4.3 Hasil Simulasi Model Sel Saraf
Terkopel Hasil simulasi model sel saraf
terkopel Persamaan 20 sampai 24 dapat dilihat pada Gambar 7 sampai 9 untuk model
dua sel saraf terkopel, Gambar 10 sampai 12 untuk model tiga sel saraf terkopel, Gambar
13 sampai 15 untuk model empat sel saraf terkopel, Gambar 16 sampai 18 untuk model
delapan sel saraf terkopel, Gambar 19 sampai 21 untuk model enam belas sel saraf
terkopel. Nilai parameter a=0,7; b=0,8; c = 3;
=2 mV; dan =-0,25 mV, nilai
parameter ini diambil berdasarkan simulasi yang dilakukan Fitzhugh
3
dan Belykh.
17
4.3.1 Hasil simulasi
dua sel
saraf terkopel
Gambar 7. Hasil simulasi model dua sel saraf terkopel dengan I = 0
μA.
Gambar 8. Hasil simulasi model dua sel saraf terkopel dengan I = 0,4
μA. Gambar 9. Hasil simulasi model dua sel saraf terkopel
dengan I = 0,41 μA.
Hasil simulasi dua sel saraf terkopel yang telah dibuat memiliki bentuk grafik
yang sama dengan model satu sel saraf FitzHugh-Nagumo. Hal ini menunjukkan
bahwa model yang dibuat sudah bisa memenuhi perilaku sel saraf. Oleh karena
itu, selanjutnya dilakukan analisa hasil simulasinya. Hasil simulasi model dua sel
saraf terkopel ini dapat dilihat pada Gambar 7 sampai 9, dimana ketika tidak ada arus
eksternal impuls tidak menjalar seperti pada Gambar 7. Ketika arus yang diterapkan 0,4
μA, impuls sudah terjadi sedikit osilasi teredam. Artinya rangsangan dengan arus
sebesar ini belum mendapatkan respon dari tubuh. Ketika arus yang diterapkan 0,41
μA impuls
mulai menjalar
dan hal
ini menunjukan bahwa rangsangan dengan arus
sebesar itu telah direspon oleh tubuh. 4.3.2
Hasil Simulasi Tiga Sel Saraf Terkopel
Gambar 10. Hasil simulasi model tiga sel saraf terkopel dengan I = 0
μA.
5 10
15 20
25 30
35 40
45 50
-2 -1.5
-1 -0.5
0.5 1
1.5 2
Waktums P
o te
n s
ia l
a k
s i
m V
5 10
15 20
25 30
35 40
45 50
0.2 0.4
0.6 0.8
1 1.2
1.4 1.6
1.8
P o
te n
s ia
l a
k s
i m
V
Waktums
5 10
15 20
25 30
35 40
45 50
-2 -1.5
-1 -0.5
0.5 1
1.5 2
P o
te n
s ia
l a
k s
i m
V
Waktums
5 10
15 20
25 30
35 40
45 50
0.2 0.4
0.6 0.8
1 1.2
1.4 1.6
1.8
Waktums P
o te
n s
ia l
a k
s i
m V
Gambar 11. Hasil simulasi model tiga sel saraf terkopel dengan I = 0,4
μA.
Gambar 12. Hasil simulasi model tiga sel saraf terkopel dengan I = 0,47
μA.
Gambar 10 menunjukan tidak ada arus eksternal dan impuls belum menjalar.
Ketika arus yang diterapkan 0,4 μA, impuls
belum menjalar. Artinya rangsangan dengan arus sebesar ini belum mendapatkan respon
dari tubuh.Ketika arus yang diterapkan 0,47 μA impuls mulai menjalar seperti Gambar
12. Hal ini menunjukan bahwa rangsangan dengan arus sebesar itu telah direspon oleh
tubuh.
4.3.3 Hasil Simulasi Empat Sel Saraf Terkopel