Uji Parsial Uji-t Koefisien Determinan R

30 sedamgkan F hitung F tabel , maka H o ditolak dan H a diterima. Jika tingkat signifikan dibawah 0,005 maka H o ditolak dan H a diterima. Model hipotesis yang digunakan dalam uji F hitung ini adalah: H : b 1 , b 2 = 0, artinya secara bersama-sama tidak terdapat pengaruh yang positif dari variabel independen X 1 ,X 2, X 3, yaitu kepemilikan kapal, kredit dan modal kerja terhadap kesejahteraan nelayan Y. H : b 1 , b 2 ≠ 0, artinya secara bersama-sama terdapat pengaruh yang positif dari variabel independen X 1 ,X 2, X 3, kepemilikan kapal, Kredit dan modal kerja terhadap kesejahteraan nelayan Y. Nilai F hitung dapat diperoleh dangan menggunakan software SPSS. Selanjutnya nilai F hitung akan dibandingkan dengan F tabel dengan tingkat kesalahan α=5 dan derajat kebebasan df = n-k, k-1. Kriteria pengambilan keputusannya adalah: H diterima jika F hitung F tabel pada α = 5 H ditolak jika F hitung F tabel pada α = 5

3.10.2 Uji Parsial Uji-t

Untuk menguji apakah hipotesis yang diajukan diterima atau ditolak digunakan statistik t uji-t. Jika t hitung t tabel , maka H diterima atau H a ditolak, sedangkan jika t hitung t tabel, maka H ditolak atau H a diterima. Jika tingkat signifikan dibawah 0,05 maka H ditolak dan H a diterima. Uji-t digunakan untuk menguji signifikansi pengaruh antara variabel X dan Y, apakah kepemilikan kapal X 1 , Kredit X 2 , dan modal kerja X 3 terhadap variabel Pendapatan Nelayan Y secara terpisah atau parsial. Variabel independen dikatakan berpengaruh terhadap variabel dependen dapat dilihat dari Universitas Sumatera Utara 31 probabilitas variabel independen dibandingkan dengan tingkat kesalahannya α. Jika probabilitas variabel independen lebih besar dari tingkat kesalahannya α maka variabel independen tidak berpengaruh, tetapi jika probabilitas variabel independen lebih kecil dari tin gkat kesalahannya α maka variabel independen tersebut berpengaruh terhadap variabel dependen. Dengan Model pengujiannya adalah: H o : b i = 0 Artinya variabel independen yaitu kepemilikan kapal, kredit dan modal kerja secara parsial tidak berpengaruh positif terhadap pendapatan nelayan Y. H o : b i ≠ 0 Artinya variabel independen yaitu berupa kepemilikan kapal, kredit, modal kerja secara parsial berpengaruh positif pendapatan nelayan Y. Kriteria pengambilan keputusan : H o diterima jika t hitung t tabel pada a=5 H o ditolak jika t hitung t tabel pada a=5

3.10.3 Koefisien Determinan R

2 Koefisien determinan R 2 pada intinya mengukur seberapa besar kemampuan model dalam menerangkan variabel dependen. Koefisien determinasi berkisar antara nol sampai dengan satu 0R 2 1. Jika R 2 semakin besar mendekati satu, maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel independen X 1 , X 2, , X 3, adalah besar terhadap variabel dependen Y. Hal ini berarti model yang digunakan semakin kuat untuk menerangkan pengaruh variabel independen yang diteliti terhadap variabel dependen. Sebaliknya, jika R 2 semakin mengecil mendekati nol maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel independen X 1 , Universitas Sumatera Utara 32 X 2, X 3 terhadap variabel dependen Y semakin kecil. Hal ini berarti model yang digunakan tidak kuat untuk menerangkan pengaruh variabel independen yang diteliti terhadap variabel dependen. Universitas Sumatera Utara 33

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Deskripsi Objek Penelitian 4.1.1 Letak Geografis Kecamatan Percut Sei tuan terletak antara 2°57’-3°16’ Lintang Utara 98°33’-99°27’ Bujur Timur dengan luas wilayah 190,79 Km2 meliputi hampir 4,3 dari seluruh luas Kabupaten Deli Serdang. Kecamatan Percut Sei Tuan berbatasan dengan sebagai berikut: 1. Sebelah Utara berbatasan dengan Selat Malaka. 2. Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Batang Kuis dan Pantai Labu. 3. Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Labuhan Deli dan Kodya Medan. 4. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kodya Medan.

4.1.2 Kependudukan

Pembangunan kependudukan dilaksanakan dengan mengindahkan kelestarian sumber daya alam dan fungsi lingkungan hidup sehingga mobilitas dan persebaran penduduk tercapai optimal. Mobilitas dan persebaran penduduk yang optimal, berdasarkan pada adanya keseimbangan antara jumlah penduduk dengan daya dukung dan daya tampung lingkungan. Persebaran penduduk yang tidak didukung oleh lingkungan dan pembangunan akan menimbulkan masalah sosial yang kompleks, dimana penduduk menjadi beban bagi lingkungan maupun sebaliknya. Universitas Sumatera Utara