PCR Polymerase Chain Reaction Seleksi Primer

13

3.3.2. PCR Polymerase Chain Reaction

Proses amplifikasi DNA pada PCR membutuhkan bahan campuran yang terdiri dari buffer PCR, MgCl 2 , dNTP yang digunakan sebagai sumber nukleotida pada proses PCR gabungan dATP, dGTP, dCTP dan dTTP, Taq DNA polymerase, DNA hasil isolasi dan Nuclease Free Water Tabel 2. Sebelum dilakukan proses amplifikasi PCR harus dilakukan pengenceran DNA tamplate dengan Nuclease Free Water. Hal ini tergantung dari tebal dan tipisnya DNA genomik hasil ekstraksi. Mengacu pada Promega 2003, jumlah DNA yang diperlukan dalam proses PCR sangat sedikit yaitu sekitar 1 μl atau 10 ngμl. Untuk mengetahui konsentrasi DNA hasil ekstraksi dapat ditetapkan dengan melakukan elektroforesis menggunakan gel agarose. Hasil amplifikasi DNA dengan PCR ditentukan oleh primer oligonukleotida yang digunakan. Tabel 2 Komponen bahan untuk reaksi PCR. No Nama Bahan 1 Sampel Reaksi 1 2 3 4 5 6 7 DNA target Primer PCR buffer MgCl 2 dNTP Taq DNA polymerase Nuclease free water 2 µl 1,5 µl 5 µl 2,5 µl 0,5 µl 0,2 µl 13,3 µl Total Volume 25 µl Proses PCR dilakukan dengan menggunakan primer hasil seleksi. Adapun tahapan PCR yang dilakukan dapat dilihat pada Tabel 3. Tabel 3 Tahapan proses PCR Tahapan Suhu Waktu Jumlah Siklus o C menit Pre-denaturation Denaturation Annealing Extension Final Extension 95 95 37 72 72 2 1 2 2 5 1 35 35 35 1 14

3.3.3. Seleksi Primer

Primer adalah rantai pendek DNA yang dihasilkan secara buatan yang biasanya terdiri antara 10 –25 nukleotida Finkeldey 2005. Dalam teknik RAPD, umumnya primer yang digunakan berupa oligonukleotida yang memiliki panjang sebesar 10-mer yang dipilih secara acak dan minimum memiliki basa G dan C. Primer yang mempunyai panjang kurang dari 10-mer dapat digunakan tetapi akan menghasilkan produk amplifikasi yang lebih sedikit dan diperlukan metode pewarnaan yang lebih sensitif untuk mendeteksinya. Seleksi primer dimaksudkan untuk mencari primer acak yang menghasilkan penanda polimorfik, karena tidak semua primer nukleotida dapat menghasilkan produk amplifikasi primer positif dan dari primer positif tidak semuanya menghasilkan fragmen DNA polimorfik. Pada kegiatan ini dilakukan seleksi terhadap primer, yaitu golongan OPO, OPY, OPA, OPB, OPC dan OPD yang diproduksi oleh Operon Technology. Urutan basa primer yang dicobakan dapat dilihat pada Tabel 4. Tabel 4 Urutan basa nukleotida 41 primer Operon Technology yang dicobakan. No Primer Urutan Nukleotida No Primer Urutan Nukleotida 1 OPA-1 CAGGCCCTTC 21 OPC-2 GTGAGGCGTC 2 OPA-2 TGCCGAGCTG 22 OPC-3 GGGGGTCTTT 3 OPA-3 AGTCAGCCAC 23 OPC-4 CCGCATCTAC 4 OPA-4 AATCGGGCTG 24 OPC-5 GATGACCGCC 5 OPA-6 GGTCCCTGAC 25 OPC-6 GAACGGACTC 6 OPA-7 GAAACGGGTG 26 OPC-7 GTCCCGACGA 7 OPA-8 GTGACGTAGG 27 OPC-8 TGGACCGGTG 8 OPA-9 GGGTAACGCC 28 OPD-1 ACCGCGAAGG 9 OPA-10 GTGATCGCAG 29 OPD-2 GGACCCAACC 10 OPB-1 GTTTCGCTCC 30 OPD-3 GTCGCCGTCA 11 OPB-2 TGATCCCTGG 31 0PD-4 TCTGGTGAGG 12 OPB-3 CATCCCCCTG 32 OPD-5 TGAGCGGACA 13 OPB-4 GGACTGGAGT 33 OPD-6 ACCTGAACGG 14 OPB-5 TGCGCCCTTC 34 OPD-7 TTGGCACGGG 15 OPB-6 TGCTCTGCCC 35 OPD-8 GTGTGCCCCA 16 OPB-7 GGTGACGCAG 36 OPD-9 CTCTGGAGAC 17 OPB-8 GTCCACACGG 37 OPD-10 GGTCTACACC 18 OPB-9 TGGGGGACTC 38 OPU-5 TTGGCGGCCT 19 OPB-10 CTGCTGGGAC 39 OPY-5 GGCTGCGACA 20 OPC-1 TTCGAGCCAG 40 OPY-3 ACAGCCTGCT Dari hasil seleksi primer yang dilakukan hanya diambil 5 primer yaitu OPA- 2, OPA-3, OPB-10, OPY-5 dan OPU-5. Urutan nukleotida dari masing-masing 15 primer adalah OPA-2 TGCCGAGCTG, OPA-3 AGTCAGCCAC, OPB-10 CTGCTGGGAC, OPY-5 GGCTGCGACA dan OPU-5 TTGGCGGCCT. Hasil dari proses PCR tersebut dianalisis dengan melakukan proses elektroforesis menggunakan 1,5 gel agarose dalam larutan buffer TAE 1x dan distaining dengan menggunakan SYBR safe gel stain DNA.

3.4. Skoring Fragmen RAPD