelitian