perdagangan, karena dipandang dari aspek legal dan ekonomi kegiatan sebuah perusahaan intinya berpijak kepada kegiatan perdagangan
Hafidhuddin, 2004: 101. Secara umum pola pembayaran dan penghitungan zakat
perusahaan sama dengan zakat perdagangan, nishabnya adalah senilai 85 gram emas, sama dengan nishab zakat perdagangan dan sama
dengan nishab zakat emas dan perak Hafidhuddin, 2004: 102. Menurut Hafidhuddin 2004: 102 sebuah perusahaan biasanya
memiliki harta yang tidak akan terlepas dari tiga bentuk, yaitu: a. Harta dalam bentuk barang, baik yang berupa sarana dan
prasarana, maupun yang merupakan komoditas perdagangan; b. Harta dalam bentuk uang tunai, yang biasanya disimpan di
bank-bank; c. Harta dalam bentuk piutang.
Dari uraian di atas, bisa dikatakan jika harta perusahaan yang
wajib dizakati adalah ketiga bentuk harta tersebut, dikurangi harta dalam dalam bentuk sarana dan prasarana dan kewajiban mendesak
lainnya, seperti utang yang jatuh tempo atau yang harus dibayar pada saat itu juga. Dari penjelasan tersebut, maka dapatlah diketahui bahwa
pola perhitungan zakat perusahaan, didasarkan pada laporan keuangan neraca dengan mengurangkan kewajiban atas aktiva lancar, atau
seluruh harta di luar sarana dan prasarana ditambah keuntungan, dikurangi pembayaran utang dan kewajiban lainnya, lalu dikeluarkan
2,5 sebagai zakatnya. Sementara pendapat lain menyatakan bahwa
yang wajib dikeluarkan zakatnya itu hanyalah keuntungannya saja Hafidhuddin, 2004: 102.
7. Infak
Infak adalah mengeluarkan harta yang mencangkup zakat dan nonzakat. Infak ada yang wajib dan ada yang sunnah. Infak wajib
diantaranya zakat, kafarat, nadzar dan lain-lain. Infak sunnah diantaranya, infak kepada fakir miskin sesama muslim, infak bencana
alam, infak kemanusiaan, dan lain-lain. Infak menjadi salah satu pintu masuk cara pendistribusian kekayaan dalam ajaran Islam Sholihin,
2010: 351.
8. Sedekah
Sedekah adalah pemberian harta kepada orang-orang fakir- miskin, orang yang membutuhkan, ataupun pihak-pihak lain yang
berhak menerima sedekah, tanpa disertai imbalan, tanpa paksaan, tanpa batasan jumlah, kapan saja dan berapapun jumlahnya. Sedekah ini
hukumnya adalah sunah, bukan wajib.
BAB II METODE PENELITIAN
A. Metode Penelitian
1. Konsep dan Variabel Penelitian
Metode penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah metode kualitatif komparatif dengan pendekatan Kualitatif. Penelitian komparatif adalah penelitian
yang membandingkan keberadaan satu variabel atau lebih pada dua atau lebih sampel yang berbeda Sugiyono, 2012:57. Menurut Dra. Aswani Sudjud, penelitian
komparasi akan dapat menemukan persamaan-persamaan dan perbedaan-perbedaan tentang benda-benda, orang, prosedur kerja, ide-ide, kritik terhadap orang, dan
kelompok. Dapat juga membandingkan kesamaan pandangan dan perubahan- perubahan pandangan orang, grup atau negara, terhadap kasus, orang, peristiwa atau
terhadap ide-ide Suharsimi Arikunto, 2010:310. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan
komparatif yaitu menggambarkan permasalahan peristiwa melalui responden ataupun sumber data lainnya yang terkait dengan BMT ELTAMANI dan BMT UMY.
Dalam penelitian ini peneliti juga akan mendeskripsikan dua permasalahan pokok dengan cara:
1. Mendeskripsikan strategi bersaing dalam meningkatkan keunggulan kompetitif
pada produk yang telah dipasarkan dengan mengungkapkan: a. Strategi pemasaran yang dilakukan oleh BMT El-tamani dan BMT UMY.