Pengujian setelah penyimpanan Persentase daya kecambah benih Pencucian Benih Sortasi Benih Pembuatan Larutan

Parameter yang Diukur 1. Pengujian dalam penyimpanan Persentase benih berjamur dalam penyimpanan Dilakukan dengan menghitung persentase benih berjamur dalam penyimpanan: Benih Berjamur Benih Berjamur = x 100 Jumlah Benih Disimpan Persentase benih berkecambah dalam penyimpanan Dilakukan dengan menghitung persentase benih berkecambah dalam penyimpanan dengan batasan bila radikel telah mencapai panjang lebih dari 1 cm dihitung dengan rumus : Benih Berkecambah Benih Berkecambah = x 100 Jumlah Benih Disimpan

2. Pengujian setelah penyimpanan Persentase daya kecambah benih

Dilakukan dengan menghitung persentase perkecambahan benih setelah 21 hari di bak perkecambahan, dihitung berdasarkan persentase jumlah kecambah normal pada pengamatan, dihitung dengan rumus : Sadjad, 1993. Benih Berkecambah Daya Kecambah Benih = x 100 Jumlah Benih Dikecambahkan Indeks Vigor Indeks vigor dihitung berdasarkan persentase kecambah normal pada hitungan pertama 7 HST.Sadjad, 1993. Universitas Sumatera Utara Kecambah Normal Hitungan I Indeks Vigor = x 100 Jumlah Benih Ditanam Tinggi Tanaman cm Pengukuran tinggi tanaman dilakukan setiap hari terhitung sejak benih berkecambah hingga 21 hari dengan menggunakan meteran. Tinggi tanaman diukur dari pangkal batang hingga titik tumbuh tanaman. Jumlah Daun helai Jumlah daun yang dihitung adalah daun yang telah membuka sempurna.Penghitungan jumlah daun dilakukan setiap hari terhitung sejak benih pertama kali mengeluarkan daun hingga 21 hari. Pelaksanaan Penelitian 1. Penyediaan Benih Benih diperoleh dari Balai Penelitian Karet Rubber Research Centre Sungei Putih, Galang. Benih yang digunakan adalah benih karet klon PB 260.

2. Pencucian Benih

Pada tahap awal benih dikeluarkan dari kantung pengiriman dan dicuci bersih berulang tiga kali, kemudian tiriskan benih dengan menggunakan ember peniris. 3. Pemecahan Cangkang Pemecahan cangkang dilakukan untuk melihat kondisi endosperm benih. Pemecahan cangkang dilakukan dengan hati-hati dengan menggunakan kayu pemecah cangkang. Benih yang busuk, cacatafkir dipisahkan dengan benih yang baik. Universitas Sumatera Utara

4. Sortasi Benih

Tahap seleksi benih bertujuan untuk menjaga mutu benih agar benih yang digunakan sesuai dengan kriteria. Terdapat dua kategori yang berbeda, yaitu benih yang baik antara lain : putih padat, keras, dan tidak luka, sedangkan kategori benih yang jelek antara lain : putih tapi lembek, menguning, coklat, hitam dan busuk.

5. Pembuatan Larutan

Larutan PEG terdiri dari 4 taraf yaitu 0 gram PEG P0, 150 gram PEGP1, 300 gram PEG P2, 450 gram PEG P3 masing-masing dilarutkan dalam 1 liter aquades kemudian ditambahkan fungisida dengan bahan aktif pyraclostrobin + metiram Cabrio Top 60 WP masing-masing diberikan sebanyak 30 gram, larutan diaduk sampai merata.

6. Perendaman Benih dalam Larutan PEG 6000