Harga Pokok Produk TINJAUAN PUSTAKA
d. Pesanan yang sudah selesai dimasukkan kegudang produk selesai dan biasanya segera akan diserahkan kepada pesanan sesuai dengan
tanggal penyerahan pesanan. 2 Metode Harga Pokok Proses Proces cost method
Metode harga pokok proses adalah pengumpulan biaya produksi atau pusat pertanggungjawaban biaya atau yang umumnya ditetapkan pada
perusahaan yang menghasilkan produk secara masal. Contoh perusahaan yang menghasilkan produk atau jasa atas dasar proses adalah pabrik
semen, pabrik kertas, pabrik pupuk, tekstil dan sebagainya. Karakteristik dari metode pokok proses adalah sebagai berikut :
a. Biaya dikumpulkan untuk setiap satuan waktu tertentu, misalnya bulanan, triwulan, semesteran atau tahunan.
b. Produk yang dihasilkan bersifat homogen dan bentuknya standar tidak tergantung spesifikasi yang diminta oleh pembeli.
c. Kegiatan produksi didasarkan budget produksi untuk satuan waktu tertentu.
d. Tujuan produksi untuk mengisi persediaan yang selanjutnya dijual. e. Kegiatan produkdsi bersifat kontinyu atau terus menerus.
f. Jumlah total biaya maupun satuan dihitung setiap akhir periode, misalnya akhir bulan atau akhir tahun.
Prosedur dalam rangka menentukan harga pokok produk pada metode harga pokok proses adalah sebagai berikut :
a Mengumpulkan data produksi pada periode tertentu untuk menyusun laporan produksi dan menghitung produksi ekuivalen dalam rangka
menghitung harga pokok produk persatuan. b Mengumpulkan biaya bahan, biaya tenaga kerja, biaya overhead
pabrik periode tertentu. c Menghitung harga pokok satuan elemen biaya yaitu jumlah elemen
biaya tertentu dibagi produksi ekuivalen dari elemen biaya yang bersangkutan.
d Menghitung harga produk selesai yang dipindahkan kegudang atua ke departemen berikutnya dan menghitung harga pokok dalam proses
akhir. 3. Metode Penentuan Harga Pokok Produk
Metode penentuan harga pokok produk adalah cara memperhitungkan unsur-unsur biaya ke dalam harga pokok produksinya menurut Mulyadi 1984
: 29. Dalam memperhitungkan unsur-unsur biaya kedalam harga pokok produksinya terdapat dua pendekatan yaitu metode full costing metode
penentuan harga pokok penuh dan metode variable costing metode penentuan harga pokok variabel.
1 Metode Full Costing Metode full costing merupakan penentuan harga pokok produksi
yang memperhitungkan semua unsur biaya kerja langsung, dan biaya overhead pabrik yang berperilaku variabel maupun tetap.
Apabila diformulasikan, maka penentuan harga pokok produksi dengan metode full costing adalah sebagai berikut :
Mulyadi : 1997 : 19 Biaya Bahan Baku
Rp xxx Biaya Tenaga Kerja Langsung
Rp xxx Biaya Overhead Pabrik Variabel
Rp xxx Biaya Overhead Pabrik tetap
Rp xxx Harga Pokok Produksi
Rp xxx Didalam metode full costing biaya overhead pabrik, baik bersifat
tetap maupun variabel, dibebankan kepada produk yang diproduksi atas dasar tarif yang ditentukan dimuka pada kapasitas normal atau atas dasar
biaya overhead pabrik sesungguhnya. Oleh karena itu biaya overhead pabrik tetap akan melekat pada harga pokok persediaan produk jadi yang
belum laku dijual, dan baru dianggap sebagai elemen biaya pokok penjualan apabila produk jadi tersebut telah terjual.
2 Metode Variable Costing Metode variable costing adalah metode penentuan harga pokok
produk yang hanya membebankan biaya-biaya produksi variabel saja ke dalam harga pokok produk. Harga pokok produksi menurut metode
variable costing adalah sebagai berikut : Mulyadi : 1991 : 20 – 21 Biaya Bahan Baku
Rp xxx Biaya Tenaga Kerja Langsung
Rp xxx BOP Variabel
Rp xxx Harga Pokok Produksi
Rp xxx Didalam metode variabel costing biaya overhead pabrik tetap
diperlukan sebagai period cost bukan sebagai harga pokok produk, biaya overhead pabrik tetap terjadi. Dengan demikian didalam metode variable
costing biaya overhead pabrik tetap tidak melekat pada proses produk yang belum laku dijual, tetapi langsung dianggap sebagai biaya dalam
periode terjadinya.