Objek dan Tempat Penelitian Desain dan Teknik Penelitian Operasionalisasi Variabel

35 BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Objek dan Tempat Penelitian

Objek penelitian ini adalah strategi pengadaan bahan baku agroindustri ubi jalar di PT Galih Estetika Indonesia Kabupaten Kuningan, Jawa Barat. Pemilihan lokasi penelitian secara sengaja purposive yaitu dengan pertimbangan bahwa perusahaan ini merupakan perusahaan agroindustri ubi jalar pertama di Indonesia, yang dimana pangsa pasar perusahaan ini adalah pangsa lokal dan khususnya ekspor. Pemilihan daerah Kabupaten Kuningan juga memiliki alasan dikarenakan merupakan salah satu sentra produksi ubi jalar terbesar di Jawa Barat.

3.2 Desain dan Teknik Penelitian

Desain penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan teknik studi kasus. Deskriptif kualitatif merupakan penelitian terperinci mengenai suatu objek tertentu selama kurun waktu tertentu, yang dinyatakan dalam bentuk kata, kalimat dan gambar. Teknik penelitian yang digunakan adalah studi kasus. Robert K Yin 2008 menyatakan bahwa studi kasus merupakan strategi yang lebih cocok bila pokok pertanyaan suatu penelitian berkenaan dengan how dan why , bila peneliti hanya memiliki sedikit peluang untuk mengontrol peristiwa-peristiwa yang akan diselidiki, dan bilamana fokus penelitiannya terletak pada fenomena dan kontemporer masa kini didalam konteks kehidupan nyata.

3.3 Operasionalisasi Variabel

1. Strategi pengadaan bahan baku, adalah tindakan terpadu yang dilakukan perusahaan dalam pengadaan bahan baku agar keberlangsungan proses produksi untuk memenuhi permintaan konsumen dapat terus terpenuhi. a. Sumber pengadaan bahan baku, adalah tempat asal memperoleh bahan baku. Sumber pengadaan bahan baku bisa dibedakan menjadi dua, yaitu dari petani kontrak dan pembelian ke bandar ubi jalar. b. Kuantitas bahan baku, adalah jumlah bahan baku yang dibutuhkan tiap produksi kg c. Kualitas bahan baku, adalah standar kualitas yang ditetapkan perusahaan dalam penerimaan bahan baku dari petani. Perusahaan tidak memberikan standar kualitas khusus kepada petani, perusahaan hanya melihat ubi jalar yang akan diberikan oleh petani berdasarkan varietasnya. Jenis ubi jalar yang digunakan perusahaan adalah ubi jalar ase putih dan ubi jalar varietas jepang ubi jalar bogor, naruto dan beniazuma. d. Waktu, adalah lama waktu yang dibutuhkan perusahaan dalam pengadaan bahan baku dari proses pemesanan sampai penerimaan bahan baku 1 minggu. e. Biaya, adalah biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk mendapatkan bahan baku, seperti harga bahan baku Rpkg dan biaya transportasi yang dikeluarkan untuk memperoleh bahan baku Rpkg. 2. Strategi alternatif pengadaan bahan baku, adalah strategi alternatif yang tepat untuk digunakan perusahaan dalam menentukan sumber pengadaan bahan baku. Alternatif dari strategi pengadaan bahan baku ini meliputi: a. Pembelian bahan baku tanpa ikatan kontrak, yaitu dengan pembelian langsung ke bandar ubi jalar. b. Pembelian ke petani dengan sistem kontrak, adalah salah satu alternatif sistem pengadaan bahan baku dengan melakukan kontrak kepada petani. Pengadaan bahan baku melalui sistem kontrak meliputi perjanjian tertulis antara kedua belah pihak mengenai harga, kuantitas, kualitas dan waktu pengiriman untuk satu kali musim tanam. c. Pola kemitraan sistem plasma, adalah salah satu alternatif sistem pengadaan bahan baku dengan perusahaan menyediakan modal berupa pinjaman uang dan pinjaman bibit, selain itu perusahaan juga melakukan pengawasan rutin selama 2 minggu sekali selama masa tanam. Kelompok mitra dalam hal ini petani menyediakan kebutuhan sesuai kesepakatan dengan perusahaan agar kontinuitas pengadaan bahan baku terus terpenuhi. 3. Faktor-faktor prinsip yang digunakan dalam pemilihan strategi alternatif bahan baku, adalah: a. Biaya, adalah uang yang dikeluarkan untuk mengadakan atau melakukan sesuatu. Biaya-biaya yang dimaksud pada pemilihan alternatif strategi adalah:  Harga bahan baku Rpkg  Biaya transportasi Rpkg. b. Kontrol, adalah tindakan pengendalian fungsi produksi terhadap kendala sumber daya yang digunakan. Kontrol yang dimaksud dalam pemilihan alternatif strategi adalah kuantitas atau jumlah rata-rata bahan baku yang dibutuhkan setiap produksi kg, kesesuaian kualitas yang dibutuhkan dengan perusahaan, dan lama waktu yang dibutuhkan dalam pengadaan bahan baku 1 minggu. c. Fleksibilitas, adalah keluwesan atau bisa diartikan sebagai keluwesan hubunganikatan antara kedua belah pihak yang berhubungan. Fleksibilitas yang dimaksud dalam penelitian ini yaitu hubungan kerjasama yang dilakukan perusahaan dengan pemasok, yang mencakup jangka waktu hubungan kerjasama dan kesepakatan- kesepakatan apa yang ada di perjanjian antara perusahaan dengan pemasok. Tabel 6. Operasionalisasi Variabel Konsep Dimensi Variabel Sub Variabel Indikator Jenis Data Satuan Strategi Strategi pengadaan bahan baku yang digunakan perusahaan Sumber pengadaan Sistem kontrak dengan petani Kualitatif Pembelian langsung ke bandar Kualitatif Kuantitas Kebutuhan bahan baku per produksi Kuantitatif kg Kualitas bahan baku Jenis varietas yang dibutuhkan perusahaan Kualitatif Waktu Waktu yang dibutuhkan untuk pengadaan bahan baku Kuantitatif 1 minggu Biaya Harga bahan baku Kuantitatif Rpkg Biaya transportasi untuk pengadaan bahan baku Kuantitatif Rpkg Strategi alternatif pengadaan bahan baku Pembelian langsung ke petani atau pasar tanpa ikatan kontrak, Pembelian ke petani dengan sistem kontrak dan Pola kemitraan sistem plasma Biaya Harga bahan baku Kuantitatif Rpkg Biaya transportasi Kuantitatif Rpkg Kontrol Kuantitas yang cukup dengan kebutuhan produksi Kuantitatif Kg Kualitas yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan Kualitatif Waktu yang dibutuhkan dalam pengadaan bahan baku Kuantitatif 1 minggu Fleksibilitas Ada atau tidak hubungan kerjasama dengan pemasok Kualitatif

3.4 Sumber DataInformasi dan Cara Menentukannya