Sejaran dan Perkembangan Perusahaan
Tahun 1948 Bruder Yoe Sue dibebaskan dari penahanan dan kembali ke Boro untuk memimpin pertenunan. Pada masa kepemimpinan kedua tersebut,
perusahaan mengalami perkembangan yang baik. Produksi semakin meningkat, kain tenun mendapatkan corak-corak baru dan wilayah pemasaran semakin luas.
Tahun 1953 Bruder Yoe Sue dipindahtugaskan sehingga pimpinan perusahaan secara otomatis digantikan oleh seorang bruder yang lain yang
bertugas di Boro. Pada waktu itu penggantinya adalah Bruder Pachomius. Dibawah kepemimpinan Bruder Pachomius ini perusahaan terus berkembang.
Tahun 1960 perusahaan menambah peralatan dengan dua buah mesin karen role, sehingga sejumlah peralatan seluruhnya menjadi 12 buah. Pada tahun
1977, perusahaan menambah lagi alat-alat sehingga jumlahnya menjadi 21 buah. Tetapi penambahan pada tahun ini berbeda dengan penambahan pada tahun-tahun
sebelumnya, karena penambahan ini merupakan pengoperasian dari sekolah teknik Yayasan Pangudi Luhur, sehingga penambahan alat ini tidak ada
perhitungan biaya. Pengoperasian ini terjadi karena ada peraturan pemerintah bahwa untuk sekolah kejuruan tingkat pertama harus menjadi sekolah umum. Hal
ini berlaku juga bagi sekolah teknik yang lokasinya satu komplek dengan pertenunan.
Pada tahun 1986 Bruder Pachomius pindah ke Semarang, maka kepemimpinan Perusahaan Tenun Santa Maria diserahkan kepada Bruder
Marcellius. Pada saat kepemimpinan bruder ini perusahaan menambah lagi peralatan sehingga jumlah peralatan yang ada menjadi 26 buah. Dengan peralatan
tenun yang sudah ada ini Bruder Marcellius terus mengembangkan perusahaan. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Bulan Januari tahun 1995, pemerintah menetapkan Undang-undang Perpajakan Baru. Undang-undang tersebut perusahaan tenun Santa Maria
melepaskan diri dari Yayasan Pangudi Luhur. Bulan Januari 1995 perusahaan tenun Santa Maria membentuk kepengurusan sendiri, namun secara intern
Pperusahaan Tenun Santa Maria berada di bawah konggregasi FIC. Pertengahan tahun 1999 terjadi perubahan kepemimpinan dari Bruder
Marcellius kepada Bruder Thomas Edison, walaupun masih dalam tahap peralihan dan sampai penulisan skripsi ini perusahaan di bawah kepemimpinan
Bruder Thomas Edison, dan peralatan yang dimiliki perusahaan sampai saat penelitian dilakukan berjumlah 50 buah. Peralatan tersebut terdiri dari :
- Roll besar 6 buah
- Roll kecil 10 buah
- Karohnaik 12 buah
- Wevite 4 buah
- Kelos, palet 16 buah
- Skerent 2 buah
Penambahan alat tenun dan tenaga kerja menyebabkan hasil produksi meningkat. Pemasaran sampai ke kota-kota besar dihampir seluruh Indonesia.
Sebagianpemasaran adalah sekolah-sekolah dan rumah sakit karya misi.