Kondisi Quarter-Wave Stack Transmitansi Gelombang TE-TM dalam Kristal Fotonik

L adalah jarak satu lapisan pada kristal. Nilai K dapat mempengaruhi perambatan medan EM. Saat K bernilai riil medan elektromagnet berpropagasi menembus kristal, sedangkan saat K bernilai kompleks medan EM tidak berpropagasi sehingga menimbulkan fenomena band gap .

2.7 Kondisi Quarter-Wave Stack

Kasus khusus dari fotonik kristal adalah kondisi quarter-wave stack Sopaheluwakan, 2003. Kondisi quarter-wave stack QWS adalah kondisi saat ketebalan lapisan medium 2 1 n n  memenuhi: 1 1 4n d   dan 2 2 4n d   sehingga kedua lapisan tersebut memiliki panjang optik yang sama 2 2 1 1 d n d n  .  disebut panjang gelombang operasi dan merupakan pusat frekuensi PBG pertama yang terbentuk. Analogi dengan perumusan Bragg, maka: L n m eff B 2   35 Keterangan: eff n adalah indeks bias effektif yang dapat dinyatakan: L d n d n n eff 2 2 1 1   36 Keterangan: L adalah periodisitas kristal, yakni 2 1 d d  Kondisi ini terpenuhi ketika tepat setengah dari panjang gelombang sinar yang datang menempati masing-masing periode dari kristal . Sinar dengan panjang gelombang sama dan kelipatan integer dengan λ akan direfleksikan oleh setiap permukaan periodik kristal, sehingga terjadi interferensi konstruktif pada refleksi dan terbentuk selang panjang gelombang di sekitar λ ketika gelombang EM tidak dapat menembus struktur kristal fotonik yang disebut photonic band gap PBG. Dari hubungan panjang gelombang dan frekuensi diperoleh frekuensi Bragg sebagai berikut L n c m eff B    37 Pada persamaan 35, jika m = 1, maka 2 2 1 1 4 4 2 d n d n L n eff B        QWS 38 Gambar 8 Kondisi quarter-wave-stack pada kristal atau jika dinyatakan dalam bentuk frekuensi, maka 2 2 1 1 2 2 2 d n c d n c c         39 Jika persamaan 37 dan persamaan 39 digabungkan, maka   m B  40 dengan m = 1, 3, 5, dst, pada kasus quarter- wave stack.

2.8 Transmitansi Gelombang TE-TM dalam Kristal Fotonik

Analisis terhadap transmitansi gelombang TE-TM dalam kristal fotonik sempurna dan kristal fotonik diberi cacat defect menjadi perhatian utama dalam tulisan ini. Transmitansi T merupakan nilai kuadrat rasio antara amplitudo medan yang diteruskan tr A melalui kristal fotonik dengan amplitudo medan yang datang in A , sehingga: 2 in tr A A T  41 Jika persamaan 28 ditulis ulang, maka                    22 21 12 11 s s a a B A m m m m B A 42 Keterangan : a A dan a B adalah amplitudo medan pada gelombang yang datang dan yang direfleksikan pada medium background. Sedangkan s A dan s B adalah amplitudo medan pada gelombang yang diteruskan dan yang direfleksikan. pada medium background. Dengan membagi kedua ruas persamaan 42 dengan s A , maka menjadi                       1 2 2 H s a s a A B A A        1 , 2 1 , 1 H H , atau dapat ditulis: 1 , 1 1 H A A a  43 Jika dibandingkan dengan persamaan 41 maka:   2 2 1 , 1 1 H A A T in tr    44 Transmitansi sebagai fungsi frekuensi  , 1 , 1 H merupakan komponen matriks   H baris ke-1 dan kolom ke-1. Persamaan 44 digunakan untuk mendapatkan grafik hubungan transmitansi terhadap frekuensi pada kristal fotonik satu dimensi. Grafik tersebut ditunjukan pada Gambar 5.

2.9 Apodisasi