KOMPETENSI INTI 1.
Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya
2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli
toleransi, gotong royong, santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan
keberadaannya
3. Memahami pengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural berdasarkan rasa
ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata
4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret menggunakan, mengurai,
merangkai, memodifikasi, dan membuat dan ranah abstrak menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang sesuai dengan yang dipelajari di
sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandangteori
KOMPETENSI DASAR 1.1.
Menghayati nilai-nilai Aqidah Islam 1.2. Menampilkan perilaku orang yang mengimani aqidah Islam dalam kehidupan
sehari-hari 1.3. Memahami dalil, dasar dan tujuan akidah Islam
1.4. Menyajikan fakta dan fenomena kebenaran aqidah Islam
AKIDAH
ISLAM
BAB
I
SEMESTER GANJIL
Amati cerita berikut
Pada masa Nabi Ibrahim, kebanyakan rakyat di Mesopotamia
sekarang Irak beragama
politeisme yaitu menyembah lebih
dari satu Tuhan. Dewa Bulan
atau Sin merupakan salah satu berhala yang paling penting. Bintang, bulan, dan matahari
menjadi objek utama penyembahan dan karenanya, astronomi merupakan bidang yang sangat penting.
Sewaktu kecil, Nabi Ibrahim a.s. sering melihat ayahnya melakukan ritual menyembah berhala-berhala tersebut. Di sisi lain, sang ayah, Azar, bahkan membuat patung-
patung sebagai gambaran dari para dewa-dewa tersebut untuk dijual dan dijadikan sembahan. Dari sinilah, nalar dan logika Nabi Ibrahim a.s. mulai berjalan dan berontak, diapun mencoba
mencari kebenaran agama yang dianut oleh keluarganya itu. Dalam
al-Quran Surah al-An’am ayat 76-78 menceritakan tentang pencariannya
dengan kebenaran. Pada waktu malam yang gelap, beliau melihat sebuah bintang
yang bersinar, lalu ia berkata: Inikah Tuhanku?. Kemudian apabila bintang itu terbenam, ia
berkata pula: Aku tidak suka kepada yang terbenam dan hilang. Kemudian apabila dilihatnya
bulan terbit yang bersinar cahayanya, dia berkata: Inikah Tuhanku?. Maka
setelah bulan itu terbenam, berkatalah dia: Demi Allah, sesungguhnya jika aku tidak diberikan petunjuk oleh Tuhanku, niscaya menjadilah aku dari kaum yang sesat. Kemudian
apabila dia melihat matahari
sedang terbit yang sangat terang cahayanya, berkatalah dia: Inikah Tuhanku?, ini lebih besar. Setelah
matahari terbenam, dia berkata pula: Wahai kaumku, sesungguhnya aku berlepas diri
tidak mengikuti dari apa yang kalian sembah . Inilah daya logika yang dianugerahkan kepada beliau dalam menolak agama
penyembahan langit yang dipercayai kaumnya serta menerima tuhan yang sebenarnya.
Perhatikan gambar berikut
A. AMATI DAN PERHATIKAN
Nabi Ibrahim a.s Mencari Tuhan yang Sebenarnya
Demi Allah, sesungguhnya jika aku tidak diberikan petunjuk oleh
Tuhanku, niscaya menjadilah aku dari kaum yang sesat.
AKIDAH ISLAM
SEMESTER GANJIL Setelah kalian mengamati cerita di atas dengan seksama, coba perhatikan dan renungkan
gambar-gambar berikut ini.
Keindahan Alam
Tata Surya
Alam semesta berada dalam sebuah terompet sangkakala besar
AKIDAH
SEMESTER GANJIL Setelah kalian mengamati kisah Nabi Ibrahim
a.s. dan kalian perhatikan dan renungkan gambar-gambar di atas, tentunya akan banyak
hal yang menjadi pertanyaaan di benak kalian
bukan? Nah, sekarang coba tulis, kemudian ungkapkan pertanyaan-
pertanyaan kalian tersebut. Gunakan pertanyaan-pertanyaan apa, mengapa, bagaimana, dsb.
NO Kata Tanya
Pertanyaan
Mengapa Mengapa perlu memperhatikan dan merenungkan gambar-
gambar di atas?
B. PENASARAN ?
AKIDAH ISLAM
SEMESTER GANJIL
Untuk membuka cakrawala kalian tentang Akidah Islam, ayo baca materi berikut
1. Pengertian Akidah Islam
Akidah secara bahasa berasal dari kata -
ةةدـييقـعـ دسقـعييـ دـقـع
- yang berarti
ikatan, atau perjanjian. Secara istilah adalah keyakinan hati atas sesuatu. Kata ‘akidah’ tersebut dapat digunakan untuk ajaran yang terdapat dalam Islam, dan dapat pula
digunakan untuk ajaran lain di luar Islam. Sehingga ada istilah akidah Islam, akidah Nasrani, akidah Yahudi,dan akidah-akidah yang lainnya. Dengan begitu kita juga bisa
simpulkan ada akidah yang benar atau lurus dan ada akidah yang sesat atau salah. Dengan begitu juga, Akidah Islam al-akidah al-Islamiyah bisa diartikan sebagai
pokok-pokok kepercayaan yang harus diyakini kebenarannya oleh setiap orang yang mengaku dirinya beragama Islam muslim.
Berbicara tentang akidah, yang paling pertama dan utama adalah konsep ketuhanan, baru kemudian konsep-konsep akidah yang lainnya yang sesuai dengan keinginan Allah itu
sendiri melalui firman-firmanNya dalam al-Qur’an dan hadis-hadis nabiNya. Ketika seseorang berakidah Islam, maka pondasi awal untuk membangun akidah keyakinannya
adalah keyakinan terhadap Allah sebagai Tuhan yang wajib disembah, Maha Esa, Pencipta dan Pengatur alam
semesta, dan Dzat Ghaib yang merupakan sumber dari segala hal,
termasuk juga kewajiban menjalankan aturan-aturanNya
dalam segala aspek kehidupan baik yang berhubungan dengan ibadah ataupun muamalah yang erat hubungannya dengan
interaksi dengan sesama makhluk. Oleh karenanya, misi pertama yang diemban oleh tiap rosul untuk disampaikan kepada umat manusia adalah konsep ketuhanan ini.
Sebagaimana firman Allah s.w.t.dalam Q.S. an-Nahl:36
هـييلـعـ تيققـحـ نيمـ ميهسنيمـوـ هسلقـلا ىدـهـ نيمـ ميهسنيمـفـ تـوغساطقـلا اوبسنـتـجياوـ هـلقـلا اودسبسعيا نـأـ لوسسرـ ةةمقـأس لقـكس يفـ انـثيعـبـ ديقـلـوـ نـيبـذقـكـمسليا ةسبـقـاعـ نـاكـ فـييكـ اورسظسنيافـ ضـريلا يفـ اورسيسـفـ ةسلـلضقـلا
٣٦ ”dan sungguhnya Kami telah mengutus Rasul pada tiap-tiap umat untuk
menyerukan: Sembahlah Allah saja, dan jauhilah Thaghut itu, Maka di antara umat itu ada orang-orang yang diberi petunjuk oleh Allah dan ada pula
di antaranya orang-orang yang telah pasti kesesatan baginya. Maka berjalanlah kamu dimuka bumi dan perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang
mendustakan rasul-rasul”.Q.S. an-Nahl:36
Begitulah, konsep ketuhanan yang harus diyakini oleh seseorang yang mengaku berakidah Islam, mentauhidkanNya tanpa ada keraguan sedikitpun didalamnya.
2. Dasar-Dasar Akidah Islam