HASIL DAN PEMBAHASAN Pengaruh EVA, IOS dan Profitabilitas terhadap Kebijakan Dividen Kas dengan Likuiditas sebagai Variabel Moderasi pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia 2012 - 2015

46

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Analisis Statistik Deskriptif

Analisis statistik deskriptif digunakan untuk mengetahui deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai maksimum, nilai minimum, nilai rata-rata mean, dan nilai standar deviasi. Dalam penelitian ini, variabel yang digunakan dalam perhitungan statistik deskriptif adalah Economics Value Added EVA, Investment Opportunity Set IOS, Profitabilitas, Likuiditas dan Kebijakan Dividen Kas. Berdasarkan analisis statistik deskriptif diperoleh gambaran sampel sebagai berikut : Tabel 4.1 Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Std. Deviation y=Dividen Kas 60 ,052 ,998 ,39597 ,225904 x1=EVA 60 -324 6660 1179,58 1836,289 X2=IOS 60 -,013 ,245 ,08180 ,058180 X3=Profitabilitas 60 ,012 ,657 ,15976 ,115881 z=Likuiditas 60 ,514 6,148 2,21370 1,390721 Valid N listwise 60 Sumber : Hasil Olahan SPSS Versi 21 2016 Tabel 4.1 menunjukkan bahwa Mean variabel EVA sebesar 1179,58 dengan standar deviasi sebesar 1836,289 serta nilai kisaran minimum dan maksimum adalah sebesar -324 dan 6660. Mean variabel IOS sebesar ,08180 dengan standar deviasi sebesar ,058180 serta nilai kisaran minimum dan maksimum adalah sebesar -,013 dan ,245. Mean Universitas Sumatera Utara 47 variabel profitabilis adalah sebesar ,15976 dengan standar deviasi sebesar ,115881 serta nilai kisaran minimum dan maksimum ,012 dan ,657. mean variabel likuiditas sebesar2,21370 dengan standar deviasi sebesar 1,390721 serta nilai kisaran minimum dan maksimum adalah sebesar ,514 dan 6,148. Mean variabel kebijakan dividen tunai sebesar ,39597 dengan standar deviasi sebesar ,225904 serta nilai kisaran minimum dan maksimum adalah sebesar ,052 dan ,998.

4.2. Uji Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi, variabel independen, variabel dependen atau keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak.Model regresi yang baik hendaknya berdistribusi normal atau mendekati normal. Uji ini akan dideteksi melalui dua cara yaitu, analisis grafik histogram dan Normal P-Plots dan analisis statistik Non-Parametrik Kolmogorov-Smirnov.

i. Analisis Grafik

Universitas Sumatera Utara 48 Dengan melihat tampilan grafik histogram yang tersaji pada Gambar 4.1 maupun grafik normal plot yang tersaji pada Gambar 4.2, dapat disimpulkan bahwa grafik histogram memberikan pola distribusi yang normal.Sedangkan pada grafik normal plot terlihat titik- titik penyebaran data menyebar jauh dari garis diagonal serta tidak mengikuti arah garisdiagonal.Kedua grafik ini menunjukkan bahwa model regresi tidak menyalahi asumsi normalitas. ii. Analisis Statistik Peneliti menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov dimana uji ini membuktikan kenormalan suatu data dalam penelitian dengan angka. Suatu data dinyatakan normal apabila nilai signifikansi atau probabilitas 0,05, dan apabila nilai signifikansi atau probabilitas 0,05, maka data tidak terdistribusi normal. Universitas Sumatera Utara 49 Uji Kolmorov Sirminov One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandarized Residual N 60 Normal Parameters a,b Mean ,39597 Std. Deviation ,225904 Most Extreme Differences Absolute ,159 Positive ,159 Negative -,064 Kolmogorov-Smirnov Z 1,232 Asymp. Sig. 2-tailed ,096 Test distribution is Normal. Calculated from data. Hasil dari pengolahan data penelitian dengan menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov yang tersaji dengan Tabel 4.1 diperoleh signifikansi variabel dividen kas lebih besar dari 0,05 yaitu 0,96 yang menunjukkan bahwa data penelitian terdistribusi secara normal.

b. Uji Autokorelasi

Tabel 4. Uji Autokorelasi Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson 1 ,444 a ,197 ,139 ,209649 1,906 Sumber : Hasil Olahan SPSS 21 - 2016 Hasil uji autokorelasi pada Tabel 4 menunjukkan nilai D-W sebesar 1,906 dengan nilai d L = 1,43 dan d U = 1,62 sehingga 4-d L = 4-1,43 = 2,57 dan 4-d U = 4- 1,62 = 2,38 . Oleh karena nilai d statistic 2,207 berada diantara d U dan 4-d U 1,621,906 2,38 maka pengujian dengan Durbin- Watson berada pada daerah tidak ada autokorelasi maka ini berarti pada model regresi tidak terjadi gejala autokorelasi. Universitas Sumatera Utara 50

c. Uji Multikolinieritas

Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinearitas dapat diketahui dari nilai tolerance dan variance inflation factor VIF. Tabel 4. Uji Multikolinearitas Model Collinearity Statistics Tolerance VIF Constant x1=EVA ,881 1,136 X2=IOS ,938 1,066 X3=Profitabilitas ,931 1,074 z=Likuiditas ,852 1,174 Sumber : Data Olahan SPSS 21 - 2016 Hasil menunjukkan bahwa semua variabel yang digunakan dalam penelitian ini memiliki memiliki nilai tolerence lebih dari 0,1 dan nilai VIF kurang dari 10. Hal ini berarti bahwa variabel-variabel dalam penelitian ini tidak menunjukkan adanya multikolinearitas dalam model regresi.

d. Uji Heteroskedastisitas

Tabel 4. Heteroskedastisitas Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant ,163 ,053 3,071 ,003 x1=EVA -1,582E-005 ,000 -,222 -1,603 ,115 X2=IOS -,274 ,302 -,122 -,907 ,369 X3=Profitabilitas ,176 ,152 ,156 1,157 ,252 z=Likuiditas -,001 ,013 -,006 -,043 ,966 a. Dependent Variable: abs_res2 Pengujian menggunakan model glejser.Model ini dilakukan Universitas Sumatera Utara 51 dengan meregresikan nilai absolute ei dengan variabel bebas.Jika tidak ada satu pun nilai absolute ei variabel bebas yang berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat maka tidak ada heteroskedastisitas.Hasil uji glejser pada Tabel 5 ini menunjukkan bahwa penelitian ini telah terbebas dari indikasi heteroskedastisitas karena tidak ada satupun nilai absolute residual variabel bebas yang berpengaruh signifikan 0,05 terhadap variabelterikat. Untuk mengetahui ada atau tidaknya heteroskedastitas antar variabel independen dapat dilihat dari ada tidaknya pola tertentu pada gambar scatterplot. Berdasarkan grafik di atas dapat diketahui bahwa data titik-titik menyebar secara merata di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penelitian ini bebas dari masalah heteroskadastitas.

4.3. Pengujian Hipotesis

a. Analisis Regresi Berganda

Universitas Sumatera Utara 52 Tabel 4. Analisis Regresi Berganda Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta Constant ,362 ,057 6,346 ,000 x1=EVA 2,789E-005 ,000 ,227 1,865 ,001 X2=IOS -1,067 ,477 -,275 -2,239 ,079 X3=Profitabilitas ,555 ,242 ,285 2,297 ,002 Sumber : Data Olahan SPSS 21 – 2016 Berdasarkan hasil analisis regresi linear berganda yang ditunjukan pada Tabel6, maka dapat dibuat persamaan regresi sebagai berikut: Y = 0,362+2,789 -005 X 1 -1,067X 2 +0,555X 3 + ε......................................... 1 Interpretasi dari persamaan regresi di atas adalah sebagai berikut: Nilai konstanta sebesar 0,362 menunjukkan bahwa jika variabel EVA, IOS dan Profitabilitas sama dengan nol, maka nilai Kebijakan Dividen Tunai Y adalah sebesar 0,362 . Nilai koefisien β 1 =2,789 -005 menunjukkan bahwa jika EVA meningkat satu rupiah, maka Kebijakan Dividen Tunai akan meningkat sebesar 0,362 rupiah dengan asumsi variable independen lainnya konstan. Nilai koefisien β 2 = -1,067 menunjukkan bahwa jika IOS meningkat satu rupiah, maka Kebijakan Dividen Tunai akan menurun sebesar -1,067 rupiah dengan asumsi variable independen lainnya konstan.Nilai koefisien β 3 = 0,555 menunjukkan bahwa jika Profitabilitas meningkat satu rupiah, maka Kebijakan Dividen Tunai akan naik sebesar 0,362 rupiah dengan asumsi variable independen lainnya konstan. Universitas Sumatera Utara 53

b. Hasil Uji F

Uji statistik F atau Analisis of Variance ANOVA pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen yang dimasukkan dalam model regresi mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependennya. Hasil uji F dapat dilihat pada tabel berikut : ANOVA Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. Regression ,571 3 ,190 4,370 ,002 Residual 2,440 56 ,044 Total 3,011 59 Sumber : Olahan Data SPSS 21 – 2016 Dari hasil pengolahan data di atas dapat dilihat bahwa variabel independen EVA, IOS dan Profitabilitas nilai F hitung sebesar 4,370 dengan tingkat signifikan sebesar 0,002. Dengan demikian hasil analisis dalam penelitian ini menunjukkan bahwa secara bersama-sama variabel independen memberi pengaruh terhadap dividen kas.

c. Uji Hasil T

Uji parsial uji t dilakukan untuk mengetahui pengaruh apakah setiap variabel independen secara parsial terhadap variabel dependen. Nilai dari uji t dapat dilihat dengan membandingkan nilai thitung dan ttabel.. Sebelum menghitung nilai � tabel, terlebih dahulu menghitung nilai derajat. Berikut rumus untuk menghitung nilai derajat bebas. ������������=�−�. Universitas Sumatera Utara 54 Perhatikan bahwa � menyatakan jumlah elemen dalam sampel, sedangkan � merupakan jumlah variabel.Diketahui jumlah elemen dalam sampel sebanyak 60 dan jumlah variabel adalah 4, sehingga derajat bebas adalah 60 – 4 = 56. Misalkan tingkat signifikansi yang digunakan adalah 5, sehingga nilai � tabel dengan derajat bebas 60 dan tingkat signifikansi 5 adalah ±2,00. Gambar 4.6 merupakan penghitungan � tabel berdasarkan Microsoft Excel. Suatu variabel dikatakan berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen jika:| � ℎ����� || � ����� | Uji Signifikasi Parsial Uji T Model t Sig. Constant 6,346 ,000 x1=EVA 2,865 -2,239 2,497 ,002 X2=IOS ,089 X3=Profitabilitas ,004 Sumber : Olahan Data SPSS 21 – 2016 Berdasarkan tabel diatas, maka hasil penelitian untuk masing-masing variabel adalah sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara 55 a. variabel EVA X1 mempunyai nilai signifikansi 0,001 yang berarti nilai ini lebih kecil dari 0,05, sedangkan nilai| �ℎ�����||������|, yakni |2,865||2,00|. Dari hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa variabel EVA secara parsial berpengaruh terhadap Dividen Kas, b. variabel IOS X2 mempunyai nilai signifikansi 0,089 yang berarti nilai ini lebih besar dari 0,05, sedangkan nilai | �ℎ�����||������|, yakni |-2,239||2,00|. Dari hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa variabel IOS secara parsial tidak berpengaruh terhadap Dividen Kas. c. variabel Profitabilitas X3 mempunyai nilai signifikansi 0,04 yang berarti nilai ini lebih kecil dari 0,05, sedangkan nilai | �ℎ�����||������|, yakni |2,497||2,00|. Dari hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa variabel Profitabilitas secara parsial berpengaruh terhadap Dividen Kas.

d. Uji Moderated Regression Analysis MRA

Untuk mengetahui apakah variabel likuiditas mampu memoderasi pengaruh variabel EVA dan Profitabilitas terhadap Kebijakan Dividen Tunai maka digunakan model pengujian interaksi Moderated Regression Analysis—MRA.Model ini bertujuan untuk mengetahui apakah variabel moderasi mampu mempengaruhi hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat, dimana dalam persamaan regresinya mengandung unsur interaksi perkalian dua atau lebih variabel bebas.Adapun hasil analisis uji interaksi dengan menggunakan program SPSS dapat dilihat pada Tabel Berikut ini : Universitas Sumatera Utara 56 Tabel 4. Hasil Uji Interaksi MRA Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Collinearity Statistics B Std. Error Beta Tolerance VIF 1 Constant ,376 ,068 5,553 ,000 x1=EVA 6,735E-005 ,000 ,547 1,367 ,042 ,102 9,788 z=Likuiditas -,005 ,024 -,031 -,210 ,834 ,751 1,332 z1 2,717E-005 ,000 ,325 ,846 ,401 ,111 8,977 Sumber : Data Olehan SPSS 21 – 2016 Berdasarkan Tabel 7, maka persamaan regresi yang terbentukadalah sebagai berikut: Y= α + β1X1 + β2Z+ β3Z 1 + ε ........................................2 Y= 0,376 + 6,735 -005 X1 -0,005Z + 2,717 -005 Z 1 + ε .............3 Keterangan : α : Konstanta β 1 – β 2 : Koefisien Regresi X 1 : EVA Z : Likuiditas Z 1 : Interaksi EVA dengan Likuitas Hasil uji interaksi Moderated Regression Analysis—MRA menunjukkan setelah likuiditas masuk sebagai variabel moderasi menunjukkan bahwa hasil interaksi variabel EVA dengan variabel likuiditas X 1 Z terhadap kebijakan dividen tunai menunjukkan nilai signifikansi sebesar 0,042 0,05 serta koefisien regresi yang bernilai positif sebesar 2,717 -005 . Hal ini menunjukkan bahwa variabel likuiditas Universitas Sumatera Utara 57 mampu memoderasi pengaruh positif dan signifikan EVA Economic Value Added terhadap kebijakan dividen tunaiperusahaan. Tabel 4 Hasil Uji Interaksi MRA Protitabilitas Terhadap Kebijakan Dividen Dengan Likuiditas Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Collinearity Statistics B Std. Error Beta Tolerance VIF 1 Constant ,371 ,090 4,126 ,000 X3=Profitabilitas ,429 ,344 ,020 1,248 ,217 ,527 1,898 z=Likuiditas -,025 ,043 -,155 -,591 ,557 ,237 4,211 z3 ,039 ,217 ,049 ,182 ,856 ,224 4,457 Sumber : Data Olahan SPSS 21 – 2016 Berdasarkan Tabel 7, maka persamaan regresi yang terbentukadalah sebagai berikut: Y= α + β1X3+ β2Z+ β3X3Z+ ε ........................................4 Y= 0,371 + 0,429X1 -0,025Z + 0,039 X1 Z+ ε .............5 Hasil uji interaksi Moderated Regression Analysis— MRAmenunjukkan setelah likuiditas masuk sebagai variabel moderasi menunjukkan bahwa hasil interaksi variabel Profitabilitas dengan variabel likuiditas Z 3 terhadap kebijakan dividen tunai menunjukkan nilai signifikansi sebesar 0,020 0,05 serta koefisien regresi yang bernilai positif sebesar 0,371.Hal ini menunjukkan bahwa variabel Likuiditas mampu memoderasi pengaruh positif variable profitabilitas terhadap kebijakan dividen tunai perusahaan. Universitas Sumatera Utara 58

4.4. Pembahasan Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil dari tabel regresi berganda diatas yang dilakukan dengan menggunakan SPSS 21, didapat hasil berikut:

I. Uji Hipotesis I

Berdasarkan hasil pengujian menunjukkan bahwa variabel Economics Value Added EVA memiliki nilai signifikansi sebesar 0,001 lebih kecil dari 0,05. Berdasarkan kriteria pengujian makaH 1 diterima, yang artinya Economics Value Added EVA berpengaruh positif dan signifikan terhadap dividen kas pada perusahaan manufaktur di BEI.

II. Uji Hipotesis 2

Berdasarkan hasil pengujian menunjukkan bahwa variabel Investment Opportunity Set IOS memiliki nilai signifikansi sebesar 0,079 lebih besar dari 0,05. Berdasarkan kriteria pengujian makaH 2 ditolak, yang artinya Investment Opportunity Set IOS berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap dividen kas pada perusahaan manufaktur di BEI.

III. Uji Hipotesis 3

Berdasarkan hasil pengujian menunjukkan bahwa variabel Profitabilitas memiliki nilai signifikansi sebesar 0,002 lebih kecil dari 0,05. Berdasarkan kriteria pengujian makaH 3 diterima, yang Universitas Sumatera Utara 59 artinya Profitabilitas berpengaruh Positif dansignifikan terhadap dividen kas pada perusahaan manufaktur di BEI.

IV. Uji Hipotesis 4

Berdasarkan hasil output SPSS, hasil penelitian pada tabel 4.9 menunjukkan bahwa Likuiditas dapat memoderasi hubunganEconomics Value Added EVA dengan Dividen Kas. Hal ini dapat dilihat dari nilai signifikansi sebesar 0,042 0,05 . Olehkarena itu, dapat disimpulkan bahwa H 4 yaitu Likuiditas dapat memoderasi hubungan Economics Value Added EVA dengan Dividen Kas diterima. V. Uji Hipotesis 5 Berdasarkan hasil output SPSS, hasil penelitian pada tabel 4.9 menunjukkan bahwa Likuiditas dapat memoderasi hubungan Profitabilitas dengan Dividen Kas. Hal ini dapat dilihat dari nilai signifikansi sebesar 0,020 0,05 . Olehkarena itu, dapat disimpulkan bahwa H 5 yaitu Likuiditas dapat memoderasi hubungan Profitabilitas dengan Dividen Kas diterima. Universitas Sumatera Utara 60

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Laba Akuntansi dan Laba Tunai terhadap Dividen Kas dengan Likuiditas sebagai Variabel Moderasi pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia

6 108 83

PENGARUH LIKUIDITAS DAN PROFITABILITAS TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEN : Pada Perusahaan Manufaktur yang listed di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2012.

1 4 46

Pengaruh EVA, IOS dan Profitabilitas terhadap Kebijakan Dividen Kas dengan Likuiditas sebagai Variabel Moderasi pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia 2012 - 2015

1 1 11

Pengaruh EVA, IOS dan Profitabilitas terhadap Kebijakan Dividen Kas dengan Likuiditas sebagai Variabel Moderasi pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia 2012 - 2015

0 0 2

Pengaruh EVA, IOS dan Profitabilitas terhadap Kebijakan Dividen Kas dengan Likuiditas sebagai Variabel Moderasi pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia 2012 - 2015

0 0 9

Pengaruh EVA, IOS dan Profitabilitas terhadap Kebijakan Dividen Kas dengan Likuiditas sebagai Variabel Moderasi pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia 2012 - 2015

0 3 17

Pengaruh EVA, IOS dan Profitabilitas terhadap Kebijakan Dividen Kas dengan Likuiditas sebagai Variabel Moderasi pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia 2012 - 2015

0 0 4

Analisis Pengaruh Laba Akuntansi dan Laba Tunai terhadap Dividen Kas dengan Likuiditas sebagai Variabel Moderasi pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia

0 1 15

SKRIPSI ANALISIS PENGARUH LABA AKUNTANSI DAN LABA TUNAI TERHADAP DIVIDEN KAS DENGAN LIKUIDITAS SEBAGAI VARIABEL MODERASI PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI)

1 3 11

PENGARUH LIKUIDITAS, LEVERAGE, PROFITABILITAS TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEN PADA PERUSAHAAN SEKTOR MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA -

1 3 118