BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
1. Pembelian tiket pesawat maskapai penerbangan dapat dilakukan
dengan berbagai cara. Pertama, calon penumpang dapat mendatangi agen perjalanan travel agent. Setelah calon penumpang setuju
dengan harga yang diberikan oleh agen perjalanan, calon penumpang melakukan pembayaran kepada agen perjalanan dan mendapatkan
tiket untuk
melakukan perjalanan
menggunakan maskapai
penerbangan. Kedua, calon penumpang dapat membeli tiket pesawat melalui internet atau aplikasi yang terdapat di telepon genggam. Calon
penumpang dapat mencari tiket pesawat sesuai dengan kebutuhannya dan apabila telah menyetujui harga dan persyaratannya, calon
penumpang dapat membayar melalui ATM Anjungan Tunai Mandiri.
2. Pada kasus wanprestasi Nomor : 260 Pdt. G 2014 PN Penumpang
yang bernama Hari Sunaryadi telah membeli tiket pesawat maskapai penerbangan Lion Air. Namun pada hari keberangkatan, pihak
maskapai penerbangan Lion Air tidak dapat mengangkut penumpang tersebut dengan alasan operasional. Penumpang telah meminta
kompensasi kepada pihak maskapai penerbangan namun tidak diberikan. Akibat tidak diangkutnya penumpang oleh maskapai
penerbangan dan
tidak diberikan
kompensasi, penumpang
Universitas Sumatera Utara
mengajukan permohonan penyelesaian sengketa konsumen ke Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen BPSK Propinsi DKI Jakarta,
untuk menyelesaikan persoalan tidak diberangkatkannya penumpang oleh maskapai penerbangan Lion Air. Namun tidak tercapai kata
sepakat antara para pihak yang bersengketa atas kejadian ini. Akhirnya penumpang mengajukan gugatan ke Pengadilan Negeri
Jakarta Pusat. Akibat hukum yang timbul dalam kasus wanprestasi ini adalah timbulnya kerugian yang dialami oleh pihak penumpang dan
pihak maskapai penerbangan harus memberikan ganti kerugian kepada pihak penumpang.
3. Hakim dalam pertimbangan hukumnya menyatakan oleh karena
terjadinya hubungan hukum antara Penggugat dengan Tergugat adalah dengan adanya perjanjian pembelian tiket elektronik dengan Nomor
Tiket 9902170216630 untuk penerbangan tujuan Manado – Jakarta
pada tanggal 19 Oktober 2011 dengan Nomor Penerbangan, JT. 743, atas SunaryadiHari Mr, dan pengangkut yaitu pihak maskapai
penerbangan Lion Air tidak mengangkut penumpang, perbuatan tersebut dapat dikatakan sebagai wanprestasi karena telah memenuhi
unsur wanprestasi. Dalam amar putusan hakim menyatakan agar kerugian yang dialami oleh penggugat adalah diakibatkan oleh pihak
maskapai penerbangan LionAir, oleh sebab itu pihak maskapai penerbangan harus mengganti kerugian imateriil yaitu sebesar Rp.
5.107.000 lima juta seratus tujuh ribu rupiah dan membayar seluruh
Universitas Sumatera Utara
biaya perkara sebesar Rp. 316.000 tiga ratus enam belas ribu rupiah. Oleh sebab itu majelis hakim yang mengadili Putusan Perkara Perdata
No. 260Pdt.G2012PN.JKT.PST sudah tepat memutuskan bahwa perbuatan tergugat dikatakan sebagai wanprestasi dan segala ganti
kerugian yang harus diberikan oleh pihak maskapai penerbangan dilaksanakan.
B. Saran