13
BAB III METODE PENGUJIAN
3.1 Tempat dan Waktu Pengujian
Pengujian dilakukan di Laboratorium Makanan Minuman dan Hasil Pertanian MMHP Balai Riset dan Standarisasi Baristand Industri Medan yang
berada di Jalan Sisingamangaraja No. 24 Medan, pada bulan Maret 2016.
3.2 Alat – Alat
Alat-alat yang digunakan adalah buret, desikator, erlenmeyer, gelas ukur, kertas saring, klem, krus porselin, neraca analitik, oven, spatula, statif, tanur.
3.3 Bahan
Bahan yang digunakan adalah akuades, HCl 0,5 N, indikator Phenolftalein dan NaOH 0,5 N.
3.4 Sampel
Sampel yang digunakan adalah kopi bubuk Aceh dan kopi bubuk Sidikalang.
3.5 Prosedur Kerja 3.5.1 Penetapan Kadar Abu
Panaskan cawan dalam tanur listrik pada suhu 550 ± 5 C selama kurang
lebih 1 jam dan dinginkan dalam eksikator sehingga suhunya sama dengan suhu ruangan kemudian timbang dengan neraca analitik W
. Masukkan 3 – 5 g
Universitas Sumatera Utara
14 sampel Kopi ke dalam cawan dan timbang W
1
. Kemudian arangkan di atas api nyala pembakar, lalu abukan dalam tanur listrik pada suhu maksimun 550
o
C sampai pengabuan sempurna sekali-kali pintu tanur di buka sedikit, agar oksigen
bisa masuk. Dinginkan dalam eksikator, lalu timbang sampai bobot tetap SNI 01-2891-1992.
Perhitungan: Kadar abu =
W 1 −W0
W 2 −W0
x 100
Keterangan: W
= bobot cawan kosong, dinyatakan dalam gram W
1
= bobot cawan dan sampel sebelum diabukan, dinyatakan dalam gram W
2
= bobot cawan dan sampel sesudah diabukan, dinyatakan dalam gram 3.5.2 Penetapan Kadar Kealkalian Abu
Pipet 20 ml HCl 0,5 N dan masukkan ke dalam cawan berisi abu dari sisa penetapan abu CATATAN: Pakai cawan porselin untuk pengabuan tadi.
Panaskan di atas penangas air panas selama lebih kurang 10 menit. Saring dan cuci dengan air panas hingga bebas asam pH filtrat = pH akuades . Titrasi hasil
saringan dengan NaOH 0,5 N dengan indikator PP. Kerjakan blanko sampel dan HCl 0,5N dititrasi dengan NaOH 0,5N dengan indikator PP SNI 01-2891-1992.
Perhitungan: Kealkalian abu =
V
1
− V
2
W
ml N NaOH100 g
Universitas Sumatera Utara
15 Keterangan:
W adalah bobot cuplikan, dalam g
V
1
adalah volume yang diperlukan untuk titrasi sampel V
2
adalah volume NaOH yang diperlukan pada titrasi blanko N
adalah normalitas NaOH 3.5.3 Penetapan Kadar Sari Kopi
Timbang dengan teliti ± 2 gram sampel. Masukkan dalam gelas piala 500 ml. Tambahkan 200 ml air mendidih, diamkan selama 1 jam. Saring larutan
sampel ke dalam labu ukur 500 ml, bilas dengan air panas sampai larutan berwarna jenih. Biarkan larutan sampai suhu kamar, tambahkan air dan tepatkan
sampai garis tanda. Pipet 50 ml larutan ke dalam pinggan porselin yang telah diketahui bobotnya. Panaskan di atas penangas air sampai mengering, kemudian
masukkan ke dalam open pada suhu 105°C ± 2°C selama 2 jam. Dinginkan dalam desikator dan timbang hingga bobot tetap SNI 01-3542-2004.
Perhitungan: sari kopi =
W
1
x 500 W
2
x 50
x 100
Keterangan: W
1
adalah bobot ekstrak W
2
adalah bobot sampel
Universitas Sumatera Utara
16
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN