Analisis Regresi Berganda Hasil Penelitian

74 Pada Tabel 4.6 dapat diketahui bahwa seluruh variabel independen memiliki nilai VIF 5, maka tidak terjadi multikolinieritas dan nilai Tolerance 0,1 maka tidak terjadi multikolinieritas.

4.2.3 Analisis Regresi Berganda

Analisis regresi berganda digunakan untuk mengetahui arah hubungan antara variabel independen dan variabel dependen. Persamaan regresi dapat dilihat dari tabel hasil uji coefficients terhadap kelima variabel independen yaitu Return on Asset ROA, Earning per Share EPS, Employee Productivity EP, Umur Perusahaan, dan Ukuran Perusahaan terhadap Kinerja Intellectual Capital VAIC ditunjukkan pada tabel berikut ini. Tabel 4.7 Hasil Analisis Regresi Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant -.996 .924 -1.077 .283 LN_ROA .062 .045 .181 1.391 .167 LN_EPS .010 .015 .062 .677 .500 LN_EP -.010 .050 -.027 -.191 .848 LN_UMUR .241 .111 .183 2.181 .031 LN_UKURAN 1.107 .471 .200 2.349 .020 a. Dependent Variable: LN_VAIC Hasil Penelitian, 2014 data diolah Berdasarkan Tabel 4.7 pada kolom Understandardized Coefficients Beta dapat disusun persamaan regresi berganda sebagai berikut: Y = -0,996 + 0,062 X 1 + 0,010 X 2 - 0,010 X 3 + -0,241 X 4 + 1,107 X 5 + e 75 Dari persamaan regresi linier berganda dapat dijelaskan sebagai berikut: 1. Nilai konstanta persamaan di atas adalah sebesar -0,996 yang menunjukkan bahwa apabila semua variabel independen yaitu ROA X 1 , EPS X 2 , EP X 3 , UMUR X 4 , dan UKURAN X 5 dianggap konstan, maka nilai VAIC Y Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia -0,996. 2. Return on Asset X 1 memiliki nilai koefisien regresi yang positif yaitu 0,062. Nilai koefisien yang positif menunjukkan bahwa CAR berpengaruh positif terhadap Kinerja Intellectual Capital VAIC. Hal ini menggambarkan bahwa jika terjadi kenaikan ROA sebesar 1, maka VAIC akan mengalami peningkatan sebesar 0,062 dengan asumsi variabel independen lain dianggap konstan. 3. Earning per Share X 2 memiliki nilai koefisien regresi yang positif yaitu 0,010. Nilai koefisien yang positif menunjukkan bahwa EPS berpengaruh positif terhadap Kinerja Intellectual Capital VAIC. Hal ini menggambarkan bahwa jika terjadi kenaikan EPS sebesar 1, maka VAIC akan mengalami peningkatan sebesar 0,010 dengan asumsi variabel independen lain dianggap konstan. 4. Employee Productivity X 3 memiliki nilai koefisien regresi yang negatif yaitu -0,010. Nilai koefisien yang negatif menunjukkan bahwa EP berpengaruh negatif terhadap Kinerja Intellectual Capital VAIC. Hal ini menggambarkan bahwa jika terjadi kenaikan EP sebesar 1, maka VAIC akan mengalami penurunan sebesar -0,010 dengan asumsi variabel independen lain dianggap konstan. 76 5. Umur Perusahaan X 4 memiliki nilai koefisien regresi yang positif yaitu 0,010. Nilai koefisien yang positif menunjukkan bahwa Umur Perusahaan berpengaruh positif terhadap Kinerja Intellectual Capital VAIC. Hal ini menggambarkan bahwa jika terjadi kenaikan Umur Perusahaan sebesar 1, maka VAIC akan mengalami peningkatan sebesar 0,010 dengan asumsi variabel independen lain dianggap konstan. 6. Ukuran Perusahaan X 5 memiliki nilai koefisien regresi yang positif yaitu 1,107. Nilai koefisien yang positif menunjukkan bahwa Ukuran Perusahaan berpengaruh positif terhadap Kinerja Intellectual Capital VAIC. Hal ini menggambarkan bahwa jika terjadi kenaikan Ukuran Perusahaan sebesar 1, maka VAIC akan mengalami peningkatan sebesar 1,107 dengan asumsi variabel independen lain dianggap konstan. 4.2.4 Pengujian Hipotesis 4.2.4.1 Uji F Secara Simultan