keadaan baik karena rasio permodalan lebih dari 8. Untuk nilai kredit faktor permodalan tahun 2007 PT. BPR JATENG mempunyai
nilai kredit 30 yang berarti dapat dikatakan kinerjanya baik.
Tabel 4.7 Ringkasan Penilaian CAR
PT. BPR JATENG TAHUN
CAR KREDIT
FAKTOR BOBOT
FAKTOR KREDIT
BERSIH 311206 115.28
100 30
30 311207 109.94
100 30
30 311208
96.40 100
30 30
Sumber: Data yang diolah Dari tabel 4.7 diatas dapat diketahui bahwa PT. BPR JATENG
dari tahun 2006 rasio CARnya sebesar 115,28 mengalami penurunan pada tahun 2007 menjadi sebesar 109,94. Kemudian
mengalami penurunan pada tahun 2008 menjadi sebesar 96,40. Penurunan tersebut dikarenakan oleh PT. BPR JATENG karena
penggunaan modal, yang disebabkan digunakan untuk pemenuhan kekurangan PPAP akibat dari tingkat kolektibilitas kreditnya turun.
b. Faktor Kualitas Aktiva Produktif Assets Quality
Penilaian aspek kualitas aktiva produktif rasio yang digunakan untuk mengkuantifikasi aktiva produktif didasarkan pada dua rasio,
yaitu:
1. Rasio aktiva produktif yang diklasifikasikan terhadap aktiva produktif .
2. Rasio penyisihan penghapusan aktiva produktif terhadap penyisihan penghapusan aktiva produktif yang wajib dibentuk
bank.
a. Rasio Aktiva Produktif yang Diklasifikasikan terhadap
Aktiva Produktif
Rasio ini digunakan untuk mengetahui prosentase kerugian yang terjadi pada PT. BPR Jateng dari sejumlah
aktiva produktif yang telah ditanamkan PT. BPR Jateng baik dalam kredit, surat berharga, penyertaan maupun penanaman
dana lainnya dalam usaha untuk meningkatkan keuntungan. Adapun perhitungan rasio aktiva produktif yang
diklasifikasikan terhadap aktiva produktif tersebut sebagai berikut:
§ Untuk rasio 22,5 atau lebih diberi nilai 0; dan § Untuk setiap penurunan 0,15 mulai dari 22,5 nilai
kredit ditambah dengan 1 dengan maksimum 100.
TABEL 4.8 PERBANDINGAN KOMPOSISI AKTIVA PRODUKTIF YANG DIKLASIFIKASIKAN AKTIVA
PRODUKTIF TAHUN 2006-2008
dalam ribuan rupiah
AKTIVA PRODUKTIF TAHUN
KRITERIA 2006
2007 2008
Lancer 9,806,897
11,822,852 18,761,183
kurang lancer 615,969
614,557 118,549
Diragukan 303,132
578,079 329,774
Macet 701,237
717,122 563,900
Jumlah
11,427,235 13,732,610
19,773,406 NAIK
NAIK NAIK TURUN AP
20.17 43.99
AKTIVA PRODUKTIF DIKLASIFIKASIKAN TAHUN
KRITERIA 2006
2007 2008
KURANG LANCAR 50 307,985
307,279 59,275
DIRAGUKAN 75 227,349
433,559 247,331
MACET 100 701,237
717,122 563,900
JUMLAH 1,236,571
1,457,960 870,506
NAIK TURUN
NAIK TURUN APD 17.90
40.29 RASIO KAP
10.82 10.62
4.40 TETAP
TURUN NAIK TURUN KAP
-2 55.48
NK = 22.5-RKAP0.15+1 78.86
80.22 121.65
BOBOT = NK X 25 19.71
20.06 30.41
sumber : data yang diolah Perhitungan
rasio aktiva
produktif yang
diklasifikasikan terhadap aktiva produktif: Rasio KAP =
Rasio 2006 = = 10, 82
Rasio 2007 =
=
10,62 Rasio 2008 =
=
4,40 Dari perhitungan rasio KAP di atas dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Tahun 2006 rasio yang dihasilkan sebesar 10,82. Tahun ini tidak terjadi perubahan karena merupakan awal perhitungan KAP. Ini
berarti setiap Rp. 100,00 penanaman dana dalam aktiva produktif mengandung potensi kerugian 10,82.
2. Tahun 2007 rasio yang dihasilkan sebesar 10,62. Dibanding tahun sebelumnya mengalami penurunan rasio sebesar 0,20 yang
disebabkan oleh kenaikan aktiva produktif 20,17 dan kenaikan aktiva produktif yang diklasifikasikan sebesar 17,90. Komponen
yang menyebabkan
kenaikan aktiva
produktif yang
diklasifikasikan adalah turunnya aktiva produktif kategori kurang lancar, diragukan dan macet. Ini berarti setiap Rp. 100,00
penanaman dana aktiva produktif mengandung potensi kerugian sebesar 10,62.
3. Tahun 2008 rasio yang dihasilkan sebesar 4,40. Dibanding tahun sebelumnya mengalami penurunan rasio sebesar 6,22 yang
disebabkan oleh kenaikan aktiva produktif 43,99 dan penurunan aktiva produktif yang diklasifikasikan 40,29. Komponen yang
menyebabkan penurunan aktiva produktif yang diklasifikasikan adalah turunnya aktiva produktif kategori kurang lancar, diragukan
dan macet. Ini berarti setiap Rp 100,00 penanaman dana aktiva produktif mengandung potensi kerugian sebesar 4,40.
b. Rasio Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif terhadap