19
menggunakan kata ‘semiologi’. Menurut Pierce, penalaran dilakukan melalui tanda-tanda yang memungkinkan kita berfikir, berhubungan dengan orang lain
dan memberi makna pada apa yang ditampilkan oleh alam semesta. Sedangkan kekhasan teori Saussure terletak pada kenyataan bahwa ia menganggap bahasa
sebagai sistem tanda.
18
a. Charles Sanders Pierce
Pemahaman atas dua gagasan ini merupakan syarat mutlak bagi mereka yang ingin memperoleh pengetahuan dasar tentang
semiotika.
Charles Sanders Pierce 1839-1914 seorang filsafat dari Amerika, secara mandiri telah mengerjakan sebuah tipologi tentang tanda-tanda dan sebuah
metabahasa untuk membicarakannya. Tetapi semiotika Pierce lebih dipahami sebagai perluasan logika dan sebagian kerjanya dalam semiotika memandang
linguistik melebihi kecanggihan logika sebagai model.
19
Dalam usaha mencari makna suatu tanda, Pierce membuat teori triangle meaning, yang terdiri atas sign, object, interpretant. Hubungan segitiga makna
yang ditawarkan Pierce dapat dilihat dalam gambar berikut ini :
20
Sign
Interpretant Object
Gambar 03. Elemen-Elemen Makna Pierce
18
Aart Van Zoest, Teori Komunikasi Massa, Erlangga, Jakarta, 1996, hal. 1
19
Yasraf Amir Piliang, Serba-Serbi Semiotika, Gramedia, Jakarta, 1992, hal. 96
20
Alex Sobur, Semiotika Visual, Buku Baik, Yogyakarta, 2003, hal. 155
20
Menurut Pierce, salah satu bentuk tanda adalah kata, sedangkan object adalah sesuatu yang dirujuk tanda. Sementara interpretant adalah tanda yang
ada dalam benak seseorang tentang objek yang dirujuk sebuah tanda. Apabila ketiga elemen makna itu berinteraksi dalam benak seseorang, maka munculah
makna tentang sesuatu yang diwakili oleh tanda tersebut. Teori segitiga makna ini membahas persoalan bagaimana makna muncul dari sebuah tanda ketika
tanda itu digunakan orang pada waktu berkomunikasi. Upaya klasifikasi Pierce terhadap tanda-tanda tidak dapat dikatakan
sebagai sesuatu yang sederhana. Pembedaan tipe-tipe tanda yang paling sederhana dan mendasar adalah ikon icon, indek indeks, dan simbol
symbol yang didasarkan atas relasi diantara representamen dan objeknya :
21
1. Ikon adalah tanda yang mengandung kemiripan “rupa” resemble
sebagaimana dapat dikenali oleh para pemakainya. Di dalam ikon hubungan antara representamen dan objeknya terwujud sebagai
kesamaan dalam beberapa kualitas.
2. Indeks adalah tanda yang memiliki keterkaitan fenomenal atau
eksistensial diantara representamen dan objeknya. Di dalam indeks hubungan antara tanda dan objeknya bersifat konkret, aktual, dan
biasanya melalui suatu cara sekuensial atau kausal.
3. Simbol merupakan jenis tanda yang bersifat arbitrer dan konvensional.
Tanda-tanda kebahasan pada umumnya merupakan simbol-simbol.
b. Ferdinand de Saussure