BAB III TINJAUAN PUSTAKA
3.1. Proses Perancangan
Produk
4
Perancangan adalah tindakan mewujudkan sebuah gagasan atau konsep menjadi informasi nyata. Perancangan berbeda dengan membuat atau
membangun. Perancangan menciptakan suatu konsep sebelum proses konversi menjadi bentuk fisik atau dapat diwujudkan, konsep tersebut dapat disebut sebagai
proses perancangan. Menurut Caldecote 1989, desain adalah proses mengubah ide menjadi informasi bagaimana produk dapat dibuat.
Perancangan berdasarkan perspektif perekayasa merupakan penerapan konsep keilmuan, matematika, dan kreativitas yang diimaginasikan kedalam
strukutur, mesin dan sistem yang menampilkan fungsi perspektif rekayasa. Sebuah proses perancangan produk konsumen selain bentuk dan fungsi produk,
ilmu rekayasa dan perancangan industri sangat penting dalam pengembangan produk tersebut. Produk konsumen bergantung pada engineer dan industrial
designer, dimana engineer berfungsi sebagai penentu fungsi produk dan industrial
designer berfungsi untuk menambahkan nilai estetika dalam perancangan tersebut.
5
Perancangan adalah penerapan prinsip-prinsip teknis dan ilmiah untuk mengatur komponen sebuah perangkat. Perangkat disesuaikan dan diwujudkan
4
Anil Mital, et all. Product Development A structured Approach to Consumer Product Development, Design and Manufacture. Cet. USA : Elsevier, 2008., h. 37
5
Ibid., h. 49-51
Universitas Sumatera Utara
untuk mencapai hasil tertentu, harus memenuhi enam persyaratan sebagaimana digariskan oleh Pye 1989. Persyaratan ini adalah sebagai berikut.
1. Harus diwujudkan dengan menggunakan prinsip pengaturan perangkat.
2. Komponen perangkat harus geometris terkait satu sama lain dan dengan
objek. 3.
Komponen harus cukup kuat untuk mengirim dan menahan kekuatan sebagai kebutuhan hasil yang diharapkan.
4. Ketersediaan akses terhadap perangkat.
5. Biaya hasilnya harus diterima.
6. Munculnya perangkat harus diterima.
Produk memiliki atribut tertentu yang membuatnya berguna untuk manusia. Atribut dapat berbentuk fisik, seperti ukuran, berat, atau kekuatan, atau
berbentuk bahan kimia, seperti komposisi, toleransi panas, atau tahan karat. Beberapa sifat intrinsik, ada yang ekstrinsik, dan beberapa hasil bentuk fisik dari
produk bentuk geometri. Hasil dari sifat ini, lingkungan di mana ia beroperasi, dan bentuk geometris yang dimilikinya, produk dapat menjalankan fungsi
tertentu. Pemenuhan fungsi ini memenuhi keinginan dan kebutuhan manusia dan membantu produk mencapai satu atau beberapa nilai-nilai. Pencapaian nilai-nilai
ini adalah apa yang membuat produk yang berguna bagi masyarakat. Atribut intrinsik, ekstrinsik, dan atribut desain produk dapat dilihat pada Tabel 3.1.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 3.1. Atribut Produk Design Internal External System
Structure Strength Operational properties
Space requirement Form
Manufacturing properties
Ergonomic properties
Durability, life Tolerance
Corrosion resistance
Aesthetic properties
Weightmass Surface
Durability Distribution
properties Maintenance
Manufacturing methods
Delivery and
planning properties
Operation Materials
Law conformance properties
Surface quality Dimensions
Manufacturing properties
Color Economic
properties Appearance
Liquidation properties
Storage space Function
Transportability, packing
Functionally determined
properties Delivery deadline
Laws, regulations,
standards, codes of practice
Quality Operational
costs Price
Wastes Recycling
Function Reliability
Sumber: Product Development A structured Approach to Consumer Product Development, Design and Manufacture
3.2. Metode Kano