Modulus Elastisitas Beton Modulus Elastisitas Tanah Lendutan Balok

38 f c ’, f y = mutu bahan 1 = faktor keamanan = 0,85 untuk f c ’ ≤ 30 Mpa, berkurang 0,05 tiap kenaikan 7 MPa dan tidak kurang dari 0,65

2.9 Modulus Elastisitas Beton

Kemiringan suatu garis lurus yang menghubungkan titik pusat dengan suatu harga tegangan sekitar 0,4f c ’ disebut modulus sekan dari beton dengan persamaan :    c c f E 4 . 2.48 Modulus ini memenuhi asumsi praktis bahwa regangan yang terjadi selama pembebanan pada dasarnya dapat dianggap elastis. Dalam peraturan SNI 03-2847- 2002 tentang Tata Cara Perhitungan Struktur Beton Untuk Bangunan Gedung besarnya nilai modulus elastisitas beton adalah: a. untuk beton dengan γ c = 1500 kgm 3 sd 2500 kgm 3 : 043 . 5 . 1 MPa dalam f E c c    2.49 b. untuk beton normal: 4700 MPa dalam f E c c   2.50

2.10 Modulus Elastisitas Tanah

Nilai Poisson’s ratio, υ s adalah perbandingan regangan arah lateral, ε 3 dengan tegangan arah longitudinal, ε 1 ditulis: 1 3     s 2.51 Menurut Hardiyatmo 2002, modulus elastis E s tanah adalah pendekatan kemiringan kurva tegangan yang diambil pada beban ultimit aksial sebesar ½Δσ mak dari uji triaksial kondisi undrained pada reganga n ε hasil pengujian. 39 Persamaan modulus elastis tanah E s :   mak s E   2 1 2.52 Modulus geser G s adalah didefenisikan sebagai rasio tegangan geser dan axial compression, sehingga hubungan antara modulus elastisitas tanah dan Poisson’s ratio υ s diperoleh persamaan: 1 2 s s s E G    2.53 Jenis tanah Modulus E s kNm 2 Lempung: Sangat lunak Lunak Sedang Keras Berpasir 300 – 3.000 2.000 – 4.000 4.500 – 9.000 7.000 – 20.000 30.000 – 42.500 Tabel 2.8 Nilai perkiraan modulus elastis tanah E s Bowles 1977 dalam Hardiyatmo, 2002 Jenis tanah Poisson’s ratio, υ s Lempung, jenuh air Lempung, tidak jenuh air Lempung kepasiran Lanau Pasir, pasir berkerikil 0,40 – 0,50 0,10 – 0,30 0,20 – 0,30 0,30 – 0,35 0,30 – 0,40 Tabel 2.9 Perkiraan angka Poisson,s μ s tanah Bowles 1977 dalam Hardiyatmo, 2002

2.11 Lendutan Balok

Timoshenko, 1984 dalam Amos, 1993 berpendapat bahwa lendutan balok yang bekerja dengan beban P di tengah bentang menggunakan teori luas momen dan lendutan suatu titik sama dengan negatif momen pertama dari luasan diagram MEI antara tumpuan dan titik itu sendiri. gambar 2.11. 40 Gambar 2.8 Lendutan akibat beban P di tengah bentang EI PL EI PL EI PL c c c c c c 48 96 32 3 3 3          2.54 Untuk pembebanan struktur dengan kondisi bahan pada batas linier, dan lendutan total pada balok dibatasi lebih kecil dari nilai L360 L = jarak bentang, m, maka lendutan maksimum di tangah bentang dapat dihitung dengan menggunakan persamaan 2.54. 1

BAB I PENDAHULUAN