I. PENDAHULUAN
Latar Belakang
Keong mas atau keong murbai Pomacea canaliculata Lamarck termasuk keong air tawar, dengan cangkang berbentuk bulat mengerucut berwarna kuning
keemasan. Keong ini berasal dari daerah Amazon, Amerika Selatan dan diperkirakan masuk ke Indonesia melalui perdagangan ikan hias sekitar tahun
1984. Keong mas saat ini banyak dijumpai dan sebagian besar belum dapat dimanfaatkan disebabkan perkembangan pupulasinya yang cepat Sihombing.
1999. Beberapa negara di dunia seperti Amerika, Cina, Taiwan, Jepang dan
Korea, termasuk Indonesia telah memanfaatkan keong sebagai makanan yang banyak digemari karena memiliki kandungan protein yang tinggi dan rasanya
yang lezat, selain itu keong mas dapat juga digunakan sebagai pakan ternak seperti ikan, bebek, ayam dan ternak lainnya. Sihombing, 1999. Menurut
Siswanto 1999, keong mas merupakan sumber protein yang sangat potensial karena dagingnya mengandung 12,2 protein. Kandungan protein keong mas
lebih tinggi bila dijadikan tepung dibandingkan tepung ikan, yaitu sekitar 50,74 Siswanto, 1999, sedangkan tepung ikan hanya sekitar 30 Soegeng, 2003.
Kandungan protein keong dapat dipertimbangkan sebagai sumberdaya yang berharga. Salah satu pemanfaatannya adalah dapat dijadikan sebagai bahan
baku pepton. Pepton merupakan sumber nitrogen utama dalam media mikrobiologi untuk pertumbuhan mikroorganisme.
Meningkatnya penggunaan pepton di Indonesia diakibatkan adanya perkembangan bioteknologi yang sangat pesat, terutama yang berkaitan dengan
rekayasa genetika mikroorganisme. Harga pepton komersial di Indonesia sangat mahal karena masih harus diimpor dari luar negeri. Menurut Biro Pusat Statistik
1999 dari Januari hingga Desember impor pepton dan turunannya sebesar 59.868.979 kg dengan nilai sebesar US 38.800.155 atau rata-rata seharga US
0,65 kg, sedangkan pada tahun 2001 dari bulan Januari hingga Juni harga pepton meningkat, yaitu seharga US 3,08 kg. BPS, 2001. Dan pada tahun 2006,
impor pepton dan turunannya sebesar 45.22.814 kg dengan nilai harga sebesar US 10.464.637 atau rata-rata seharga US 2,31 kg. Setelah masuk ke distributur
dan diolah serta dikemas maka pepton Oxoid dijual sebesar Rp 2.600.000,- per kilogram dan pepton Difco dijual sebesar dan Rp 1.900.000,- per kilogram tahun
2008. Pepton adalah produk campuran polipeptida, dipeptida, dan asam amino yang dapat dihasilkan dari bahan-bahan yang mengandung protein melalui reaksi
hidrolisis asam atau enzimatis. Enzim protease yang sering digunakan untuk menghidrolisis protein adalah papain. Papain merupakan enzim proteolitik yang
dihasilkan dari getah pepaya, yang berasal dari hampir seluruh bagian dari pohon pepaya kecuali akar dan biji. Menurut Suhartono 1992 papain merupakan salah
satu enzim yang dapat mengkatalisis reaksi hidrolisis substrat protein. Keong mas banyak memberikan manfaat karena dagingnya mempunyai
kandungan protein yang tinggi, namun keong mas ini juga menimbulkan kekhawatiran terutama kepada petani padi karena dapat merusak tanaman padi
yang berakibat menurunkan produksi panen. Pada awal tahun 90-an, keong mas telah menjadi hama yang menyebabkan kerusakan ribuan hektar tanaman padi.
Mencermati keberadaan baik dan buruknya keong mas di Indonesia saat ini maka dalam penelitian ini memanfaatkan salah satu kelebihan keong mas yang
mempunyai kandungan protein yang cukup tinggi guna menghasilkan bahan baku pembuatan pepton. Penggunaan daging keong mas sebagai bahan baku pepton
saat ini belum diteliti, mengingat keperluan pepton di Indonesia terus meningkat seiring dengan peningkatan penggunaan mikroorganisme di bidang bioteknologi.
Penelitian ini mengkaji proses pembuatan pepton keong mas hasil proses hidrolisis dengan menggunakan papain untuk mendapatkan pepton yang bermutu,
yaitu sanggup memenuhi kebutuhan mikroorganisme bakteri, khamir dan kapang terhadap sumber nitrogen dalam media tumbuh mikroorganisme dan
bersifat ekonomis, yaitu mempunyai harga produksi yang lebih murah daripada pepon komersial yang telah ada sebelumnya, sehingga pepton keong mas dapat
dijadikan sebagai pepton alternatif dari pepton komersial seperti pepton kedelai dan pepton pankreas hasil produksi Oxoid dan Difco.
Tujuan
Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan konsentrasi papain, pH dan suhu terbaik pada hidrolisis keong mas menjadi pepton dan mengetahui
pengaruhnya terhadap pertumbuhan mikroba.
Ruang Lingkup
Ruang lingkup penelitian ini adalah hidrolisis keong menggunakan papain menjadi pepton dan mengkaji penggunaannya sebagai sumber nitrogen pada
media tumbuh mikroba dan membandingkan dengan pepton komersial pepton dari Difco dan Oxoid.
II. TINJAUAN PUSTAKA Keong Mas