III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1    Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian  pembuatan  CLT  dengan  sambungan  perekat  yang  dilakukan  di laboratorium  dan  bengkel  kerja  terdiri  dari  persiapan  bahan  baku,  pembuatan
contoh  uji  dan  pengujian.  Persiapan  bahan  baku  untuk  pembuatan  panel  CLT  di lakukan di workshop pengerjaan kayu pada Bagian Teknologi Peningkatan Mutu
Kayu.  Pengujian  sifat  fisis  panel  CLT  dilakukan  di  Laboratorium  Biokomposit, sedangkan  pengujian  sifat  mekanis  panel  CLT  dilakukan  di  Laboratorium
Keteknikan  Kayu  pada  Bagian  Rekayasa  dan  Desain  Bangunan  Kayu, Departemen Hasil Hutan, Fakultas Kehutanan IPB, Bogor.
Penelitian  dilakukan  selama  kurang  lebih  7  bulan  mulai  Juni  2011  sampai dengan Januari 2012. Pengadaan bahan baku dan pembuatan contoh uji dilakukan
selama  kurang  lebih  lima  bulan  sedangkan  pengujian  dan  analisa  data  dilakukan selama dua bulan.
3.2    Bahan dan Alat
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kayu sengon dan perekat isosianat. Kayu sengon didapat dari tempat penggergajian kayu yang berlokasi di
daerah  Cinangneng,  Kecamatan  Ciampea,  Kabupaten  Bogor.  Perekat  yang digunakan  merupakan  jenis  perekat  campuran  dengan  merek  dagang  Polymare
Isosyanate PI  Bond.  Perekat  ini  diproduksi  oleh  PolyOshika  Co  Ltd  di  Jepang
dan  didistribusikan  oleh  PT.  Polychemi  Asia  Pasifik  Indonesia.  Perekat  tersebut termasuk ke dalam jenis perekat water based polymer isosyanate WBPI tipe PI
3100  base  resin  dan  H7  hardener.  Pada  proses  perekatannya  takaran perbandingan yang dipakai untuk base resin dan hardenernya adalah 100 : 15.
Peralatan  utama  penelitian  ini  adalah  Universal  Testing  Machine  UTM merk  Instron  series  IX  version  8.27.00  dengan  kapasitas  5  ton  yang  digunakan
untuk pengujian sifat mekanis lentur, geser rekat, dan tekan sejajar serat. Selain itu  peralatan  untuk  pengujian  sifat  fisis  seperti  kerapatan,  kadar  air,  kembang-
susut volume meliputi kaliper, timbangan digital, oven, dan desikator. Sedangkan untuk  pengujian  delaminasi  peralatan  yang  digunakan  adalah  water  bath,  wadah
plastik baskom, dan penggaris.
Selain  peralatan  utama,  digunakan  juga  peralatan  pendukung  penelitian yang  meliputi  alat-alat  pengukur  kadar  air,  pengeringan,  penyerutan,  dan
pemotongan sudut lamina, yaitu moisture meter, kipas angin, double planner, dan circular  saw
.  Pembuatan  panel  CLT  dilakukan  dengan  pengaplikasian  perekat menggunakan  potongan  sandal  jepit  dan  dikempa  menggunakan  kempa  dingin
cold press.
3.3    Metode Penelitian
Balok  digergaji  menjadi  lembaran-lembaran  papan  lamina  dengan ketebalan  yang  disesuaikan  untuk  penggunaan  tebal  lamina  sekitar  ±  1,5-3,5  cm
seperti  pada  Gambar  2.  Untuk  contoh  uji  papan  kontrol  sengon  utuh,  kayu digergaji  dengan  ukuran  5  cm  x  15  cm  x  120  cm  tebal,  lebar,  panjang.  Papan
kontrol  dan  lamina-lamina  tersebut  dikeringkan  secara  alami  dengan menggunakan  kipas  angin  selama  ±  30  hari  sampai  mencapai  kadar  air  kering
udara  yaitu  sekitar  12-15.  Lamina  dikelompokkan  menjadi  dua  bagian  yaitu lamina  sejajar  dan  lamina  bersilang.  Lamina  sejajar  merupakan  lamina  dengan
arah  serat  sejajar  pada  bidang  permukaan  kayu,  sedangkan  lamina  bersilang merupakan  lamina  dengan  arah  membentuk  sudut  orientasi  tertentu  pada  bidang
permukaan lamina sejajar.
Gambar 2  Papan kontrol dan lamina berdasarkan ukuran ketebalan. Tahap  selanjutnya  adalah  pemilahan  lamina  berdasarkan  nilai  modulus
elastisitasnya MOE dilakukan dengan cara pengujian sistem non destructive test menggunakan  deflektometer.  Prosedur  pemilahan  elastisitas  kayu  sederhana  ini
serupa dengan pemilaha faktor  koreksi  pada  met
kemudian  dikelompokka dan diberi simbol E1 dan
back ,  sedangkan  E2  pa
dapat dilihat pada gamba
Gambar 3 Panel  CLT  yang
kombinasi ketebalan lam tipe  panel CLT A
2
1,67 penyusunan  bagian  lam
B
1
, B
2
, B
3
, B
4
, dan B
5
G Metode  penyambu
dengan  cara  perekat  iso double  spread  denga
han menggunakan mesin pemilah kayu, hanya saja etode  ini.  Besarnya  nilai  MOE  tiap  lamina  dihit
kan  menjadi  dua  kelompok  dengan  rentang  nil an E2 dimana E1  E2. E1 digunakan pada bagian
pada  bagian  dalam  core.  Pengujian  non  destr bar 3.
r 3  Pemilahan lamina dengan deflektometer. g  akan  dibuat  terdiri  dari  3  lapisan  lamina
amina yang digunakan yaitu tipe panel CLT A
1
,67-1,67-1,67  cm,  dan tipe panel CLT  A
3
2-1-2 mina  bersilang  dilakukan  perlakuan  orientasi  sud
o
, 30
o
, 45
o
, 60
o
, dan 90
o
.
Gambar 4  Pola Penyusunan Lamina. mbungan  lamina-lamina  dengan  menggunakan  per
isosianat  yang  digunakan  dilaburkan  pada  dua  p gan  berat  labur  280  gm
2
.  Perekat  dilaburka
aja tidak ada hitung  untuk
nilai  tertentu ian face atau
structive  test
a  dengan  3 1-3-1 cm,
2  cm.  Pola sudut  lamina
erekat  yaitu a  permukaan
kan  dengan
menggunakan  potongan-potongan  sandal  karet  sesuai  kebutuhan  perekat  setiap lamina.
Proses  pengempaan  dilakukan  menggunakan  mesin  kempa  dengan  tekanan pengempaan dingin cold press berkisar 10 kgcm
2
. Pengempaan dengan perekat isosianat berdasarkan standar pabrikasi adalah sekitar 3 jam dengan pemeriksaan
kondisi  perekatan.  Panel  CLT  dikeluarkan  dari  mesin  pengempaan  dan dikondisikan selama ± satu minggu dengan kelembaban relatifnya berkisar 60-
70  dan  suhu  ruangan  25
o
C  -  32
o
C.  Pembuatan  contoh  uji  dilakukan  setelah panel CLT disimpan dalam ruangan conditioning selama ± satu minggu.
3.4    Pengujian