Satuan Ah sering digunakan ketika tegangan baterai bervariasi selama siklus charging dan discharging. Nilai charging, dalam ampere adalah sejumlah
muatan yang diberikan pada baterai persatuan waktu. Sedangkan discharging, dalam ampere adalah sejumlah muatan yang digunakan kerangkaian luar beban,
yang diambil dari baterai. Nilai charge-discharge ditentukan dengan membagi kapasitas baterai Ah dengan jam yang dibutuhkan untuk charging-discharging
baterai. Nilai charging dan discharging berpengaruh terhadap nilai kapasitas
baterai. Jika baterai di discharge sangat cepat arus discharge tinggi, maka sejumlah energi yang digunakan oleh baterai menjadi berkurang sehingga
kapasitas baterai menjadi lebih rendah. Hal ini dikarenakan kebutuhan suatu materikomponen untuk reaksi yang terjadi tidak mempunyai waktu yang cukup
untuk bergerak keposisi seharusnya.
2.6.4 Pengujian Cyclic Voltammetry
Voltametri siklik merupakan teknik voltametri dimana arus diukur selama penyapuan potensial dari potensial awal ke potensial akhir dan kembali lagi ke
potensial awal atau disebut juga penyapuan scanning dapat dibalik kembali setelah reaksi berlangsung.
Dengan demikian arus katodik maupun anodik dapat terukur. Arus katodik adalah arus yang digunakan pada saat penyapuan dari potensial yang paling besar
menuju potensial yang paling kecil dan arus anodik adalah sebaliknya yaitu
penyapuan dari potensial yang paling kecil menuju potensial yang paling besar.
Voltametri siklik terdiri dari siklus potensial dari suatu elektroda yang dicelupkan kedalam larutan yang tidak diaduk yang mengandung spesies
elektroaktif dan mengukur arus yang dihasilkan. Potensial pada elektroda kerja dikontrol oleh elektroda pembanding seperti
elektroda kalomel jenuh EKJ atau perak klorida. Pengontrol potensial yang diterapkan pada dua elektroda dapat dianggap sebagai sinyal eksitasi. Sinyal
eksitasi untuk voltmetri siklik adalah penyapuan potensial linear dengan gelombang segitiga seperti pada gambar di bawah ini.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.7
sinyal eksitasi untuk voltametri siklik Scholz, 2010
Potensial sinyal eksitasi segitiga menyapu potensial elektroda antara dua nilai. Sinyal eksitasi pada Gambar 2.7 menyebabkan potensial pertama untuk
penyapuan negatif dari +0,08 potensial awal ke -0,20 V potensial akhir, sedangkan titik arah penyapuan balik switching potensial menghasilkan
penyapuan positif kembali ke potensial awal 0,80 V. Kecepatam penyapuan terlihat pada kemiringan garis yaitu 50 mV perdetik.
Voltamogram siklik diperoleh dengan mengukur arus pada elektroda kerja selama scan potensial. Arus dapat dianggap sebagai respon sinyal terhadap
potensial eksitasi. Voltamogram yang dihasilkan merupakan kurva antara arus pada sumbu vertikal versus potensial sumbu horizontal.
Gambar 2.8
Voltamogram Marwati,S.2010
Universitas Sumatera Utara
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang