143
hubungan antar seorang laki-laki dan seorang perempuan hanya karena hawa nafsu belaka, bukan berdasarkan sebuah akad pernikahan yang sah.
144
Barangsiapa yang membaca safar-safar perjanjian lama Taurat akan menjumpai di dalamnya sepuluh wasiat yang sangat terkenal. “Jangan
membunuh, jangan mencuri, jangan berzina”. Dengan demikian, agama Yahudi mengharamkan tindakan penganiayaan terhadap jiwa manusia melalui
jalan pembunuhan, serta mengharamkan penganiayaan terhadap kehormatan orang lain dalam bentuk perzinaan. Semua agama samawi mempunyai tujuan
yang sama, yaitu ingin mengangkat derajat manusia agar tidak diperbudak oleh hawa nafsunya, maka manusia diwajibkan untuk menyucikan dirinya hingga
bisa menghiasi dirinya dengan budi pekerti yang mulia.
145
B. FAKTA PROPAGANDA BARAT TERHADAP ISLAM
Setelah penayangan potret seram dunia Islam, komunikator mengakhiri
dengan kalimat “Stop Islamisation” korpus 30 yang memiliki makna untuk
mengajak komunikan untuk menghentikan Islam dari ajaran-ajaran kekerasan yang terdapat dalam ayat-ayat Al-Quran. Selama Al-Quran dan umat Islam
masih ada di muka bumi ini maka kehidupan manusia tidak akan aman dan damai.
Menyajikan fakta kebenaran bukan berarti terlepas dari yang namanya propaganda, propaganda berkembang pesat dalam menyajikan berbagai jenis
kebenaran, termasuk fakta yang hanya mengandung setengah kebenaran, fakta
144
Yusuf Al-Qaradhawi, Meluruskan Dikotomi Agama dan Politik, Pustaka Al-Kautsar, Jakarta, 2008, hal. 227
145
Ibid.
144
yang sama sekali tidak benar, fakta yang terbatas, lepas dari konteks kebenaran itu sendiri. Propaganda modern yang paling efektif adalah ketika propaganda tersebut
menyajikan informasi seakurat mungkin. Menyajikan kedustaan yang besar atau kebohongan tinggi merupakan bentuk propaganda yang paling tidak efektif.
Propaganda yang paling berhasil adalah propaganda yang akan mendorong manusia untuk beraksi atau sebaliknya memperkuat sesuatu yang tadinya sudah
diyakini oleh manusia sebagai kebenaran, kemudian dijadikan sedemikian hingga orang itu tidak lagi mempercayai kebenaran tersebut dan menjadikannya malas
melakukan kebenaran yang sebelumnya telah ia yakini. Negara-negara Barat yang dipimpin Amerika berusaha menyebut kelompok-
kelompok Islam sebagai kelompok teroris. Ini cara yang ghalib dilakukan guna menjustifikasi intervensi mereka ke berbagai penjuru dunia hanya dengan alasan
memerangi terorisme. Tidak hanya sarana politik yang digunakan untuk mewujudkan tujuan mereka tapi juga seni. Film-film yang mereka buat selalu
berusaha mencitrakan umat Islam sebagai “teroris” dan cinta kekerasan. Penerbitan buku-buku, artikel dan karikatur yang menodai kesucian Islam
merupakan usaha lain negara-negara Barat untuk memperkenalkan Islam sebagai musuh Barat.
Amerika dan negara-negara sekutunya menyerang Afghanistan dan Irak dengan alasan memerangi terorisme. Namun bukti-bukti yang dipublikasikan
selama ini malah menunjukkan Amerika dan Inggris sendirilah yang melindungi dan mendukung kelompok-kelompok teroris yang telah dikenal di Afghanistan.
Propaganda besar-besaran anti-Islam memunculkan sikap ekstrim dan kekerasan
145
terhadap umat Islam di Eropa dan Amerika. Kini umat Islam di Barat hidup dalam kondisi terancam aksi kekerasan dan diskriminasi.
Barat memiliki fasilitas media yang sangat luar biasa untuk mencerdaskan rakyatnya, tapi sampai sekarang, fasilitas-fasilitas informasi, pendidikan dan
hiburan secara luas dimanfaatkan dengan tujuan untuk memberikan informasi yang keliru dan salah, dengan mencuci otaknya untuk menanamkan kebencian
terhadap orang-orang Islam. Mainstream media Barat dikontrol oleh sekelompok kecil manusia jahat yang menyadari apa yang sebenarnya mereka lakukan, dan
mereka tidak akan menghentikannya dalam rangka mencapai tujuan jahat mereka. Trauma-trauma yang dialami Barat terhadap Islam di masa lalu memang
telah menciptakan mitos-mitos ketakutan terhadap Islam. Tidaklah aneh jika sensitivitas perasaan masyarakat Barat terhadap Islam ini dengan mudah
dieksploitasi untuk kepentingan politik. Dalam berbagai aspek, kaum muslimin sendiri menyimpan trauma yang mendalam, sehingga menyimpan memori sensitif
terhadap Yahudi dan Nasrani. Sejarah membuktikan, seberat apa pun konfliknya, kaum Muslimin tak pernah menjadi pihak yang memiliki tradisi melakukan
pembantaian atau penindasan terhadap kaum non-Muslim.
146
Alur Pemikiran Penelitian: PROPAGANDA BARAT TERHADAP ISLAM DALAM FILM
Studi Tentang Makna Simbol dan Pesan Film Fitna Menggunakan Analisis Semiologi Komunikasi
Film Fitna
1. Propaganda Anti-Islam 2. Islamophobia
Makna Simbol dan
Pesan Film Kesimpulan:
1. Komunikator hanya melihat sisi negatif dari potret agama Islam.
2. Komunikator memfitnah Islam dengan memutarbalikkan makna dari ayat ayat
suci Al-Quran. 3. Komunikator menebarkan gejolak
Islamophobia di kalangan masyarakat Barat dilatar belakangi oleh kebencian
terhadap Islam.
Saran: 1. Diperlukan perhatian yang luas terhadap
fakta-fakta yang terkandung dalam ajaran agama Islam.
2. Kaum Muslimin wajib meresponnya tetapi tidak secara reaktif emosional
yang anarkis diluar batas koridor hukum, kemanusiaan, dan citra Islam yang damai.
Barat - Islam
Feedback 1. Al-Quran memerintahkan teror,
kekerasan, dan membunuh. 2. Menghentikan Islam dari ajaran
kekerasan yang terdapat dalam ayat-ayat Al-Quran.
147
BAB IV PENUTUP
A. KESIMPULAN