xxxii Dalam Undang-Undang No. 13 tahun 2003, lingkup
perlindungan terhadap pekerja antara lain meliputi : a
Perlindungan atas hak-hak dasar pekerja atau buruh untuk berunding dengan pengusaha
b Perlindungan keselamatan dan kesehatan kerja
c Perlindungan khusus bagi pekerja atau buruh perempuan
d Perlindungan tentang upah, kesejahteraan, dan jaminan sosial
tenaga kerja Di bawah ini diuraikan 4 empat macam perlindungan
tenaga kerja yang berkaitan dengan masalah penelitian yang diatur dalam Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 yang meliputi :
a. Waktu Kerja
Undang-Undang No.13 tahun 2003 menyebutkan bahwa setiap pengusaha wajib melaksankan ketentuan waktu kerja,
sebagaimana terdapat dalam Pasal 77 adalah sebagai berikut : 1
7 tujuh jam 1 satu hari dan 40 empat puluh jam 1 satu minggu untuk 6 enam hari kerja dalam 1 satu
minggu; atau 2
8 delapan jam 1 satu hari dan 40 empat puluh jam 1 satu minggu untuk 5 lima hari kerja dalam 1 satu
minggu Pengusaha yang mempekerjakan pekerja melebihi waktu
kerja harus mendapat persetujuan dari pekerja yang bersangkutan dan waktu kerja lembur hanya dapat dilakukan
paling banyak 3 tiga jam dalam 1 satu hari dan 14 empat belas jam dalam 1 satu minggu Pasal 78 ayat 1 huruf b UU
No.13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan. Pengusaha yang mempekerjakan pekerja melebihi waktu kerja wajib membayar
upah kerja lembur sesuai dengan ketentuan peraturan
xxxiii perundang-undangan yang berlaku Pasal 78 ayat 2 UU No.13
tahun 2003. Pengusaha wajib memberi waktu istirahat dan cuti kepada
pekerja, sebagaimana yang telah ditentukan dalam pasal 79 1 UU No.13 tahun 2003 sebagai berikut :
a. Istirahat antara jam kerja, sekurang-kurangnya setengah jam
setelah bekerja selam 4 empat jam terus menerus dan waktu istirahat tersebut tidak termasuk jam kerja
b. Istirahat mingguan 1 satu hari untuk 6 enam hari kerja
dalam 1 satu minggu atau 2 dua hari kerja dalam 1 satu minggu. Setiap pekerja yang mengggunakan hak cuti
istirahat mingguan berhak atas upah yang penuh. c.
Cuti tahunan sekurang-kurangnya 12 dua belas hari kerja setelah pekerja yang bersangkutan telah bekerja selama 12
dua belas tahun secara terus menerus d.
Istirahat panjang sekurang-kurangnya 2 dua bulan dan dilaksanakan pada tahun ketujuh dan kedelapan masing-
masing satu bulan bagi pekerja yang telah bekerja selama 6 enam tahun secar a terus menerus pada perusahaan yang
sama dengan ketentuan pekerja tersebut tidak berhak lagi atas istirahat tahunannya dalm 2 dua tahun berjalan dan
selanjutnya berlaku untuk setiap kelipatan masa kerja 6 enam tahun.
Pada Pasal 80 menerangkan perlindungan bagi pekerja mengenai kesempatan dalam melaksanakan ibadah yang
diwajibkan oleh agamanya. Untuk pasal 85 menerangkan perlindungan pekerja ketika adanya hari libur resmi serta
kewajiban pengusaha yang mempekerjakan pekerjanya ketika hari libur resmi, yakni :
1 Pekerja buruh tidak wajib bekerja pada hari-hari libur resmi
xxxiv 2
Pengusaha dapat mempeerjakan pekerjaburuh untuk bekerja pada hari-hari libur resmi apabila jenis dan sifat
pekerjaan tersebut harus dilakuka atau dijalankan secara terus menerus atau pada keadaan lain berdasarkan
kesepakatan antar pekerjaburuh dengan pengusaha 3
Pengusaha yang mempekerjakan pekerja atau buruh yang melakukan pekerjaan pada hari libur resmi sebagaimana
dimaksud dalam ayat 2 wajib membayar upah lembur 4
Ketentuan mengenai sifat dan jenis pekerjaan sebagaimana dimaksud dalam ayat 2 diatur dengan Keputusan Menteri.
b. Keselamatan dan Kesehatan Kerja K3