4. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Preparasi Organ Dalam
Bahan utama penelitian adalah organ dalam ikan bandeng. Apabila tidak langsung digunakan untuk penelitian, sampel organ dalam dikemas dalam
kantung plastik dan segera disimpan pada suhu -20
o
C Kim et al. 2002; Park et al
. 2002; Byun et al 2002. Pembekuan merupakan salah satu cara penyimpanan dan amobilisasi enzim. Aoki et al. 2002 menggunakan suhu -80
o
C untuk menyimpan bahan utama pemurnian kolagenase yaitu hepatopankreas udang
Pandalus oeus sebelum diteliti. Gambar organ dalam bandeng dapat dilihat pada Lampiran 4.
Penimbangan pada setiap organ dalam dilakukan untuk mengetahui jumlah bahan utama pemurnian enzim kolagenase sehingga dapat diketahui yield hasil
pemurnian. Berdasarkan hasil penimbangan, maka berat ikan bandeng 188–547 gekor atau dengan berat rata-rata 375,57 gekor mempunyai prosentase berat usus
sebesar 2,49, hati sebesar 1,23 dan pilorik kaeka sebesar 1,26. Data hasil prosentase berat organ dalam ikan bandeng selengkapnya terlampir pada
Lampiran 5. Prosentase ini berbeda dengan penelitian yang dilakukan Heruwati 1997
pada ikan nila Oreochromis niloticus
,
kakap merah Lutjanus sp, Tongkol Katsuwonus pelamis. Perbedaan ini disebabkan oleh perbedaan fisiologi ikan
antara lain spesies ikan, ukuran ikan, cara makan dan jenis makanan, habitat dan tingkat kematangan gonad Clucas Ward 1996. Hasil prosentase organ dalam
beberapa spesies ikan dan ikan bandeng hasil penelitian disajikan pada Tabel 6.
Tabel 6 Prosentase organ dalam beberapa spesies ikan.
Jenis ikan Pilorik
Lambung Intestin
Hati Kaeka
Manyung
a
0,23 2,78 1,59
Tongkol
a
1,58 1,44 0,37
Kakap merah
a
0,23 0,61
0,48 Nila
a
0,95 0,81 2,87
Salmon
b
- - -
1,5-2 Bandeng
c
1,26 -
2,49 1,23
Keterangan: a = Heruwati 1997;b= Clucas dan Ward 1996; c=hasil penelitian
4.2 Ekstraksi Kolagenase
Ekstraksi merupakan tahap awal pemurnian kolagenase, secara terpisah terhadap tiga organ dalam, yaitu hati, usus dan pilorik kaeka ikan bandeng yang
telah berada pada fase post rigor. Pada penelitian ini, ekstraksi kolagenase menggunakan buffer Tris-HCl dengan pH 8,0 untuk menjaga lingkungan enzim,
sehingga tidak terjadi perubahan pH yang ekstrim selama proses ekstraksi. Triton X-100 sebesar 0,25 wv ditambahkan untuk memisahkan enzim kolagenase
yang masih melekat pada dinding sel atau sisa polimer substrat Suhartono 1989. Selanjutnya sebesar CaCl
2
100 mM ditambahkan dalam proses ekstraksi untuk menjaga kemungkinan terjadinya penurunan aktivitas enzim, sebab ion Ca
2+
dapat digunakan sebagai kofaktor Bollag Edelstein 1991. Penampang organ dalam
ikan bandeng disajikan pada Lampiran 4. Hasil ekstraksi berupa ekstrak kasar kolagenase. Ekstrak kasar tersebut
kemudian diuji aktivitas kolagenasenya. Hasil uji aktivitas kolagenase terhadap ekstrak kasar kolagenase memperlihatkan bahwa terdapat aktivitas kolagenase
pada ketiga organ dalam tersebut. Aktivitas kolagenase beberapa organ dalam dapat dilihat pada Gambar 11. Aktivitas kolagenase tertinggi terdapat pada usus
yaitu sebesar 0,141 Unitml dan konsentrasi proteinnya adalah 1,712 mgml.
0,02 0,04
0,06 0,08
0,1 0,12
0,14 0,16
sisa organ dalam
usus pilorik
kaeka hati
Organ dalam A
k ti
vi ta
s kol agenas
e U n
it m
Gambar 11 Aktivitas kolagenase pada berbagai organ dalam ikan
bandeng fase post rigor. Kolagenase diproduksi oleh sel-sel jenis sel stromal, sel ephitel,
makrofagus dan leukosit Strenlicht Werb 2001. Usus adalah organ pencernaan yang terbangun dari sel-sel epitelium. Khojasteh et al. 2009
melaporkan bahwa secara histologi, struktur dinding sel usus halus pada ikan rainbow trout Oncorhynchus mykiss
hampir sama dengan hewan vertebtara lain. Usus halus merupakan tempat sebagian pencernaan secara kimiawi terjadi.
Sebagian besar enzim pencernaan yang bekerja pada usus disekresikan oleh pankreas melalui pankreatik duct.
Khojasteh et al. 2009 juga menyatakan usus halus terbentuk dari mukosa tonika dangan jaringan penghubung tonika muskularis di bagian dalam berbentuk
lingkaran, di bagian luar searah dengan daging dan lapisan tonika serosa. Mukosa muskolaris terdapat diantara lamina propria dan submukosa, dan kelenjar
mukosal turbular. Lapisan tipis jaringan penghubung bersifat asam memisahkan mukosa dan sub mukosa. Pada permukaan mukosa terdapat villi, mengurangi
lebar bagian depan dan ujung usus, dan epitelium yang membentuk lapisan tunggal kolom sel dengan basal nukleus yang mengandung nukleus, garis apical
brush dan sitoplasma asidofilik. Kolagenase dari usus ini selanjutnya digunakan
oleh organ-organ tertentu yang memerlukannya dengan mekanisme transport sel. Penampang dinding usus disajikan pada Gambar 12.
Gambar 12 Penampang dinding usus. Sumber:
http:www.anselm.eduhomepagejpito cchgenbiointestwallcells.JPG
. [5 Februari 2010] Kandungan enzim protease tinggi, pada jeroan dan daging. Jeroan organ
dalam ikan mempunyai prosentase yang besar, yaitu sekitar 5. Proteinase telah ditemukan dalam usus ikan, seperti tripsin, kimotripsin, kolagenase, elastase,
karboksipeptidase dan karboksi esterase, yang secara normal disekresikan oleh pilorik kaeka dan pankreas An Vessesanguan 2000.
Terdapat aktivitas kolagenase pada sisa organ dalam yaitu campuran organ seperti ginjal, lambung, pankreas, dan empedu. Adanya aktivitas tersebut,
menandakan bahwa pada organ-organ tersebut juga merupakan sumber kolagenase. Kolagenase telah dimurnikan dengan metode yang berbeda pada
hepatopankreas udang Pandalus eous Aoki et al. 2003 dan hepatopankreas
kepiting raja Paralithodes camtschaticus Rudenskaya et al. 2004. Beberapa
sumber kolagenase dari hewan perairan dan metode pemurniannya disajikan pada Tabel 7.
Tabel 7 Sumber kolagenase dan metoda pemurniannya.
Sumber Metode pemurnian
Kelipatan pemurnian
Yield Organ dalam ikan makarel
Scomber japanicus Park et al.
2002. pengendapan aceton;
Penukar ion DEAE Sephadex A-50; Gel filtrasi
Sephadex G-100; Penukar ion DEAE Sephacel; Gel
filtrasi G-75 39,5 0,1
Organ dalam ikan filefish Novoden modestrus
Kim et al.
2002 . pengendapan ammonium
sulfat; Penukar ion DEAE Sephadex A-50 dua kali;
Gel filtrasi Sephadex G-150 92,4
10,9
Pilorik kaeka ikan tunaThunnus thynnus Byun et
al. 2002 pengendapan aceton; gel
filtrasi Sephadex G- 100;penukar ion DEAE
Sephadex A-50;gel filtrasi Sephadex G-75
30,5 0,023
Hepatopancreas udang Pandalus eous Aoki et al.
2003 pengendapan aceton; kolom
hydroxypapatite; kolom MonoQ
37,4 2,9
4.3. Pengendapan