Kode Struktur Akun, Biaya dan Pekerjaan

IV.2.1. Pencatatan, Pemilahan, Pengelompokkan Transaksi serta

Menentukan Keseimbangan Akun Pencatatan transaksi dalam jurnal dilakukan sebagai awal proses akuntansi. Fungsi dari jurnal untuk mencatat secara kronologis sesuai urutan waktu kegiatan transaksi kontraktor selama pelaksanaan proyek. Setelah dilakukan pencatatan transaksi dalam jurnal, semua transaksi dipilah dan dimasukkan dalam pembukuan sesuai dengan kelompok akunnya. Pembukuan berisi semua data keuangan yang tercatat dalam sistem akuntansi. Pembukuan terbagi atas general ledger dan subsidiary ledger. General ledger berisi akun-akun yang didetailkan dalam subsidiary ledger. Dalam setiap pembuatan laporan keuangan diperlukan penyesuaian akun-akun yang belum tercatat dalam jurnal dan kemudian dimasukkan dalam pembukuan. Laporan keuangan dibuat dari rangkuman data dari pembukuan. Biaya aktual proyek dan pendapatan yang dihitung dari kemajuan proyek diperoleh dari sistem akuntansi. Data tersebut bersama jadwal dan biaya rencana dapat diproleh kinerja proyek dengan menggunakan formula earned value.

IV.2.1.1. Kode Struktur Akun, Biaya dan Pekerjaan

Dalam pencatatan transaksi selain tanggal dan nilai transaksi juga disertakan pencatatan kode baik kode struktur akun, kode biaya dan kode pekerjaan agar memudahkan dalam pemilahan dan pengelompokkan dalam pembukuan proyek. Dengan digunakannya beberapa macam kode maka sistem kode yang dirancang berupa kode kelompok. Penggunaan kode kelompok memberikan beberapa manfaat yaitu : a. Sangat fleksibel dalam mengakomosasi bertambahnya akun yang dicatat. b. Kode kelompok dapat merangkum informasi lebih ringkas dengan keterbatasan ruang yang ada. c. Kode kelompok dapat menunjukkan hierarki data. d. Kode kelompok memungkinkan bagi pengguna memilah dan mengelompokkan data sesuai dengan tempatnya. Untuk mengelompokkan transaksi dalam struktur akun diperlukan identifikasi transaksi yang terjadi selama pelaksanaan proyek. Transaksi yang terjadi dipilah untuk dimasukkan akun balance sheet dan income statement. Pemilahan akun dalam balance sheet dan income statement mengikuti Untuk akun yang yang dimasukkan dalam balance sheet dipilah lagi dalam asset, liability dan equity. Sedangkan akun yang masuk dalam income statement dipilah lagi dalam revenue pendapatan dan cost biaya. Struktur akun untuk kontraktor kecil dibuat sederhana karena transaksi yang muncul dalam pelaksanaan proyek tidak serumit proyek yang ditangani kontraktor besar. Proyek yang ditangani kontraktor kecil tidak banyak melibatkan banyak pihak. Kode dibuat berdasar urutan struktur akun yang dirancang diperlihatkan dalam Tabel 4.2. Tabel 4.2. Struktur Akun Kontraktor Kecil No Akun Nama Akun Keterangan Asset 100 Kas Uang tunai yang dipegang kontraktor di proyek ataupun di kantor 101 Kas di bank Uang yang disimpan di bank. 110 Piutang pemilik proyek Tagihan yang belum dibayar pemilik proyek 111 Retensi pemilik proyek Retensi dari pembayaran pemilik proyek 112 Kemajuan proyek belum tertagih Kemajuan proyek yang belum ditagihkan kepada pemilik proyek 113 Piutang Hak yang dimiliki kontraktor. Misalnya ketika dailakukan pembayaran awal material dan subkontraktor. 120 Inventaris material Jumlah material yang belum digunakan dalam pelaksanaa proyek baik dilokasi proyek ataupun gudang kontraktor. 130 Jaminan dan garansi Deposit jaminan yang harus diberikan kontraktor . akun ini tidak tercatat dalam proyek namun tercatat di kantor. Akun ini tidak tercatat dalam proyek. 140 Tanah bangunan Niai tanah dan bangunan yang dimiliki kontraktor. Akun ini tidak tercatat dalam proyek. 141 Akumulasi depresiasi tanah bangunan Pengurangan nilai tanah dan bangunan yang dimiliki kontraktor. Akun ini tidak tercatat dalam proyek. 150 Peralatan kendaraan Nilai peralatan dan kendaraan yang dimiliki oleh kontraktor. Akun ini tidak tercatat dalam proyek. 151 Akumulasi depresiasi peralatan kendaraan Pengurangan nilai peralatan kendaraan yang dimiliki kontraktor. akun ini tidak tercatat dalam proyek. Akun ini tidak tercatat dalam proyek. 160 Pembayaran awal pajak asuransi Untuk pembayaran pajak dan asuransi yang dibayar dimka seperti pajak kendaraan bermotor. 170 Asset lain Akun untuk asset yang tidak tercantum dalam struktur akun di atas Tabel 4.2. Struktur Akun Kontraktor Kecil lanjutan1 No Akun Nama Akun Keterangan Liability 200 Hutang Tagihan yang belum dibayar kepada pekerja, supplier subkontraktor, penyewa alat 210 Pajak tertahan Pajak yang belum dibayarkan seperti PPN proyek. 220 Asuransi belum terbayar Asuransi yang belum terbayar. 230 Pembayaran diluar kemajuan proyek Adalah hak kontraktor yang sudah dibayarkan pemilik proyek sebelum pelaksanaan proyek billing in excess of cost estmate profit, misalnya adalah pembayaran dimuka sebelum pelaksanaan proyek. 240 Kewajiban jangka pendek lain Kewajiban kontraktor yang tidak tersebut dalam struktur akun di atas 250 Kewajiban jangka panjang Kewajiban kontraktor untuk jangka panjang misalnya peminjaman dari bank. Equity 300 Modal Jumlah modal yang dimiliki oleh kontraktor. Dalam setiap penutupan pembukuan, labarugi yang diperoleh setiap proyek akan beralih menjadi modal bagi kontraktor. 310 Labarugi Labarugi yang diperoleh kontraktor Income Expense 400 Pendapatan proyek Pendapatan yang diperoleh kontraktor yang dinilai dari kemajuan proyek. pendapatan ini didetailkan dalam pendapatan untuk setiap item pekerjaan sesuai dengan dokumen kontrak. 410 Biaya proyek Merupakan biaya yang dikeluarkan kontraktor. detail biaya pelaksanaan proyek dibuat dalam pembukuan sendiri yang mencantumkan biaya material, biaya tenaga kerja, biaya peralatan, biaya subkontraktor dan biaya tidak langsung untuk keseluruhan proyek dan masing-masing item pekerjaan. 420 Penggunaan peralatan dalam proyek Akun ini merupakan kontra akun untuk biaya peralatan proyek bila peralatan digunakan milik sendiri. 421-429 Biaya kepemilikan peralatan Untuk peralatan yang dimiliki sendiri maka biaya perlatan yang diperhitungkan adalah depresiasi, perbaikan dan perawatan, asuransi kendaraan dan biaya bahan bakar. Akun ini tidak tercatat dalam proyek. 430 Pendapatan lain Bila kontraktor memiliki pendatapatan lain diluar pelaksanaan proyek. 440 Pengeluaran umum administrasi kantor Biaya yang termasuk dalam akun ini adalah gaji karyawan baik di kantor maupun proyek, biaya operasional kantor, pajak dan asuransi. 450 Biaya kantor yang didistribusikan dalam proyek kredit Biaya umum dan administrasi kantor didistribusikan dalam biaya proyek agar dapat diketahui beban yang ditanggung masing-masing proyek. Keterangan : akun yang digunakan dalam laporan keuangan proyek perusahaan akun yang digunakan dalam laporan keuangan perusahaan Struktur akun untuk kontarktor kecil dalam Tabel 4.2 diurutkan berdasar akun untuk balance sheet dan income statement. No akun 100 hingga 170 merupakan akun yang termasuk asset dalam balance sheet. No akun 200 hingga 270 merupakan akun yang termasuk liability. No akun 300 dan 310 adalah akun untuk equity. No akun 400 hingga 450 adalah akun yang muncul dalam income stetment. Struktur akun dalam Tabel 4.2 terdapat akun yang digunakan dalam laporan keuangan proyek dan akun yang digunakan untuk laporan keuangan perusahaan kontraktor. Perancangan sistem ini memfokuskan kepada akun-akun yang muncul dalam laporan keuangan proyek. Akun yang dimunculkan dalam keuangan perusahaan laporan selain akun dari laporan keuangan proyek juga merupakan akun yang berkaitan dengan asset ataupun kewajiban jangka panjang. Contohnya adalah peralatan yang dimiliki kontraktor, tanah dan bangunan. Pencatatan transaksi penggunaan peralatan dimasukkan dalam biaya proyek dalam income statement, pengurangan net worth dalam balance sheet proyek. Biaya penggunaan peralatan sendiri akan dimasukkan dalam pendapatan peralatan dalam laporan keuangan perusahaan. Keseimbangan akun lainnya yang terkait dengan peralatan seperti nilai peralatan, deperesiasi, pajak, asuransi, perbaikan dan perawatan untuk penggunaan peralatan dihitung untuk laporan keuangan perusahaan. Untuk mencatat biaya sesuai dengan pengelompokkan item biaya digunakan kode biaya agar mudah dalam melakukan pemilahan dan pengelompokkan biaya dalam subsidiary ledger biaya pelaksanaan proyek. Biaya proyek konstruksi secara garis besar terbagi dalam biaya langsung dan biaya tidak langsung. Biaya langsung dikelompokkan lagi menjadi material, tenaga kerja, peralatan dan subkontraktor. Dalam Tabel 4.3 diperlihatkan contoh kode biaya dimana kode yang digunakan adalah kode numerik. Digit pertama kode menunjukkan kelompok biaya. Biaya tenaga kerja diberi kode 1, biaya biaya material diberi kode 2, biaya perlatan diberi kode 3, baya subkontraktor diberi kode 4 dan biaya tidak langsung diberi kode 5. Tiga digit terakhir merupakan kode urutan dari item dari masing-masing kelompok biaya. Tabel 4.3. Contoh Kode Biaya untuk Kontraktor Kecil Kode Item Biaya Kode Item Biaya Tenaga kerja Peralatan 1000 Mandor 3000 Molen 1010 Tukang kayu 3010 Stamper 1020 Tukang batu 3020 Bar Cutting 1030 Tukang besi 3030 Bar Bender 1040 Pekerja 3040 Vibrator Material Biaya Tidak Langsung 2000 Semen 4000 Staf Proyek 2010 Pasir 4010 Listrik 2020 Kerikil 4020 Telepon 2030 Besi Tulangan 4030 Pajak 2040 Kayu 4040 Distribusi Overhead Kantor Dalam pengelompokan biaya dapat digunakan kode blok dimana urutan kode tertentu digunakan untuk mengelompokkan biaya yang sejenis. Misalnya adalah untuk kode 2030 hingga 2039 digunakan untuk kode baja tulangan dengan berbagai jenis diameter dari besi tulangan. Bila biaya umum dan administrasi yang muncul dikantor ingin didistribusikan dalam biaya proyek, dapat dicantumkan dalam item biaya tidak langsung. Untuk mengelompokkan pendapatan dan biaya dalam setiap item pekerjaan diperlukan kode pekerjaan. Pengelompokan pekerjaan dapat dilakukan berdasar WBS proyek bila kontraktor belum memiliki pengelompokkan item pekerjaan. Fungsi dari kde item pekerjaan adalah untuk mengetahui detail dari setiap akun berdasar item pekerjaan. Akun yang didetailkan dalam setiap item pekerjaan dalam balance sheet adalah piutang pemiliki proyek, kemajuan proyek yang belum tertagih, pendapatan dan biaya proyek. Adanya pengelompokkan pendapatan dan biaya proyek dalam setiap item pekerjaan maka dapat dilakukan analisa kinerja pekerjaan dengan konsep earned value. Kode yang digunakan untuk item pekerjaan dapat digunakan kode numerik yang memeperlihatkan level dari setiap item pekerjaan dan urutannya dalam pelaksanaan proyek. Tabel 4.3 merupakan contoh penggunaan kode untuk setiap item pekerjaan berdasarkan WBS proyek gedung. Tabel 4.4. Contoh Kode untuk Item Pekerjaan Gedung Kode Pekerjaan 1 Persiapan 2 Pondasi 3 Kolom 4 Balok pelat 5 Struktur atap 6 Pekerjaan dinding 7 Pekerjaan lantai 8 Pekerjaan pintu dan jendela 9 Finishing 10 Mekanikal Elektrikal

IV.2.1.2. Perubahan Akun dalam Setiap Transaksi