2.3.1. Asam Lemak Bebas ALB
Asam  lemak  bebas  adalah  asam  yang  dibebaskan  pada  hidrolisis  lemak. Asam lemak bebas dalam konsentrasi tinggi dalam minyak sawit sangat merugikan.
Tingginya  asam  lemak  bebas  ini  mengakibatkan  rendemen  minyak  turun,  untuk itulah  perlu  dilakukan  usaha  pencegahan  terbentuknya  asam  lemak  bebas  dalam
minyak sawit. Kenaikan  kadar  ALB  ditentukan  mulai  dari  saat  tandan  dipanen  sampai
tandan diolah dipabrik. Kenaikan ALB ini disebabkan adanya reaksi hidrolisa pada minyak. Hasil reaksi hidrolisa minyak sawit adalah gliserol dan ALB. Reaksi ini
akan  dipercepat  dengan  adanya  faktor-faktor  panas,  air,  keasaman  dan  katalis. Semakin  lama  reaksi  ini  berlangsung,  maka  semakin  banyak  kadar  ALB  yang
terbentuk. Beberapa  faktor  yang  dapat  menyebabkan  peningkatan  kadar  ALB  yang
relatif tinggi dalam minyak sawit antara lain : 1.
Pemanenan buah sawit yang tidak tepat waktu 2.
Keterlambatan dalam pengumpulan dan pengangkutan buah 3.
Pemupukan buah sawit yang terlalu lama 4.
Proses hidrolisa selama proses dipabrik Setelah  mengetahui  faktor-faktor  penyebabnya,  maka  tindakan  pencegahan  dan
pemucatannya lebih mudah dilakukan. Pemanenan yang tepat waktu merupakan salah satu untuk menekan kadar
ALB  sekaligus  menaikkan  kadar  rendemen  minyak.  Agar  ALB  minimum, transportasi  buah  panen  harus  dilakukan  segera  mungkin.  Selain  itu  juga  perlu
Universitas Sumatera Utara
dijamin  bahwa  hanya  buah  yang  cukup  matang  yang  dipanen.  Kandungan  ALB buah  sawit  yang  dipanen  biasanya  kurang  dari  0,3  .  Peningkatan  ALB  terjadi
karena kerusakan buah selama proses panen sampai tiba diketel perebusan. Pemetikan  buah  disaat  belum  matang  saat  proses  biokimia  dalam  buah
belum  sempurna  menghasilkan  gliserida  sehingga  mengakibatkan  terbentuknya ALB dalam minyak sawit. Sedangkan, pemetikan setelah batas tepat panen yang
ditandai  dengan  buah  yang  berjatuhan  dan  menyebabkan  pelukaan  pada  buah lainnya, akan menstimulir penguraian enzimatis pada buah sehingga menghasilkan
ALB dan akhirnya terikut dalam buah sawit yang masih utuh sehingga kadar ALB meningkat.  Untuk  itulah  pemanenan  tandan  buah  segar  harus  dikaitkan  dengan
kriteria matang panen sehingga menghasilkan minyak sawit. Dikaitkan dengan pencegahan kerusakan buah sawit dalam jumlah banyak
telah dikembangkan beberapa metode pemungutan dan pengangkutan TBS. Sistem yang  cukup  efektif  adalah  dengan  memasukkan  TBS  secara  langsung  kedalam
keranjang  buah.  Dengan  cara  tersebut  akan  lebih  mengefesiensikan  waktu  yang digunakan  untuk  pembongkaran,  pemuatan,  pemupukan  buah  sawit  yang  terlalu
lama.  Dengan  demikian,  pembentukan  ALB  selama  pemetikan,  pengumpulan, penimbunan, dan pengangkutan buah dapat dikurangi.
Peningkatan kadar ALB juga dapat terjadi pada proses hidrolisa di pabrik. Pada  proses  tersebut  terjadi  penguraian  kimiawi  yang  dibantu  oleh  air  dan
berlangsung pada kondisi suhu tertentu. Air panas dan uap air pada suhu tertentu merupakan  bahan  pembantu  dalam  proses  pengolahan.  Akan  tetapi,  proses
pengolahan  yang  kurang  cermat  mengakibatkan  efek  samping  yang  tidak
Universitas Sumatera Utara
diinginkan, mutu minyak menurun sebab air pada kondisi tertentu bukan membantu proses pengolahan tetapi malah menurunkan mutu minyak. Untuk itu setelah akhir
proses  pengolahan  minyak  sawit  dilakukan  pengeringan  dengan  suhu  90°C. Sebagai  ukuran  standar  mutu  dalam  perdagangan  untuk  ALB  ditetapkan  sebesar
5 http:rismananwar.blogspot.co.id. Tabel 2.1. Jenis-Jenis Asam Lemak Bebas
Sumber Minyak Asam Lemak Terbanyak  Bobot Molekul
Kelapa sawit Palmitat
256 Kelapa, inti sawit
Laurat 200
Susu Oleat
282 Jagung, kedelai
Linoleat 278
Sumber : Ramdja dkk, 2010
2.3.2. Sifat Kimia Minyak dan Lemak